Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurul Hayya Nazhifa
"ABSTRAK
Apartemen tipe studio merupakan hunian dengan ruang terbatas. Keterbatasan tersebut terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan penghuni yang menempatinya sehingga dapat menimbulkan permasalahn didalam hunian. Oleh sebab itu penghuni dituntut untuk dapat beradaptasi dengan ruang terbatas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah penghuni apartemen tipe studio dapat memenuhi kebutuhannya dengan melakukan adaptasi di dalam ruang yang terbatas dan apakah dengan beradaptasi kebutuhan penghuni terpenuhi. Hal tersebut ditinjau berdasarkan kebutuhan, aktivitas, dan penggunaan furnitur. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pengaturan pembagian area untuk masing-masing fungsi ruang dan pemilihan furnitur yang tepat dapat memberi pengaruh besar terhadap permasalahan keterbatasan ruang.

ABSTRACT
Studio-Type Apartment is a limited space of living. Sometimes the limitation is not suitable with the resident needs and can cause a living problem. Therefor, the resident is forced to adapt with the available limited space. Based on that, the purpose of this thesis is to know whether or not the resident of Studio Apartment can fulfill their needs through adaptation towards this limited space. This issue is observed and analyzed base on the activity spatial needs and the used of the furniture. Based on the observation, it is known that the setting of area divisions for each function and the exact furniture that is used can give a big impact to limited-space problem."
2016
S64932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biyan Shandy Paramayudha
"Sejumlah penelitian telah membuktikan adanya kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dari penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa sebagian besar kesenjangan upah antar gender di Indonesia disebabkan oleh komponen yang tidak terjelaskan yang juga dianggap sebagai komponen diskriminasi. Penelitian ini mencoba untuk mempertimbangkan aspek komuter yaitu waktu komuter dalam menjelaskan kesenjangan upah antar gender di Indonesia. Dengan metode dekomposisi Blinder-Oaxaca, penelitian ini menganalisis data Survei Angkatan Kerja Nasional 2019. Hasil analisis menunjukkan bahwa waktu komuter berpengaruh positif terhadap kesenjangan upah antar gender. Hasil analisis dekomposisi Blinderr-Oaxaca juga menunjukkan bahwa penambahan variabel waktu komuter dapat meningkatkan proporsi kesenjangan upah antar gender yang terjelaskan dari 14,2% hingga 22,6% dari total kesenjangan upah pada pekerja formal dan dari 22,3% menjadi 36,2% pada pekerja informal. Penelitian ini juga mengidentifikasi adanya efek spatial entrapment dan tanggung jawab rumah tangga pada pekerja perempuan di Indonesia yang perlu dipertimbangkan dalam perumusan kebijakan
......Several researches have proven the existence of gender wage gap in Indonesia. From those researches, it can be inferred that the majority of gender wage gap in Indonesia is consisted of unexplained parts which is commonly interpreted as discrimination. This research aims to explain the unexplained part of gender wage gap in Indonesia through the inclusion of commuting aspect, which is commuting time. By using Blinder-Oaxaca decomposition method, this research analyzes the data from Survei Angkatan Kerja Nasional (Indonesian Labor Force Survey) 2019. The results have shown that commuting time is positively correlated to wage. Blinder-Oaxaca decomposition also shows that inclusion of commuting time is able to increase the proportion of explained part of the wage gap from 14,2% to 22,6% in formal worker group and from 22,3% to 36,2% in informal worker group. This research has also identified the effect of spatial entrapment and household responsibility on Indonesian female workers, which is essential to be considered in policymaking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaeny
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas proses penciptaan ruang bisnis di stasiun kereta Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) tahun 2012-2015 melalui pengembangan sektor layanan jasa KRL, perparkiran stasiun, dan persewaan lahan untuk ritel usaha. Proses itu dijelaskan menggunakan pandangan David Harvey mengenai akumulasi kapital yang berjalan melalui reorganisasi ruang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model studi kasus.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan penerimaan yang diperoleh PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ), PT Reska Multi Usaha, dan PT KAI Daerah Operasi (Daop) 1. Namun disisi lain, terjadi keterbatasan akses pada sebagian pengguna KRL melalui kebijakan e-ticketing dan peningkatan tarif parkir stasiun. Keterbatasan akses juga terjadi pada pelaku usaha ritel tradisional melalui kebijakan peningkatan tarif sewa lahan untuk ritel usaha di stasiun.
