Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1986
362.12 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mepsa Putra
"Prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia telah menerapkan berbagai upaya dalam pencegahan dan penurunan stunting namun belum optimal. Kota Depok merupakan kota yang berhasil menurunkan angka stunting. Salah satu intervensi penanganan stunting adalah pemberian pelayanan gizi berbasis masyarakat dan promosi kesehatan. Kader kesehatan berperan dalam upaya pendampingan balita stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kader kesehatan dalam melakukan pendampingan stunting di Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan yang terlibat di dalam penelitian ini yaitu 10 kader kesehatan. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis tematik. Berdasarkan data analisis yang dilakukan diperoleh 7 tema yaitu alasan menjadi kader, pemahaman kader terhadap stunting, tugas kader pendamping balita stunting, hambatan dan kendala kader dalam pendampingan stunting, respon kader dalam pendampingan balita stunting, manfaat pendampingan balita stunting, dan dukungan kader pendamping balita stunting. Kader kesehatan perlu mendapatkan peningkatan kapasitas melalui bimbingan dan pemantauan perawat untuk melakukan pendampingan balita stunting di komunitas.

The prevalence of stunting in Indonesia is still quite high. Indonesia has implemented various efforts to prevent and reduce stunting, but not optimal. Depok city is a city that has succeeded in reducing stunting rates. One intervention to handle stunting is the provision of community-based nutrition services and health promotion. Health cadres play a role in efforts to assist stunting toddlers. This research aims to explore the experiences of health cadres in providing stunting assistance in Depok City. This research is qualitative research with a phenomenological approach. The participants involved in this research were 10 health cadres. This research's analytical method uses thematic analysis. Based on the data analysis carried out, 7 themes were obtained, namely the reasons for becoming a cadre, the cadre's understanding of assisting stunting toddlers, the duties of cadres accompanying stunting toddlers, obstacles and obstacles for cadres in assisting stunting, cadre responses in assisting stunting toddlers, the benefits of assisting stunting toddlers, and cadre support in companion for stunting toddlers. Health cadres need to increase their capacity through guidance and monitoring of nurses to assist stunting toddlers in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanit Wediarsih
"Menurut laporan MDG's tahun 2007, 30,7% masyarakat Indonesia tanpa akses sanitasi yang layak. Provinsi Banten memiliki masalah yang cukup besar terkait dengan masalah air, higiene dan sanitasi. Beberapa cakupan sanitasi dasar di Provinsi Banten merupakan cakupan terendah di Pulau jawa, seperti cakupan jamban keluarga pada tahun 2007 yang hanya 67,69 %. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk ini akhirnya menyebabkan masih seringnya terjadi KLB diare dan demam berdarah di Provinsi Banten. Selain itu kejadian demam tifoid dan malaria juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan dampak sanitasi lingkungan terhadap status kesehatan balita di Provinsi Banten dengan menggunakan data sekunder hasil RISKESDAS 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah balita (12 - 59 bulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang pernah menderita sakit sebanyak 17,2%. Sedangkan faktor sanitasi lingkungan yang memiliki risiko terhadap status kesehatan balita adalah ketersediaan air bersih (OR = 1,6; 95%CI 1,2 - 2,3), sarana pembuangan air limbah (OR = 1,7; 95% CI 1,0 - 3,1) dan tempat penampungan air (OR = 1,9; 95%CI 1,2 - 2,9). Sarana pembuangan air limbah memberikan dampak yang paling besar diantara ketiga variabel yang berisiko, dimana jika di populasi, sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat diperbaiki, maka akan menurunkan kejadian sakit pada balita sebanyak 36,9%. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi risiko dan dampak sanitasi lingkungan diperlukan upaya pengelolaan terhadap air, mulai dari air bersih sampai dengan air buangan.

