Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rheinanda Raissa Dasril
Abstrak :
Tesis ini membahas proses business coaching yang dilakukan pada YES Cake & Bakery, suatu UKM yang bergerak di industri makanan. YES Cake & Bakery menawarkan serangkaian produk roti, cakes, dan kue kering. Tesis ini fokus membahas masalah yang dihadapi YES Cake & Bakery dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah utamanya adalah bahwa YES Cake & Bakery belum memiliki sistem evaluasi kinerja karyawan. Penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu YES Cake & Bakery dalam menyusun Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk menilai kinerja karyawannya. ......This thesis discusses the business coaching process conducted at YES Cake & Bakery, a SME engaged in the food industry. YES Cake & Bakery offers a range of bakery products, cakes, and cookies. This thesis focuses on the problems faced by YES Cake & Bakery in the field of Human Resources (HR). The main problem is that YES Cake & Bakery does not yet have an employee performance evaluation system. This thesis writing aims to assist YES Cake & Bakery in preparing the Key Performance Indicator (KPI) that can be used to assess the performance of its employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrini Wulandari Dewanthi
Abstrak :
ABSTRAK Suatu perusahaan wajib memiliki sebuah rancangan penilaian kinerja karyawan yang efektif dan efisien agar membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh sebab itu perlu adanya suatu perancangan pengukuran kinerja karyawan yang memiliki Key Performance Indicator (KPI) karyawan dengan karakteristik Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time bound (SMART). Perancangan KPI karyawan di unit Health, Safety & Environment (HSE) menggunakan pendekatan Human Resource Scorecard. Diawali dengan pengumpulan data (primer dan sekunder), lalu diteruskan dengan perancangan indikator serta memvaliditas dan menetapkan KPI yang menurut responden penting untuk dimasukkan kedalam rancangan pengukuran kinerja karyawan unit HSE. Selanjutnya pembuatan peta keterkaitan antar KPI dan terakhir adalah penetapan bobot dari setiap KPI serta penetapan target. Hasil penelitian adalah diperoleh 16 indikator terpilih menjadi KPI yang dibuat peta keterkaitannya untuk melihat hubungan antara satu KPI dengan KPI lainnya. Lebih lanjut, telah ditetapkan target dan pembobotan terhadap 16 indikator terpilih menggunakan analytical hierarchy process.
ABSTRACT An organization needs to have an effective and efficient performance measurement in order to achieve organization goals. Therefore, there is a research to create employee performance indicator which has SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time bound) characteristic. The design of key performance indicator for health, safety, and environment employee is using human resource scorecard. It is started by data collection (primary and secondary), continued with indicator creation and validation test. Furthermore, linking map between KPIs are defined and analytical hierarchy process is used to setting up targets and percentages of the KPIs. As a result, there are thirty two indicators created. After validation test, six indicators defined as invalid and two indicators defined as unimportant by the questionnaire?s respondent. At the end, sixteen chosen indicators defined as KPIs. Linking map are made, targets are also made for those sixteen KPIs using AHP.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rheinanda Raissa Dasril
Abstrak :
Tesis ini membahas proses business coaching yang dilakukan pada YES Cake Bakery, suatu UKM yang bergerak di industri makanan. YES Cake Bakery menawarkan serangkaian produk roti, cakes, dan kue kering. Tesis ini fokus membahas masalah yang dihadapi YES Cake Bakery dalam bidang Sumber Daya Manusia SDM . Masalah utamanya adalah bahwa YES Cake Bakery belum memiliki sistem evaluasi kinerja karyawan. Penulisan tesis ini bertujuan untuk membantu YES Cake Bakery dalam menyusun Key Performance Indicator KPI yang dapat digunakan untuk menilai kinerja karyawannya. ......This thesis discusses the business coaching process conducted at YES Cake Bakery, a SME engaged in the food industry. YES Cake Bakery offers a range of bakery products, cakes, and cookies. This thesis focuses on the problems faced by YES Cake Bakery in the field of Human Resources HR. The main problem is that YES Cake Bakery does not yet have an employee performance evaluation system. This thesis writing aims to assist YES Cake Bakery in preparing the Key Performance Indicator KPI that can be used to assess the performance of its employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Ayu Widiarini
