Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Agus Erinita
Abstrak :
Penelitian ini membahas keutuhan wacana dalam buku pelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Konsep keutuhan dilihat melalui dua aspek, yaitu aspek pemarkah kohesi dan aspek koherensi. Analisis dilakukan terhadap 10 teks dalam buku Survival Indonesian (SI). Teori yang digunakan untuk menganalisis kohesi ialah teori Halliday dan Hasan yang dikombinasi dengan teori hubungan koordinatif dan subordinatif dari Alwi dkk, sedangkan untuk menganalisis koherensi digunakan teori hubungan antarproposisi dari Larson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis teks lebih banyak menggunakan pemarkah kohesi berupa pengacuan, konjungsi, dan pengulangan dalam mengikat keutuhan wacana. Di sisi lain, dalam menjaga koherensi, penulis lebih banyak menggunakan pola hubungan INDUK-amplifikasi. Walaupun kohesi dan koherensi digunakan dalam teks, pemanfaatannya belum maksimal. Beberapa teks belum menggunakan pemarkah kohesi dengan tepat. Selain itu, adanya kehadiran proposisi yang membawa topik yang tidak berkaitan secara langsung dengan topik yang sedang dibicarakan membuat koherensi teks terganggu. Di samping itu, dari hasil penelitian ini juga diketahui bahwa hanya sebagian teks yang menggunakan alur wacana naratif, selebihnya menggunakan wacana eksposisi. ......This research discusses about discourse wholeness of Indonesian textbook for foreign speaker. The concept of wholeness can be seen in two aspects: cohesion marker aspect and coherence aspect. The analysis carried out on ten texts in 'Survival Indonesian' book. The theory used to analyze cohesion is Halliday and Hasan theory combined with coordinative and subordinate relation theory by Alwi et al, whereas coherence analysis uses the inter-proposition relation by Larson. The result of research shows that the text writer often uses cohesion marker in form of reference, conjunction, and repetition more in order to bind the discourse wholeness. On the other hand, the writer often uses HEAD-amplification relation pattern more in order to maintain the coherence. Although cohesion and coherence used on text, their utilization is not maximized. Some texts do not use the appropriate cohesion marker. Besides that, the presence of proposition carry unrelated topic directly into the topic that being discussed, make the text coherence disturbed. In addition, the result of this research shows that only half of the number of texts use narrative discourse plot, and the rest of texts use exposition discourse.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T29576
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mokodompit, Esther J.
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan adanya keutuhan sintagmatik dan paradigmatik dalam Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve, mengingat fakta bahwa ketiga teks dalam roman ini pada awalnya diterbitkan secara terpisah pada saat yang berbeda-beda. Pendekatan yang akan dipakai dalam menganalisa adalah pendekatan struktural. Sedang teori yang dipakai adalah teori hubungan sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes dan teori sekuen Schmitt dan Viala. Roman L'Ecole des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve terdiri atas tiga teks panjang, yaitu L'Ecole des Femmes, Robert dan Genevieve. Tiap teks memiliki pengaluran sendiri. Pengaluran dalam teks pertama bersi_fat kronologis, dengan 20 tahun elips antara teks pertama bagian I dan teks pertama bagian 2. Pengaluran dalam teks kedua bersifat deskriptif. Pada teks ketiga, pengaluran bersifat kronologis. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekuen-sekuen yang terdapat dalam ketiga teks tersebut bersifat saling melengkapi. Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekali_gus dimungkinkan dengan adanya sekuen-sekuen yang saling melengkapi tersebut. Hubungan logis yang tunggal untuk ketiga teks sekaligus juga membuktikan bahwa ketiga teks saling terikat dan merupakan suatu keutuhan. Penokohan terbentuk melalui tampilnya gambaran yang berbeda-beda atas tokoh yang lama dalam tiap-tiap teks. Gambaran yang utuh atas tokoh diperoleh setelah menyatu_kan dan menyarikan gambaran yang berbeda-beda atas tokoh tersebut dalam ketiga teks sekaligus, sedemikian rupa sehingga terlihat adanya saling ketergantungan dan keterkaitan antara ketiga teks. Terdapat kesatuan latar, yaitu ruang dan waktu peris-tiwa. Hasil penelitian membuktikan bahwa roman L'Eco1e des Femmes, suivi de Robert et de Genevieve merupakan suatu keutuhan.
Depok: Universitas Indonesia, 1995
S14384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandjaitan, Ratna W.
Abstrak :
ABSTRAK
Roman Sebagai Salah Satu Bentuk Karya Sastra Roman sebagai salah satu bentuk karya sastra ditulis dalam bahasa yang langsung, bebas dari ketentuan gaya atau pun komposisi. Roman bertitik tolak dari suatu kenyataan hidup dan fakta ini dikemu_kakan dalam bentuk suatu cerita yang dibuat seolah-olah benar berkat kemampuan imajinasi pengarang (Coulet:1976).