Skripsi ini menyimpulkan bahwa proses pengembangan sektor layanan jasa KRL, perparkiran stasiun, dan persewaan lahan untuk ritel usaha tidak semata-mata bertujuan untuk memperluas akses setiap lapisan masyarakat untuk dapat memanfaatkan KRL sebagai moda transportasi publik. Proses pengembangan 3 sektor itu lebih mengarah kepada motif akumulasi kapital.

ABSTRACT
This thesis discusses about the process of creating business space at Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) train station year 2012- 2015 through the development of commuterline services sector, parking station, and land rental for retail business. This process is explained by using David Harvey?s view about the capital accumulation which runs through the reorganization of space. This research used qualitative method with case study model.
The result shows that there is an increasing income that obtained by PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ), PT Reska Multi Usaha, and PT KAI Operation Region (Daop) 1. But on the other hand, there is limited access to some KRL users through e-ticketing policy and an increasing in parking rates. Limited access also occurs in traditional retail traders through the policy of increasing land rental rates for retail business at the station.
This thesis conclude the development of commuterline services sector, parking station, and land rental for retail business are not solely aimed to expand access at all levels of society to be able to utilize commuterline as a mode of public transportation. The development process of
these three sectors are intended to lead to capital accumulation.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S61556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avi Sovia
"ABSTRAK
Ruang hijau merupakan sebuah ekosistem yang memiliki elemen-elemen tertentu untuk bekerja. Pada rumah sederhana yang tentunya berada dalam lahan yang terbatas, ruang hijau merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk mendukung tempat manusia bertinggal. Tidak hanya berfungsi sebagai pendukung fisik manusia untuk memenuhi kualitas dan kuantitas lingkungan, ruang hijau pun mendukung manusia secara psikis. Namun sayang sekali bahwa keberadaaan ruang hijau pada rumah sederhana yang memiliki keterbatasan lahan seringkali sengaja maupun tanpa sengaja dianakbawangkan karena dianggap tidak lebih bermanfaat daripada ruang lainnya/domestik. Hal ini menimbulkan berbagai cara pemanfaatan ruang hijau dalam rumah sederhana.
Studi literatur akan membatasi bagaimana melihat bentuk dari elemen-elemen yang ada dalam ruang hijau melalui kacamata arsitek, insinyur, pemerintah dan manusia secara umum. Sementara, studi preseden pada dua rumah sederhana rancangan arsitek dan studi kasus pada dua rumah sederhana di sekitar kita dapat menumbuhkan manfaat yang berbeda tergantung dari bentuk pemanfaatannya. Teknologi yang dipakai dalam studi preseden juga dapat mendukung manfaat dan membentuk ruang hijau dengan wujud yang berbeda.

ABSTRACT
Greenspace is formed through ecosystem with elements within them. In the small houses which have limited space, greenspace is a very important aspect to support well-being. Not only does it serve as a physical support, but also to support the mental health. However, the existence of greenspace in houses which have limited space are often intentionally or unintentionally being forgotten for not being more beneficial than domestic space. This resulting in several utilization in small house greenspace.
The undergraduate thesis aims to see the greenspace shape and elements through the eyes of architects, engineers, government and people in general with literature studies, precedent studies, and case studies as methods. The precedents studied on two small houses, while the case study was done on two small house with limited space to see different benefits on the form of their utilization. The technology used in the study could also support the idea on how to utilize and establish greenspaces in a different form and shape"
2016
S64913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Emilio Valeri
"ABSTRACT
The misunderstanding of many ideas, including economic one, have been misleading many societies into journeying roads full of twist and turns in hope of being able to achieve not only welfare but also affluence. But, having been deceived by their own misunderstanding makes them only drift further and further apart from where they hope affluence and welfare lies. Poverty and inequality still haunts many societies, including those who have the means of eradicating them. If technologies and discipline grows, why are we still baffled by problems such as inequality, poverty, and other of that sorts Where are we deceived Maybe it is because we have deceived ourselves into entering this dreadful labyrinth. Our vanity has deceived us into following our greed, hence we have also steer our disciplines into following this path of greed. If that is the case then the remedy of many problems lies only in the removing of this vanity. This is what the Sawaian are able to achieve. By removing greed and vanity, they are somehow able to achieve not only affluence, but also welfare. The Sawaian road to affluence and welfare are through journeying themselves into the path of social sustainability, economic affluence, and resources sustainability. Have not been deceived by vanity and greed, they have unintendedly created an ingenious system of wealth distribution through clove that is then function as a tool to achieve social sustainability, economic affluence, and resources sustainability.