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan kinerja karyawan dengan memperbaiki dan mengaplikasikan Key Performance Indicator KPI sebagai suatu sistem penilaian kinerja karyawan pada UKM yang bergerak di bidang jasa perawatan dan perbaikan mobil yakni Bengkel XYZ. Penelitian didahului dengan pemetaan kondisi UKM yang menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kondisi aktual dengan kondisi ideal. Salah satu kesenjangan yang terdapat pada Bengkel XYZ adalah belum adanya sistem evaluasi kinerja karyawan sebagai parameter kinerja karyawan bengkel. Oleh karena itu, kegiatan business coaching ini bertujuan untuk melaksanakan implementasi praktis KPI dengan menyesuaikan situasi dan kondisi Bengkel XYZ pada saat penulisan tesis ini sedang berlangsung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian kinerja yang dilakukan oleh Bengkel XYZ yang kemudian diakhiri dengan memberikan usulan perbaikan.Hasil penelitian menjelaskan tentang kinerja pegawai yang meliputi kedisiplinan kerja dan sikap kerja yang telah memenuhi standar minimal pelayanan. Namun, masih terdapat kelemahan pada kualitas kerja pegawai yang tidak memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah instrumen dan petunjuk bagi bengkel untuk dapat melaksanakan penilaian kinerja untuk peningkatan kualitas melalui penggunaan KPI. ......This thesis aims to recognize on how to optimize the employee rsquo s performance by improving and applying Key Performance Indicator KPI as an appraisal system of employee on small medium enterprise providing repair and maintenance for cars in XYZ Workshop. This research is preceded by mapping the condition of enterprise which shows that there are several gaps from actual condition to ideal condition. One of the gaps that occurred is XYZ Workshop does not have performance appraisal for employee as a measurement of business performance. Therefore, this business coaching aims to implement the practice of Key Performance Indicator KPI by adjusting the situation and condition of XYZ Workshop in which the research is being conducted. The method being used is qualitative specified in descriptive qualitative aiming to recognize on the application on appraisal system conducted by XYZ Workshop finished by offering improvements. The result of this research explains the employee rsquo s performance which consists of disciplines and attitudes satisfying the minimum value of required service. However, there are several weaknesses on the quality of employee rsquo s performance which are not delivering satisfaction services to customer. Thus, the result is expected to be an instrument and guidance to apply the appraisal system for a better service through KPI usage.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Romualdo H.D.
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada analisis kinerja rantai penyediaan untuk memperoleh rancangan awal peta strategi yang memiliki keterhubungan antara sasaran strategis dengan tingkat operasional dalam rantai penyediaan, sehingga kualitas layanan sebagai sebuah operator telekomunikasi dapat meningkat. Penetapan sasaran strategis tersebut memiliki keterkaitan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, persaingan usaha yang semakin ketat dan kebutuhan pengguna jasa telekomunikasi. Pemetaan strategi dan pengukuran kinerja dilakukan dengan mengacu kepada key perfomance indicator (KPI) dan balanced scorecard (BSC) yang disusun. Kemudian dilakukan pemetaan supply chain operation reference (SCOR) hingga level 2 untuk memperoleh atribut kinerja