According to the MDG's in 2007, 30.7% of Indonesian people without access to improved sanitation. Banten province has a considerable problem associated with the problem of water, hygiene and sanitation. Some basic sanitation coverage in Banten Province is the lowest coverage in Java, such as family latrine coverage in 2007 is only 67.69%. Conditions of poor environmental sanitation is still ultimately lead to frequent outbreaks of diarrhea and dengue fever in the province of Banten. In addition to the incidence of typhoid fever and malaria also increased from year to year.
The purpose of this study was to determine the risk and impact of environmental sanitation on the health status of children under five in Banten province by using secondary data from RISKESDAS 2007. This research is quantitative cross-sectional design. Population and sample of the study was a toddler (12-59 months).
The results showed that infants who have suffered from as much as 17.2%. While environmental sanitation factors that have exposure to the health status of children under five are the availability of clean water (OR = 1.6, 95% CI 1.2 to 2.3), wastewater disposal (OR = 1.7, 95% CI 1, 0 to 3.1) and a reservoir of water (OR = 1.9, 95% CI 1.2 to 2.9). Wastewater disposal provide the greatest impact among the three variables is at risk, which if in the population, wastewater disposal are not eligible eliminated, it will reduce the incidence of illness in infants as much as 36.9%. Results of this study suggest that to reduce the risk and impact of environmental sanitation to water management efforts are needed, ranging from clean water to waste water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Ikhsan
"Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, angka kematian dan kesakitan karena ISPA cukup tinggi. Sementara itu penggunaan pelayanan kesehatan oleh ibu-ibu yang balitanya menderita ISPA masih sangat kurang, padahal mereka ini perlu dibawa ke pelayanan kesehatan. Di sisi lain masih banyak ibu yang balitanya menderita ISPA memberikan obat warung dan membawa ke dukun untuk menanggulangi penyakit tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi atau mempelajari tentang penggunaan pelayanan kesehatan pada ibu balita penderita ISPA. Di samping itu juga ingin diketahui hubungan pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, sikap ibu, anjuran , biaya berobat, jarak pelayanan, sikap petugas dengan penggunaan pelayanan kesehatan.
Populasi adalah ibu balita penderita ISPA di Kotamadya Sabang, jumlah sampel adalah 210 ibu balita ISPA. Analisis statistik yang dilakukan adalah uji chi square. Disain yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross sectional dan kualitatif dengan Fokus Grup Diskusi (FGD). Untuk keperluan analisis, responden dibagi atas kelompok ibu yang menggunakan pelayanan kesehatan dan yang tidak menggunakan pelayanan kesehatan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel babas yaitu pendidikan ibu, pengetahuan ibu, sikap ibu, biaya berobat dan jarak pelayanan mempunyai hubungan dengan penggunaan pelayanan kesehatan. Sedangkan pekerjaan ibu, anjuran dan sikap petugas tidak ada hubungan dengan penggunaan pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatkan penggunaan pelayanan kesehatan ini perlu dilakukan penyuluhan terhadap ibu-ibu balita dan keluarga, keterampilan kader dan dukun dalam mendeteksi dini penyakit ISPA serta pendayagunaan bidan didesa dan melengkapi mereka dengan sarana yang cukup, termasuk paket obat yang memadai. Selain itu perlu peningkatan pelaksanaan program ISPA ke masyarakat.

The Factors Are Related With The Using Of Health Service On The Children Under Five Who Suffered From Acute Respiratory Infection In The Town Of Sabang, 1999.
The mortality and morbidity rates caused by the Acute Respiratory Infection (ARI) in developing countries, including Indonesia is high enough. The children under five who suffered from ARI needed the medical treatment but their mothers seldom took them to the health service.The mothers gave them the non-prescribed medicines from the shop as well as took them to the traditional inhalers, instead of, to the diseases.
The objectives of the research are to get information on the utilization of health service by the ARI suffered children under five's mothers. In addition, the research would also like to the relation of mother's education, job, knowledge, attitude, medical cost, distance from the service location, health offices attitude to the utilization of health service. Population of the research where the mothers who had children under five with ARI in the Town of Sabang. Two hundred and ten of them became sample for the research chi square test used for the statistical analysis. The cross sectional design was used for this quantitative research as well as qualitative by using Focus Group Discussion. For the analysis purpose the respondents divided into the mothers used health service for the case and the non-used health service as the control.
