Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Ruth Kartika Purnasasmita
"Plastik adalah material yang banyak digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Proyek tugas akhir ini berfokus pada material plastik dan penggunaannya sebagai pemeran antagonis dalam proses kehancuran Mayestik yang membuat kondisi menjadi tidak stabil sehingga kestabilan mengalami kelangkaan. Dalam hal ini, penggunaan plastik yang berlebihan memicu (attract) terjadinya ketidakstabilan. Merespons kondisi tersebut, proyek ini bertujuan untuk mengenang proses ketidakstabilan Mayestik melalui dekonstruksi struktur dan modifikasi elemen spasial yang ada. Selain itu, proyek ini juga akan melihat dynamic flow penggunaan dan sampah plastik sebagai metode untuk mengungkap event dibalik kehancuran Mayestik sehingga memicu terjadinya perubahan perspektif dimana plastik yang semula berperan antagonis menjadi pemeran protagonis dan menghasilkan pengalaman ruang yang baru.
Many people use plastic on a daily basis. This project focuses on plastic and its use as the antagonist of the collapse process of Mayestik causing it to become unstable and the stability becomes scarce. It is caused by the overconsumption of plastic and it plays bigger role as the attractor of instability. In response to the issue, this project aims torecall the instability process of Mayestik by deconstructing the structures and modifying the existing spatial elements. This project also tries to observe the dynamic flow of plastic use and waste as the method to reveal the event behind the collapse process of Mayestik. It leads to the switching perspective of the actor in which plastic now becomes the protagonist and shapes new spatial experience."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Tres Silowati
"Globalisasi berdampak terhadap peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Hal tersebut diakibatkan adanya arus urbanisasi yang semakin melesat. Urbanisasi memberi pengaruh positif dan negatif terhadap kesehatan. Dampak negatif akibat globalisasi dan urbanisasi yaitu gaya hidup yang tidak sehat seperti gaya hidup monoton, kurang olahraga, mudah stress, dan merokok. Hal tersebut dapat berdampak terhadap timbulnya masalah penyakit kronik seperti hipertensi. Ibu S mengalami hipertensi sejak 5 tahun yang lalu. Faktor risiko hipertensi pada Ibu S diantaranya kurangnya latihan fisik, dan riwayat keluarga. Tekanan darah Ibu S saat pertama kali kunjungan yaitu 158/90 mmHg. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini yaitu untuk menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan dengan menerapkan latihan senam jantung sehat (SJS) sebagai intervensi yang diunggulkan pada keluarga Bapak A dengan masalah risiko ketidakstabilan tekanan darah. Kunjungan dilakukan sebanyak 17 kali. Diagnosis keperawatan yang utama yaitu risiko ketidakstabilan tekanan darah. Intervensi yang dilakukan cukup berhasil. Latihan SJS dapat menurunkan tekanan darah Ibu S setelah dilakukan intervensi 12 kali dalam waktu 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu. Penurunan tekanan darah sistolik 10 mmHg dan tekanan darah diastolik 3 mmHg. Intervensi keperawatan latihan SJS perlu dikombinasikan dengan penerapan DASH, pembatasan natrium, dan keteraturan konsumsi obat supaya dapat mendapatkan penurunan tekanan darah yang optimal. Dukungan dan keterlibatan keluarga penting untuk memberikan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Globalization has an impact on increasing urban population. This was caused by the flow of urbanization that was increasingly shot up. Urbanization has positive and negative effects on health. The negative effects of globalization and urbanization are unhealthy lifestyles such as monotonous lifestyle, lack of exercise, stress, and smoking. This can have an impact on the emergence of problems of chronic diseases such as hypertension. Ms. S has hypertension since five years ago. Risk faktors in Mrs. S include a lack of physical exercise, and family history. Mrs. S blood pressure during the first visit was 158/90 mmHg. The purpose of writing this paper is to describe the implementation of nursing care by implementing healthy heart gymnastics as a superior intervention in Mr. A family with the problem of risk of blood pressure instability. Visit were made 17 times. The main nursing diagnosis is the risk of blodd pressure intability. The intervention carried out was quite successful. Gymnastics can reduce Mrs. S blood pressure after intervention 12 times in 4 weeks with a frequency of 3 times per week. Decreased systolic blood pressure reaches 10 mmHg and diastolic blood pressure 3 mmHg. Healthy heart gymnastics intervention needs to be accompanied by the application of DASH diet, sodium restriction, and regular comsuption of drugs in order to obtain optimal blood pressure reduction. Family support and involvement is important to provide care for family members who have hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Elvira Dewina
