Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuliani Umar
"ABSTRAK
Skripsi ini membahaa peristiwa-peristiwa yang terjadi di bandar Somba Opu mulai awal abad XVII sampai runtuhnya kerajaan Gowa pada tahun 1667. Peranan bandar Somba Opu sebagai sumber penghasilan kerajaan Gowa, telah memberi andil yang besar bagi kerajaan Gowa, khususnya dalam bidang ekonomi. Sehingga berhasil memegang Supremasi dan Hegemoni atas kerajaan-kerajaan di Nusantara bagian Timur.
Keberhasilan bandar Somba Opu, tidak terlepas dari situasi perdagangan internasional yang saat itu mengalami pasang surut, baik di Selat Malaka maupun di Laut Jawa. Kedua, tempat tersebut lebih dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan internasional sebelum hadirnya bandar Somba Opu sebagai pusat perdagangan, pada awal abad XVII.
Letak bandar Samba Opu yang strategis, tepat di jalur perdagangan antara Malaka dan Maluku, berhasil menempatkan bandar Somba Opu sebagai bandar transito dan pusat kegiatan pelayaran dan perdagangan. Sejak jatuhnya Malaka tahun 1511, para pedagang muslim terdiri dari pedagang Melayu, Jawa dan Sumatra berdatangan ke bandar Somba Opu, selain berdagang juga menyebarkan agama Islam.
Selain pedagang Malayu, juga pedagang dari Portugis, Belanda, Inggris, dan Denmark, memanfaatkan bandar Somba Opu sebagai bandar transito. Bangsa Portugis, merupakan pedagang asing yang banyak memberi keuntungan dalam perdagangan di bandar Somba Opu. Hal ini ditunjang oleh kebijaksanaan raja Gowa yang menjamin keamanan bagi semua pedagang, dan bandar Somba Opu terbuka bagi semua bangsa untuk melakukan kegiatan perdagangan, dengan syarat ikut menjaga keamanan dalam negri.
Dalam usaha mengembangkan kegiatan perdagangan, para bangsawan kerajaan Gowa, berperan aktif dalam perdagangan. Komoditi perdagangan didatangkan oleh pedagang Bugis-Makassar ke bandar Somba Opu untuk memenuhi kebutuhan bagi pedagang asing yang secara rutin datang ke bandar Somba Opu. Tersedianya berbagai komoditi perdagangan di bandar Samba Opu, sehingga bandar Somba Opu memperoleh banyak keuntungan dari pajak perdagangan yang dikenakan pada setiap pedagang yang melakukan transaksi dagang di bandar Samba Opu.
Keberhasilan bandar Somba Opu dalam jaringan ekonomi perdagangan, menjadi incaran bagi bangsa Belanda untuk menerapkan monopoli perdagangan. Situasi ini berlanjut, hingga perjanjian Bungaya tahun 1667, yang isinya sangat merugikan kerajaan Gowa. Dengan demikian kegiatan perdagangan di bandar Samba Opu mengalami kemunduran.

"
1990
S12644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadi Mulyadi
"Disertasi ini merupakan penelitian arkeologi sejarah yang menerapkan kajian arkeologi kematian pada makam-makam Islam di Kerajaan Gowa dan Tallo dari abad XVII-XX, dengan pendekatan pasca prosesual. Adapun pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu bagaimana ragam bentuk makam yang mengindikasikan pertarungan identitas serta keterkaitan identitas budaya dan politik pada makam-makam tersebut dengan relasi kuasa antara Kerajaan Gowa dan Tallo. Objek kajian berupa tinggalan budaya material yang terdiri dari makam-makam Islam yang tersebar di 35 situs kompleks yaitu 19 di wilayah Kerajaan Gowa dan 16 di wilayah Kerajaan Tallo. Pemilihan objek makam berdasarkan kajian desk study yang dipadukan dengan data lapangan. Metode pengumpulan data lapangan berupa survei dan observasi serta perekaman data termasuk pendokumentasian dan pendeskripsian terkait dengan atribut pada masing-masing makam. Wawancara dengan informan kunci dan narasumber ahli filologi dilakukan secara terbatas, terkait pembacaan inskripsi pada makam tertentu. Kerangka teoritis Dark (1995) menjadi acuan dalam pengolahan data yang diperkuat dengan paradigma pasca prosesual Hodder (1991) dan Pearson (1982, 1999). Teori identitas Hall (1992) dan Barker (2005) digunakan sebagai pisau analisis dalam interpretasi data, dipadukan dengan teori kuasa Foucault (1980, 1991) dan Li (2012) serta teori resistensi Scott (1990). Hasil penelitian memperlihatkan identitas budaya terkait dengan etnisitas yang terdapat di Kerajaan Gowa Tallo pada masa itu, yaitu etnis Bugis, Makassar, Melayu, Arab, Tionghoa, Mandar dan Jawa. Atribut ragam hias pada makam termasuk dalam hal ini inskripsi merupakan representasi identitas budaya yang menjadi representasi etnisitas tokoh yang dimakamkan. Secara lebih spesifik representasi identitas budaya Bugis lebih dominan ditemukan pada makam-makam di wilayah Kerajaan Tallo, yaitu bentuk gunungan yang menyerupai transformasi dari konsep motif hias kepala kerbau di rumah adat Bugis. Penanda lainnya yaitu motif hias geometris sulapa’ eppa’ atau belah ketupat dan motif hias floraistik belo-belo massulapa. Keragaman representasikan pada makam-makamnya yang lebih kaya motif. Hal ini berbeda dengan makam-makam di wilayah Kerajaan Gowa yang lebih sederhana dari sisi bentuk maupun motif hiasnya. Pada akhirnya identitas budaya Gowa Tallo terbentuk dari beragam proses interaksi budaya yang juga dipengaruhi adanya hegemoni dan resistensi antara kedua kerajaan tersebut. Identitas Gowa Tallo adalah sebuah identitas budaya sekaligus politik yang mengindikasikan pertarungan identitas dan relasi kuasa antara Kerajaan Gowa dan Tallo, dimana makam khususnya makam raja dan bangsawan menjadi representasi adanya resistensi dan pertarungan identitas antara ahli waris sebagai bagian dari upaya legitimasi kuasa dan hegemoni.
