Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanik Triandayani
Abstrak :
ABSTRAK
Perempuan adalah manusia sebagaimana laki-laki Islam memberi hak-hak kepada perempuan seperti yang diberikan kepada laki-laki dan membebankan kewajiban yang sama kepada keduanya, kecuali beberapa hal yang khas bagi perempuan atau laki-laki karena adanya dalil syara. Dalil syara bukan diciptakan khusus untuk untuk perempuan atau khusus untuk laki-laki, melainkan keduanya sebagai insan. Prinsip persamaan dalam Islam dapat dipahami dari Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan,"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar." Islam menetapkan hak dan kewajiban bagi laki-laki dan perempuan ada yang sama dan ada yang berbeda, tidak mempersoalkan Kedudukannya tetapi fungsi dan tugasnya. Pada dasarnya Allah Swt menciptakan manusia, baik lakilaki dan perempuan semata-mata ditujukan agar mereka mampu mendarmabaktikan dirinya untuk mengabdi kepada-Nya. Dalam banyak hal kaum perempuan diberikan hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dengan kaum lakilaki. Namun, dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan kodrat dan martabat perempuan, Islam menempatkan fungsi dan kedudukannya. Tema utama yang sampai saat ini sering menimbulkan pemahaman yang kontroversi di masyarakat yaitu tentang kepemimpinan perempuan. Dalam bidang kepemimpinan perempuan memperoleh akses yang kurang, disebabkan adanya pemahaman yang sudah melekat di masyarakat bahwa kepemimpinan adalah domain laki-laki. Kepemimpinan perempuan di dalam Islam masih merupakan persoalan yang debatable, hal ini tentunya banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya berbagai penafsiran. Salah satu yang tidak dapat dipungkiri adalah kemampuan manusia di dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an terbatas karena bersumber dari Allah Swt yang ilmu-Nya Maha Tidak Terbatas.
Universitas Indonesia, 2005
T37748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbang Tobing, Febry M.
Abstrak :
Kepemimpinan merupakan suatu proses di mana seseorang dalam kelompok mempengaruhi anggota kelompok lain yang diarahkan untuk mencapai tujuan kelompok yang spesifik (Yukl; dalam Baron & Byme, 1997). Bass (1990) mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan fenomena universal yang dihadapi oleh berbagai makhluk hidup. Pada kenyataannya, kesempatan perempuan untuk bisa menduduki posisi pemimpin lebih kecil dibandingkan dengan pria. Sekarang ini semakin bertambah jumlah kepala rumah tangga perempuan dengan penyebab yan bermacam-macam. Dengan menjadi kepala rumah tangga, maka perempuan harus dapat menjadi sumber nafkah utama, dan tanggung jawab lainnya sebagai kepala rumah tangga. Adanya kondisi seperti ini menyadarkan bahwa dibutuhkan usaha dan keija keras bagi pada perempuan dalam rumah tangga mereka masing-masing untuk menjalankan kehidupan rumah tangganya dengan baik. Dengan melihat kondisi bahwa perempuan tidak mendapatkan kesempatan untuk memjadi pemimpin sebanding dengan pria, maka dibutuhkan pengetahuan tentang kepemimpinan perempuan, yang dimulai dari lingkungan rumah tangga. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah gambaran karakteristik kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga. Landasan teori yang digunakan adalah teori tentang kepemimpinan. Karakteristik kepemimpinan mencakup konsep tentang kepemimpinan, gaya kepemimpinan, efektivitas kepemimpinan. Khusus untuk teori gaya kepemimpinan, penelitian ini menggunakan teori gaya kepemimpinan transformasional yang merupakan gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh perempuan (Rosener, 1990). Dalam proses transformasional, ada 3 cara yang dilakukan yaitu (1) meningkatkan level of awareness, (2) mengubah self-interest menjadi kepentingan untuk kelompok, dan (3) mengubah tingkat kebutuhan pada hierarki Maslow. Selain itu ada juga faktor-faktor transformasional yaitu karisma, intellectual stimulation, dan individualized consideration. