Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rio Rahmadi
Abstrak :
Pendahuluan dan tujuan: Percutaneus Nephrolithotomy (PCNL) adalah prosedur invasif minimal yang digunakan untuk mengangkat batu ginjal dengan mengakses sistem pelviokalises secara perkutan. Penelitian ini dirancang untuk membandingkan efikasi dan keamanan posisi terlentang dan tengkurap dalam Percutaneus Nephrolithotomy (PCNL) yang digunakan untuk pengobatan batu ginjal pada pasien Indonesia. Metode: Studi ini adalah uji coba terkontrol acak samar tunggal dari pasien yang menjalani PCNL dari Februari hingga Mei 2018. Terdapat 19 subjek pada kelompok supine dan 19 pada kelompok prone dengan total 38 subjek penelitian. Hasil penelitian yang dibandingkan meliputi waktu operasi, lama rawat inap, angka bebas batu, kehilangan darah, konversi ke operasi terbuka, transfusi darah, dan komplikasi. Hasil ini dievaluasi menggunakan uji T independent dan uji chisquare. Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan pada demografi pasien atau lokasi batu antara kedua kelompok. Selain itu, rata-rata waktu operasi, LOS, kehilangan darah, dan transfusi darah tidak berbeda secara statistik. Ada tingkat bebas batu yang lebih tinggi pada kelompok terlentang dibandingkan kelompok rawan (70,0% vs 47,4%, masing-masing, p = 0,151). Subyek lebih banyak ditransfusikan pada kelompok terlentang (30,0%) dibandingkan kelompok rawan (15,8%), tetapi perbedaan ini tidak signifikan secara statistik (p = 0,292). Satu-satunya komplikasi adalah laserasi infundibular, yang terjadi pada 20% subjek pada kelompok terlentang dan 15,8% subjek pada kelompok telungkup (p = 0,732). Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa posisi supine dan prone untuk PCNL memiliki hasil efikasi dan keamanan yang serupa. ......Introduction: The percutaneous nephrolithotomy (PCNL) is a minimally invasive procedure used to remove kidney stones by accessing the pelvicalyceal system percutaneously. This study was designed to compare the efficacy and safety of the supine and prone positions in percutaneous nephrolithotomies (PCNLs) used for the treatment of kidney stones in Indonesian patients. Methods: This was a single-blinded randomized controlled trial of those patients undergoing PCNLs from February to May of 2018. There were 19 subjects in the supine group and 19 in the prone group for a total of 38 study subjects. The study outcomes that were compared included the operative time, length of hospital stay (LOS), stone-free rate, blood loss, conversion to open surgery, blood transfusion, and complications. These outcomes were evaluated using the Student's t test and the chi-squared test. Results: There were no significant differences in the patient demographics or stone locations between the two groups. Additionally, the medians of the operative times, LOSs, blood losses, and blood transfusions were not statistically different. There was a higher stone-free rate in the supine group than in the prone group (70.0% vs. 47.4%, respectively, p = 0.151). More subjects were transfused in the supine group (30.0%) than in the prone group (15.8%), but this difference was not statistically significant (p = 0.292). The only complications were infundibular lacerations, which occurred in 20% of the subjects in the supine group and 15.8% of the subjects in the prone group (p = 0.732). Conclusion: This study showed that the supine and prone positions for PCNLs had similar efficacy and safety outcomes.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwina Priliantika Yuliadi
Abstrak :
Latar Belakang: Batu ginjal merupakan salah satu bentuk dari batu saluran kemih, yang merupakan masalah yang cukup besar dan bisa menyebabkan morbiditas yang bermakna.Batu ginjal dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan dapat berujung pada gagal ginjal, bahkan kematian.Hiperglikemia merupakan salah satu faktor resiko terjadinya batu ginjal. Tujuan: Mengetahui hubungan antara hiperglikemia dengan penurunan fungsi ginjal pada pasien batu ginjal. Metode: Studi potong lintang yang melibatkan 5464 pasien batu ginjal yang berobat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo pada tahun 2000-2013. Analisis data dilakukan pada 877 orang pasien yang memiliki data gula darah sewaktu dan kreatinin serum, dengan cara mempelajari rekam medis pasien. Sampel penelitian didapatkandengan metodetotal population sampling. Hasil: Rasio subjek laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Prevalensi hiperglikemia sebesar 4.79% dan prevalensi fungsi ginjal buruk sebesar 32.39%. Pada uji analisis hubungan hiperglikemia dengan fungsi ginjal didapatkan nilai p = 0.013. Kesimpulan: Hiperglikemia memiliki hubungan yang bermakna dengan fungsi ginjal. Diperlukan tatalaksana serta pencegahan hiperglikemia untuk mencegah perburukan fungsi ginjal pada pasien dengan batu ginjal.
