Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah Teguh Sugiarto
"ABSTRAK
Dalam pelayanan KRL Jabodetabek terdapat banyak faktor kualitas pelayanan, antara lain keselamatan, kenyamanan, keamanan, keteraturan dan informasi. Pembenahan dalam sektor perkeretaapian bukan hanya menyangkut pembangunan dan peningkatan infrastruktur fisik, tetapi faktor kualitas pelayanan khususnya ketepatan waktu perjalanan merupakan hal yang sangat penting. Faktor Ketepatan waktu mudah diukur dan mudah dikelola serta dari perspektif penumpang merupakan indikator penting pelayanan KRL. Namun tidak berarti faktor-faktor kualitas pelayanan lainnya tidak penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab deviasi waktu perjalanan KRL Jabodetabek. Penelitian dilakukan di lintas Bogor dengan memperhatikan dampak pada lintas lainnya dan pertemuan antar lintas yaitu di stasiun Manggarai. Metode yang digunakan adalah analisa level risiko untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dan analisa delphi untuk memvalidasi data oleh pakar. Hasil dari penelitian ini adalah variabel-variabel dominan penyebab deviasi waktu perjalanan KRL Jabodetabek dan rekomendasi tindakan untuk peningkatan kinerja ketepatan waktu perjalanan.

ABSTRACT
In the service of commuter electric train (KRL) of Jabodetabek, there are many factors of service quality, including safety, comfort, security, safety and information. Improvements in the railways sector is not only about the development and improvement of physical infrastructure, but the service quality factors, especially the punctuality is very important. The factor of punctuality is easily measured and easily managed as well as from the perspective of the passengers is an important indicator of service KRL. But it does not mean quality factors other services are not important.
This study aims to identify the factors that cause deviation of travel time KRL of Jabodetabek. The study was conducted in Bogor line by considering the impact of other line and intersection in Manggarai station. The method used is the level of risk analysis to determine the factors most influential and Delphi analysis to validate the data by experts. The results of this study is the dominant variables causing deviation of travel time KRL Jabodetabek and recommendations for action to improve the performance of punctuality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31958
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Febriana Savitri
"Resume medis merupakan ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien yang wajib diisi lengkap oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dalam 1x24 jam setelah pasien pulang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelengkapan dan ketepatan waktu pengisian resume medis menggunakan pendekatan sistem. Jenis penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran input dan transformasi melalui wawancara mendalam serta telaah dokumen, yang kemudian diperkuat dengan penelitian kuantitatif untuk mendapatkan gambaran output, melalui observasi dan telaah formulir. Terdapat 61 sampel formulir resume medis dengan menggunakan perhitungan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase resume medis yang termasuk ke dalam kategori terpenuhi lengkap hanya 16,4%, sedangkan dari segi ketepatan waktu ditemukan hanya 45,9% pengisian resume medis yang termasuk ke dalam kategori tepat waktu. Rata-rata waktu pengisian resume medis yaitu 32,3 jam. Kelompok item identitas pasien dan data perawatan memiliki distribusi keterisian terendah, sedangkan distribusi keterisian tertinggi terdapat pada kelompok item data medis dan data autentikasi. Masih terdapat perbedaan pengetahuan dalam pengisian resume medis, kurangnya motivasi dokter, evaluasi format formulir yang belum rutin dilaksanakan, adanya inkonsistensi kebijakan rumah sakit, belum ada sistem reward dan punishment untuk dokter, belum ada diklat khusus resume medis, terdapat perbedaan persepsi mengenai alur pengisian resume medis, serta konflik dalam komunikasi interpersonal.

