Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Bismarck
Abstrak :
Pengukuran. kinerja manajemen pemeliharaan kilang minyak dan pabrik petrokimia adalah bagian dari parameter manajemen untuk menunjukkan keberhasilan programnya. Khususnya dalam rangka melalui era globalisasi yang akan datang, manajemen harus menetapkan indikator kinerja yang sesuai untuk dapat bersaing menghadapi perusahaan/organisasi setingkat kelas dunia dan untuk dapat bertahan hidup. Penelitian ini bermaksud mendapatkan indikator kunci pengukur kinerja dari delapan kelompok indikator: Kelompok Kontribusi Biaya/finansil, Persediaan/Pergudangan, Personalia, Beban Kerja, Kehandalan, Organisasi, Perencanaan & Penjadwalan, dan Keselamatan Kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang bergerak di bidang kilang perminyakan dan pabrik petrokimia dari dalam negeri maupun dari manca negara merekomendasikan jumlah kunci indikator sebagai berikut: 17 % responden merekomendasikan 4 - 6 indikator, 66 % merekomendasikan 7- 10 indikator, dan 17 % lainnya merekomendasikan 11 - 17 kunci indikator. Dengan menggunakan metode penilaian skor, dipilih seluruh kunci indikator utama yang diharapkan dapat digunakan untuk melalui era globalisasi yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden sangat memberikan perhatian kepada indikator-indikator sebagai berikut 1. Ketersediaan peralatan kilang atau pabrik (1 00 % responden). 2. Biaya pemeliharaan per satuan produk. 3. Biaya pemeliharaan dibandingkan dengan prosentase nilai penggantian asset kilang atau pabrik. 4. Efektivitas biaya pemeliharaan. 5. Cacat produk (off-quality) akibat dari pemeliharaan peralatan yang tidak sempurna: 6. Prosentase biaya kontrak terhadap biaya total pemeliharaan. 7. Prosentase biaya pemeliharaan terhadap prosentase nilai penggantian aset kilang atau pabrik. 8. Prosentase nilai persediaan dan ivestasi pergudangan terhadap prosentase nilai penggantian asset kilang. 9. Tor persedian terhadap pemakaian; dan 10. Perbandingan jumlah tenaga teknisi dengan seluruh jumlah karyawan pendukung pemeliharaan. Hasil dari penelitian ini tidak menunjukkan hal yang kuat terhadap indikator-indikator dari kelompok perencanaan & penjadwalan, beban pekerjaan dan keselamatan kerja. Beberapa responden dari Asia Tenggara menerangkan bahwa mereka sedang mengembangkan database untuk sistem informasinya. Mereka masih kurang dalam hai Komputerisasi Sistem Manajemen Pemeliharaan (CMMS); sebaliknya responden larut, sebahagian dari Asia.Tenggara, Asia minus. ASEAN, benua Eropah, Amerika Serikat dan Australia, menyadari bahwa perangkat CMMS digunakan untuk mengolah ukuran kinerja dalam jumlah tak terbatas dan digunakan mengoptimalkan ketersediaan sumberdaya. lndikator kunci pengukur kinerja dalam penelitian ini tidak menanyakan nilai dari masing-masing ukuran kinerja saat ini, mengingat tingkat kerahasiaan dan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkannya. Perlu motivasi dan perhatian khusus untuk mendapatkan nilai kinerja tersebut pada penelitian yang akan datang. Karena ada diantara responden yang ingin mengetahui persisnya format laporan penelitian yang akan dihasilkan khususnya karena kerahasiaan data, dan apa nilai tambah yang dapat diperoleh dari ke-ikut sertaannya di dalam penelitian dimaksud.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Maruli Halomoan
Abstrak :
Meningkamya kebutuhan bahan bakar minyak di Indonesia menuntut adanya pembangunan kilang pengolahan minyak baru yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan BBM tersebut. Hal ini disebabkan karena produksi kilang pengolahan minyak yang ada sekarang tidak akan mampu memenuhi kebutuhan BBM tersebut. Di dalam kilang pengolahan minyak, terdapat berbagai proses pengolahan yang saling sama dengan yang lain, salah satunya adalah proses pemngkahan kataliiik terfludisasi ( Fluidized Catalytic Cracking ). Proses ini mengolah umpan iiaksi berat minyak bumi monjadi liaksi yang lebih ringan dan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Produk utama dari proses ini adalah Bensin (Gasoline) yang digunakan sebagai bahan bakar unluk kebanyakan kendaraaan bermotor, selain itu tcrdapat produk samping berupa gas ringan C3 (Propylene dan Propana) serta, C4 (Butylcne dan Butana) yang juga berguna sebagai bahan bakar gas ataupun bahan baku industri petrokimia. Dalam perancangan ini, digunakan simulator CHEMCAD III sebagai alat bantu. Penggunaan simulator ini mempunyai keunggulan dalam hal keoepatan dan kcakuratan khuswnya pada perhitungan kolom distilasi, namun simulator ini mempunyai keterbatasan dalam perhitungan perancangan reaktor yang melibatkan fiaksi minyak bumi. Dari hasil perhitungan, dengan kapasitas umpan 29740 barrel /hari dihasilkan Gasoline/Bensin sebanyak 18103.04 barrel/hari, C4 (Butana dan Butyleno) sebesar 373.61 ton/hari dan C3 (Propana dan Propylene) sebanyak 133.7 ton/hari. Pembangunan unit ini membutuhkan investasi sebesar Rp 97.702 milyar, waktu pengembalian modal 2.3 tahun setelah berproduksi, dan laju pengembalian modal sebesar 64 %. Ditinjau secara ekonomis dan dari perannya dalam memenuhi kebuluhan BBM , unit ini layak untuk dibangun.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyenli
Abstrak :
Sejak pertama kali Wang & Smith memperkenalkan metode minimisasi air buangan dengan menggunakan Anaiisa Pinch pada tahun 1994, hingga saat ini sudah ada beberapa industri proses yang menerapkan analisa ini untuk meningkatkan efzisiensi. Metode minirnisasi ini temyata memberilcan kontribusi yang tidak sedikit dalam mengurangi biaya operasi industri yang bersangkutan [10,6].