"Proses bertambahnya usia (menua) akan mempengaruhi berbagai penurunan sistem atau fungsi tubuh. Salah satunya adalah mengalami penurunan sistem kardiovaskular. Penurunan yang terjadi pada sistem kardiovaskular akan menyebabkan berbagai konsekuensi dan dapat diperburuk dengan hipertensi yang diderita lansia. Dampaknya lansia mengalami risiko ketidakstabilan tekanan darah. Sebagai intervensi risiko ketidakstabilan tekanan darah terapi non-famakologis sebagai pelengkap terapi farmakologis seperti aromatherapy foot massage dapat membantu menurunkan tekanan darah. Aromatherapy foot massage dapat membantu memperlancar sirkulasi serta memberikan efek rileksasi sehingga menurunkan tekanan darah. Intervensi ini dilakukan selama 9 kali dengan durasi intervensi selama 10 menit pemijatan kaki kiri dan 10 menit pemijatan kaki kanan. Sebelum dilakukan intervensi dipastikan lansia dalam kondisi rileks dan 30 menit setelah melakukan aktivitas, lalu dilakukan perendaman air hangat 30 menit. Evaluasi dilakukan dengan mengukur tekanan darah dan MAP sebelum dan sesudah intervensi. Dari hasil intervensi didapatkan penurunan tekanan darah ditemukan sebesar 5 sampai 9 mmHg untuk tekanan darah sistolik, sedangkan untuk tekanan darah diastolik terjadi penurunan sebanyak 4 sampai 6 mmHg, serta MAP terjadi penurunan 5 sampai 8 mmHg. Hal ini mebuktikan keefektifan intervensi aromatherapy foot massage. Oleh sebab itu, dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan petugas, perawat, atau mahasiswa di panti yang sedang berpraktik dapat melanjutkan intervensi ini sebagai intervensi risiko ketidakstabilan tekanan darah yang ada di panti.
The process of increasing age (aging) will affect various decreases in body systems or functions. One of them is experiencing a decrease in the cardiovascular system. The decrease that occurs in the cardiovascular system will lead to various consequences and can be exacerbated by hypertension suffered by the elderly. As a result, the elderly experience the risk of blood pressure instability. As a risk intervention for blood pressure instability, non-phamaxological therapies as a complement to pharmacological therapies such as aromatherapy, foot massage can help lower blood pressure. Aromatherapy foot massage can help facilitate circulation and provide a relaxing effect so as to lower blood pressure. This intervention was carried out for 9 times with the duration of the intervention for 10 minutes of left leg massage and 10 minutes. From the results of the intervention, a decrease in blood pressure was found by 5 to 9 mmHg for systolic blood pressure, while for diastolic blood pressure there was a decrease of 4 to 6 mmHg, and MAP decreased by 5 to 8 mmHg. This proves the effectiveness of aromatherapy foot massage intervention. Therefore, with this scientific work, it is hoped that officers, nurses, or students in institutions who are practicing can continue this intervention as a critical intervention"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Liya Kurniasari
"Proses penuaan mengakibatkan beberapa perubahan struktur dan fungsional pada pembuluh darah arteri yang mengakibatkan penurunan elastisitas dan kemampuan arteri dalam mengakomodasi perubahan volume darah selama siklus jantung sehingga mengakibatkan adanya peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Hipertensi perlu ditangani untuk mencegah munculnya komplikasi yang akan mengancam kondisi kesehatan lansia lebih buruk lagi. Studi kasus ini menerapkan penanganan hipertensi non farmakologis dengan terapi foot massage. Studi kasus dilakukan kepada 3 lansia dengan risiko ketidakstabilan tekanan darah. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan intervensi selama 12 hari didapatkan tekanan darah sistolik mengalami penurunan 23 mmHg, 18 mmHg, dan 20 mmHg. Tekanan darah diastolik mengalami penurunan 6 mmHg, 7 mmHg, dan 6 mmHg. Penurunan MAP sebesar 12 mmHg, 9 mmHg dan 19 mmHg. Studi kasus ini disarankan di lanjutkan dengan penelitian intervensi agar dapat diketahui efektivitasnya dengan eksperimen.