......This dissertation is a historical archeology research that applies the archaeological study of death on Islamic tombs in the Kingdom of Gowa and Tallo from the XVII-XX centuries, with a post-processual approach. The research question posed is how thevarious forms of tombs indicate the struggle of identity and the relationship between cultural and political identities in these tombs and the power relations between the Kingdom of Gowa and Tallo. The object of study is material cultural remains consisting of Islamic tombs spread over 35 complex sites, namely 19 in the Kingdom of Gowa and 16 in the territory of the Kingdom of Tallo. The selection of the object of the tomb is based on a desk study that is combined with field data. Field data collection methods in the form of surveys and observations as well as data recording including documentation and descriptions related to the attributes of each tomb. Interviews with key informants and philologists were conducted on a limited basis, regarding the reading of inscriptions on certain graves. Dark’s (1995)'s theoretical  framework becomes a reference in data processing which is strengthened by the post-processual paradigm of Hodder (1991) and Pearson (1982, 1999). The identity theory of Hall (1992) and Barker (2005) is used as an analytical tool in data interpretation, combined with the power theory of Foucault (1980, 1991) and Li (2012) and Scott's (1990) resistance theory. The results showed that cultural identity was related to ethnicity in the Gowa Tallo Kingdom at that time, namely Bugis, Makassar, Malay, Arabic, Chinese, Mandar, and Javanese ethnicities. The decorative attributes on the tomb, including in this case the inscription, are a representation of cultural identity which is a representation of the ethnicity of the buried figure. More specifically, the representation of Bugis cultural identity is more dominantly found in tombs in the Tallo Kingdom area, namely the form of a gunungan that resembles the transformation of the concept of a buffalo head decoration in a Bugis traditional house. Other markers are the geometric decorative motif of sulapa' eppa' or rhombus and the floral ornamental motif of belo-belo massulapa. The ethnic diversity in the territory of the Tallo Kingdom is directly represented in the tombs which are richer in motifs. This is different from the tombs in the Gowa Kingdom which is simpler in terms of shape and decorative motifs. In the end, the cultural identity of Gowa Tallo was formed from various processes of cultural interaction which were also influenced by the hegemony and resistance between the two kingdoms. The identity ofGowa Tallo is a cultural and political identity that indicates the struggle for identity and power relations between the Kingdom of Gowa and Tallo, where the tombs, especially the tombs of kings and nobles, represent resistance and identity struggles between heirs as part of efforts to legitimize power and hegemony."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Pratiwi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas surat perjanjian berjudul Contract van Sumbawa yang dilakukan antara Kerajaan Sumbawa dan Kompeni Belanda tertanggal 12 Februari 1676 di Rotterdam, Makassar. Naskah tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia dan tercantum dalam katalog K.41 Makassar dengan nomor 375/6. Penelitian ini bertujuan menyajikan edisi teks dari Contract van Sumbawa serta menjelaskan hubungan antara Kerajaan Sumbawa, Kerajaan Makassar Gowa , dan Kompeni pada abad ke-17. Terdapat beberapa aspek yang dibahas dalam naskah, yaitu pemerintahan, sosial, perdagangan, militer, kelautan, kemanan dan hukum. Surat perjanjian ini merupakan salah satu usaha Kompeni untuk memperluas daerah kekuasaannya setelah menaklukan Kerajaan Gowa dengan ditandatanganinya Perjanjian Bongaya.

ABSTRAK
This thesis discusses a manuscript entitled Contract van Sumbawa which is contains an agreement between the Kingdom of Sumbawa and Vereenigde Oostindische Compagnie VOC dated February 12, 1676 in Rotterdam, Makassar. The manuscript is preserved in the National Archives of the Republic of Indonesia and listed in the catalog of K.41 Makassar with the number 375 6. This study aims to present a text edition of Contract van Sumbawa and explain the relationship between the Kingdom of Sumbawa, Gowa, and VOC in the 17th century. There are several aspects discussed in the text government, social, trade, military, security, maritime, and law. This contract is one of the VOC 39 s efforts to expand its territory after conquering the Kingdom of Gowa with the signing of the Bongaya Agreement."
2017
S68696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library