Upaya minimisasi pernakaian air dalam suatu industii proses dapat dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan air tersebut sampai titik optimumnya, tanpa merubah spesiikasi daxi proses im sendiri. Laju alir minimum dapat diperoleh dengan meninjau masing-masing proses pada tiap-tiap interval secara terintegrasi. Penentuan laju alir minimum dapat menggunakan dua metode [1], yaitu : Metode Minimum Driving Force dan Metode Minimum Number of Wafer Resources.

Penerapan Analisa Pinch dalam minimisasi penggunaan air pada Kilang Minyak UP V Balikpapan, menjadi topik utama dalarn penulisan Pembahsan diarahkan pada empat proses saja yang merepresentasikan keseluruhan proses. Keempat prosw tersebut adalah Sistem Srnpping Steam dan sistem Desalting Crude pada Crude Distillation Unit, Sistem Steam Ejector pada High Vacuum Unit, serta Sistem Wash Wafer pada Naphra Hicbo Treaterz Komponen yang dipergunakan ada dua yaitu Ion Garam Cl' yang sebagai komponen rujukan dan Kandungan Minyak sebagai komponen non rujukan. Data-data yang digunakan pada penulisan ini, diperoleh langsung dari Kiiang UP V Balikpapan selama penulis melakul-can Keija Praktek.

Dengan menggunakan aigoritma yang diperkenalkan oleh Wang & Smith, diperoleh bahwa penerapan Analisa Pinch dapat digunal-can untuk pengintegrasian penggunaan air sehingga dapat meminimisasi kebutuhan laju alir proses keseluruhan selcitar 24 % hingga 37 % dibanding dengan desain aktual saat ini.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S49111
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmy Said
Abstrak :
ABSTRAK Tulisan ini mencoba melakukan perkiraan perhitungan ketersediaan suatu system tenaga listrik dan juga mempelajari kebijakan pemeliharaan dalam bentuk perbaikan versus pergantian. Adapun metoda yang digunakan adalah kehandalan median rank, plot kemungkinan, state space, dan kebijakan pemeliharaan berupa perbaikan dan pergantian

Berdasarkan data pengamatan terhadap gangguan dari tahun 1992 sampai dengan 1995, diperoleh bahwa hamper semua komponen berada dalam periode burn in. hal ini mungkin disebabkan data yang berhasil dihimpun belum cukup untuk mewakili keadaan sebenarnya. Tingkat keusangan spare part, prosedur kerja dan sumber daya manusia kurang cakap mungkin merupakan factor-faktor yang mempunyai kontribusi cukup berarti terhadap hasil analisa. Sedangkan berdasarkan hasil analisa kehandalan yang dipakai untuk memperbaiki ketersediaan system menunjukkan bahwa system tenaga listrik yang baru dapat beroperasi pada derajad ketersediaan yang relative tinggi.

