Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Fitrianti
"Tesis ini membahas tentang ketidaksetaraan gender dalam pendidikan di Kecamatan Majalaya Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidaksetaraan gender dalam pendidikan bagi perempuan yang disebabkan oleh pengaruh akses, partisipasi, kontrol, manfaat serta nilai terhadap pendidikan. Faktor penting yang mendorong terciptanya ketidaksetaraan gender dalam pendidikan adalah nilai. Nilai yang ada membentuk stereotip negatif yang menyebabkan terjadinya marjinalisasi, subordinasi dan beban kerja pada perempuan di Kecamatan Majalaya.

This thesis discusses gender inequality in education in Majalaya district, Karawang, West Java, by using an explanative qualitative approach. The result of the study shows that there is a gender inequality in women education influenced by the access, participation, control, benefits and value in the community. Value plays as an important influencing factor that creates gender inequality in education. The existing value in Majalaya district forms a negative stereotype that causes women marginalization, subordination and over-load work."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sakinah
"Studi ini mengkaji dampak otomatisasi terhadap kesetaraan gender di sektor manufaktur Indonesia dari tahun 2011 hingga 2015. Data diperoleh dari Survei Industri Besar dan Sedang (SI), Survei Tenaga Kerja Nasional (SAKERNAS), dan Federasi Internasional Robotika (IFR), mencakup 15 industri manufaktur berdasarkan KBLI 2009. Kami menggunakan efek tetap dan acak untuk regresi. Variabel utama adalah stok robot, yang dihitung menggunakan metode inventarisasi perpetual dengan tingkat depresiasi 10%. Temuan kami menunjukkan bahwa otomatisasi sedikit meningkatkan jumlah pekerjaan secara keseluruhan dan ketimpangan upah gender, tetapi tidak secara signifikan mempengaruhi komposisi gender dalam perusahaan.

This study examines the impact of automation on gender equality in the Indonesian manufacturing sector from 2011 to 2015. Data were sourced from the Large and Medium Enterprises Survey (SI), National Labor Survey (SAKERNAS), and International Federation of Robotics (IFR), covering 15 manufacturing industries based on KBLI 2009. We used fixed and random effects for the regression. The primary variable was the stock of robots, calculated using the perpetual inventory method with a 10% depreciation rate. Our findings show that automation slightly increases overall employment and gender wage inequality but does not significantly affect the gender composition within firms"
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aurelia Putri Dehars
"Skripsi ini membahas tentang berbagai bentuk ketidaksetaraan gender di Jepang dengan fokus utama adalah matahara atau maternity harassment yang terjadi di lingkungan kerja Jepang. Penulis menggunakan teori feminisme radikal untuk menganalisa bagaimana budaya masyarakat Jepang terkait dengan matahara. Analisis menunjukkan bahwa sistem patriarki dalam masyarakat Jepang bukan menjadi pemicu utama terjadinya matahara, tetapi faktor ekonomi lah yang menjadi faktor utama terjadinya matahara di perusahaan Jepang. Matahara dan ekonomi saling berhubungan karena matahara menyebabkan penurunan populasi dan menurunnya populasi menyebabkan ekonomi Jepang dalam kondisi stagnan.

This undergraduate thesis examines about forms of gender inequality in Japan and focusing on matahara or maternity harassment that happens on Japanese work environment. The writer uses radical feminism theories to analyze how Japanese culture relates with maternity harassment. The analysis shows that patriarchy in Japanese society is not the main cause of maternity harassment. It is economic factor which becomes the main factor of maternity harassment in Japanese companies. Maternity harassment and economy corresponds to each other because maternity harassment causes the declining of youth population and this declining population causes Japan economy stuck in a stagnant condition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Pramesti Widyaningtyas
"Makalah ini mengulas mengenai dampak globalisasi terhadap ketidaksetaraan gender di Republik Rakyat Tiongkok. Dalam ulasan ini, dilakukan analisis perbandingan melalui jurnal-jurnal ilmiah yang bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam mengenai perubahan dalam indikator ketidaksetaraan gender, termasuk partisipasi dalam angkatan kerja, pendidikan, dan distribusi pendapatan, sebagai respons terhadap proses globalisasi.. Hasil analisis menunjukkan bahwa globalisasi memiliki dampak yang beragam terhadap kesetaraan gender di China. Meskipun globalisasi telah meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja dan meningkatkan akses mereka ke pendidikan, globalisasi juga memberikan dampak terhadap kesenjangan upah dan jabatan pekerjaan antara gender. Bagian akhir makalah ini menyajikan beberapa rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif globalisasi terhadap ketidaksetaraan gender di Republik Rakyat Tiongkok.