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara dan observasi. Responden penelitian adalah perempuan kepala rumah tangga, yang diperoleh dengen cara mazimum varialion sampling berpatokan pada penggolongan kepala rumah tangga perempuan yang terdiri dari masing-masing 2 golongan pada golongan de jure dan de facto. Jumlah responden beijumlah 7 orang, dengan komposisi 1 orang berstatus cerai-mati, 1 orang yang tidak menikah, 2 orang status cerai-hidup, 2 orang suami migran, dan 1 orang dengan suami yang tidak berfungsi sebagai kepala rumah tangga. Hasil penelitian ini adalah bahwa secara umum karakteristik kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga adalah mengutamakan anak-anak. Hal utama yang termasuk di dalamnya adalah pentingnya pendidikan bagi anakanak, mengusahakan agar anak-anak dapat berkembang lebih baik, dan membina hubungan baik dengan anak-anak yaitu dengan menjadi teman bagi anak-anak. Gaya kepemimpinan perempuan dalam rumah tangga adalah transformasional walaupun ada juga yang menjalankan gaya kepemimpinan yang tidak sepenuhnya transformasional. Gaya transformasional yang dijalankan adalah menyadari bahwa pendidikan dan perkembangan bagi anak-anak merupakan hal yang penting, dan mengusahakan cara-cara untuk mencapai hal tersebut. Seorang kepala rumah tangga perempuan tidak bisa mengikuti keinginannya sendiri, tetapi harus menjadikan keinginannya sendiri menjadi kepentingan untuk anak-anak atau anggota rumah tangga yang lain, dan untuk rumah tangga secara keseluruhan. Gaya kepemimpinan lainnya yang dijalankan adalah memberikan semangat dan dukungan bagi anak-anak dalam menjalankan pendidikan, pekeijaan, dan kehidupan mereka, dan memperlihatkan diri mereka yang berwibawa. Selain itu kepala rumah tangga perempuan harus dapat menjadi sumber informasi bagi anak-anaknya atas pengetahuan yang mereka butuhkan. Hal-hal yang menjadi diskusi dan saran dari penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah penelitian berikut tentang makna bekerja bagi kepala rumah tangga perempuan, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi kepemimpinan dalam rumah tangga. Hendaknya jika akan dilakukan penelitian yang serupa pengambilan data dilakukan dengan lebih teliti dengan menyertakan observer selain interviewer.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3112
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Nur Nafisah
Abstrak :
Saat ini, angka keterwakilan perempuan dalam kontestasi Pilkada terdapat kenaikan dari tahun ke tahun meski perlahan namun cukup signifikan. Hal tersbeutn membuktikkan bahwa saat ini masyarakat semakin terbuka dan menerima bahwa posisi perempuan juga memiliki hak politik yang sama dengan laki-laki. Representasi perempuan tersebut diharapkan bisa menyampaikan aspirasi dan merumuskan kebijakan yang dapat berpihak kepada perempuan dengan tetap mengutamakan payung kesetaraan. Perempuan yang maju dalam ranah Pilkada akhirnya menjadi acuan apakah mereka bisa mendorong kepentingan perempuan yang dilihat dari segi visi-misi hingga nantinya ketika mereka terpilih. Melihat fenomena tersebut maka tesis ini memfokuskan untuk meneliti dan menganalisis sosok Dewanti Rumpoko sebagai Wali Kota perempuan pertama di Kota Batu periode 2017-2022 dalam mendorong kepentingan perempuan di daerahnya. Dalam mengungkap dan menjawab data dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Glass Cliff untuk memahami bagaimana Dewanti harus berhadapan dengan tebing kaca yang menghambat untuk mendorong kepentingan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Peneliti melihat bahwa Dewanti berhasil menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan perempuan yang tidak hanya sekedar formalitas. Upaya keberpihakan yang digagas Dewanti banyak yang menuntungkan perempuan. Namun upaya Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tidak sepenuhnya berhasil, dibuktikkan dengan tidak adanya produk kebijakan yang lahir di periode kepemimpinannya, terutama mengenai tiga permasalahan utama perempuan di Kota Batu. Hambatan yang menjadi tebing kaca bagi Dewanti dalam mendorong kepentingan perempuan tersebut ialah karena faktor pengaruh gaya kepemimpinannya yang berbeda dengan suaminya dan pengaruh kekuasaan dari suaminya yang masih melekat di kepemimpinan Dewanti.  ......At present, the number of women's representation in Pilkada contests has increased from year to year, although slowly but quite significantly. This proves that nowadays society is more open and accepting that women also have the same political rights as men. The women's representation is expected to be able to convey aspirations and formulate policies that can side with women while still prioritizing the umbrella of equality. Women who advance in the Pilkada realm eventually become a reference for whether they can promote women's interests from the point of view of vision and mission until later when they are elected. Seeing this phenomenon, this thesis focuses on researching and analyzing the figure of Dewanti Rumpoko as the first female mayor in Batu City for the 2017-2022 period in promoting the interests of women in her area. In disclosing and answering the data from this study, the researcher used the Glass Cliff theory to understand how Dewanti had to deal with glass cliffs that prevented women from promoting women's interests. This study uses qualitative