ABSTRACT
Kesalahpahaman dari berbagai macam pemikiran, termasuk pemikiran ekonomi, telah menjerumuskan banyak masyarakat kedalam jalan yang berliku-liku yang dianggap dapat mengantarkan mereka kepada kesejahteraan dan kemakmuran. Tetapi, karena telah disesatkan oleh kesalahpahaman mereka sendiri, mereka menjadi semakin menjauh dari tempat dimana mereka anggap berletaklah kesejahteraan dan kemakmuran. Kemiskinan dan ketidakrataan masih menghantui banyak masyarakat, termasuk masyarakat yang mempunyai akses untuk menghapus kemiskinan dan ketidakrataan ini. Apabila teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang, mengapa kita tetap dibingungkan oleh bermacan masalah seperti kemiskinan dan ketidakrataan? Dimana kita telah disesatkan? Mungkin kita telah disesatkan oleh diri kita sendiri sehingga kita menjadi terjerumus dalam labirin yang menyedihkan ini. Keangkuhan kita sendiri lah yang telah menyesatkan kita agar kita mengikuti keserakahan kita, oleh Karena itu kita juga telah mengarahkan ilmu pengetahuan kita untuk mengikuti jalur keserakahan kita. Apabila ini semua benar, maka solusi dari banyak masalah yang kita hadapi sekarang hanyalah dengan menghapus keangkuhan kita. Inilah yang telah dicapai oleh masyarakat Sawai. Dengan menghapus keserakahan dan keangkuhan mereka, mereka berhasil untuk mencapai tidak hanya kemakmuran, tetapi juga kesejahteraan. Perjalanan masyarakat Sawai dalam mencapai kesejahteraan adalah dengan mempertahankan keberlanjutan sosial, keberlanjutan sumber daya alam, dan kesejahteraan ekonomi mereka. Karena tidak disesatkan oleh keangkuhan dan keserakahan, masyarakat Sawai secara tidak sengaja telah menciptakan sebuah sistem pendistribusian kekayaan melalui perdagangan cengkeh, yang kemudian berfungsi sebagai alat untuk mencapai keberlanjutan sosial, keberlanjutan sumber daya alam, dan kesejahteraan ekonomi dari masyarakat Sawai."
2017
S67117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shaflian Islami Aminina
"ABSTRACT
Bentuk dorongan manusia untuk membuat suatu hal dengan kemampuannya sendiri merupakan bagian dari ekspresi yang ditunjukkan dari pribadinya masing-masing melalui kesadaran material dan nilai etika. Kita mengetahui sejauh mana kita dapat belajar tentang diri kita melalui kerja membuat barang fisik Senett, 2008. Cikini sebagai ruang padat penduduk dengan pemukiman informal mendorong populasi untuk melakukan 39 craftsmanship 39 untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya, tulisan ini akan mencoba menjelaskan bagaimana kampung melakukan proses ketukangan, darimana mereka mendapatkan sumber daya, apakah mereka menggunakan keterampilan dalam menciptakan apa pun yang tersedia di tangan untuk membuat barang dengan memiliki makna baru lsquo;Bricolage. Strauss, 1962 Sejauh mana pemenuhan kebutuhan dilakukan, serta apa pengaruhnya terhadap ruang yang terjadi didalamnya sebagai antisipasi keterbatasan ruang hidup hunian padat.

