Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Divya Anjani
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur, Apotek Prima Sehat, dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Periode Bulan Juli-Oktober 2019

ABSTRACT
Internship at East Jakarta Administration City Health Office, Apotek Prima Sehat, and PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. Period July-October 2019"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arivanda Jaya
"Tesis ini membahas evaluasi pelaksanaan kebijakan pelayanan kesehatan gratis di Kota Metro yang ditinjau dari pelaksana kebijakan dan masyarakat yang memanfaatkan kebijakan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gratis di Kota Metro yang dikaji berdasarkan aspek kebijakan, aspek manajemen pelayanan, aspek adminitrasi keuangan dan aspek kepesertaan. Menganalisis pemanfaatan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas oleh masyarakat Kota Metro. Mengetahui seberapa jauh penerimaan baik dari petugas puskesmas dan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan, dan mengetahui alternatif kebijakan guna penyempurnaan pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis di Kota Metro. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan Pemerintah Kota Metro dapat melakukan pengendalian pelayanan kesehatan gratis dari 2 􁈺dua􁈻 aspek yaitu pada sisi supply melakukan perubahan pembayaran biaya pengganti jasa medis yang menggunakan sistim fee for services system dengan menggunakan sistim kapitasi. Pada sisi demand , melakukan pembatasan masyarakat yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan gratis berdasarkan tempat tinggal, usia dan paket ? paket pelayanan yang di jamin serta melakukan kembali sosialisasi kebijakan mengenai sasaran dan paket pelayanan yang ditanggung baik kepada masyarakat dan petugas kesehatan di puskesmas. Perlu dilakukan kajian mengenai pengembangan Kebijakan Pelayanan Kesehatan.

This thesis describes the evaluation of implementation of the free health care policy in Kota Metro in terms on implementers and the poeple who utilize the policy. The purpose of this study was to evaluate implementation of the free health care policy in Kota Metro which is analyzed based on policy aspects, service management aspects, financial and administrative aspects and membership aspects. Analyzing the utilization of free health services in puskesmas by the poeple of Kota Metro. To find out acceptability about the implementation of policy by officers in puskesmas and community, and to explore alternative policies in order to improve the implementation of the free health care policy in Kota Metro. This study used descriptive qualitative design and descriptive quantitative design. The results suggest Kota Metro government can do cost containment of the free health care from 2 􁈺two􁈻 aspects: on the supply side to change the payment for medical services which use fee for services system by using capitation system. On the demand side, the limitation of the targeted community of the free health care on the basis of residence, age and packages of guaranteed and to re‐socialization of the free health care policy about targeted community and packages that covered by the free health care policy to community and officers in puskesmas."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T27972
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imas Emalia
"Artikel ini menjelaskan tentang derajat kesehatan masyarakat pribumi di Kota Cirebon pada masa kolonialisme Belanda antara 1906-1940. Fokus kajiannya adalah menganalisis derajat kesehatan pada masa modernisasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Kota Cirebon yang semula sebagai kota tradisional/kota kesultanan diubah fungsinya menjadi kota kolonial (modern) oleh pemerintah Hindia Belanda bersamaan dengan pembentukan kota-kota lainnya di Jawa dan Madura pada 1906. Selama paruh pertama di awal abad ke-20, masyarakat pribumi di Kota Cirebon menghadapi proses modernisasi yang berbasis industrialisasi ekonomi. Namun karena seringkali proyek pembangunan tidak tuntas akibatnya lingkungan kota menjadi tidak sehat. Sisa material bangunan, genangan air, galian-galian tanah yang kotor, dan kurangnya jatah air bersih bagi masyarakat pribumi menjadi pangkal kemunculan berbagai bibit penyakit yang menyerang para pekerja dan menular secara luas. Kondisi ini yang menjadi derajat kesehatan masyarakat pribumi buruk dan tidak pernah meningkat. Dalam menangani wabah penyakit pun terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat pribumi dengan pemerintah kolonial. Bagi masyarakat pribumi praktik pengobatan didasari oleh pengetahuan agamanya yang kemudian diekspresikan dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karenanya mereka seringkali menolak tawaran sistem pengobatan dan propaganda kesehatan modern yang ditawarkan oleh pemerintah karena khawatir aqidahnya terganggu. Sementara bagi pemerintah kolonial praktik pengobatan didasari oleh ilmu pengetahuan yang berkembang di Eropa. Hanya saja dalam praktiknya, aspek kesehatan modern ini dikaitkan dengan pengembangan perekonomian untuk mengumpulkan sebanyak-banyak keuntungan. Komersialisasi dan diskriminasi pelayanan kesehatan pada akhirnya membuat masyarakat pribumi tetap mempraktikkan pengobatan tradisional yang dipahaminya.

