Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Indria Mayangsari
"Keterbukaan terhadap pengalaman baru akan membantu meningkatkan kualitas pengajaran pada guru taman kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” dalam meningkatkan pemahaman guru Taman Kanak-Kanak mengenai keterbukaan terhadap pengalaman baru. Partisipan penelitian adalah 38 guru Taman Kanak-Kanak. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur keterbukaan yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum pelatihan, sesudah pelatihan dan dua minggu pasca pelatihan. Pengolahan data menggunakan ANOVA repeated measure. Pendekatan pelatihan menggunakan experiental learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, role play, diskusi dan ceramah. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari empat sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” efektif meningkatkan pemahaman guru tentang keterbukaan terhadap pengalaman baru, yaitu dengan tingkat signifikansi 0.019. Meskipun demikian, efek pembelajaran relatif tidak menetap. Beberapa faktor didiskusikan lebih lanjut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program intervensi yang serupa pada guru Taman Kanak-Kanak untuk membantu meningkatkan kualitas pengajaran.
Openness to new experiences will help improve the quality of teaching in kindergarten teachers. The aim of this research is to determine the effectiveness of the "Becoming an Open Teacher" training in increasing Kindergarten teachers' understanding of openness to new experiences. Research participants were 38 Kindergarten teachers. Measurement of effectiveness was carried out using an openness measuring tool developed by researchers and measured before training, after training and two weeks after training. Data processing uses ANOVA repeated measures. The training approach uses experiential learning using various methods such as games, role plays, discussions and lectures. The training was carried out over two days consisting of four sessions. The research results showed that the "Becoming an Open Teacher" training was effective in increasing teachers' understanding of openness to new experiences, with a significance level of 0.019. However, the learning effects are relatively less persistent. Several factors are discussed further. The results of this research can be used as a scientific reference for developing similar intervention programs for Kindergarten teachers to help improve the quality of teaching."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Khadijah
"Rendahnya keberanian mengambil risiko dapat menghambat guru TK dalam mengembangkan diri, memanifestasikan potensi kreatifnya dengan mencoba pendekatan pembelajaran baru, menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Melalui keberanian guru dalam mengambil risiko, guru TK dapat mengembangkan pemahaman pada self-concept, self-esteem, dan self-efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan pengambilan risiko dalam meningkatkan pemahaman guru TK mengenai pengembangan keberanian mengambil risiko. Sampel dilakukan kepada 36 guru TK dengan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan desain one group pre-test post-test. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur pengambilan risiko yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum, sesudah, serta dua pekan setelah pelatihan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Repeated Measures ANOVA. Pendekatan pelatihan menggunakan experiential learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, diskusi, dan psikoedukasi. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari 3 sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Pengambilan Risiko” efektif dalam meningkatkan pemahaman guru tentang mengembangkan keberanian mengambil risiko dalam proses pengajaran, yaitu dengan tingkat signifikansi 0,019. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program pelatihan serupa bagi guru, serta sebagai dasar bagi sekolah untuk merancang kebijakan yang mendukung pengambilan risiko dalam proses pengajaran.
A lack of risk-taking courage can hinder a kindergarten teacher's personal development, limiting the expression of their creative potential through new teaching approaches and the creation of an innovative, engaging, enjoyable, and easily comprehensible learning environment. By fostering teachers' courage to take risks, kindergarten teachers can develop an understanding of self-concept, self-esteem, and self-efficacy. This study aims to determine the effectiveness of risk-taking training in enhancing kindergarten teachers' understanding of developing risk-taking courage. The sample consisted of 36 kindergarten teachers selected through purposive sampling. This study employs a one-group pre-test post-test design. The effectiveness was measured using a risk-taking assessment tool developed by the researchers, evaluated before, immediately after, and two weeks post-training. Data analysis was performed using Repeated Measures ANOVA. The training approach utilized experiential learning through various methods, including games, discussions, and psychoeducation. The training was conducted over two days, comprising three sessions. The findings indicate that the “Risk-Taking” training is effective in enhancing teachers' understanding of developing risk-taking courage, with a significance level of 0.019. These results can serve as a scientific reference for developing similar training programs for teachers and as a foundation for schools to design policies supporting the implementation risk-taking in the teaching process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library