ABSTRACT
The form of human impulse to make a thing from their own ability is part of the expression shown from each person through material consciousness and ethical values. We know the extent to which we can learn about ourselves through the work of making goods Senett, 2008. Cikini as a high density informal settlements area, drive the inhabitants to do craftsmanship to resist their daily needs. This undergraduate thesis will explain the process on how kampung do a craftsmanship, such as what motivate them to do where they are gettingresources, are they use any materials that had lsquo whatever at hand to create something new lsquo Bricolage rsquo Strauss, 1962 . Explain on the extent to which they fulfil their needs and how theprocess of craftsmanship affects on space that occur in kampung as an anticipation of a very limited living space."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeanyfer Claudia Fetris
"Fraktur merupakan salah satu gangguan sistem muskuloskeletal yang menyebabkan keterbatasan fisik dalam bergerak dan beraktivitas. Tn. BP mengalami fraktur humerus sinistra sejak dua minggu lalu dan direncanakan tindakan open reduction internal fixation (ORIF) pada 28/4/2022. Pasien dikelola oleh penulis sejak pra ORIF (26/4/2022) hingga dipulangkan pada 30/4/2022. Kondisi post ORIF, pasien masih merasa nyeri dan mengalami keterbatasan gerak ekstremitas atas sinistra. Oleh karena itu ditegakkan masalah keperawatan berupa nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, dan gangguan integritas kulit. Pasien dilakukan latihan range of motion (ROM) untuk mengatasi gangguan mobilitas fisik yang dialaminya dengan tujuan meningkatkan pergerakan sendi dan mencegah komplikasi paska bedah. Latihan ROM pada ekstremitas atas sinistra khususnya pergelangan dan jari-jari tangan dilakukan sejak pasien masuk ruang perawatan, sedangkan pada sendi siku dilakukan H1 post ORIF. Latihan ROM dilakukan selama 5 hari dengan frekuensi latihan 3 kali sehari, durasi 10 menit, dan 5 kali pengulangan. Selanjutnya dilakukan pengukuran gerakan fleksi sendi siku sesuai batas toleransi pasien menggunakan alat ukur goniometri. Karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM post ORIF yang dilakukan selama 2 hari terbukti efektif meningkatkan derajat rentang gerak sendi siku pasien hingga 70o dengan ROM aktif dan menjadi 90o dengan ROM pasif. Selain itu, pasien mengatakan mampu menggerakan sendi siku sebesar 100o dengan ROM aktif maupun pasif saat dilakukan follow up kondisi pasien setelah dipulangkan (H6 Post ORIF). Implikasi karya ilmiah ini menunjukkan latihan ROM pada pasien fraktur post ORIF perlu dilakukan dengan rutin agar mencapai hasil yang maksimal serta diperlukan keterlibatan aktif perawat dalam menginisasi latihan ROM pada pasien.
......fractured his left humerus 2 weeks ago and is planning open reduction internal fixation (ORIF) on 28/4/2022. The patient was managed by the authors from pre ORIF (26/4/2022) until he was discharged on 30/4/2022. Post-ORIF condition, the patient still feels pain and limitation of motion in the left upper extremity. Therefore, nursing problems are defined in the form of acute pain, impaired physical mobility, and impaired skin integrity. The patient underwent a range of motion (ROM) exercise to overcome the impaired physical mobility he experienced to improve joint movement and prevent postoperative complications. ROM exercises on the left upper extremity, especially the wrist and fingers, were carried out since the patient entered the treatment room, while the elbow joint was performed H1 after ORIF. ROM exercises were performed for 5 days with a frequency of 3 times a day, a duration of 10 minutes, and 5 repetitions. Furthermore, the measurement of elbow joint flexion movement according to the patient's tolerance limit was carried out using a goniometric measuring instrument. The results showed that post-ORIF ROM exercise for 2 days was proven to be effective in increasing the degree of range of motion of the patient's elbow joint up to 70o with active ROM and up to 90o with passive ROM. In addition, the patient said he could move the elbow joint by 100o with active or passive ROM when monitoring the patient's condition was carried out after H6 Post ORIF. The implication of this scientific work shows that ROM exercises in post-ORIF fracture patients need to be carried out routinely to achieve maximum results and the active involvement of nurses in initiating ROM exercises in patients is required."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Regar
"Ketenagakerjaan hingga saat ini selain memberikan dampak positif juga memberikan dampak negatif, yaitu masalah pemutusan hubungan kerja, masalah hak pekerja, masalah kepentingan pekerja, dan masalah antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan. Oleh sebab itu terjadilah sengketa hubungan kerja. Dalam setiap proses sengketa hubungan kerja selalu berlarut-larut dan hasilnya selalu merugikan para pekerja. Mengingat kelemahan sistem pengadilan maka lebih baik jika sengketa hubungan kerja diselesaikan dengan alternatif penyelesaian sengketa. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan metode juridis normatif sehingga didapat hasil bahwa alternatif penyelesaian sengketa berupa arbitrase hubungan industrial merupakan salah satu penyelesaian sengketa yang efektif dan efisien serta menguntungkan berbagai pihak di masa yang akan datang. Pelaksanaan arbitrase hubungan industrial nyatanya belum berjalan dengan efektif dalam menangani sengketa kepentingan dan sengketa antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan. Dalam praktiknya, masih banyak pelaku hubungan industrial yang masih belum percaya dengan kehadiran arbitrase hubungan industrial dan belum paham tentang arbitrase hubungan industrial itu sendiri.