This study investigates how globalization influenced gender disparities in China. In the review, a comparative analysis is conducted across scholarly journals aimed at a deeper exploration of alterations in gender inequality indicators, encompassing labor force engagement, educational attainment, and income distribution, as reactive outcomes to the globalization process.The findings reveal mixed both positive and negative impact of globalization on gender equity in China. On the positive side, globalization has increased the active involvement of woman in the labor market and improved their access to education. Conversely, it has aggravated the income gap between men and women, also intensified job insecurity among the female workforce. The paper concludes with policy suggestion aimed at mitigating the adverse consequences of globalization on gender disparity in China. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Aprina Luzt
"Penelitian ini membahas ketidaksetaraan gender yang ada dalam tradisi Ala Kachuu di Kirgistan. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan representasi ketidaksetaraan gender dalam film Ала Качуу/Ala Kachuu 2018 dan Film Ала Качуу/Ala Kachuu 2020 dengan teori representasi oleh Stuart Hall dan teori ketidaksetaraan gender oleh Mansour Fakih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif berdasarkan Creswell (2009) dilengkapi dengan teknik sinematografi Mise-en-scène. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa adanya ketidaksetaraan gender dalam dua film tersebut yang meliputi marginalisasi peran ibu, posisi anak perempuan, stereotip perempuan, beban kerja, subordinasi, dan kekerasan.

This research discusses the gender inequality that exists in the Ala Kachuu tradition in Kyrgyzstan. This research aims to reveal the representation of gender inequality in the film Ала Качуу/Ala Kachuu 2018 and Ала Качуу/Ala Kachuu 2020 with representation theory by Stuart Hall and gender inequality theory by Mansour Fakih. The method used in this research is qualitative based on Creswell (2009) complemented with the cinematographic technique Mise-en-scène. The results of the research conclude that there is gender inequality in the two films which includes the marginalization of the mother's role, the position of daughters, women stereotypes, workload, subordination, and violence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sasja Louisa Kurniawan
"Pada masa perfilman Prancis kontemporer muncul banyak film yang dibuat oleh sutradara-sutradara perempuan. Film karya sutradara perempuan ini memberikan pemahaman baru dalam ranah perfilman Prancis karena menyajikan film dari sudut pandang perempuan. Biasanya, tema yang diangkat dalam sinema perempuan seputar diskriminasi dan ketidaksetaraan gender. Film Je Ne Suis Pas Un Homme Facile merupakan film bertema gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan kritik terhadap ketidaksetaraan gender dalam film Je ne suis pas un homme facile karya Eleonore Pourriat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan didukung oleh teori kajian film dari Joseph Boggs dan Dennis Petrie untuk menganalisis struktur film. Setelah itu, analisis ini akan diperdalam dengan mengaitkan ketidakadilan yang dialami tokoh dengan teori objektivikasi dari Martha C. Nussbaum dan teori dekonstruksi dari Jacques Derrida. Hasil analisis ditemukan adanya objektivikasi terhadap pihak yang mendapatkan peran gender feminin dalam film. Objektivikasi ini membantu Damien mendekonstruksi pemikirannya mengenai perempuan yang mengarah ke usaha penyetaraan gender. Film ini berusaha menunjukkan bahwa dekonstruksi dari posisi pihak maskulin dalam masyarakat pun tidak menciptakan dunia ideal selama peran gender maskulin dan feminin masih berlaku dalam masyarakat.