methods with in-depth interviews and observation techniques. Researchers see that Dewanti succeeded in voicing and fighting for women's interests that were not just a formality. Many of the efforts to take sides initiated by Dewanti favor women. However, Dewanti's efforts to encourage women's interests were not entirely successful, as evidenced by the absence of policy products produced during her leadership period, especially regarding the three main issues of women in Batu City. The obstacle that became a glass cliff for Dewanti in promoting women's interests was due to the influence of her leadership style which was different from that of her husband and the influence of her husband's power which still lingered in Dewanti's leadership.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nuryasih
Abstrak :
Tesis ini membahas kesetaraan gender dalam novel Suluk Sang Pembaharu (2004) karya Agus Sunyoto dengan mencermati isu gender dan sudut pandang di dalam teks. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Sementara itu, teori yang digunakan adalah teori gender dengan mencermati sudut pandang di dalam teks. Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan kesetaraan gender dalam novel Suluk Sang Pembaharu (2004) yang dihadirkan untuk merekonstruksi figur Syaikh Siti Jenar melalui pendekatan gender. Hasil dari penelitian ini menunjukkan teks berhasil menampilkan konstruksi perempuan kuat melalui tokoh Nyi Indang Geulis dan Nyi Mas Gandasari. Narator juga berhasil merekonstruksi sosok Jenar melalui pemikirannya yang menyuarakan nilai kesetaraan, khususnya dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan, sesuai nilai-nilai Islam. ......This thesis analyses gender equality in a novel by Agus Sunyoto, Suluk Sang Pembaharu (2004), by taking a closer look at the issue of gender and point of view in the text. This study uses descriptive analytics method. Meanwhile, the theory of gender is used in the analysis by looking at the point of view (POV) in the text. This study aims to reveal how gender equality in the novel Suluk Sang Pembaharu (2004) has been given to reconstruct the figure of Syaikh Siti Jenar by gender approach. Results have shown that the text has successfully displayed the construction of powerful women through the characters of Nyi Indang Geulis and Nyi Mas Gandasari. The narrator has also managed to reconstruct the figure of Jenar through his thoughts that voice the value of equality, especially in the relationship between male and female based on Islamic values.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuningtyas Tri Mahanani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanna Nathalia D.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Patriani
Abstrak :
Adanya stereotipi yang menggambarkan bahwa manajer yang efektif sesuai dengan stereotipi maskulin merupakan penghalang bagi perempuan untuk memasuki posisi kepemimpinan. Hal tersebut menyebabkan perempuan enggan untuk memberanikan dirinya tampil agresif yang sebenarnya merupakan faktor yang berkaitan dengan efektivitas seorang pemimpin. Keengganan ini ditimbulkan oleh adanya keadaan fear of success. Fear of success adalah suatu karakteristik kepribadian stabil yang berkembang pada masa awal kehidupan sebagai hasil dari pembelajaran peran jenis kelamin. Perempuaan akan mempelajari peran jenis kelaminnya sesuai dengan standar yang terdapat dalam masyarakat. Gambaran tersebut akhirnya menyebabkan seorang perempuan akhirnya membatasi diri terhadap hal-hal yang dianggap dunia kaum pria, dan ketika menikah lebih berperan sebagai istri yang cakap mengurus rumah tangga dan melayani suami demi menyesuaikan diri terhadap harapan masyarakat. Hal ini terjadi pula pada perempuan Batak yang hidup di dalam budaya Batak yang patrilineal dimana suatu kelompok kekerabatan dihitung berdasarkan satu ayah, satu kakek atau satu nenek moyang. Perempuan Batak sejak kecil diajarkan untuk sebaiknya aktif di dapur serta tidak punya andil dalam pengambilan keputusan karena tingginya pengakuan akan dominasi pria. Kepemimpinan dalam masyarakat Batak, baik di bidang adat, pemerintahan dan keagamaan di pegang oleh kaum pria. Pengaruh sosialisasi dan pemahaman tersebut, selanjutnya akan sangat berpengaruh bagi perkembangan pribadi perempuan Batak. Mereka cenderung tidak mengembangkan kemampuannya secara optimal demi menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat. Akhirnya perempuan pun akan mengalami kesulitan pada saat ditempatkan pada posisi kepemimpinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara fear of success dengan efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik non-probability