Background: Kidney stones are one of the forms of urinary tract stones, which is a pretty big problem and can cause significant morbidity. Kidney stones can cause renal dysfunction and can lead to kidney failure, and even mortality. Hyperglycemia can affect the risk of developing kidney stones. Aim: Knowing the relationship between hyperglycemia and renal function in patients with kidney stones. Methods: A cross-sectional study involving 5464 patients undergoing treatment for calculous disease at the General National Center Cipto Mangunkusumo Hospital between 2000 and 2013. Analysis was done to 877 patients whoseblood glucose and serum creatinine data were recorded, from patient’s medical record. Samples were obtained by using total population samplingmethod. Results: Male to female subjects ratio were 2:1. Subjects with hyperglycemia was 4.79%, and there were 32.39% subjects havepoor kidney function.In the analysis of the association between hyperglycemia and kidney function, it is shown that the significance value of p = 0.013. Conclusion: Hyperglycemia has a significant association with kidney function.Preventions and management of hyperglycemia are necessary to prevent deterioration of kidney function in kidney stone patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulandari
Abstrak :
Praktik keperawatan residensi peminatan perkemihan merupakan program pencapaian kompetensi speliasis perkemihan yang dofokuskan pada pengelolaan kasus-kasus gangguan system perkemihan yang komleks. Pemberian asuhan keperawatan profesional yang komprehensif oleh residen dengan melakukan pendekatan penerapan Evidence Based Nursing dan inovasi, dan kolaborasi interprofesional telah dilakukan di RSUP Fatmawati. Residen juga mengembangkan pengalaman sebagai seorang Clinical Care Manajer (CCM) dan educator yang berperan integrative memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Asuhan keperawatan dengan menggunakan teori Adaptasi Roy diberikan kepada pasien dengan baru cetak ginjal inkomplit kanan dan 30 kasus resume. Perawat memberikan asuhan keperawatan untuk masalah kelebihan volume cairan dengan menerapkan kemandirian dan mencegah kekambuhan melalui usaha pola hidup sehat. Pasien hemodialisis mengalami kram intradialitik yang disebabkan oleh penarikan cairan berlebihan, penarikan ultrafiltrasi yang cepat dan IDWG yang berlebihan. Penerapan EBN berupa latihan peregangan intradialitik, pelaksanaan proyek inovasi sehat dengan pembatasan cairan (SE-GARAN) merupakan bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan pasien, perubahan sikap dan perilaku baik pada pasien hemodialisis. Proyek inovasi sehat (SE-GARAN) dapat berdampak bagi pasien yang menjalani hemodialisis dari terjadinya overload cairan. ......Residency nursing practice carried out at Fatmawati General Hospital with specialization in urination is expected to overcome urinary problems. In addition, during the residency process must have the ability to apply interventions based on Evidence Based Nursing (EBN), is expected to be able to become a Clinical Care Manager (CCM) who serves as a nursing consultant for nursing staff and nursing therapy providers to patients in the context of providing nursing care to improve the quality or quality of nursing care. Nursing care using Roy's Adaptation theory is given to patients with new right incomplete kidney prints and 30 case resumes. Nurses provide nursing care for the problem of excess fluid volume by implementing independence and preventing recurrence through healthy lifestyle efforts. Hemodialysis patients experience intradialytic cramps caused by excessive fluid withdrawal, rapid ultrafiltration withdrawal and excessive IDWG. The application of EBN in the form of intradialytic stretching exercises, the implementation of a healthy innovation project with fluid restriction (SE-GARAN) is part of an effort to increase patient knowledge, change attitudes and good behavior in hemodialysis patients. The healthy innovation project (SE-GARAN) can have an impact on patients undergoing hemodialysis from fluid overload.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kindy Aulia
Abstrak :
Penyakit batu saluran kemih merupakan masalah kesehatan yang cukup besar. Riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan jumlah kasus batu ginjal sebesar 0,6% dari seluruh masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit batu ginjal dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal dan dapat berkembang menjadi gagal ginjal. Pada penyakit batu saluran kemih stone burden adalah luas permukaan batu yang merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada penyakit tersebut. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan data sekunder dari rekam medis pasien batu ginjal di Departemen Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo sebanyak 5464 pasien. Dengan menggunakan teknik total population sampling didapatkan sebanyak 1898 pasien memiliki data kadar kreatinin dan ukuran batu ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara high stone burden dengan fungsi ginjal pada pasien batu ginjal. Dari penelitian ini didapatkan perbandingan subjek laki-laki terhadap perempuan sebesar 4:1 dan perbandingan jumlah subjek usia dewasa dengan usia lanjut sebesar 3:2. Sebesar 834 (43,9%) dengan prevalensi high stone burden, sebesar 778 (41%) dengan prevalensi fungsi ginjal buruk. Melalui uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara high stone burden dengan penurunan fungsi ginjal (p<0,001). Perlu dilakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih awal pada pasien batu ginjal. ...... Urolithiasis is a big problem with many cases. Riset kesehatan dasar 2013 showed that kidney stone disease have 0,6% of prevalence from all of the health problems in Indonesia. Kidney stone disease can cause reduced kidney function and it leads to kidney failure. Stone burden is kidney stone?s surface area which is a factor that have some effect in urolithiasis. This is a cross-sectional study, the secondary data collected from 5464 medical records of kidney stone patients at Department of Urology, Cipto Mangunkusumo General Hospital. With total population sampling, there are 1898 subjects who have cratinin serum and stone size data. Purpose of this study is to find association between high stone burden and kidney function in kidney stone patients. From this study, we found that the ratio of men and women is 4:1 and the ratio of adults and elders is 3:2. High stone burden have 43,9% (834) of prevalence and reduced kidney function have 41% (778) of prevalence. From statistic test we found that there is a significant association between high stone burden and reduced kidney function (p< 0,001). Education to the people about the importancy of early medical check up and treatment is needed to be done.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library