During contemporary French cinema period, there were many films made by female directors. These films provide a new understanding because the films narate from a women's point of view. Usually, the themes revolve around gender discrimination and inequality. Je Ne Suis Pas Un Homme Facile is a gender-themed film. This study aims to present critique on gender inequality on the film Je ne suis pas un homme facile by Eleonore Pourriat. The research is using a qualitative method and is supported by the theory of film studies from Joseph Boggs and Dennis Petrie to analyze the structure of the film. The analysis will be deepened by linking the injustices experienced by the characters with the objectification theory of Martha C. Nussbaum and the deconstruction theory of Jacques Derrida. The results found that there was objectification given to those who received feminine gender roles in the film. This objectification helps Damien deconstruct his thinking about women which leads to gender equality efforts. This film tries to show that the deconstruction of the position of the masculine gender roles in society does not create an ideal world as long as the masculine and feminine gender roles are still valid in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faranisa Ayu Ferdynanda
"Meskipun feminisme telah menjadi pemicu gerakan perjuangan kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki sejak abad ke-20, tetapi persoalan yang berkaitan dengan ketidaksetaraan gender masih terus terjadi. Ketidaksetaraan gender dapat memicu diskriminasi terhadap pihak yang dianggap lebih rendah. Bentuk diskriminasi beragam, mulai dari perlakuan yang berbeda, tidak adanya pengakuan hak yang sama, hingga tindak kekerasan. Berbagai bentuk diskriminasi karena ketidaksetaraan gender adalah salah satu tema yang banyak diangkat dalam film, baik secara jelas dan menjadi fokus dalam film, maupun secara tersirat. Film Isi & Ossi (2020) yang menjadi korpus data dalam penelitian ini menceritakan kehidupan dua tokohnya, yaitu Isi dan Ossi yang berasal dari latar belakang keluarga sangat berbeda, dalam menggapai mimpi mereka. Penggambaran kehidupan Isi dalam film ini memperlihatkan adanya represi oleh orang tua yang dipengaruhi oleh pola pikir patriarkis. Dengan menganalisis film ini secara tekstual, penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana tokoh perempuan dalam film memperjuangkan keinginannya. Dalam perjuangan ini terlihat adanya subjektivitas tokoh perempuan. Hasil penelitian menunjukkan proses terbentuknya subjektivitas tokoh perempuan dalam film yang muncul akibat represi dari kedua orang tuanya.

Although feminism has triggered the movement for equality between women and men since the 20th century, issues related to gender inequality continue to occur. Gender inequality can cause discrimination against those who are considered inferior. There are various forms of discrimination, ranging from treatment, and lack of recognition of equal rights, to acts of violence. Various forms of discrimination due to gender inequality are often portrayed in films, both explicitly and implicitly. The film Isi & Ossi (2020), the corpus of data in this study, tells the lives of two characters, namely Isi and Ossi, who come from very different family backgrounds, in achieving their dreams. The depiction of Isi's life in this film shows the repression by parents who are influenced by a patriarchal mindset. By conducting a textual analysis of this film, this research aims to show how the female main character in the film pursues her dreams and shows her subjectivity as a woman. The research finding shows that this subjectivity emerges as a result of the repression of her parents."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Nursyahbani
"Penelitian ini mengkaji kesetaraan gender pada hubungan romansa dalam salah satu drama Korea terlaris di 2021, yaitu Hospital Playlist season 2. Penelitian ini menggunakan konsep – konsep tercapainya kesetaraan gender yang didefinisikan oleh Badan Perancanaan Pembangunan Nasional serta Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Indonesia. Teknik pemilihan dan pengumpulan data atau adegan yang ada di dalam drama dilakukan menggunakan beberapa kriteria adegan – adegan romansa yang sering muncul pada drama televisi dan didefinisikan oleh Galician (2004). Fase – fase tersebut adalah natural connect, traditional role assignment dan supremacy of love. Setelah data dikumpulkan, maka data dianalisis menggunakan level denotasi dan konotasi pada semiotika Roland Barthes. Kemudian, data dianalisis melalui semiotika, dan data didiskusikan serta dikaitkan dengan gender dalam drama Hospital Playlist season 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih adanya adegan – adegan dalam drama Hospital Playlist season 2 yang tidak mewakilkan kesetaraan gender dalam hubungan romansa melalui pemenuhan mitos – mitos Galician (2004). Hal yang cukup terlihat adalah penampilan, status jabatan, pekerjaan dari karakter perempuan yang masih lebih rendah dibandingkan laki – laki. Akan tetapi, di samping itu drama Hospital Playlist season 2 menunjukkan kriteria kesetaraan gender dalam mengakses sumber daya, pendidikan, politik dan sebagainya, serta kesetaraan perempuan dalam menentukan pilihan hidupnya.