berdasarkan plan, source, make, deliver dan return. Atribut kinerja tersebut disusun menjadi kuisioner dan disebar kepada para ahli (expert) untuk memperoleh bobot prioritas melalui analytic hierarchy process (AHP). Hasil kuisioner dengan menggunakan geometric mean diolah melalui penggunaan Expert Choice 2000, untuk memperoleh sintesis dan rancangan awal peta strategi rantai penyediaan. Analisis terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa: 1) 10 target KPI tercapai, 4 target KPI belum tercapai dan 4 KPI belum terukur; 2) berdasarkan 5 kriteria SCOR dengan 24 sub kriteria melalui distributive synthesis, diperoleh bobot prioritas terbesar pada kriteria adalah perencanaan (plan) dengan bobot 0,275 dan pada sub kriteria adalah tingkat kepuasan layanan pelanggan dengan bobot 0,106; 3) diperoleh alternatif prioritas pada sub kriteria melalui ideal synthesis dengan bobot prioritas terbesar adalah perluasan wilayah cakupan (bobot 0,1) ; 4) diperoleh rancangan awal peta strategi dengan sasaran strategis utama perusahaan adalah pertumbuhan pendapatan, sehingga dapat diketahui permasalahan maupun perbaikan yang diperlukan dalam mencapai sasaran tersebut. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan formulasi model matematika (kuantitatif) dan pengembangan simulasi model untuk memungkinkan integrasi seluruh elemen proses dan keterkaitannya menjadi sebuah analisis sistem secara komprehensif dan nyata; Perusabaan perlu memandang peningkatan kinerja rantai penyediaan sebagai salah satu bentuk alternatif strategi (baik pada tingkat strategis maupun operasional)......This study focuses on supply chain performance analysis to obtain a preliminary draft of a strategic map that has a linkage between strategic objectives and the operational level in the supply chain, so that the quality of service as a telecommunications operator can improve. The determination of these strategic targets is related to the development of telecommunication technology, increasingly fierce business competition and the needs of telecommunication service users. Strategy mapping and performance measurement are carried out by referring to the key performance indicators (KPI) and balanced scorecard (BSC). Then do the supply chain operation reference (SCOR) mapping to level 2 to obtain performance attributes based on plan, source, make, deliver and return. The performance attributes are compiled into a questionnaire and distributed to experts (experts) to obtain priority weights through the analytic hierarchy process (AHP). The results of the questionnaire using the geometric mean were processed through the use of Expert Choice 2000, to obtain a synthesis and initial design of the supply chain strategy map. Analysis of the results of data collection and processing, it can be concluded that: 1) 10 KPI targets have been achieved, 4 KPI targets have not been achieved and 4 KPIs have not been measured; 2) based on 5 SCOR criteria with 24 sub-criteria through distributive synthesis, the highest priority weight on the criteria is planning (plan) with a weight of 0.275 and the sub-criteria is the level of customer service satisfaction with a weight of 0.106; 3) obtained alternative priorities in the sub-criteria through ideal synthesis with the largest priority weight being the expansion of the coverage area (weight 0.1); 4) obtained the initial draft of the strategy map with the company's main strategic target is revenue growth, so that problems and improvements needed to achieve these targets can be identified. The results suggest that further research needs to be done with the formulation of mathematical models (quantitative) and the development of model simulations to enable the integration of all process elements and their interrelationships into a comprehensive and real system analysis; Companies need to view supply chain performance improvement as an alternative form of strategy (both at strategic and operational levels).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24676
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Juliantini
Abstrak :