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa ketersediaan system fungsi dari kapasitas, tahun peralatan mulai beroperasi, konfigurasi system, dan kebijakan pemeliharaan. Sedangkan nilai ketersediaan dimana generator sudah harus diganti dlam melakukan tindk pemeliharaan juga tergantung kepada tahun mulai beroperasi dan kebijakan pemeliharaan yang diambil.

Dari hasil studi ini, yang perlu ditindak lanjuti adalah penentuan batas biaya pemeliharaan maksimum. Agar batas tersebut lebih mendekati kondisi yang sebenarmya, maka sebaiknya factor-faktor biaya bila system diperbaharui, net present value dan pola gangguan yang terjadi pada system, perlu dimasukkan dalam perhitungan.
ABSTRACT
This paper presents a systematic approach to estimating the reliability of an electrical power plant. The study focuses on the live problems of generator in refinery which require high levels of availability for cost-effective operation. The method used includes median rank reliability, probability plotting, state-space method and replacement and repair policy.

Based on failure data from 1992 to 1995, the result indicates that availability of the system is high and factor of capacity, year of installation, and configuration which construct the system correlate to the degree of availability, when the equipment requires replacement depends on initial operating year and the repair setting policy.
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Yunazwardi
Abstrak :

Aktivitas turn around merupakan aktivitas yang bertujuan meningkatkan waktu produksi (life-time) unit-unit di sebuah pabrik/kilang. Dengan meningkatnya life-time alat akan meningkatkan life-time plant itu sendiri. Dengan meningkatnya life-time kilang maka produksi kilang akan semakin lama sehingga semakin banyak keuntungan yang didapat dari proses produksi tersebut. Namun, Turn Around juga memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Anggaran itu terdiri dari anggaran langsung, yaitu biaya yang diperlukan untuk membayar vendor Turn Around, baik man power maupun peralatan yang digunakan. Ada pula anggaran tidak langsung yaitu anggaran yang terjadi karena kilang stop berproduksi sehingga terdapat kerugian dari tidak adanya produk yang dihasilkan. Jika tidak dikontrol dengan baik, Turn Around dapat membuat suatu kilang mengalami kebangkrutan karena besarnya biaya yang diperlukan. Metoda penelitian  yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi, optimasi dan validasi pada manajemen proyek Turn Around di kilang minyak. Data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif  dan optimasinya akan mendapatkan proses validasi oleh pakar. Berdasarkan data kinerja waktu dan biaya maka dikembangkan suatu optimalisasi manajemen proyek dalam suatu manajemen waktu berupa crashing yang memerlukan dana sebesar Rp 322.205.400,-.

 

Kata kunci : Proyek Turn Around, kilang minyak, manajemen proyek ,project crashing

 


Turnaround is a activity aimed to improve and upgrade the lifetime of equipment in a plant. By means the lifetime could be upgraded, the profitability caused by production of the plant could be increased. However, Turnaround needs massive amount of budgets. It consists of direct cost caused by turnaround operational budget, which neede in order to pay the vendors, the man power and the equipment. There is also indirect cost from loss production due to the shutdowns while the turnaround activity. If the turnaround is not controlled well, it could cause big loss in company cash flow and leads to bankruptcy. The research method used in this thesis are evaluation, optimization on Project Management used in Turnaround activity. The data will be analyzed by qualitative method. And the result of optimization will be validated by the experts. Based on time and cost performance index, the optimization for the turnaround in oil refinery has been developed, the optimization is using a project that needs adding cost as much as Rp 322.205.400,-.