This dissertation aims to describe the health level of the native people in Cirebon during the Dutch colonial era (1906-1940), focusing on the health level when the Dutch colonial government carried out modernization. The City of Cirebon which was originally a traditional city/sultanate city led by the sultans was changed into a colonial (modern) city by the Dutch East Indies government concurrently with the formation of other cities in Java and Madura in 1906. Through the first half of the 20th century, the native people of Cirebon overcame a process of modernization based on economic industrialization. Modernization was also carried out in the health sector which included policies and eradicating disease outbreaks. However, since there were many incomplete development projects, the city environment became unhealthy. They created leftover building materials, puddles, dirty soil excavations, and caused a lack of clean water for the native people. This condition then became the basis for the emergence of various germs that attack the workers and spread widely. There were different perception between the colonial government and the native people in dealing with the disease outbreaks. For the native people, the health knowledge was referred on their religious knowledge which was then expressed in their daily lives. While for the colonial government, the understanding of health referred to science development in Europe. In reality, this aspect of modern health is associated with economic development to collect as many benefits. The construction of hospitals, procurement of medical devices, and health services are also commercial in nature. The health perceptions of the native people also did not reduce the value of beliefs in their religious practices. Therefore the native people often rejected the offer of medical systems and other health propaganda from the government for they fear that their faith will be corrupted.  So in that condition, the spread of the epidemic of dissidents became widespread in Cirebon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2605
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Depkes. RI, 2005
362.12 IND p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Monike
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrika Mutiara
"ABSTRAK
Nama : Asrika MutiaraNPM : 1606814873Program Studi : ApotekerJudul Laporan : Praktek Kerja Profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Periode Bulan Oktober Tahun 2016 Praktek Kerja Profesi Apoteker PKPA dilaksanakan di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat pada 10 Oktober 2016 hingga 27 Oktober 2016. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Suku Dinas Kesehatan; memiliki pengetahuan tentang tugas pokok dan fungsi Suku Dinas Kesehatan di bidang farmasi; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan kefarmasian di Suku Dinas Kesehatan; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Suku Dinas Kesehatan. Kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja profesi di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat meliputi pemberian materi tugas dan fungsi masing-masing subseksi di seksi Sumber Daya Kesehatan, mengikuti rekomendasi teknik dan pembinaan, pengawasan, pengendalian oleh subseksi Farmakmin, lokakarya, dan praktek kerja di puskesmas kecamatan Senen. Kata Kunci : Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat, Praktek Kerja Profesixiv 56 : 26 LampiranReferensi : 19 2002-2016

ABSTRACT
Name Asrika MutiaraNPM 1506814873Study Program ApothecaryTitle Internship at Regional Health Departement of Central Jakarta Period October 2016 Internship at Regional Health Departement of Central Jakarta was started on October, 10th 2016 to October, 27th 2016. This internship was intended to make Apotechary student understand roles, assignments and responsibilities of apotechary in Regional Health Departement to get knowledges about principal assigment and function of Regional Health Departement in pharmaceutical fields, to get insights , knowledges, skills, and practical experience to perform pharmaceutical practice in Regional Health Departement and to gets an overview about pharmaceutical practice issues in Regional Health Departement. Activities at Regional Health Departement were assignments and function each subsections in Health Resources section, technical recommendation and managing, monitoring, controlling by Farmakmin subsection, workshop, and work practiced in Community Health Center of Senen Region. Keywords Regional Health Departement of Central Jakarta, Profession Internshipxiv 56 26 AppendicesBibliography 19 2002 2016 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hutami Serena Kalibonso
"ABSTRAK
Praktik kerja profesi di Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Periode Bulan September 2018 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. Mahasiswa juga diharapkan memiliki memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman praktis melakukan pekerjaan di Pemerintahan serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian di Pemerintahan. Tugas khusus yang diberikan berjudul Evaluasi Laporan Kefarmasian Bulanan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Periode Bulan Juli-Agustus Tahun 2018

ABSTRACT
Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Period September 2018 aims to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the goverment field. The pharmacist candidate also expected to have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the goverment field, and find out the problem related to pharmaceutical practice at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur. The special assignment given is Evaluation of Monthly Pharmaceutical Report of Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Period July-August 2018"
2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fridamarva Yasmine
"Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan JAMKESDA setalah BPJS berjalan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan sistem sehingga bertujuan untuk mengertahui bagaimana input proses dan output program JAMKESDA pada era JKN. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pelaksanaan program JAMKESDA sudah berjalan dengan baik. Kendala utama dalam program JAMKESDA di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah terlambatnya klaim dari rumah sakit yang mengakibatkan terlambatnya pelaporan. Dengan demikian, tidak ada perubahan yang signifikan pada program JAMKESDA di era JKN, hanya saja perlu penambahan kualitas dan kuantitas pegawai serta peningkatan sarana dan prasarana, selain itu pelajaran yang dapat diambil ketika JAMKESDA bergabung dengan BPJS adalah perlunya kesiapan sistem, kebijakan pemerintah daerah serta puskesmas sebagai gate keeper.