.Discharge summary is a resume of all patient care and treatment periods that must be filled in completely by the doctor in charge within 1x24 hours after the patient was declared discharged. This study discuss about the completeness and the timeliness of filling in discharge summary by using the system approach. This research is a qualitative study to obtain input and transformation through in-depth interviews and review of hospital documents, then reinforced with quantitative research to get an overview of the output, through observation and study of discharge summary forms. Obtained 61 discharge summary forms used as research samples by using the calculation of total sampling. The results showed that the percentage of discharge summary included in the category fulfilled was only 16.4%, while in terms of timeliness it was found that only 45.9% of filling discharge summary were included in the appropriate time accuracy category. The average time needed for a doctor to get a discharge summary is 32.3 hours. The patient identity and the nursing data items group had the lowest filling distribution, while the highest filling distribution was in the medical data and data authentication group. There are still differences in knowledge in filling out discharge summary, lack of motivation of the doctors, form formats evaluation that have not been carried out routinely, there is no reward system, punishment system and special training for discharge summary, differences in perceptions regarding the flow of the discharge summary filling process, and the discovery of conflicts related to communication."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Topo Tuwantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai permasalahan kegagalan pemenuhan pesanan
tepat waktu pada perusahan manufaktur produk-produk alat berat yang
berkarakteristik make-to-order atau engineered-to-order. Penelitian ini terdiri dari
dua langkah analisa yaitu analisa makro menggunakan Process-based
Performance Measurement Framework untuk mengidentifikasi proses yang
paling berpengaruh yang menyebabkan keterlambatan dan analisa mikro
menggunakan Business Process Simulation. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan perbaikan proses bisnis yang optimal sebelum benar-benar
diterapkan. Hasil penelitian yang dilakukan menyarankan bahwa perbaikan proses
bisnis di area design engineering, PPC, Purchasing dan Production dapat
mengurangi waktu siklus bisnis proses, sehingga dapat menurunkan tingkat
keterlambatan.

Abstract
The focus of this study is about on-time delivery of order at a heavy equipments
manufacturer with characteristic make-to-order or engineered-to-order. This study
contains two stage analysis consist of macro analysis using process-based
performance measurement framework to identify processes which have significant
contribution to create delay and micro analysis using business process simulation.
The purpose of this study is identify improvements to optimize business processes
to minimize tardiness on delivery time. The researcher suggests that processes
such as engineering design, PPC, purchasing and production to be improved
minimize business process cycle time to gain on time delivery within acceptable
level."
2012
T31129
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartika
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keterlambatan dalam penyelesaian klaim BPJS di RSUD Dr.Adjidarmo. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dan observasi ini menemukan bahwa 85,56% berkas klaim sudah siap dalam bentuk txt file (soft copy). Namun, merujuk kepada Pedoman Implementasi JKN ternyata penyelesaian klaim rawat inap di RSUD Dr.Adjidarmo dinyatakan tidak tepat waktu. Penyebabnya adalah kurang SDM tenaga dokter dan verifikator BPJS, masalah kelengkapan dokumen klaim, tata letak ruang yang belum memadai, SIM-RS yang belum terintegrasi. Rumah Sakit memerlukan waktu untuk menyesuaikan perubahan sistem aplikasi INA-CBGs. Diperlukan kebijakan/prosedur tetap yang mengatur kepastian tugas, tanggungjawab dan wewenang setiap unit klaim. Disarankan agar meninjau kembali isi perjanjian kerjasama, menetapkan SOP dan mengembangkan monitoring dan evaluasi demi perbaikan kinerja penagihan klaim di RSUD Dr.Adjidarmo.