The aging leads to structural and functional changes in arterial blood vessels, resulting in reduced elasticity and the arteries' ability to accommodate changes in blood volume during the cardiac cycle, which can lead to increased blood pressure or hypertension. Hypertension needs to be managed to prevent the emergence of complications that could further threaten the health condition of the elderly. This case study applied non-pharmacological hypertension management using foot massage therapy. The case study was conducted on three elderly individuals at risk of blood pressure instability. Results after a 12-day intervention showed reductions in systolic blood pressure by 23 mmHg, 18 mmHg, and 20 mmHg. Diastolic blood pressure decreased by 6 mmHg, 7 mmHg, and 6 mmHg. Mean arterial pressure (MAP) decreased by 12 mmHg, 9 mmHg, and 19 mmHg. This case study recommends follow-up with interventional research to determine its effectiveness through experimentation. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Widya Franadewi
"Profesi tari, khususnya tari tradisional kerap berada dalam posisi rentan secara sosial-ekonomi, meskipun berperan penting dalam menjaga kelangsungan seni dan budaya. Studi-studi sebelumnya lebih menyoroti aspek artistik dan psikologis, sementara isu ekonomi dan ketidakpastian kerja yang dialami penari tradisional masih jarang menjadi fokus kajian. Selain itu, studi tentang kerentanan pekerja di sektor industri kreatif lebih banyak terfokus pada bidang musik, desain, dan audiovisual. Dengan peran pentingnya dalam menjaga kelangsungan seni dan budaya, pendekatan yang ada kerap mengabaikan dimensi struktural, terutama minimnya regulasi dan kebijakan yang melindungi kesejahteraan ekonomi penari tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi penari tradisional serta menganalisis kondisi kerja mereka dalam konteks ketenagakerjaan informal. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam terhadap beberapa penari tradisional dan pemangku kepentingan di bidang kebudayaan, ekonomi kreatif, serta dewan kesenian. Temuan studi menunjukkan bahwa penari tradisional mengalami berbagai bentuk ketidakamanan kerja, termasuk pendapatan tidak menentu, ketiadaan kontrak formal, minimnya jaminan sosial, serta kurangnya pengakuan profesi. Analisis dengan konsep prekariat dari Standing (2011) memperlihatkan bahwa kerentanan yang dialami bersifat struktural. Penelitian ini menekankan urgensi reformulasi kebijakan kebudayaan dan ketenagakerjaan yang lebih responsif untuk menciptakan keberlanjutan ekonomi serta perlindungan kerja yang layak bagi penari tradisional.
The dance profession, especially traditional dance, is often in a vulnerable socio-economic position, despite its important role in preserving art and culture. Previous studies have focused more on artistic and psychological aspects, while the economic issues and job insecurity experienced by traditional dancers have rarely been the focus of research. In addition, studies on the vulnerability of workers in the creative industry sector have mostly focused on the fields of music, design, and audiovisual. Given their important role in preserving art and culture, existing approaches often overlook structural dimensions, particularly the lack of regulations and policies protecting the economic well-being of traditional dancers. This study aims to identify the socio-economic challenges faced by traditional dancers and analyze their working conditions within the context of informal employment. The approach used is qualitative, employing in-depth interviews with several traditional dancers and stakeholders in the fields of culture, the creative economy, and the arts council. The study’s findings reveal that traditional dancers experience various forms of job insecurity, including unstable income, the absence of formal contracts, limited social security, and a lack of professional recognition. Analysis using Standing's (2011) concept of the precariat reveals that the vulnerability experienced is structural. This research emphasizes the urgency of reformulating cultural and labor policies that are more responsive to creating economic sustainability and decent work protection for traditional dancers. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prajwalita Cinantya