This study examines the representation of gender equality in romantic relationships in one of the most-popular Korean dramas in 2021, named Hospital Playlist season 2. This study use the concepts of gender equality defined by the Badan Perancanaan Pembangunan Nasional and Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak in Indonesia. The technique of selecting and collecting data in the drama is done by using several criteria for romantic scenes that often appear in television dramas and defined by Galician (2004). These phases are natural connect, traditional role assignment and supremacy of love. After the data were collected, the data were analyzed using the denotative and connotative levels of Roland Barthes' semiotics. After the data were analyzed, the data will be discussed and interpreted with semiotics and gender equality in Hospital Playlist season 2. The results of the study indicate that there are still scenes in Hospital Playlist season 2 that do not indicate gender equality in romantic relationships through the fulfillment of Galician myths (2004). What is quite visible with gender inequality is the appearance, position status, occupation status of the female characters still lower than the male characters. However, in addition, the drama Hospital Playlist season 2 shows the gender equality criteria. These criteria are women in accessing educational resources, politics and so on, as well as women in determining their life choices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Halimah Imron
"ABSTRAK
Riset ini bertujuan untuk mengeksplorasi studi deskriptif mengenai kondisi kerja buruh
pabrik garmen di Indonesa dan Vietnam berdasarkan gender dan untuk mencari tahu
penyebab ketidaksetaraan gender di pabrik selama periode 2012-2014, terutama setelah
temuan sebelumnya mengindikasi bahwa kesetaraan gender di tempat kerja bermanfaat
untuk performa perusahaan saat dikelola dengan baik. Metodologi rsiet yang dipakai
untuk riset ini adalah riset kuantitatif dan riset kualitatif. Metode riset kuantitatif yang
digunakan adalah studi deskriptif untuk menjelaskan data survey pekerja yang diolah
oleh Better Work. Metode riset kualitatif yang digunakan adalah studi literature
mengenai hambatan di tempat kerja untuk wanita di Indonesia dan Vietnam.

ABSTRACT
This research aims to explore descriptive study on the working conditions for the
garment factories workers in Indonesia and Vietnam based on gender and to find out
the causes of gender inequality in the factories during the period of 2012-2014,
especially since empirical evidences suggest gender equality in the workplace is
beneficial for firm performance when managed properly. The research methodologies
used for this study are quantitative research and qualitative research. The quantitative
research is using descriptive study to explain the data of the workers? survey collected
by Better Work. The qualitative research is using literature review on barriers in the
workplace for women both in Indonesia and Vietnam."
2016
S63787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrati Asyariri
"Isu ketidaksetaraan gender pada perempuan masih menjadi persoalan yang kompleks di masyarakat Korea, salah satunya berdampak pada perempuan bekerja. Meskipun persentase perempuan pekerja secara relatif meningkat, namun diskriminasi masih dirasakan oleh banyak working mom. Melalui drama Korea 18 Again (2020), penelitian ini mencoba untuk membongkar bagaimana isu marginalisasi working mom direpresentasikan dalam tontonan telvisi Korea. Peneliti menggunakan teori sinema Boggs dan Petrie (2008) untuk menganalisis narasi teks film dan mise en scene yang menghadirkan permasalahan working mom. Kemudian, teori peran gender dan ketidakadilan gender dari Fakih (2013) digunakan untuk melihat konstruksi pemaknaan working mom yang coba dibangun oleh drama ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat beberapa praktik marginalisasi pada working mom dalam drama, yaitu: domestifikasi perempuan, beban kerja ganda, stereotip usia, dan stigma bercerai pada perempuan. Drama juga memperlihatkan bahwa meskipun dikonstruksi sebagai super mom, namun tokoh working mom nyatanya masih membutuhkan bantuan suara dari tokoh lain dalam menyuarakan marginalisasi yang dialaminya. Hal ini berkaitan dengan realitas masyarakat Korea yang masih banyak didominasi oleh sistem patriarki.

The issue of gender inequality among women is still a complex issue in Korean society, one of which has an impact on working women. Even though the percentage of working women is relatively increasing, many working moms still feel discrimination. Through the Korean drama 18 Again (2020), this study tries to uncover how the issue of marginalization of working moms is represented in Korean television viewing. The researcher uses the cinema theory of Boggs and Petrie (2008) to analyze the narrative text of the film and the mise en scene that presents the problem of working moms. Then, the theory of gender roles and gender inequality from Fakih (2013) is used to see the construction of the meaning of the working mom that this drama is trying to build. Results of the analysis show that there are several marginalization practices for working moms in dramas, namely: domestication of women, double workload, age stereotypes, and the stigma of divorce on women. The drama also shows that even though it is constructed as a super mom, the working mom character still needs voice assistance from other characters in voicing the marginalization she is experiencing. This is related to the reality of Korean society which is still dominated by a patriarchal system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>