sampling dengan tipe Occidental sampling. Subyek penelitian adalah para pemimpin perempuan dengan batasan seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang lain atau kelompok, membantu seseorang yang memiliki pengaruh terhadap orang lain atau kelompok, membantu bawahan atau pengikutnya menetapkan tujuan bersama dan mencapai tujuan tersebut. Subyek penelitian adalah sebanyak 30 pemimpin, dimana setiap pemimpin akan dinilai oleh 3 orang pengikut atau bawahannya untuk menilai efektivitas kepemimpinannya. Pendidikan terakhir subyek minimal SLTA dan sebagai kontrol budaya dalam penelitian maka kedua orangtua subyek berasal dari suku Batak dan subyek masih menguasai bahasa daerah serta tinggal di kota Medan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan skala 1-6 untuk alat ukur fear of success dan 1-4 untuk alat ukur efektivitas kepemimpinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara fear of success dengan efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Hal yang sama juga terlihat pada dimensidimensi fear of success, kecuali pada dimensi social rejection. Ini berarti, semakin tinggi social rejection atau ketakutan akan penolakan sosial maka semakin tinggi efektivitas kepemimpinan perempuan berlatar belakang budaya Batak. Hal ini dapat teijadi karena penerimaan secara sosial adalah hal yang dianggap penting baginya sehingga munculnya ketakutan akan penolakan sosial selanjutnya dapat berpengaruh pada efektivitas kepemimpinannya. Penelitian ini masih membutuhkan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dan spesifik, perbaikan pada alat ukur efektivitas kepemimpinan dan kontrol budaya yang lebih tepat.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Siti Savira Ivonne Ralie
Abstrak :

Hak politik perempuan masih diperjuangkan melalui berbagai bentuk kebijakan dan gerakan resmi dikarenakan rendahnya tingkat kepentingan perempuan dalam lingkup politik dari tahun ke tahun, berhasil mencitrakan politik Indonesia sebagai bidang publik yang didominasi oleh pria. Penelitian ini bertujuan menelaah secara komprehensif dan memberikan penekanan pada rasional dibalik fenomena kelemahan tingkat partisipasi politik perempuan berdasarkan wawancara mendalam dengan remaja pemilih pemula PILPRES 2019 dan followers akun Instagram @psi_id yang merupakan generasi millennial, serta temuan, literatur, dan dokumentasi dari Internet. Progresivitas millennial diharapkan mampu mengidentifikasi isu kepemimpinan perempuan dan keterkaitannya dengan konsep gender serta implikasi sistem sosial melalui perspektif yang cenderung lebih liberal dan ekstensif. Akun resmi media sosial partai politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dijadikan sebagai sarana penelitian karena selain generasi millennial adalah pemakai media sosial fanatik, PSI identik dengan keterwakilan politik perempuan sehingga dianggap mampu menjadi acuan kompeten pada strategi studi kasus penelitian. Studi ini kemudian menunjukkan bahwa terdapat narasi patriarkis yang berpengaruh signifikan terhadap inferioritas perempuan dalam konteks kepemimpinan politik dan masih mengakar di Indonesia bahkan dalam lingkungan dengan penerapan pola pikir yang tergolong modern.


Womens political rights are still being advocated through various forms of official policies and movements due to the low level of womens interest in the political sphere from year to year, successfully portrayed Indonesian politics as a male-dominated world. This study aims to examine and emphasize comprehensively the rationale behind the phenomenon of womens low political participation based on in-depth interviews with PILPRES 2019 beginner voters and also @psi_ids active followers on Instagram, as well as findings, literature, and documentation from the Internet. Millennials progressive behavior and mindset are expected to better identify the issue of womens leadership and its relation to gender as a concept and possible implication of social system through a more liberal and extensive perspective. The official Instagram account of Indonesian political party Partai Solidaritas Indonesia (PSI) is utilized as part of the research tools due to its correlation with womens political representation therefore considered as a competent reference in supporting the case study research strategy within this study. Instagram usage is also being stressed upon since millennial is a generation dubbed as fanatic social media users. This study then continues to display patriarchal narratives and its significant influence towards womens political leadership inferiority, which is still being deeply rooted in Indonesia even amongst the relatively modern environment.