This research has done to respond challenge on the claim handling in RSUD Dr.Adjidarmo in the first three months of JKN implementation. This study used a qualitative approach and observation. The study revealed that 85,56% of the claims were ready in txt file. However, if we refer to MOH guideline, it is found that all claims were not timely ready. Inacuracy of the Inpatient claim settlement in Adjidarmo’s Hospital was caused by the lack of human resources/ doctors, personnel BPJS verifier, incomplete documents, layout of manager office, fragmented hospital information system, changing INA-CBGs application system and the absence of procedures and policies. It is expected that BPJS will set up policies and procedures to improve claim handling as well as develop monitoring and evaluation instruments."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Wayan Sri Wahyuni
"Rumah Sakit Ari Canti kerap terjadi keterlambatan pengajuan klaim olehpihak rumah sakit kepada BPJS Kesehatan yang mengganggu cash flow. Rumahsakit perlu melakukan kajian lebih lanjut melalui penelitian ini mengenaiketepatan waktu penyelesaian klaim pasien rawat inap JKN.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu penyelesaian klaim pasien rawat inap JaminanKesehatan Nasional. Pendekatan yang dilakukan dengan kuantitatif dankualitatif mix methods yang menggunakan desain potong lintang. Sampelberjumlah 209 dari berkas klaim dan 6 orang informan.Ketepatan waktu klaim pasien rawat inap JKN sebesar 65,4 yang tidaktepat 34,6 . Faktor ndash; faktor yang berpegaruh secara signifikan terhadap ketepatanwaktu klaim adalah ketersediaan SEP, kelengkapan berkas rekam medis, ketepatanwaktu pengembalian berkas rekam medis, kesesuaian entri data berkas danketepatan waktu entri data.

Ari Canti Hospital often happens delay in filing claims by the hospital toThe Organizer of Social Health Insurance that interfere with cash flow. Thehospitals need to conduct further study through this research on the timeliness ofsettlement of claims of inpatients of National Health Insurance.This study aims to analyze the factors that affect the accuracy of thesettlement of claims of inpatients of the National Healthcare. The research using aquantitative and qualitative approach mixed methods with using cross sectionaltechniques. Research sample was 209 of claim files and six informants.The time punctuality of National Health Insurance inpatient claim rsquo s was65.4 and not punctual around 34.6 . Factors significantly influencing thetimeliness of claims are the availability of letters of patient eligibility, medical filecompleteness, the timeliness of the returning the medical record, the suitability ofthe data entry files and the timeliness of the data entry."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T51355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Tasya Ayuputri
"Makanan Pedamping Air Susu Ibu (MP-ASI) merupakan hal penting untuk diberikan pada bayi usia 6 bulan demi tercapainya tumbuh -kembang yang optimal. Pemberian MP-ASI yang tidak tepat waktu sesuai dengan usia bayi menjadi ixmpath al bahwa Ibu telah gagal memberikan ASI eksklusif. Hal tersebut dapat dipengaruhi karena kurangnya informasi yang Ibu dapatkan mengenai risiko dari pemberian MP-ASI dini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini dengan ketepatan waktu dalam pemberian MP-ASI di Desa Karangraharja, Cikarang Utara. Metode yang digunakan ialah cross sectional dengan ixmpath consecutive sampling. Penelitian ini melibatkan 107 responden Ibu sebagai sampel. Kuesioner yang digunakan mengukur tingkat pengetahuan tentang MP-ASI dini dan ketepatan waktu dalam pemberian MP-ASI. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas Ibu memiliki pengetahuan yang baik mengenai MP-ASI dini (60,7%) dan memberikan MP-ASI tepat waktu pada (71%). Hasil uji chi square didapatkan adanya hubungan tingkat pengetahuan Ibu tentang MP-ASI dini dengan ketepatan waktu dalam pemberian MP-ASI di Desa Karangraharja (pValue <0,05). Hasil penelitian ini merekomendasikan untuk tetap meningkatkan pelayanan keperawatan dan kesehatan di berbagai wilayah.