"Kawasan ekonomi khusus di Asia Tenggara bersaing dengan memberikan insentif sebagai stimulus untuk menarik investor asing. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan kawasan untuk beradaptasi dalam persaingan dan lingkungan yang tidak stabil untuk mencapai daya saing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara empiris pengaruh antara sumber daya dan ketidakstabilan politik terhadap kapabilitas dinamis dalam mewujudkan daya saing daerah, yang dimoderatori oleh peran pemerintah. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS) berdasarkan data dari 103 investor baik domestik maupun asing di Batam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia dan sumber daya pengetahuan merupakan sumber daya yang berpengaruh terhadap kapabilitas dinamis dalam penciptaan daya saing, begitu juga dengan situasi politik yang tidak stabil memiliki pengaruh negatif terhadap pembentukan kapabilitas dinamis. Selain hasil diatas, kapabilitas dinamis memiliki pengaruh langsung terhadap penciptaan daya saing regional, namun peran pemerintah tidak memiliki pengaruh sebagai moderasi antara kapabilitas dinamis dengan daya saing kawasan
Special economic zones in Southeast Asia compete by providing incentives as a stimulus to attract foreign investors. Therefore, a regional capability is required to adapt to the competition and an unstable environment to achieve competitiveness. This study aims to empirically explore the influence between resources and political instability on the dynamic capability in realizing regional competitiveness, which is moderated by the role of government. This study uses Structural Equation Model (SEM) with the Partial Least Square (PLS) approach based on data from 103 both domestic and foreign investors in Batam.The result shows that human resources and knowledge resources influence dynamic capabilities in creating Batam's competitiveness. Moreover, political instability has a negative effect on dynamic capabilities. In addition to this study, the role of government does not influence as moderating between dynamic capabilities and regional competitiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Akbar Ihza Mahendra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperjelas pengaruh antara tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kinerja keuangan perusahaan (CFP), yang telah dipelajari selama beberapa tahun tanpa mencapai konsensus mengenai efek dan arahnya. Penelitian ini mengkaji pengaruh linier menggunakan basis akuntansi yaitu Return on Assets. Data diambil dari Thomson Reuters Environmental Social Governance (ESG) Disclosure Score yang mencakup 123 perusahaan multinasional yang terdaftar di negara-negara ASEAN-Five untuk periode 2016–2020. Hasil dari model linier melalui regresi data panel menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif antara CSR dan CFP.
The aim of this paper is to clarify the influence between companies’ corporate social responsibility (CSR) to their financial performance (CFP), which has been studied for several years without reaching a consensus on the effect and the direction of it. The present paper examines the linear effect using accounting-based which is Return on Assets. The data are retrived form Thomson Reuters Environmental Social Governance (ESG) Disclosure score covering 123 multinational listed companies in ASEAN-Five countries for the period 2016–2020. The results of the linear model via data panel regression suggests that there is a negative influence between CSR and CFP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdul Ghany Kusumah
"Dalam satu dekade terakhir, perekonomian global tengah mengalami perlambatan ekonomi, inflasi yang rendah, dan memiliki suku bunga natural yang negative, terutama di negara maju. Gangguan dan ketidakstabilan makroekonomi ini dikenal dengan hipotesis stagnasi jangka panjang. Tabungan berlebih, penurunan populasi, dan penuaan demografi merupakan beberapa contoh dari faktor yang mendorong terjadinya kemerosotan ini. Penelitian ini mencoba untuk memeriksa dan mengembangkan sistem peringatan dini terkait stagnasi jangka panjang, khususnya di Indonesia. Stagnasi jangka panjang dianalisis dari sisi permintaan, penawaran, dan keterkaitan global dengan menggunakan kerangka data panel dan regresi generalized least squares. Beberapa pengujian juga dilakukan, seperti structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari sisi penawaran lebih banyak menjelaskan kondisi stagnasi. Selanjutnya, Indonesia itu sendiri dinilai tidak mengalami stagnasi jangka panjang, setidaknya belum terjadi. Kendati demikian, Indonesia sebaiknya tetap mengantisipasi dari ancaman ini dalam waktu dekat, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan beberapa faktor seperti pertumbuhan produktivitas dan pertumbuhan populasi.