Bank Indonesia sebagai lembaga Negara yang independen dituntut untuk semakin transparan dan akuntabel dalam setiap pelaksanaan tugasnya dan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Untuk mendukung tugas tersebut diperlukan sistem perencanaan yang terintegrasi yang dapat menunjang transparansi dan akuntabilitas melalui kerangka tata kelola yang lebih baik. Pada tahun 2004 diputuskan untuk meningkatkan kerangka perencanaan strategis dengan menggunakan Balanced Scorecard (BSC) dengan menggunakan strategy map dan Key Perfomance Indicator pada Sistem Perencanaan, Anggaran dan Manajemen Kineija (SPAMK). Balanced Scorecard (BSC) yang diperkenalkan oleh Robert S Kaplan dan David P. Norton memberikan alternatif baru bagi penilaian kinerja. BSC memberikan gambaran utuh dari kineija dengan menghubungkan pencapaian tujuan jangka pendek kedalam tujuan strategis jangka panjang, melalui penetapan rasio-rasio kunci yang kritis dan strategis. BSC juga merupakan alternatif penerapan dan pengelolaan tujuan strategis perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Menurut konsep BSC strategi organisasi perlu dipetakan, disosialisasikan, dan dijabarkan kebawah agar setiap bagian maupun individu dalam bekeija dan beraktifitas terfokus pada strategi organisasi. Sejak FORSTRA (Forum Strategis) tahun 2005, Bank Indonesia memasukkan Destination Stalament 2008 untuk memandu isi scorecard Bank Indonesia-Wide dan satuan keija, serta untuk memperbaiki penyelarasan (alignment) organisasi. Penulisan karya akhir ini dimaksudkan untuk melihat apakah balanced scorecard BI-Mde telah sesuai dengan destination statement yang ditetapkan, dan bagaimana scorecard tersebut diturunkan ke level satuan kerja Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3). Lebih lanjut akan diuraikan hal-hal yang telah dilakukan dalam implementasi balanced scorecard dan memberikan masukan untuk hal yang belum dilaksanakan dalam implementasi. Satuan Keija Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3) Bank Indonesia merupakan salah satu satker yang memiliki kontribusi bagi pencapaian sasaran strategis Bank Indonesia yang keempat yaitu Meningkatkan Kesehatan dan Efektivitas Sistem Perbankan serta Stabilitas Sistem Keuangan. Untuk memandu pencapaian sasaran strategis tersebut telah dibuat scorecard di level satuan kerja yang diturunkan dari scorecard Bl-Wide. Scorecard tersebut kemudian di petakan dalam strategy map untuk meneijemahkan strategi. Dalam implementasi selanjutnya dari SPAMK berbasis balanced scorecard dan untuk mencapai organisasi yang fokus terhadap strategi {strategy focused organisatiori) maka perlu untuk menjadikan strategi sebagai bagian dari pekeijaan sehari-hari. Perlu diingat bahwa strategi merupakan proses yang berkesinambungan tidak berhenti pada satu titik tertentu, hal ini karena adanya perubahan baik dilingkungan internal maupun eksternal organisasi. Direktorat Pengawasan Bank 3 (DPB3) dituntut agar selalu sigap dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi. Dukungan dari para pemimpin baik dilevel puncak maupun pada level satuan kerja sangat diperlukan sebagai agen perubahan yang mendukung program transformasi.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25770
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Subekty
Abstrak :
Balanced scorecard pada akhir 1990?an mulai semakin dikenal dunia luas, digunakan tidak hanya sebagai sistem pengukuran kinerja untuk perusahaan, tetapi Balanced Scorecard digunakan sebagai sistem manajemen strategis. Balanced Scorecard menjadi pedoman perusahaan untuk berkegiatan seharihari dalam mencapai Visi, Misi, dan Strategi yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan sistem pengukuran kinerja yang lama tidak relevan dengan lingkungan bisnis saat ini dimana era teknologi informasi berkembang secara pesat. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem manajemen perusahaan Induk Koperasi Perikanan Indonesia, yang dimulai dari analisis visi, misi, dan strategi perusahaan. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah perancangan Strategy maps, perancangan Balanced Scorecard. dan tahap terakhir yaitu perancangan Key Performance Indicators Perusahaan.