Sebuah karya sastra dapat disajikan dengan meminjam bentuk penyajian karya non sastra seperti bentuk buku harian atau bentuk surat menyurat. Dengan adanya kesempatan pinjam meminjam bentuk penyajian ini, maka corak penyajian sebuah roman pun menjadi lebih beragam.

Penyajian roman dalam bentuk surat menyurat, di Prancis, dikenal dengan istilah Roman Epistolair. Pada abad ke XVIII, bentuk penyajian roman yang demikian ini banyak dipakai oleh pengarang-pengarang terke_nal abad itu seperti Jean Jacques Rousseau dengan La Nouvelle Heloise, Montesquieu dengan Les Lettres de Persannes, dan masih banyak lagi. Peristiwa-peristiwa dalam roman epistoler (roman epistolair) dicerita_kan dalam suatu hubungan surat menyurat yang timbal balik antara tokoh_tokohnya.
1984
S13828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihdinal Hikmatin Tajdidah
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah menemukan keutuhan wacana dalam roman Rue du-Havre melalui unsur-unsur struktur karya yaitu alur, pengaluran, tokoh, penokohan, dan penyajian Tatar ruang.

Penelitian akan dilakukan melalui pendekatan struktural. Disamping berlandaskan pada batasan tentang wacana menurut H. Kridalaksana, penelitian juga akan menggunakan teori M. Charolles tentang aturan koherensi dalam suatu wacana, teori R. Barthes tentang hubungan sintagmatik dan paradigmatik, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang sekuen.

Penelitian diawali dengan mernilah cerita roman dalam satuan-satuan isi cerita yang kemudian dikelompokkan berdasarkan pusat-pusat cerita. Melalui pengelompokan tersebut, dapat terlihat bahwa sekuen-sekuen pada tiga bagian pertarna dalam roman berpusat pada tokoh yang namanya menjadi judul bagian_bagian tersebut (yaitu: Julien, Francois dan Catherine). Sedangkan sekuen-sekuen pada bagian IV cenderung berpusat pada tokoh Julien. Penampilan bagian 1, 11 dan IIl memberi kesan bahwa bagian-bagian itu dapat berdiri-sendiri. Sementara untuk memahami cerita pada bagian IV, selalu harus dihubungkan dengan bagi_an-bagian lain dalam karya, terutama bagian 1. Untuk itu harus ditemukan suatu hubungan iogis yang membentuk logika narasi roman.

Ternyata setelah dilakukan penelitian, tidak ditemukan suatu hubungan Iogis yang mencakup keseluruhan cerita dalam roman. Hubungan logis keselu_ruhan karya tidak dapat dipisahkan dari alur cerita Julien. Sementara alur tokoh lain tidak terlalu berpenganih dalam alur keseluruhan cerita.

Untuk memperjelas hasil penelitian di atas dalam kaitannya dengan keu_tuhan wacana roman, kemudian dilakukan analisis tentang keutuhan wacana secara tersendiri. Hash penelitian mengungkapkan bahwa selain bagian IV, bagian_bagian dalam roman RDH memiliki keutuhan wacana. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa roman RDH memiliki keutuhan secara mikrostruktur. Keutuhan wacana roman tersebut juga didukung oleh keutuhan wacana secara global/dalam keseluruhan karya. Kendati demikian, keutuhan secara makrostuktur tersebut tidak seketat keutuhan wacana secara mikrostruktur.