 

Keywords: Turnaround project, oil refinery, project management, project crashing

 

2019
T53042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Isa Anshari
Abstrak :
ABSTRAK
Kilang Minyak Pangkalan Brandan:llsaha-Usaha Angkatan Darat dalam Menyelamatkan Kilang Minyak Pangkalan Brandan dari keterbengkalaian 1957-1961, yang merupakan judul skripsi, di_pilih berdasarkan alasan-alasan:yaitu alasan pribadi penulis dibesarkan di kota Pangkalan Brandan selama 15 tahun sejak umur 6 tahun(1964) sampai melanjutkan kuliah di FSUI Jakarta(1979). Selama 15 tahun di Pangkalan Brandan, banyak kenangan yang menyatu dengan kehidupan penulis terutama dengan kilang minyak Pangkalan Brandan. Kilang minyak Pangkalan Brandan sejak tahun 1945 sampai tahun 1957 tidak mampu berkembang. Setelah kehadiran TNI-AD(Ba talyon X Sriwijaya) atau lebih tepatnya sejak menjadi Persero_an Terbatas Perusahaan Minyak Nasional(PT. PERMINA) 10 Desem_ber 1957, kilang minyak Pangkalan Brandan mampu berkembang, yang pada akhirnya menjadi tulang punggung perekonomian Negara Republik Indonesia.' Mengapa antara tahun 1957-1961 kilang
1986
S12446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Suryanto
Abstrak :
Isu keselamatan kebakaran telah meningkatkan perhatian dalam masyarakat modern, sebagaimana dicirikan dengan teknologi informasi dan sistem proses produksi yang makin komplek, dengan berkembangnya teknologi bahan, sarana penyimpanan yang lebih besar serta kadang-kadang melibatkan bahan lebih berbahaya atau parameter proses yang ekstrim dan tidak ketinggalan kecepatan hunian yang meningkat pada daerah tertentu. Salah satu fasilitas yang digolongkan sebagai bahaya besar adalah kilang minyak Pertamina yang terletak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia dimana fasilitas tersebut telah menjadi obyek studi ini. Studi FERA (Fire and Explosion Risk Assessment) telah dilakukan terhadap Unit RCC (Residue Catalytic Cracking) untuk mengkaji tingkat risiko personil dalam bentuk Potensi Kehilangan Kehidupan. Disamping studi FERA, sejumlah studi kepekaan dan studi tambahan lain telah dilakukan untuk melihat sejauh mana keefektifan kemungkinan upaya pengurangan risiko yang teridentifikasi. Kesimpulan utama dari studi dasar FERA dan studi kepekaan adalah sebagai berikut: 1. Tingkat risiko Potensi Kehilangan Kehidupan yang diperkirakan pada personil yang terlibat di Unit RCC, pada operasi normal, adalah berkisar antara 1.09 x 10-7 per tahun sampai dengan 6.01 x 10-2 per tahun. 2. Kajian terhadap Kriteria Risiko yang disetujui menunjukkan bahwa risiko personil di Unit RCC dan unit sekitarnya adalah pada daerah yang tidak dapat ditoleransi. 3. Terdapat potensi terjadi eskalasi insiden pada unit di sekitarnya jika terjadi ledakan di Unit RCC. 4. Kombinasi proteksi kebakaran pasif, sistem anti kebakaran curah di bejana (vessel) dan area dimana bejana berada mempunyai tingkat kepekaan paling tinggi (26.6%) dibandingkan parameter lain dalam mempengaruhi tingkat risiko di Unit RCC. 5. Tingkat risiko di Unit RCC meningkat dengan keberadaan kendaraan bermotor umum disebabkan meningkatnya probabilitas penyalaan jila LPG (Liquefied Petroleum Gas) terlepas ke arah jalan umum. 6. Untuk mengurangi tingkat risiko di Unit RCC ke daerah yang dapat diterima telah diadopsi prinsip ALARP (as low as reasonably practicable). Berdasarkan evaluasi ekonomi maka penambahan sistem keselamatan yang melebihi USD 24 juta dinyatakan tidak layak
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Setyo Purwanto
Abstrak :
ABSTRAK
Konsumsi BBM yang meningkat rata-rata 5.6% per tahun tidak diimbangi dengan penambahan jumlah kilang minyak di Indonesia. 40% BBM yang dikonsumsi adalah produk impor. Pembangunan kilang minyak mini cocok untuk kebanyakan lapangan minyak di Indonesia, terpencil dan marginal. Hambatan investasi proyek yang besar disiasati dengan skema build operate transfer (BOT). Penulisan ini untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kinerja investasi proyek BOT kilang minyak mini dan mengetahui respon risiko yang tepat terhadap risiko-risiko dominan tersebut. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survei kuesioner dan validasi pakar. Selanjutnya diolah secara statistik menggunakan software SPSS dan analisa risiko kualitatif dengan diagram matrik. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor-faktor risiko dominan yang mempengaruhi kinerja investasi proyek BOT pembangunan kilang minyak mini.