In the last decade, global economies are experiencing sluggish economic growth, absent inflation, and has a negative natural interest rate, especially in the advanced economies. This macroeconomic instability and disturbance are well-known as the secular stagnation hypothesis. Excess savings, declined population, and demographic aging are some of the example factors that force behind this deterioration. This research is trying to examine and develops the early warning system regarding secular stagnation, particularly in Indonesia. The secular stagnation is analyzed from the demand-side, supply-side, and global linkage using panel data framework and generalized least squares regression. Several assessments are also being conducted, such as structural breaks, Markov switching models, and stagnation index construction. Results have found that supply-side variables are more explaining this stagnation condition. Furthermore, Indonesia itself is not experiencing secular stagnation, at least not even yet. However, Indonesia still should be anticipated this threat in near sooner, due to declined level of several factors such as productivity growth and population growth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayesha Kartika Ratri
"Hipertensi merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang paling banyak ditemukan di masyarakat dengan rentang usia dewasa. Penanganan hipertensi dilakukan dengan penanganan farmakologi dan non farmakologi. Pendekatan makalah ini berfokus pada teknik non-farmakologis, khususnya peningkatan aktivitas fisik yaitu latihan isometrik menggunakan handgrip. Latihan isometrik menggunakan handgrip dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah dengan mekanisme vasodilatasi pembuluh darah dengan kontraksi yang dilakukan pada isometric handgrip exercise. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dari penerapan latihan isometrik menggunakan handgrip pada klien usia dewasa dengan hipertensi. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi kasus (Case study) pada klien dengan hipertensi dan memberikan intervensi Strength training: Isometric handgrip exercise yang dilakukan dalam 3 kali seminggu selama 4-5 minggu atau 12 kali sesi latihan. Setiap latihan diawali dan diakhiri dengan pengukuran tekanan darah pada saat klien dengan kondisi relaksasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan tekanan darah sistolik sebesar 17 mmHg dan diastolik sebesar 12 mmHg setelah intervensi selama 5 minggu.
Hypertension is a non-communicable disease (NCD) that is most commonly found in the adult age group. Hypertension is treated with pharmacological and non-pharmacological treatments. The approach of this paper focuses on non-pharmacological techniques, specifically increasing physical activity, namely isometric exercises using handgrips. Isometric exercises using handgrips are carried out to help lower blood pressure with the mechanism of vasodilation of blood vessels with contractions carried out in isometric handgrip exercises. The aim of this study was to analyze the effectiveness of implementing isometric exercises using handgrips in adult clients with hypertension. The method used is to use case studies on clients with hypertension and provide Strength training intervention: Isometric handgrip exercise which is carried out 3 times a week for 4-5 weeks or 12 training sessions. Each exercise begins and ends with measuring blood pressure while the client is in a relaxed state. The results of the study showed a decrease in systolic blood pressure by 17 mmHg and diastolic blood pressure by 12 mmHg after 5 weeks of intervention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
I Made Kharisma Agung Putra
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh antara ketidakpastian eksternal dalam hal ini perubahan iklim, ketidakpastian politik serta pandemi COVID-19 terhadap kinerja keberlanjutan perusahaan. Penelitian ini mengambil sampel terhadap 318 perusahaan di 17 negara anggota G20 pada rentang waktu dari tahun 2011 hingga 2020 dengan menggunakan metode robustness least square fixed effect. Hasilnya menunjukan bahwa ketidakpastian eksternal berupa perubahan iklim memiliki pengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja keberlanjutan, lalu untuk ketidakpastian berupa pandemi COVID 19 memiliki pengaruh signifikan dan positif bagi kinerja keberlanjutan perusahaan. Di sisi lain, ketidakstablilan politik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keberlanjutan perusahaan.
This study aims to analyze the effect of external uncertainty, in this case climate change, political instability and the COVID-19 pandemic, on the company's sustainability performance. This using the robustness least square fixed effect method, this study took a sample of 318 companies in G20 countries from 2011 to 2020 results show that external uncertainty in the form of climate change effect on sustainability performance, while uncertainty in the form of the COVID-19 Pandemic has a positive effect on the company's sustainability performance. On other hand, political instability did not significantly affect the risk on the company's sustainability performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library