Keutuhan wacana tersebut ditunjang oleh penyajian tokoh dan ruang. Jati diri tokoh disampaikan melalui aturan pengulangan yang menekankan pada salah satu ciri dominan tokoh. Pengulangan suatu ciri tertentu tokoh di sepanjang cerita memberikan gambaran yang utuh tentang tokoh yang akhimya menunjang keutuhan wacana. Tokoh-tokoh RDH juga digambarkan mengalami perkembangan watak. Adanya aturan perkembangan ini membuat cerita berkembang hingga keutuhan wacana terjaga. Penyajian ruang dalam roman RDH menampilkan dominansi ruang jalan Havre melalui pengulangan penyebutan_nya di sepanjang cerita. Kehadiran ruang ini membuat cerita pada tiap bagian roman dapat dikaitkan hingga menjamin adanya suatu keutuhan wacana.
1995
S14330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Dinar Putri Suseno
Abstrak :
Tesis ini, disusun untuk mengungkapkan permasalahan Papua khususnya terkait pergerakan West Papua National Coalition For Liberation (WPNCL) di lingkungan internasional, serta dampaknya terhadap keutuhan NKRI. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya upaya WPNCL dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua baik di dalam negeri maupun luar negeri. Landasan teori yang digunakan dalam Penelitian ini mengacu pada teori self determination, teori separatisme, teori ancaman, dan teori diplomasi publik. Jenis Penelitian ini bersifat deskriptif analitis, dengan menggunakan data kualitatif, melalui metode pengumpulan data dari literatur dan studi referensi. Penelitian ini menjelaskan bahwa permasalahan Papua hingga saat ini masih belum menemukan titik temu atau solusi dalam penyelesaiannya. Bahkan akibat ketidakpuasan masyarakat Papua atas Pepera dan perbedaan paham tentang sejarah Papua yang semakin berkepanjangan memicu munculnya gerakan-gerakan kelompok separatis Papua di dalam negeri maupun luar negeri. Manuver gerakan politik kelompok separatis Papua di lingkungan internasional bertujuan untuk merepresentasikan tuntutan self determination di Papua. Isu-isu yang diusung dalam mencari dukungan di lingkungan diantaranya peninjauan kembali proses terciptanya New York Agreement, peninjauan kembali hasil Pepera, dan tingginya angka pelanggaran HAM di Papua. Salah satunya organisasi Papua merdeka yang terlibat dalam kegiatan propaganda di lingkungan internasional yakni WPNCL, dimana pergerakannya cenderung berfokus pada propaganda permasalahan Papua di lingkungan internasional. Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia perlu menetapkan kebijakan luar negeri untuk mereduksi munculnya campur tangan pihak asing dalam penyelesaian permasalahan Papua maupun pergerakan kelompok separatis Papua. secara kesimpulan, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi ancaman dari pergerakan WPNCL di lingkungan internasional yang akan berdampak pada keutuhan NKRI. ......The issue of Papua, especially related to the movement of the West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) in the international environment, is likely to have an impact on the integrity of the Republic of Indonesia. This was motivated by WPNCL's efforts in fighting for Papuan independence both at home and abroad. The theoretical basis used in this study refers to the theory of self-determination, theory of separatism, and theory of threat, theory of public diplomacy. This type of research is descriptive analytical, using qualitative data, through data collection methods from the literature and reference studies. This study explains that the Papuan problem has yet to find a common ground or solution in its resolution. In fact, due to the dissatisfaction of the Papuan people over the Act of Free Choice and differences in understanding about Papua's history, which is increasingly protracted, it has triggered the emergence of Papuan separatist movements at home and abroad. The political movement maneuver of the Papuan separatist groups in the international environment aims to represent the demands of self-determination in Papua. Issues raised in seeking support in the environment include reviewing the process of creating the New York Agreement, reviewing the results of the Act of Free Choice, and the high number of human rights violations in Papua. One of them is an independent Papuan organization that is involved in international propaganda activities, namely WPNCL, whose movement tends to focus on propaganda for Papuan issues in the international environment. Facing these conditions, the Government of Indonesia needs to establish a foreign policy to reduce the emergence of foreign interference in resolving Papuan problems and the movement of Papuan separatist groups. In conclusion, this study aims to analyze the potential threats from the WPNCL movement in the international environment that will have an impact on the integrity of the Unitary Republic of Indonesia.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Indonesia is the biggest archipelago country,Unfortunately, the result of national development has not yet evenly distributed to remote Islands along the borderlines......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susila Windarta
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu aspek pengamanan informasi yang diberikan oleh kriptografi adalah layanan keutuhan data (data integrity). Layanan keutuhan data salah satunya dipenuhi oleh fungsi hash kriptografis. Saat ini banyak fungsi hash yang dikonstruksi berdasarkan konstruksi Merkle-Damgård, di antaranya keluarga Secure Hash Algorithm (SHA). Serangan yang berhasil dilakukan oleh Wang dkk. (2005) terhadap sifat collision resistant pada SHA1 menuntut adanya konstruksi fungsi hash yang baru. Pada tahun 2007, Charles dkk. mengusulkan konstruksi fungsi hash yang berdasarkan graf ekspander. Salah satu graf ekspander yang diusulkan adalah graf ekspander Lubotzky Phillips Sarnak (LPS). Konstruksi, aspek keamanan, serangan serta modifikasi terhadap fungsi hash tersebut dibahas pada tesis ini. Serangan tersebut berdasar pada Tillich dan Zemor (2008) yang berhasil menemukan tumbukan (collision) secara efisien. Modifikasi dilakukan dengan mengganti setiap elemen pada himpunan generator graf dengan kuadratnya. Modifikasi tersebut mengakibatkan serangan untuk menentukan tumbukan yang berdasar Tillich dan Zemor (2008) lebih sulit untuk dilakukan.