The aim of this study is to know the implementation JAMKESDA after BPJS. This study is a qualitative research using a systems approach that aims to determine how the process input and output JAMKESDA program at JKN era. Based on this research, it is known that the implementation of the program has been running well JAMKESDA. The main obstacle in JAMKESDA program in South Tangerang City Health Department is delayed claims from hospitals that resulted in delays in reporting. Thus, there was no significant change in the program JAMKESDA in JKN era, only need the addition of the quality and quantity of personnel and improvement of facilities and infrastructure, in addition to the lessons that can be taken when JAMKESDA join BPJS is the need for system readiness, government policy and health centers as a gate keeper."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprillia Wulandari
"[ABSTRAK
Apoteker memiliki peran dan fungsi dalam pelayanan kesehatan di Suku
Dinas Kesehatan. Peran dan fungsi apoteker berkaitan dengan
pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi cara perizinan, serta pembinaan,
pengawasan, dan pengendalian dari pelayanan kesehatan, termasuk sarana
dan tenaga kesehatan. Praktek Kerja Profesi (PKP) di Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat dilakukan untuk memberikan
gambaran mengenai peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di Suku
Dinas Kesehatan serta mengetahui permasalahan kefarmasian yang terjadi
di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat. Peran, tugas,
dan tanggung jawab apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Barat adalah melakukan kegiatan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian (binwasdal) pelayanan sarana pelayanan kefarmasian
meliputi Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), sub penyalur alat
kesehatan, apotek, toko obat, depo obat, dan industri makanan minuman
rumah tangga, pemantauan harga obat, pengelolaan dan pengendalian
obat, serta standardisasi mutu kesehatan. Tugas pokok Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat di bidang kefarmasian adalah
pengawasan dan pengendalian ketersediaan kefarmasian, serta
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, dan
evaluasi terhadap tenaga kefarmasian dan sarana pelayanan kefarmasian.
Permasalahan kefarmasian di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Barat adalah sistem pengelolaan sediaan farmasi dan sistem pengaturan penyimpanan sediaan farmasi di gudang yang belum sesuai.

ABSTRACT
Pharmacists have role and function in health services in the Health
Department. The role and function of pharmacists related to the
knowledge, understanding, and application licensing, as well as
guidance, supervision, and control of health care, including health
facilities and personnel. Profession Practices in Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Barat conducted to provide an overview of
the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in the Health
Department and to know pharmaceutical problems that occurred in Suku
Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat. Roles, duties and
responsibilities of pharmacists in Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Barat is conducting guidance, supervision, and
control of facility pharmacy services includes Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT), sub distributor of medical equipment, pharmacies,
drug stores, drug depo, and food and beverage home industry, drug
price monitoring, management and control of drugs, as well as the
quality healthcare standardization. The principal tasks of Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat in the field of pharmacy is
monitoring and controlling the availability of pharmaceuticals, as
well as the implementation of the guidance, supervision, control,
monitoring, and evaluation of pharmacy personnel and pharmacy services
facility. Pharmacy?s problem in Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Barat is the pharmaceutical management system and pharmaceutical storage regulatory system in a warehouse has not been appropriate., Pharmacists have role and function in health services in the Health
Department. The role and function of pharmacists related to the
knowledge, understanding, and application licensing, as well as
guidance, supervision, and control of health care, including health
facilities and personnel. Profession Practices in Suku Dinas Kesehatan
Kota Administrasi Jakarta Barat conducted to provide an overview of
the roles, duties, and responsibilities of pharmacists in the Health
Department and to know pharmaceutical problems that occurred in Suku
Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat. Roles, duties and
responsibilities of pharmacists in Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Barat is conducting guidance, supervision, and
control of facility pharmacy services includes Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT), sub distributor of medical equipment, pharmacies,
drug stores, drug depo, and food and beverage home industry, drug
price monitoring, management and control of drugs, as well as the
quality healthcare standardization. The principal tasks of Suku Dinas
Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat in the field of pharmacy is
monitoring and controlling the availability of pharmaceuticals, as
well as the implementation of the guidance, supervision, control,
monitoring, and evaluation of pharmacy personnel and pharmacy services
facility. Pharmacy’s problem in Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi
Jakarta Barat is the pharmaceutical management system and pharmaceutical storage regulatory system in a warehouse has not been appropriate.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sharon Susanto
"Dalam rangka mencapai tujuan nasional diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Suku Dinas Kesehatan merupakan unit kerja Dinas Kesehatan Provinsi pada Kota Administrasi dengan tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan kesehatan masyarakat. Salah satu unsur pembinaan dan pengembangan yaitu farmasi makanan dan minuman yang merupakan salah satu wadah bagi apoteker dalam menjalankan tugas profesi kefarmasiannya di lingkup pemerintahan. Untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik, calon apoteker perlu dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman mengenai profesinya salah satunya di pemerintahan. Praktek Kerja Profesi Apoteker merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis mengenai peran Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur.

In order to achieve the national goals, sustainable development efforts was held, including the health developmemt. Regional Health Department of East Jakarta is unit of Provincial Health Department with the task of carrying out activities in the promotion and development of public health with pharmaceutical, food and beverages were one of its program. Pharmaceutical, food and beverages program was place for pharmacists to perform their profession task in the scope of government. To be able to perform their role and function well, prospective pharmacists need to be equipped with the knowledge and understanding of the profession in the government. Apothecary intership program is an effort to gain insight and practical experience about the role of pharmacists in the Regional Health Department of East Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>