Complementary foods are important things to be given to babies aged 6 months in order to achieve optimal growth and development. The provision of complementary foods that is not timely according to the baby’s age is an indicator that the mother has failed to give exclusive breastfeeding. This can be influenced due to the lack of information that mothers get about the risks of giving early complementary foods. The aim of this study was to determine the relation between the mother’s level of knowledge about complementary feeding and the timeliness of giving complementary foods in Karangraharja Village, North Cikarang. The method used is cross sectional with consecutive sampling technique. This study involved 107 mothers as samples. The questionnaire used to measure the level of knowledge about early complementary feeding and timeliness in giving complementary foods. The results showed that the majority of mothers had good knowledge of early complementary foods with a percentage of 60.7% and gave complementary foods on time to their babies with a percentage of 71%. The conclusion obtained that there is relation between the mother’s level of knowledge about early CF with timeliness in giving complementary feeding in Karangraharja Village (pValue <0,05). The results of this study recommend to continue to improve nursing and health services in various regions"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Prihadi
"Pendahuluan : Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, merupakan rumah sakit Tingkat I dilingkungan TNI - AD / ABRI , dimana merupakan rumah sakit rujukan tingkat pusat untuk satuan-satuan kesehatan TNl - AD / ABRI yang ada di Indonesia. Sehingga daya tampung rumah sakit yang tersedia cukup besar yaitu sebanyak 1.082 tempat tidur. Namun kapasitas tersebut belum termanfaatkan secara maximal, dengan melihat indikator pelayanan yang ada seperti BOR= 48,49 ( standard= 60 - 80 ), LOS=15,71 ( standard= 6 - 9 ), BT0=17,69 ( standard= 40 - 50 ), TO1=16,69 ( standard = 1 - 3 ). Selain itu di RSPAD Gatot Soebroto juga masih terdapat permasalahan mengenai penanganan rekam medic pada bagian administrasi pasien, khususnya di bagian urusan rawat Inap / rawat mondoknya. Dimana masih terjadi keterlambatan pengembalian kartu rekam medis dari ruang unit rawat inap ke ruang unit penyimpanan pusat dibagian administrasi pasien. Menurut data prasurvey yang didapat peneliti, keterlambatan yang ada setiap bulan selama tiga bulan terakhir pada tahun 1995 adalah sebesar 20,33 buah atau 1,08 % perbulannya. Menurut Ketentuan dalam Permenkes RI No : 749.a I PER / XII / 1989 tentang rekam medis, telah dijelaskan segala sesuatunya tentang rekam medis termasuk diantaranya mengenal legalitas dan Cara pengembalian dan penyimpanan rekam medis. Selain itu dalam peraturan yang ada di RSPAD-GS atau Protap ( prosedurtetap ) rumah sakit tersebut dinyatakan bahwa rekam medis harus dikembalikan ketempat penyimpanan pusat setelah 2 X 24 Jam setelah penderita lepas rawat inap ke ruang unit penyimpanan pusat, jika hal tersebut terlampaui maka dikategorikan terlambat. Mengingat begitu pentingnya rekam medis maka keterlambatan pengembaliannya akan mempengaruhi proses pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut. Dimana Rekam medis tersebut akan digunakan untuk pembuatan laporan sehubungan dengan fungsi rujukan dan fungsi lainnya pada RSPAD - Gatot Soebroto. Sebagaimana diketahui pada rumah sakit tersebut tenaga dokter yang melaksanakan pelayanan kepada penderita terdiri dari dokter militer dan dokter sipil, dan penderita yang dilayaninya terdiri dari penderita militer,penderita sipil TNI-AD / ABRI serta penderita masyarakat umum. Sehingga karakteristik penderita yang ada sangat bervariasi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan melihat gambaran hubungan antar keterlambatan pengembaiian kartu rekam medis dari ruang unit rawat inap penderita ke ruang unit peyimpanan pusat dengan dokter yang menangani penderita dan karakteristik penderita Rumah sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta.
Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian " Crossectional - Descriptif ". Pengumpulan data dilaksanakan dengan menyebarkan Check list pemantauan pengembalian kartu rekam medis ke ruang unit rawat Inap penderita dan keruang ruang unit penyimpanan pusat di bagian pasien, setama 3 (tiga ) minggu pada bulan Januari 1996. Analisa terhadap data yang terkumpul dilakukan dengan analisa Univariat yaitu untuk melihat distribusi variabel bebas dan variabel terikat, dan analias Bivariat dengan menggunakan Uji Mac Nemar pada kelompok dokter yang menangani penderita dan Uji Chisquare pada karakteristik penderita. Pada analisa bivariat dilakukan guna melihat gambaran hubungan antara variabel babas dan variabel terikat.