The Balance Scorecard has started to become more popular since the end of the 1990s, It is used not only as the performance assessment/measurement system in many corporates, but also as the strategic management system. Balance Scorecard already becomes the guideline for corporates in running their daily operation and achieving the established Corporate Vision, Mission, and Strategy. The corporates apply it as the old performance assessment/measurement is no longer relevant toward the recent business environment, in which the information technology era has grown rapidly. This research is aimed to evalute the management system of the Cooperative Parent Fisheries Indonesia, started from the analysis toward the corporate vision, mission, and strategy. The research results indicate that the stages comprise the design of Strategy Maps, the design of Balanced Scorecard, and the last stage is the design of Corporate Key Performance indicators.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29487
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Friscilia Nindita Pamela
Abstrak :
Prototype membantu simulasi aspek aplikasi digital yang akan dikembangkan. Pedagang farmasi berkewajiban untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat yang memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokumentasi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap petugas melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. Dokumentasi dapat dilakukan secara manual ataupun komputerisasi. Dalam menunjang dokumentasi komputerisasi perlu dirancangnya system aplikasi berbasis online yaitu IntegrApp yang dapat membantu memudahkan proses dokumentasi data, pemantauan suhu, training matrix, produk kembalian, hingga proses maintenance, memberikan notifikasi email pengerjaan Key Performance Indicator melalui aplikasi IntegrApp yang di automatisasi via bot ke Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, memudahkan pelanggan dalam memperoleh informasi data pelanggan seperti surat pemesanan, surat faktur, dan surat jalan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari. ......Prototype helps simulate aspects of digital applications to be developed. Pharmaceutical traders are obligated to procure, store, distribute drugs and/or medicinal substances that meet the stipulated quality requirements and comply with statutory provisions. Documentation is very important to ensure that every officer carries out their duties properly and correctly. Documentation can be done manually or computerized. In supporting computerized documentation, it is necessary to design an online-based application system, namely IntegrApp which can help facilitate the process of data documentation, temperature monitoring, training matrices, product returns, to the maintenance process, providing email notifications for Key Performance Indicator work through the IntegrApp application which is automated via bot to Microsoft Excel Key Performance Indicator Report, makes it easier for customers to obtain customer data information such as order letters, invoices, and travel documents at PT. Anugerah Pharmindo Lestari.
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Sutyowati Permatasari
Abstrak :
RSUD Pasar Rebo menyandang status sebagai rumah sakit swadana sejak akhir tahun 1992 dan pada awal tahun 2005 ini akan bergeser menjadi BUMD. Keputusan Presiden No 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan RS BUMD, maka pengelolaan RS akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan keluarnya Kepres tersebut, maka RSUD Pasar Rebo sedang berbenah diri untuk mempersiapkan status BUMD. Bulan Juli 2004 ini RSUD Pasar Rebo juga sedang mempersiapkan diri mendapatkan sertifikasi ISO 9001, 2000. Oleh karena itu RS terus melakukan peningkatan mutu layanan dan kinerja RSnya. Dalam mewujudkan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas diperlukan sistem manajemen yang Iebih baik dan menggunakan indikator kinerja yang jelas. Indikator kinerja keperawatan adalah salah satu indikator yang penting dalam mengukur keberhasilan suatu rumah sakit. Indikator kinerja keperawatan ini diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja. Selama ini RSUD Pasar Rebo belum memiliki penilaian kinerja. IGD adalah pinta gerbang RS dan memerlukan kinerja keperawatan yang baik karena kasus-kasus yang ditangani adalah kasus yang menyangkut kegawatdaruratan yang membutuhkan respon time yang cepat agar kematian dapat dihindari. Instalasi Gawat darurat RSUD Pasar Rebo juga memiliki jumlah kunjungan yang cukup tinggi dibanding Instalasi Gawat Darurat RS sejenis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi bersama-sama staf keperawatan indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana dan Kepala Ruangan. Untuk pengambilan data primer dilakukan FGD dan wawancara dengan perawat pelaksana dan kepala ruangan IGD RSUD Pasar Rebo. Data sekunder diambil dari telaah dokumen. Penelitian ini merupakan studi awal dari pengembangan indikator kunci kerja keperawatan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan. Hasil dari penelitian ini adalah teridentifikasinya 14 indikator kunci kinerja keperawatan untuk jabatan perawat pelaksana yang terdiri dari 6 indikator hasil (Lag Indicator) dan 8 indikator proses (Lead Indicator). Sedangkan untuk jabatan Kepala Ruangan IGD RSUD Pasar Rebo teridentifikasi 25 indikator kunci kinerja keperawatan yang terdiri dari 14 indikator hasil (Lag Indicator) dan 11 indikator proses (Lead Indicator). Indikator kunci kinerja keperawatan diharapkan dapat dikembangkan menjadi Indikator Kunci Rumah Sakit dan juga dikembangkan menjadi satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja. Tapi perlu dilakukan penelitian lebih mendalam untuk mengembangkan indikator kunci kinerja keperawatan.