The result of the research indicated that the independent variables mother's education, knowledge, attitude, medical cost and distance from the location have relation with the using of health service. While job, curative suggestion and head officer attitude haven't relation with the using of health service.
The activities such as training, education for the mothers and families with children under five should be conducted as well as skill training for health cadres and traditional birth attendance in early detection of ARI. In addition the village midwives must be equipped with adequate facilities including medical packet to gear up their activities in the village and improve the implementation of Alta program in the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T3057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Ayu Dewi Sartika
"Gizi merupakan faktor determinan utama yang berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia. Anak-anak berusia kurang dari lima tahun adalah kelompok rentan untuk masalah gizi dan kesehatan. Tujuan penelitian ini mendapatkan faktor status gizi yang paling dominan anak usia dibawah lima tahun. Penelitian ini dilakukan terhadap sumber data sekunder data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007. Penelitian ini menggunakan metode analisis multivariat untuk menilai berbagai faktor risiko yang berhubungan dengan status nutrisi. Mengunakan berat badan untuk umur, faktor risiko paling dominan adalah diare setelah dikontrol dengan sumber air minum, ketersediaan latrine, status sosioekonomi, ukuran keluarga , gender, pemanfaatan pelayanan kesehatan, penyakit saluran napas, pekerjaan ibu dan waktu pemberian air susu ibu sampai dua tahun. Menggunakan tinggi untuk tinggi badan faktor risiko dominan adalah ketersediaan latrines setelah dikendalikan oleh perilaku cuci tangan, status sosial ekonomi, sumber air minum, durasi pemberian ASI sampai dua tahun. Untuk mengatasi masalah gizi pada anak usia di bawah lima tahun dibutuhkan kebijakan yang terfokus memulihkan pertumbuhan dan status kesehatan anak usia di bawah lima tahun dengan korelasi antara program gizi dan program lain, seperti kesehatan lingkungan dan imunisasi. Selain itu, pemerintah harus mengatur peranan posyandu sebagai fasilitas yang membantu pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Nutrition is one of the major determinant factors related to human resources quality. Under-five years old children are susceptible to nutrition and health problems. The purpose of this study is to identify the most dominant factor of nutritional status of under five children using Riskesdas data in 2007. Multivariate analysis results showed that the risk factor which mostly associated with nutritional status using weight for age was a diarrheal illness after being controlled by the source of drinking water, latrine availability, socio-economic status, family size, gender, utilization of health services, respiratory diseases, maternal employment, and duration of breastfeeding up to 2 years. Using height for age was the availability of latrines after being controlled by hand-washing habits, socioe-conomic status, source of drinking water, duration of breastfeeding up to 2 years, diarrheal disease, family size and gender. Using weight for height was sex after being controlled by age, drinking water sources, distance and time to health services and respiratory disease. To overcome malnourished problem in children under five years old, it is needed to establish a policy focusing on the recovery of the growth and health status for under-five children with correlation between nutrition program and other programs, such as environmental health (clean and healthy life style) and immunization. Beside that, the government should arrange the role of the posyandu as a facility that help government to increase the health status of community."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sumartini
"Upaya kesehatan berpedoman pada prinsip pemerataan yang artinya harus merata mencapai seluruh lapisan masyarakat baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Dengan ditetapkannya Kabupaten Tangerang sebagai daerah penyangga DKI Jakarta, maka banyak menampung luapan penduduk DKI Jakarta akibatnya banyak berdiri daerah pemukiman. Demikian juga yang terjadi di Kecamatan Ciputat yang termasuk salah satu kecamatan yang terdekat dengan DKI Jakarta,disana banyak bermunculan daerah pemukiman baru, untuk itu banyak berdiri pula berbagai sarana pengobatan dengan berbagai kualitas. Sebagai akibatnya ada kecenderungan masyarakat dalam pola pencarian/pemilihan pengobatan terhadap sarana pengobatan baik milik pemerintah maupun swasta yang ada didaerahnya.