Hasil : Dalam penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 1.024 buah kartu rekam medis. Kemudian peneliti mengadakan analisa terhadap l.024 buah kartu rekam medis yang dikembalikan dari ruang rawat inap penderita ke ruang unit penyimpanan pusat . Menurut hasil analisa Univariat terlihat bahwa kartu rekam medis yang ditangani oleh Dokter Spesialis sebanyak 720 buah yang terdiri dart 72 buah terlambat atau 10 % dan 648 buah tidak terlambat atau 90 %. Kartu rekam medis yang ditangani oleh Dokter umum sebanyak 304 buah yang terdiri 117 buah terlambat atau 38,49 % dan 187 buah tidak terlambat atau 61,51%. Pada kelompok Dokter Militer terdapat keterlambatan sebanyak 91 buah atau 14,99 % sedang tidak terlambat sebanyak 516 buah atau 85,01 %. Pada kelompok Dokter Sipil terdapat keterlambatan sebanyak 98 buah atau 23,51 % dan 319 buah tidak terlambat atau 76,49 %. Menurut karakterlstlk penderita yang terdiri dari kelompok penderita militer dan kelompok penderita sipil, terjadi distribusi variabel terikat sebagai berikut : pada kelompok penderita militer terdapat keterlambatan sebanyak 109 buah atau 16,87 % dan 537 tidak terlambat atau 83,13 %. Pada penderita sipil terdapat keterlambatan sebanyak 80 buah atau 21,16 % dan tidak terlambat sebanyak 298 buah atau 78,84 %. Pada penderita kelompok militer perwira terdapat keterlambatan sebanyak 13 buah atau 5,99 % dan tidak terlambat sebanyak 204 atau 94,01% , pada kelompok bintara terdapat keterlambatan sebanyak 34 buah atau 15,81 % dan tidak terlambat sebanyak 62 atau 28,97 %, pada kelompok tamtama terdapat keterlambatan sebanyak 62 buah atau 28.97% dan tidak terlambat sebanyak 152 buah atau 71,03%. Pada penderita kelompok sipil berdasarkan kelas perawatan yang ada keterlambatan pengembalian kartu rekam medis terjadi sebagai berikut : pada penderita kelas perawatan I terdapat perawatan II terlambat sebesar 14,54 % dan tidak terlambat sebesar 85,46 %, pada penderita kolas perawatan III terlambat 43,44% dan tidak terlambat 58, %. Pada hasil analisa Bivariat dengan menggunakan uji nilai dengan rumus Mac Nemar dan rumus Chisquare dengan penentuan nilai P = 0.05 didapatkan hasil sebagat berikut : Pada kelompok dokter yang menangani penderita ; menurut kelompok Dokter Speslalis dan. Dokter Umum terdapat penolakan terhadap hipotesa yang diajukan sehingga terdapat perbedaan yang bermakna antara keterlambatan pengembalian kartu rekam medis yang ditangal oleh dokter Spesialis dan keterlambatan yang ditangani oleh dokter umum. Sedangkan pada kelompok Dokter Militer dan Dokter Sipil didapatkan hasil uji yang menyatakan penolakan hipotesa yang diajukan sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara keterlambatan pengembalian kartu rekam medis yang ditangani oleh dokter mlliter dan keterlambatan yang ditangani oleh dokter sipil. Berdasarkan Karakteristik penderita yang ada didapatkan hasil uji sebagat berikut : Pada kelompok penderita Militer dan Sipil terdapat hasil uji Chisquare menunjukkan adanya penerimaan terhadap hipotesa yang diajukan, sehingga tidak terdapat perbedaan keterlambatan yang terjadi antara kelompok penderita sipil dan kelompok penderita militer.