Depok: Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Puspita Ayu Setiyaviani
Abstrak :
Penelitian ini membahas lingkungan pengendalian di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan yang dipimpin oleh seorang perempuan. Lingkungan pengendalian berperan penting dalam pembentukan nilai, etika, dan kompetensi, dengan Kepala Kantor sebagai pemimpin utama dan Unit Kepatuhan Internal sebagai pengawas. Penelitian ini juga mengeksplorasi peran Unit Kepatuhan Internal dan gaya kepemimpinan perempuan yang diterapkan oleh Kepala Kantor. Karena keterbatasan jumlahnya, penelitian ini penting untuk dikembangkan mengingat hanya 16,45% perempuan yang menduduki jabatan Eselon III di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2021. Dalam penelitian ini, Peneliti menganalisis kondisi lingkungan pengendalian, peran Unit Kepatuhan Internal, dan gaya kepemimpinan perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur terhadap 20 informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan telah memenuhi prinsip keempat lingkungan pengendalian, sementara Unit Kepatuhan Internal berperan optimal dalam prinsip ketiga dan kelima, tetapi masih perlu perbaikan pada prinsip lainnya. Gaya kepemimpinan Kepala Kantor cenderung mirip dengan kepemimpinan transformasional, yang mampu menciptakan lingkungan pengendalian yang kondusif. Kepala Kantor berperan baik dalam prinsip kedua, keempat, dan kelima lingkungan pengendalian, tetapi masih perlu perbaikan pada prinsip lainnya. ......This research discusses the control environment at the Jakarta Pesanggrahan Tax Office, which a woman leads. The control environment shapes values, ethics, and competencies, with the Head of Office as the primary leader and the Internal Compliance Unit as the supervisor. This research also explores the role of the Internal Compliance Unit, and the female leadership style the Head of Office applies. Due to limited numbers, this research is vital to develop, considering that only 16.45% of women held Echelon III positions at the Directorate General of Taxes in 2021. In this study, researchers analyzed the condition of the control environment, the role of the Internal Compliance Unit, and women's leadership style. The research method used was semi-structured interviews with 20 informants. The results showed that the Jakarta Pesanggrahan Tax Office had fulfilled the fourth principle of the control environment. At the same time, the Internal Compliance Unit plays an optimal role in the third and fifth principles but still needs improvement in other principles. The leadership style of the Head of Office tends to be similar to transformational leadership, which can create a conducive control environment. The Head of Office plays a good role in the second, fourth, and fifth principles of the control environment but still needs improvement in other principles.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Primadini
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan perempuan (demokratis, suportif, transformasional, dan partisipatif) dan tingkat kepuasan komunikasi terhadap tingkat kinerja karyawan di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah staf administrasi FIK UI. Sampelnya diambil secara total dari populasi yaitu sebanyak 57 orang. Dari hasil analisis data diketahui bahwa gaya kepemimpinan perempuan demokratis, suportif, transformasional, dan partisipatif berpengaruh secara langsung terhadap tingkat kepuasan komunikasi. Namun, hanya gaya kepemimpinan perempuan demokratis dan transformasional saja yang berpengaruh langsung terhadap tingkat kinerja karyawan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat kepuasan komunikasi berpengaruh secara langsung terhadap tingkat kepuasan kinerja karyawan. Analisis data juga menunjukkan bahwa karyawan laki-laki memiliki tingkat kinerja yang lebih baik daripada karyawan perempuan; semakin bertambahnya usia, tingkat kinerja karyawan semakin tinggi; karyawan dengan tingkat pendidikan paling tinggi memiliki tingkat kinerja paling tinggi; dan semakin lama masa kerja, tingkat kinerja karyawan semakin tinggi. ......The focus of this research is to understand the influence of women leadership styles (democratic, supportive, transformational, and participative) and the level of communication satisfaction to the level of employee?s performance on the Faculty of Nursing Universitas Indonesia?s administrative staff. The sampling method used in this research was a total sampling of 57 respondents. From the data analysis, it illustrated that all styles of women leadership gave significant influences to the level of communication satisfaction. However, only the democratic and transformational styles gave the significant influence to the level of employee?s performance. The result also showed that the level of communication satisfaction gave the significant influence to the level of employee?s performance. Other results from this research showed that male respondents worked better than the female ones; the older the staff member was, the higher their level of performance was; the staff with higher education had higher level of performance; and the longer they worked at the faculty, the higher their performance level was.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30361
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>