RSUD Pasar Rebo held status as swadana hospital since the end of year 1992 and at the beginning of year 2005 will be BUMD. KepPres No 40 year 2001 talking about BUMD Hospital, and therefore the management of hospital will direct the operational of hospital into autonom management. This July 2004, RSUD Pasar Rebo is preparing to get ISO 9001, 2000 certificate. Therefore the management keep trying to increase the quality of care and performance_ To have good quality of health care, it's needed a better management system dan have clear performance indicator. Performance indicator of nursing is one of important performance indicator to measure the success of the hospital. This performance indicator of nursing is needed to measure performance, RSUD Pasar Rebo doesn't have performance of nursing measurement. The emergency unit is the front door of a hospital and it needs good performance of nursing because the cases that are handled are emergency cases that need quick response time so that the death can be minimized. The emergency unit of RSUD Pasar Rebo have a higher visit than the emergency unit from another hospital that is similar. This study uses qualitative method to identify key performance indicator of nursing for associate nurse and the head of nurse together with the emergency unit nurses. To get primary information the researcher uses focus group discussion and interview with the nurses in emergency unit. This study is only a preliminary study of developing key performance indicator of nursing. It's needed another study to develop good key performance indicator of nursing. The result of this study is identification of 14 key performance indicators for associate nurse which consist of 6 lag indicators and 8 lead indicators. And for the head nurse we identify 25 key performance indicators consist of 14 lag indicators and 11 lead indicators. We hope that this key performance indicator of nursing can be developed into key performance indicator for hospital. These indicators also can be developed to measure performance. But it's needed a further study to develop key performance indicator of nursing. References : 43 (1976 - 2004)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessi Yunelia Rahmi
Abstrak :
Penelitian ini berupa studi kasus pada sebuah perusahaan retail, yaitu PT Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Bitung. Menjalankan bisnis retail, perusahaan didukung oleh cabang-cabangnya untuk memberikan kontribusi dalam memberikan kinerja terbaik. Setiap cabang beserta karyawan yang ada di dalam cabang akan berkompetisi untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Manajer Cabang berperan dalam menilai dan mengevaluasi kinerja pada setiap karyawannya. Untuk menghindari penurunan kinerja, Manajer perlu memahami desain organisasi yang ada pada cabang. Penilaian kinerja pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan konsep Levers of Organization Design. Hasil studi kasus pada PT Midi Utama Indonesia, Tbk Cabang Bitung menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan Key Performance Indicator (KPI) dalam menilai kinerja manajer. KPI yang digunakan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk cabang Bitung, belum memenuhi persyaratan KPI yang baik yaitu controllable. KPI yang digunakan Branch Manager telah sesuai dengan span of control yang ada pada Branch Manager. Sedangkan, KPI Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator masih belum sesuai dengan span of control masing-masing Manager. Oleh karena itu, Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator perlu didukung dengan bantuan dan dukungan dari departemen lain untuk mencapai target cabang. ......This research is case study in retail company which is PT Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung. In running retail business, company supported by all branches to give contribution in giving the best performance. Every branch include the employee inside will compete to achieve target that established by company. Branch Manager will evaluate performance for every employee. The manager need to understand about organization design in branch to avoid performance decreasing. Performance measurement in this research analyzed by Levers of Organization Design Concept. The result of this case study in PT Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung shows that company using Key Performance Indicator in measuring Manager performance. The current Key Performance Indicator in PT. Midi Utama Indonesia, Tbk Branch Bitung has not been appropriate with good criteria of Key Performance Indicator which is controllable. The current Key Performance Indicator of Branch Manager has been appropriate with span of control of Branch Manager. But, Key Performance Indicator of Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator has not been fully appropriate with span of control for every manager. Therefore, Distribution Center Manager, Area Manager, Area Coordinator need span of influence and span of support from another department to achieve branch target.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>