Untuk kelompok penderita militer berdasarkan kepangkatan yang ada yaitu kelompok Pa, Ba Dan Ta didapatkan hasil uji Chisquare menunjukkan penolakan terhadap hipotesa yang diajukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada keterlambatan yang terjadi pada kelompok keterlambatan sebesar 7,53 %, tidak terlambat 92,47 %, pada penderita kelas penderita Pa , Ba dan Ta. Pada Kelompok penderita Sipil berdasarkan kelas perawatan yang ada, hasil uji nilai Chisquare menunjukan hasil penolakan hipotesa yang diajukan , sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbadaan yang bermakna pada keterlambatan yang terjadi pada kelompok penderita sipil kelas perawatan I, II dan III.
Daftar Bacaan : 44 (1957 - 1994 ).
PREFACE: Gatot Subroto Military Hospital is the first class military hospital and top referral military hospital in Indonesia. It has 1082 beds, but the capacity of the hospital its not utilize as well, for example BOR = 48.49% (standard = 60 - 80%), LOS = 15.71 days (standard = 6 - 9 days), BTO = 17.69 % (standard = 40 - 50%), TCI = 16,69 days (standard = i - 3 days). Besides, in this hospital there is a problem about the medical records, specifically at inpatient unit. The main problem in this area Is the delayed of returning medical records from inpatient unit to central storage at patient administering. Base on the pre-survey data, for the last 3 months during 1995 the number of delayed is 20.33 records or 1.08% per month. In Permenkes Rl No: 749.aIPERIX1I11989 about the medical records, has been explained clearly about the legality, the procedure of returning and saving of medical records. So was in standard procedure of Gatot Subroto hospital, it says that the medical record should be returned to the central storage in 2 x 24 hours after the patient left, if not it will be categorized as delayed. Regarding to the significant role of the medical record, the delayed of returning medical record will take effect on services process in the hospital. The medical record that is planned to be use as main material of report writing. Ws known, that the sums of doctors (as personal) who do the services are the gathering of military and civilian doctors. There are wide range of characteristics of the patients, this result is come from the policy that allowed many rather social groups to be served.
PURPOSE: The objective of the research is to describe the relationship between medical record card's delayed return (from the inpatient unit to central storage) with the doctor who handle the patient's case and it's characteristic in Ruah Sakit Pusat Angkatan Darat - Gatot Subroto Jakarta.
METHOD: This research Is "a Crossectional - Descriptive". Data were collected by spreading the check list control of medical record return's card to the Inpatient unit and the central storage room in patient administering, and these processes are take 3 weeks of January 1996. Data were analyzed by Univariat Analysis, the aim is to see the distribution of independent and dependent variable. And move along with Unlvariat Analysis there is Bivariat Analysis that operates the Mac Nemar Test to the groups of doctor whose deal with patients, and Chi-square Test to the patient's characteristic. Goal of this analysis is to see the description of relationship between independent variable and dependent variable.