Sesuai dengan hasil SKRT 1986 bahwa pengguna pelayanan kesehatan terbanyak disamping kelompok usia lanjut adalah kelompok balita (0 - 4th), untuk itu peneliti tertarik mengadakan penelitian mengenai variasi pemilihan pengobatan balita dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kecamatan Ciputat.
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya variasi pemilihan pengobatan balita dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu mengadakan observasi terhadap ibu balita yang mempunyai balita 0-4 tahun yang pada periode 4 bulan terakhir sebelum penelitian sakit, dengan cara mengukur variabel pendidikan, pengetahuan, pendapatan perkapita tiap bulan, biaya pengobatan, jarak, waktu menunggu dan kebutuhan terhadap pemilihan pengobatan balita.
Hasil penelitian yang diperoleh ternyata ibu balita dalam pemilihan pengobatan jika balitanya sakit adalah sangat bervariasi yaitu mengobati sendiri, dibawa ke puskesmas, ke bidan, ke praktek dokter, klinik 24 jam dan ke rumah sakit serta ke dokter spesialis. Dan yang terbanyak adalah mengobati sendiri dan ke puskesmas. Tetapi dengan keterbatasan biaya, waktu dan sarana, maka yang dilakukan analisa adalah pemilihan terhadap pengobatan pemerintah dimana sekaligus dapat diketahui pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan pemerintah. Dan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 7 variabel yang diteliti yaitu variabel pendidikan, pengetahuan, pendapatan perkapita tiap bulan, biaya pengobatan, jarak dan waktu menunggu serta kebutuhan pengobatan, maka ada 3 variabel yang mempunyai pengaruh terhadap pemilihan pengobatan balita yaitu variabel biaya pengobatan, jarak dan waktu menunggu. biaya pengobatan, maka kecenderungan Makin tinggi tinggi memilih pengobatan pemerintah makin tinggi. Kemudian makin jauh jarak ke tempat pengobatan, maka kecenderungan memilih pengobatan pemerintah makin kecil. Kesimpulan lain makin lama waktu menunggu dalam pengobatan, maka kecenderungan memilih peMgobatan pemerintah makin kecil.
Untuk tercapainya pemerataan pelayanan kesehatan dan meningkatkan pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang ada maka perlu peninjauan kembali dari penelitian ini mengenai penyebab sedikitnya ibu balita memilih pelayanan pemerintah apakah karena jumlah sampel yang kurang ataukah karena ada faktor lain yang tidak diteliti tapi lebih besar pengaruhnya misalnya dari segi providernya atau karena kurangnya sarana dan prasarana atau karena penyebab lain. Untuk itu disarankan bagi penelitian lebih lanjut diharapkan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan perlu penelitian dari faktorr lain yang belum diteliti dengan data yang lebih lengkap dan analisa yang lebih mendalam. Daftar Kepustakaan 29 (1974 - 1993)."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifah Almira Dova
"Kabupaten Pandeglang masih menjadi penyumbang prevalensi stunting yang tinggi di Provinsi Banten dengan angka 29,4% pada tahun 2022. Puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa yang merupakan lokasi penelitian memiliki prevalensi stunting sebesar 1.9% dan Puskesmas Cikupa 0,9%. Posyandu merupakan sarana penting di dalam masyarakat. Keberhasilan Posyandu sangat dipengaruhi oleh kinerja kader dalam menjalankan tugas nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Kader Posyandu dalam Pemantauan Kesehatan Balita di Puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa Kabupaten Pandeglang Tahun 2023.