Employment to date in addition to providing a positive impact also had a negative impact, namely the issue of termination of employment, workers' rights issues, issues of workers interests, and problems among trade unions / labor unions in one company. Therefore there was a labor relations dispute. In any process of labor relations disputes always protracted and the outcome is always detrimental to the workers. Given the weakness of the court system better working relationship if the dispute resolved by alternative dispute resolution. Therefore, research with normative juridical methods in order to get results that alternative dispute resolution such as arbitration is one of the industrial relations dispute resolution effectively and efficiently and benefit all parties in the future. Implementation of industrial relations arbitration in fact not operating effectively in handling disputes and conflicts between the interests of trade unions / labor unions in one company. In practice, there are many industrial relations actors who still do not believe the presence of industrial relations arbitration and arbitration do not understand about industrial relations itself."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T39157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuli Yudhandono
"ABSTRAK
Beragamnya tipe dan pola patahan yang berkembang di cekungan Bintuni,
menimbulkan perlunya analisa yang lebih detil pada karakteristik dari patahanpatahan
tersebut. Salah satu karakteristik yang akan dipaparkan dalam makalah ini
adalah paparan mengenai apakah patahan-patahan utama ini bersifat meloloskan
atau menahan fluida, studi ini biasanya disebut juga studi Fault Seal Analysis
(FSA). Hal ini menjadi penting, dikarenakan tipe pemerangkapan yang ada dan
berkembang di cekungan ini adalah tipe pemerangkapan yang dibatasi oleh
patahan, sehingga diperlukan pengetahuan, apakah patahan-patahan ini (yang
membatasi system pemerangkapan) bersifat meloloskan atau menahan fluida
(hidrokarbon), yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi dari resiko
eksplorasi dan atau eksploitasi.
Sebagaimana umumnya pada studi yang lain, semakin banyak data yang tersedia,
akan menghasilkan kesimpulan yang semakin baik. Pada area studi yang penulis
lakukan, keterbatasan data menjadi salah satu hambatan yang ada. Umumnya
untuk melakukan studi FSA, ketersediaan jumlah sumur yang banyak akan
menghasilkan kesimpulan yang baik. Untuk mengatasi hal ini, penulis akan
mencoba menggunakan pendekatan yang lain, yang diharapkan akan dapat
mencapai tujuan dari studi ini, meskipun ketersediaan jumlah sumur yang minim.
Pendekatan yang penulis maksud adalah pendekatan dengan metoda geofisika,
yaitu dengan menggunakan metoda inversi Impedansi Akustik (Acoustic
Impedance Inversion) atau biasa disingkat AI. Dengan menggunakan metoda ini,
data seismik yang ada, akan mencerminkan dari nilai densitas bawah permukaan,
sehingga dengan mengintegralkannya dengan data yang lain (data log
permeabilitas, porositas, dll) akan didapat data seismik yang mencerminkan nilai
dari permeabilitas, porositas ataupun dari nilai kandungan serpih.