RESULT: The Sample could be collected and analyzed in this research are 1.024 medical record's cards. Results of the Univariat Analysis show that 720 medical record handled by Specialized Doctor are consist of 72 card (10%) delayed and the rest (90%) not delayed. There are 304 medical record cards handled by not specialized doctor, consist of 117 (38.49%) delayed and 187 (61.51%) not delayed. In group of military doctor there are 91 card (14.99%) delayed and 516 card (85.01 %) not delayed, and in group of civilian doctor there are 98 card (23.51 %) delayed and 319 card (76.49%) not delayed. According to patient's characteristic those consist of military and civilian, there is dependent variable distribution as follow: in the group of military patient, the delayed cards are 109 (16.87%) and 537 (83.13%) not delayed. Civilian patient's groups have 80 card (21.16%) are delayed and 298 (78.84%) are not. There are 13 card (5.99%) delayed and 204 (94.01%) not delayed in the group of upper military officer, 34 card (15.81 %) delayed and 62 (28.97%) not delayed in the group of lower military officer and 62 card delayed (28.97%) and 152 card not delayed in the lowest rank of military officer. The delayed card have been resulted in the group of civilian patient In accordance with service classification could be described as follow; in group of 1st class patient there 7.53% are delayed and 92.47% are not, in 2nd class 14.54% are delayed and 85.46% are not and in 3rd class 43.44% are delayed and 56.56% are not. The Result from the Bivariat Analysis which used value test from Mac Nemar formula and Chi-square formula with marked value P=0.05, is as follow: In the point of the doctor who does the service that there sometime occurred rejection to the hypothesis have been proposed, it's resulting an important difference between medical record's card return delayed handled by military doctor and by doctor in common. In the point of the military doctor and general doctor, the test result have been found that there are certain rejection to the hypothesis proposed, and follow with those result is a brief summary as there is important difference between medical record card delayed return handled by military doctor and by doctor in Common. In the point of patient characteristic, les found the result of the test as follow; in the group of military and civilian patients there are acceptance to the hypotheses proposed, and in return there is no difference in delayed card return between group of military patient and civilian patients. In the group of military patient according to the military rank (Pa, Ba and Ba), the result of Chi-square test show there is rejection to the hypotheses. As a summary it can be said that there is important difference in delayed return occurred in groups of I , II and III class.
Readers: 44 (1957 -1994)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Maryadi Tirtana
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peningkatan ketepatan waktu pelayanan jasa service delivery kepada konsumennya pada perusahaan jasa pembasmi hama.Tesis ini akan memperlihatkan aktifitas pemborosan (waste) yang menyebabkan ketidakcapainya waktu service delivery yang diberikan oleh teknisi kepada setiap segmen konsumennya terhadap waktu service delivery yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
Perbaikan yang dilakukan untuk tercapainya ketepatan waktu service delivery yang ditetapkan oleh perusahaan dengan teknisi lapangannya adalah menggunakan pendekatan lean service dan analisa Six Sigma yang mudah diaplikasikan yang berfungsi untuk mempermudah dalam penentuan kategori aktifitas kerja. Peningkatan ketepatan waktu ini dilakukan dengan mengklasifikasi 3 kriteria aktifitas waktu nilai tambah yaitu non value added (NVA), business value added (BVA),dan value added (VA).
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisa six sigma, aktifitas yang memiliki klasifikasi aktifitas business value added dapat dikurangi waktu pekerjaannya, sehingga sisa waktu yang berlebih dapat digunakan untuk aktifitas value added (VA) yang kemudian dapat diketahui perbaikan nilai variasi dan sigma nya.

The objective of research is to obtain an improvement on pest control services punctuality based on company achievement target using an approachment in lean service and Six sigma analysis. In this tesis will be showing that waste activity is the reason why technician can not achieve in punctuality. Theanalysis method could be adopted easily and became additional value for the company and its clients.
The punctuality improvement have applied with classifying 3 criteria of work time activities, which one "Non-Value Added (NVA)", "Business Value Added (BVA)", and "Value Added (VA)".
Outcomes from he research have point out that the activity which classified as
"Business Value Added (BVA)" could have work time reduction, therefore excessive time left will be optimized for Value Added (VA) activity.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisan Ramadhani
"

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris mengenai hubungan  antara karakteristik komite audit yaitu gender, pengalaman terdahulu, keahlian keuangan, ukuran, dan tingkat kerajinan dengan ketepatan waktu laporan keuangan auditan. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan publik di Indonesia kecuali industri keuangan selama periode 2014-2017. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya hubungan signifikan positif antara komposisi gender komite audit dan keahlian keuangan komite audit terhadap audit report lag. Serta hubungan signifikan negatif tingkat kerajinan komite audit terhadap audit report lag. Karakteristik pengalaman terdahulu dan ukuran komite audit menunjukan hasil tidak adanya hubungan signifikan dengan audit report lag.