Jenis penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi nya yaitu kader puskesmas Pagadungan dan Puskesmas Cikupa. Sampel penelitian sebanyak 150 responden, terdiri dari 75 responden kader Puskesmas Pagadungan dan 75 responden kader Puskesmas Cikupa yang diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Alat pengumpulan data berupa kuesioner online menggunakan google form. Analisis data menggunakan univariat, bivariat menggunakan kai kuadrat dan multivariat dengan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja kader posyandu dalam pemantauan kesehatan balita 56,7% berkategori baik, dimana kinerja kader Puskesmas cikupa memiliki skor lebih tinggi daripada kader puskesmas pagadungan (58,7% versus 54,7 %). Analisis bivariat menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, pelatihan, supervisi, motivasi dan sikap Kader berpengaruh signifikan terhadap kinerja kader posyandu. Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel imbalan merupakan variabel yang paling dominan dengan nilai p=0,000 dan OR =13,94. Peneliti menyarankan agar pihak Puskesmas tetap mengadakan supervisi dan pelatihan secara rutin, berkala dan menyeluruh. Perlu penguatan koordinasi lintas sektor khususnya dengan perangkat desa. Selain itu untuk lebih memotivasi kader dalam bekerja perlu diberikan pengakuan dan penghargaan, misalnya berupa sertifikat kader.

Pandeglang District still a contributor to the high prevalence of stunting in Banten Province with a rate of 29.4% in 2022. The Pagadungan Health Center and Cikupa Health Center which are research locations have a stunting prevalence of 1.9% and the Cikupa Health Center contributes 0.9%. Posyandu is an important facility in the community to support the government's efforts to improve the health status. The success of Posyandu greatly influenced by the performance of cadres in carrying out their duties. The purpose of this study was to determine the Factors Related the Performance of Posyandu Cadres in Monitoring Toddler Health at the Pandeglang District in 2023.
This research uses a quantitative design with cross-sectional approach. The population is Pagadungan and Cikupa health center cadres. The research sample consisted of 150 respondents, consisting of 75 respondents from Pagadungan Health Center cadres and 75 respondents from Cikupa Health Center cadres who were taken using a purposive sampling technique with inclusion and exclusion criteria. The data collection tool in this research is online questionnaire using the Google form. Data analysis used univariate, bivariate (kai kuadrat) and multivariate with multiple logistic regression.
The results showed that the performance of posyandu cadres in monitoring toddler health was 56.7% in the good category, the performance of Cikupa Health Center cadres had a higher score than Pagadungan health center cadres (58.7% versus 54.7%). Bivariate analysis shows that education, knowledge, training, supervision, motivation and attitude of cadres have a significant effect on performance of posyandu cadres in monitoring toddler health. Multivariate analysis shows that the reward variable is the most dominant variable affecting the performance of cadres in monitoring the health of toddlers with p = 0.000 and OR = 13.94. Researchers suggest that the Community Health Center continues to conduct regular, periodic and thorough supervision and training. It is necessary to strengthen coordination across sectors. In addition to motivating cadres to work, it is necessary to give recognition and rewards, for example in the form of a cadre certificate.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Priyatiningsih
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) terhadap utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat diketahuinya distribusi frekuensi faktor pelayanan kesehatan balita dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di osyandu di Indonesia, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Diketahuinya hubungan kesesuaian pemanfaatan dana BOK dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel lain, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Unit analisis penelitian ini adalah wilayah kerja kecamatan, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 168 kecamatan. Analisis Multivariat dilakukan dengan pendekatan model Ordinary Least Square (OLS) dengan metode Backward
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa proporsi Puskesmas penerima BOK sebesar 76,48%, proporsi kesesuaian pemanfaatan BOK sebesar 68,56%, dan rata-rata BOK perkapita adalah sebesar 4.226 rupiah yang berasal dari 15 propinsi, 115 kab/kota dan 168 kecamatan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita meliputi alokasi dana BOK perkapita, Manajerial Kepala Puskesmas, Jumlah Bidan,
Jumlah Perawat, dan Sumbangan dana dari Puskesmas. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa Puskesmas yang menerima BOK dan kesesuaian pemanfaatan Dana BOK tidak
mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia sedangkan alokasi dana BOK perkapita meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia.