Hasil dari pemodelan AI cukup baik dengan menunjukkan adanya pemisahan
antara batuan pasir dengan batuan lempung. Volume ini kemudian digunakan
sebagai acuan untuk menghasilkan volume semu berupa volume batu lempung.
Volume ini dan pengkalibrasian terhadap data tekanan masing-masing sumur yang
dipisahkan oleh patahan, menghasilkan nilai ambang dari suatu patahan, yaitu
16% SGR atau 20%. Dengan hasil nilai ambang ini didaerah penelitian ada
terdapat satu patahan yang berpotensi memiliki fault seal failure.

ABSTRACT
The diversity of types and patterns of faults that developed in this basin, creating
the need for a more detailed analysis on the characteristics of the faults. One of
the characteristics that will be presented in this paper is an exposure of whether
these faults has the capability for passing or sealing fluid, studies are usually
referred to as studies Fault Seal Analysis (FSA). This becomes important, because
the type of trapping of the existing in this basin is a faulted anticline, hence
whether the faults are sealing or leaking is the main question, which in turn
expected to reduce the risk of exploration and or exploitation.
As is common in other studies, the more data available will produce a better
conclusion. In the study area proposed by the author, the limitations of the data
into one of the barriers that exist. Commonly to conduct the FSA study, the
availability of the number of wells will determined good conclusion. To overcome
this, the author will attempt to use another approach, which will hopefully be able
to achieve the objectives of this study, despite the availability of a minimal
number of wells. The approach the authors refer to is the approach with
geophysical methods, namely by using the method of acoustic impedance
inversion, or commonly abbreviated as AI. By using this method, the existing
seismic data, will reflect the value of the subsurface density, so that with
integrating with other data (e.g. data log permeability, porosity, etc.) will be
obtained seismic data that reflects the values of permeability, porosity, or of the
content of shale.
Results from AI modeling showed good confidence, based on the enability to
show the separation between sandstone and shale. This volume is then used as a
reference for generating pseudo-volume of shale volume. This volume and the
calibration with the pressure data of individual wells that separated by a fault,
resulting in a threshold value, of 16% or 20% SGR. With the results of the
threshold value of the research area there is one fault that could potentially have a
fault seal failure."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Irna Pujiati
"Kemunculan komunitas atau individu yang beridentitas LGBT di Indonesia masih diperdebatkan oleh beberapa pihak. LGBT di Indonesia masih menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami eksklusi sosial dan mengalami pengalaman diskriminasi yang berbeda yang semuanya tergantung pada keadaan sosial dan kultur setempat. Riset ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana keadaan gay dan LBT di Jombang yang didaulat sebagai kota santri mengalami proses eksklusi sosial. Jombang dinilai sebagai kota yang toleran, namun bagaimana respons masyarakat dan pihak terkait terhadap munculnya suatu identitas yang dinilai negative oleh sebagian masyarakat. Ketika masyarakat menolak kehadiran mereka karena identitas maka bagaimanakah cara komunitas LGBT menegosiasikan identitasnya?. Pembahasan ini akan dirangkai dengan menggunakan teori eksklusi sosial Haralambos dan Holborn dan teori tindakan komunikatif Habermas. Dengan menggunakan metode kualitatif interpretatif maka hasil yang didapat adalah analisis data wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas LGBT mengalami eksklusi sosial karena identitas yang melekat pada diri mereka dan adanya struktur, sehingga hal ini berpengaruh pada usaha negosiasi dalam perebutan ruang publik di Jombang.
......
The emergence of communities and individuals who carry identity as gay in Indonesia is still be debate. Gay in Indonesia is still be apart of exclude society, that situation is different everywhere and this depends on several things such as social circumstances and local culture. This article will describe about how is the state gay community and exclusion process in a city that has a dominant culture of pesantren, Jombang. Despite getting the image as a ldquo santri rdquo city but there is a gay community exist in it. So, how is the real situation of the gay community in Jombang and hiw they negotiate with their identity as gay in the dominant culture of pesantren. By using the theory of social exclusion Haralambos Holborn, Kiepal, Tukacs,etc and the way negotiations are analyzed with communicative action from Habermas. The results of this research are gay community experiencing a state of social exclusion which relates to their identity. Social exclusion has an impact on the lack of public access. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T47858
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>