ABSTRACT
Average fuel consumption increased 5.6% per year is not offset by addition of an oil refinery in Indonesia. 40% of fuel consumed is imported. Mini refinery (modular) construction suitable for most of oil field in Indonesia that remote and marginalized. Barriers large investment of the project to be handled by the scheme build operate transfer (BOT). This study aimed to determine the risk factors that most affect to the investment performance of BOT project modular refinery and to know the appropriate risk response against the dominant risks. The study was conducted by collecting data through a questionnaire survey and expert validation. Furthermore, statistically processed using SPSS and qualitative risk analysis using matrix diagram. The results showed there are dominant risk factors that affect to the investment performance of BOT project modular mini refinery construction
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sommeng, Andy Noorsaman
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fitranto Ismail
Abstrak :
ABSTRAK
Minyak dan gas bumi migas merupakan salah satu sumber energi yang memainkan peranan besar dalam perekonomian Indonesia, produksi migas tidak lagi mencukupi permintaan yang ada pada masyarakat maupun kegiatan ekspor. Keadaan ini akhirnya mendorong Pemerintah untuk meningkatkan kegiatan pada sektor hulu migas. Pemerintah bekerjasama dengan pihak kontraktor untuk melakukan kegiatan usaha pada sektor hulu migas. Skripsi ini akan mengkaji bagaimana Permen ESDM No.8 Tahun 2017 lebih dikenal dengan Permen Gross Split . Fokus penelitian pada skripsi ini adalah tidak adanya ketentuan mengenai PPN atau PPN dan PPnBM terhadap barang dan/atau jasa yang dihadirkan kontraktor, yang berimbas pada ketidakpastian hukum terkait pajak yang dikenakan terhadap barang dan/atau jasa yang dihadirkan kontraktor dalam kegiatan usaha pada sektor hulu migas. Selain itu juga akan dituliskan mengenai perbandingan ketentuan Permen Gross Split dengan ketentuan sebelumnya mengenai pembayaran kembali reimbursement terkait PPN atau PPN dan PPnBM dalam Kontrak Kerja Sama yang diatur pada PMK No. 158/PMK.02/2016. Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan kualitatif, dan menggunakan bahan-bahan kepustakaan. Temuan yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah pemenuhan fungsi pajak sebagai reguleren dan budgeter dalam kegiatan industri hulu migas. Selain itu juga dimuat mengenai evaluasi Permen Gross Split dan proyeksinya terhadap perekonomian negara.
ABSTRAK
Oil and gas oil and gas is one source of energy that plays a major role in the economy of Indonesia, oil and gas production is no longer sufficient for the demand in the community and export activities. This situation eventually prompted the Government to increase its activities in the upstream oil and gas sector. Therefore, the Government cooperates with the contractor to conduct business activities in the upstream oil and gas sector. This thesis will examine how reguliton of the ministry of energy and mineral resources No.8 Year 2017 better known as Gross Split regulation . The research focus on this thesis is about the absence of provisions on Value Added Tax VAT or VAT and Sales Tax on Luxury goods or services presented by contractors, which affects the legal uncertainty related to taxes imposed on goods and or services presented by contractors in business activities in the sector of Upstream oil and gas. It will also be written as the comparison of the provisions of the Gross Split Regulation with the foregoing provision of reimbursement in the Cooperation Contract set forth in the PMK No. 158 PMK.02 2016. Research method in writing this thesis is juridical normative research with qualitative approach, and also using library materials. The findings to be submitted in this study are the fulfillment of tax functions as a reguler and budgeter in upstream oil and gas industry activities. It was also published on the evaluation of Gross Split and its projection of the country 39's economy.
2017
S69418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library