Abstract
One aspect of information security that given by cryptography is data integrity. Cryptographic hash function can be used to obtain data integrity. Today many hash functions are constructed based on the Merkle-Damgård construction, including family of Secure Hash Algorithm (SHA). The consequence of successful attack carried out by Wang et al. (2005) on collision-resistant properties of SHA1 is the need of new construction for hash function. In 2007, Charles et al. proposed construction of hash functions based on expander graphs. In the proposal, one of expander graph used is Lubotzky Phillips Sarnak (LPS) expander graph. The construction of hash function based on LPS expander graph, its security aspects, an attack and modification on the hash function are discussed in this thesis. The attack is based on Tillich and Zemor (2008) who managed to find a collision efficiently. Modification is done by replacing each element in graph generator set with the square of the element, hence collision attack based on Tillich and Zemor (2008) is more difficult to do.
2011
T26783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dennie Sastrapradja
Abstrak :
Tesis ini membahas pesan terkait keluarga dalam retorika pidato dari presiden terpilih Amerika Serikat ke-44 Barack Obama yang pertama kali dalam sejarah, merupakan keturunan kulit hitam atau mixed-race. Pesan tentang keutuhan keluarga serta peran orang tua tunggal mengambil data dari lima buah teks pidato Presiden Obama di era kepemimpinan pertama yakni tahun 2008-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan dasar teori Retorika Aristoteles dan lima pertanyaan teoritik model komunikasi Harold D. Laswell yakni siapa, berkata apa, menggunakan media apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya serta pendekatan-pendekatan lainnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh bukti bahwa pesan tentang keutuhan keluarga serta peran orang tua tunggal yang dibungkus narasi politik American dream yang dilakukan Obama masih relevan diutarakan di zaman modern dengan tantangan yang begitu kompleks ini. Masyarakat Amerika Serikat nyatanya tetap membutuhkan hal-hal baik dan ideal yang diutarakan oleh seorang pemimpin negara melalui retorika pidato yang disampaikannya.
This thesis examines family related messages in the rhetoric speech of US President-elect Barack Obama 44th which for the first time in a history, is a descendant of black or mixedrace. Messages on the family unity and the role of single parent are retrieved as data from five text of the speech of President Obama in the first leadership era 2008-2012. The method used is qualitative based on Aristotle Rhetoric theory and the Harold D. Laswel?s model, specifically looking at top five theoretical questions that are: who, says what, in which channel, to whom, and with what effect and other approaches. The results of this study showed evidences that the message of family unity and the role of single parent wrapped up in the political narrative of the Obama?s American Dream is still relevant in this modern era . US society, in fact still requires, such ideals to be expressed by a head of state through the rhetoric speeches .
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Fadilah
Abstrak :
Hak untuk menentukan nasib sendiri adalah salah satu prinsip paling internasional kontroversi yang muncul sejak zaman dekolonisasi, yang memuncak peningkatan jumlah negara merdeka sejak berakhirnya dua perang dunia. Prinsip ini juga sering memicu separatis di seluruh dunia untuk mencapai kemerdekaan, dimana prinsip ini sering disalahartikan dengan "hak untuk memisahkan diri". Inilah apa menyebabkan masyarakat internasional tidak mau menggunakan prinsip ini dengan cara bebas, dan lebih memilih untuk mempertahankan prinsip integritas teritorial lain untuk menjaga kedaulatan masing-masing negara. Dalam praktiknya, penerapan prinsip ini melampaui batas konteks dekolonisasi dan apakah prinsip ini secara otomatis memerlukan hak apa pun memisahkan diri masih menjadi perdebatan yang belum terpecahkan. Catalonia adalah salah satu isu terbaru yang terkait dengan gerakan separatis yang akan segera terjadi memisahkan diri dari Spanyol menggunakan prinsip ini sebagai pembenaran mereka dalam melakukan itu. Skripsi ini akan mencoba menganalisis implementasinya asas ini berada di luar konteks dekolonisasi dengan melihat aturan hukum internasional relevan, dan kemudian akan menghubungkannya dalam konteks Deklarasi Kemerdekaan Catalonia sepihak pada tahun 2017. ......The right to self-determination is one of the most international principles of controversy that has arisen since the age of decolonization, which culminated in an increase in the number of independent states since the end of the two world wars. This principle also often triggers separatists around the world to achieve independence, where this principle is often confused with "the right to secede". This is why the international community does not want to use this principle in a free manner, and prefers to maintain other principles of territorial integrity to safeguard the sovereignty of each country. In practice, the application of this principle goes beyond the confines of the context of decolonization and whether this principle automatically entails any right to secession is still an unsolved debate. Catalonia is one of the latest issues related to the imminent separatist movement from Spain using this principle as their justification for doing so. This thesis will try to analyze the implementation of this principle outside the context of decolonization by looking at the relevant international legal rules, and then will connect them in the context of the unilateral Catalonia Declaration of Independence in 2017.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library