 


This research aims to know the relation between audit committee characteristics which are gender, experience, financial expertise, size, and diligence on the timeliness of audited financial statement. This research uses samples of public firms listed in Indonesian Stock Echange excluding financial industry for the year 2014-2017. The results of this study prove that theres a significance positive relation between the gender composition of the audit committee and the financial expertise of the audit committee on audit report lag. Also theres a  significance negative relation between level of diligence of audit committee on audit report lag. Prior experience of audit committee and size of audit committee show the result of no significant relationship on audit report lag

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Faridzki Syarif
"Ketepatan waktu lulus mahasiswa memiliki dampak yang baik untuk perguruan tinggi dan mahasiswa itu sendiri. Kualitas perguruan tinggi dapat dilihat dengan persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu. Selain itu, bagi mahasiswa ketepatan waktu lulus juga hal yang perlu diperhatikan jika ingin menerima beasiswa. Mahasiswa yang dapat dibilang tepat waktu lulusnya adalah mahasiswa yang berhasil lulus dari perguruan tinggi dengan masa waktu studi 3.5 sampai 4 tahun. Saat ini, belum terdapat Penelitian yang menggunakan data PDDikti untuk memprediksi ketepatan waktu lulus mahasiswa Universitas Indonesia. Selain itu, belum terdapat juga sistem berbasis website yang dapat melakukan prediksi ketepatan waktu lulus mahasiswa Universitas Indonesia dan visualisasi data terkait ketepatan waktu lulus mahasiswa dengan menggunakan data dari PDDikti. Penelitian ini akan membandingkan performa 4 model dalam 8 skenario berbeda. Penelitian berhasil menghasilkan model pembelajaran mesin untuk memprediksi ketepatan waktu lulus dan prediksi tahun kelulusan.Metrik yang digunakan pada performa kedua model adalah f1-score, dengan nilai akhir 92.75% untuk model prediksi ketepatan waktu lulus dan 88.86% untuk model prediksi tahun kelulusan. Di akhir, penelitian ini hanya memakai model prediksi tahun kelulusan yang dapat merepresentasikan prediksi ketepatan waktu lulus mahasiswa. Penelitian ini juga berhasil mengimplementasikan dua sistem berbasis website yaitu sistem prediksi ketepatan waktu lulus untuk mahasiswa dan prediksi ketepatan waktu lulus dashboard dosen yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi ketepatan waktu lulus berdasarkan pemodelan machine learning, serta menyajikan visualisasi data berdasarkan data dari PDDikti. Visualisasi berhasil dilakukan dengan menggunakan line chart, pie chart, bar chart, dan geo chart.

The timely graduation of students has a positive impact on both the university and the students themselves. The quality of a university can be measured by the percentage of students who graduate on time. Additionally, for students, graduating on time is important if they want to receive scholarships. A student can be considered to have graduated on time if they successfully complete their studies at the university within a study period of 3.5 to 4 years. Currently, there is no research that utilizes PDDikti data to predict the timely graduation of students at the University of Indonesia. Furthermore, there is also no website-based system available that can predict the timely graduation of students at the University of Indonesia and visualize data related to the timely graduation using data from PDDikti. This research will compare the performance of four models in eight different scenarios. The research successfully produces a machine learning model to predict the timely graduation and the predicted year of graduation. The performance metric used for both models is the f1-score, with a final score of 92.75% for the timely graduation prediction model and 88.86% for the year of graduation prediction model. In the end, this research only utilizes the year of graduation prediction model, which can represent the prediction of timely graduation of students. The research also successfully implements two website-based systems, namely the timely graduation prediction system for students and the timely graduation prediction dashboard for faculty members, which can be used to predict the timely graduation based on machine learning modeling and provide data visualization based on PDDikti data. Visualization is successfully carried out using line charts, pie charts, bar charts, and geo charts."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>