This study discusses associaton between the use of Health Operational Assistance and Utilization Under Five Childs Health Services in Posyandu in Indonesia. The purpose of this study is to know the frequency distribution of under five childs health service facilities with the utilization of under five childs health services in posyandu in Indonesia based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, knowing the relationship between the suitability of BOK funds utilization and the utilization of under five health services at posyandu in Indonesia is based on the Indonesian Family Life Survey (IFLS) data in 2014, and it is known that the influence of BOK funds with the utilization of under-five health services after being controlled by other variables is based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data. with the number of samples meeting the inclusion criteria as many as 168 sub-districts. Multivariate
analysis was carried out using the Ordinary Least Square (OLS) model approach with the backward method. Based on the results of this study it was found that the proportion of Puskesmas receiving BOK was 76.48%, the proportion of the suitability of BOK utilization was 68.56%, and the average BAP per capita was 4,226 rupiah from 15 provinces, 115 districts/cities and 168 sub-districts. The factors that significantly correlated with the utilization of under five childs health services included the allocation of BOK per capita funds, Managerial Head of Puskesmas, Number of Midwives, Number of Nurses, and Donations from Puskesmas. From the results of this study it was also found that the Puskesmas that received BOK and the suitability of the use of the BOK Fund did not affect the utilization of under-five health services at the posyandu in Indonesia while the allocation of the BOK per capita increased the utilization of under five health services in posyandu in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono Joyomartono
"Pengaruh Sosial Budaya kepada Keadaan Gizi Anak Keadaan gizi anak balita desa Bligo kelihatannya lebih rendah daripada keadaan gizi anak balita dari seluruh wilayah kabupaten Pekalongan pada akhir tahun 1981. Keadaan gizi anak-anak balita desa ini yang baik adalah 49%, yang kurang adalah 45%, dan yang buruk adalah 6%. Sedang. kan keadaan gizi anak balita dari seluruh wilayah kabupaten pada akhir tahun 1981 yang baik adalah 66%, yang kurang.adalah 30%, dan yang buruk adalah 3%. Walaupun demikian angka kematian anak balita di desa ini lebih kecil daripada angka kematian anak balita tingkat kabupaten, ialah 10,34 berbanding 33,0. Angka kematian anak balita memberi gambaran tentang tingkat ekonomi dan kemajuan sosial dari suatu daerah (Baker 1977:5). Jadi tingkat tingkat ekonomi desa ini lebih baik daripada rata-rata daerah di tingkat kabupaten Pekalongan. Jika demikian maka faktor yang menyebabkan keadaan gizi anak-anak di desa ini rendah adalah bukan semata-mata keadaan ekonomi orang tuanya. Bahkan 46% dari anak-anak yang bergizi kurang atau buruk berasal dari keluarga dengan tingkat pendapatan di atas garis kemiskinan. Kelihatannya faktor perilaku orang tua terhadap usaha perawatan dan pencegahan penyakit lebih berpengaruh daripada faktor ekonomi. Dalam penelitian ini ditemukan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
T39135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hosea Ocbrianto
"Skripsi ini membahas partisipasi masyarakat terhadap posyandu dalam upaya pelayanan kesehatan balita dengan melakukan studi kasus pada Posyandu Nusa Indah II RW 11 Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo, Depok. Tujuannya untuk memberikan gambaran bagaimana bentuk partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan balita serta faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa bentuk partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat, seperti partisipasi tenaga, uang dan ikut dalam pelaksanaan program. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, seperti pengetahuan, lama tinggal, usia, pekerjaan, kebiasaan, kebutuhan, keluarga, lokasi posyandu, serta manfaat yang telah dirasakan dari posyandu.

This research reviews about ommunity participation in an effort to posyandu child health service children health by doing case study in posyandu nusa indah II RW 11, Meruyung Village, Limo Subdistricts, Depok City. The objective is to present description about the way of community giving their participation and predisposing factors. This research conducts qualitative method with descriptive design.
The result shows that there are some form participation by the community, as participation exertion, money and get in program execution. It is influenced by some internal and external factors, as knowledge, length of stay, age, job, habits, needs, family, location of posyandu, as well as benefit that has been perceived of posyandu.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>