Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sudadi Hirawan
"Ruang lingkup dan cara penelitian: Dalam bidang industri masih banyak alat-alat yang didatangkan dari luar negeri, yang ukuran alat tersebut tidak sesuai dengan antropometri tenaga kerja Indonesia. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan penerapan ergonomi yang didasari ilmu biomekanika. Penelitian ini dilakukan dengan metode Pre experimental pretest - posttest 1 group.
Tujuan penelitian adalah untuk melihat tingkat produktivitas sebelum perlakuan dibandingkan setelah perlakuan dan keluhan-keluhan sebelum dan setelah perlakuan. Pada penelitian ini dilakukan dengan mengambil total sampel. Untuk mengetahui peningkatan produktivitas digunakan parameter detik/potong, sedangkan untuk melihat keluhan dipakai kuestioner. Data yang didapat dilakukan uji statistik dengan Related t-test, sedangkan untuk keluhan dilakukan Analisis non parametrik.
Hasil dan kesimpulan: Hasil menunjukkan perbedaan bermakna dalam menyelesaikan menit/50 potong sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. Perbedaan antara minggu 2 sebelum perlakuan dan minggu 1 setelah perlakuan terdapat perbedaan bermakna ( p < 0,001 ). Juga terdapat perbedaan bermakna pada berkurangnya rasa pegal di bahu ( P<0.001) dan rasa nyeri pergelangan tangan ( P<0.001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-2348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Faisal
"Mobil beratap Convertible sesungguhnya adalah model kendaraan untuk terlihat lebih stylish. Terdapat dua bentuk atap yang digunakan pada mobil-mobil Convertible pada umumnya, yaitu berbahan kanvas (softtop) dan berbahan keras berupa carbon fiber (hardtop) seperti yang penulis desain untuk mobil Toyota Soarer UZZ31 di tulisan ini. Setiap bentuk desain atap memiliki ciri khas desainnya sendiri, dan terdapat mekanisme pelipatan 3 pieces roof pada tulisan ini dengan menggunakan sumber penggerak motor. Desain nantinya akan merubah sedikit pada angle kaca depan Toyota Soarer sebanyak 3° yang nantinya juga akan menurunkan sedikit nilai center of gravity mobil itu sendiri, serta desain juga akan disertai dengan penggambaran FBD analisa kinematika pelipatan atap. Pada akhirnya, akan didapat nilai torsi motor yang diperlukan untuk menggerakkan atap convertible tersebut.

Convertible roof car is a very stylish car from its looks. In Convertible car there are two kinds of rooftops that they used for the roof, there is the softtop with canvas and hardtop roof, which in this thesis the author will used Carbon Fiber as the material for designing the Toyota Soarer?s rooftop. Each of these design has their own characteristics, and there will be 3 pieces roof folding method in this thesis with the usage of electric motor as their mechanism movement source. In designing there will be also a lowering 3° of front window angle in Toyota Soarer to lowering the Centre of Gravity for the car itself, and the author will also add the Free Body Diagram of kinematic analysis from the mechanism of roof folding. Later, the thesis will conclude with the amount of torque needed to fold the convertible roof."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Widodo
"Penyusunan formula minyak lumas selalu melibatkan penggunaan aditif yang bersifat non-Newtonian kuat, seperti viscosity modifiers, package additives dan component additives. Kehadiran fluida tersebut menyebabkan penyimpangan dalam memprediksi nilai viskositas kinematik campuran. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa metode Wright memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan metode ASTM dan persamaan Refutas. Naumn demikian, ketiga metode tersebut masih menunjukkan penyimpangan nilai yang relatif tinggi, terlihat dari nilai percent average absolute deviation (% AAD).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan persamaan matematik yang digunakan dalam metode Wright untuk memprediksi viskositas kinematik campuran biner base oil dan aditif. Pengembangan persamaan dilakukan dengan menambahkan parameter spesifik (αi dan αc), yang menunjukkan interaksi setiap komponen di dalam campuran. Evaluasi dilakukan terhadap 70 data empiris dari 35 sample yang diperoleh dari pencampuran 4 jenis base oil (B.1, B.2, B.3 dan B.4) dengan olefin copolymers (OCPs) yang divariasikan pada kisaran konsentrasi 5-30 % berat. Viskositas kinematik diukur pada temperatur 40°C dan 100°C menggunakan Cannon Automatic Viscometer series 2000 (CAV 2000) mengacu kepada metode ASTM D 445. Validasi persamaan baru (Modified-Wright's method) dilakukan terhadap keseluruhan data campuran biner base oil-OCPs dan akurasi hasil estimasi ditunjukkan oleh nilai %AAD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan parameter spesifik ke dalam persamaan dapat memperkecil penyimpangan nilai estimasi. Nilai penyimpangan rata-rata untuk estimasi viskositas kinematik menggunakan Modified-Wright's method pada temperatur 40°C dan 100°C menjadi masingmasing 1,024 % dan 1,252%, lebih rendah dibandingkan metode Wright yang mencapai 8,341 % dan 14,696%. Nilai penyimpangan maksimum pada kedua temperatur pengukuran tersebut mencapai 2,022 % dan 3,638%, lebih rendah dibandingkan metode Wright yang mencapai masing-masing 21,256 % dan 25,265 %. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa persamaan baru yang diusulkan memiliki akurasi yang lebih baik.

Lubricating oil formulations always involve additives which exhibit strong non-Newtonian properties such as viscosity modifiers, package and component additives. The presence of these fluids causes the deviation on kinematic viscosity estimation. Preliminary study shows that Wright's method has better accuracy than ASTM methods and Refutas equations. However, all of those methods show relatively high deviation values, represented by percent average absolute deviation (% AAD).
This study aims to develop mathematical equations used in Wright's method to predict kinematic viscosity of liquid-binary mixture consisting of base oil and additive. The equation is Modified by addition of specific parameters (αi and αc), representing interaction of each component in the mixtures. Evaluation is done using 70 empirical data from 35 samples derived from liquid blending of 4 types of base oils (B.1, B.2, B.3 and B.4) and olefin copolymers (OCPs) varied between 5-30 % by weight. Kinematic viscosity is measured at 40°C and 100°C using a Cannon Automatic Viscometer series 2000 (CAV 2000) according to ASTM method D 445. Validation of new equation (Modified-Wright's method) is performed over all of liquid-binary mixtures of base oil-OCPs, and the accuracy is indicated by percent average absolute deviation (%AAD).
The results show that the addition of specific parameters could minimize the deviations of estimated values. The average deviation of Modified-Wright's method on kinematic viscosity estimation at 40°C and 100°C becomes 1.024 % and 1.252% respectively, lower than Wright's method which are 8.341 % and 14.696%; meanwhile the maximum deviation reaches 2.022 % and 3.638%, lower than Wright's method which are 21.256 % and 25.265% respectively. These values indicate that the Modified-Wright's method has better accuracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29355
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muwonge Martin
"Dengan perubahan iklim dan pemanasan global yang menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan, transisi yang cepat dan terkelola dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan sedang meningkat. Panas Bumi Energi (GE) sebagai sumber energi terbarukan, telah membuktikan relevansinya di sektor energi dengan turbin uap dianggap sebagai penggerak utama di PLTP dan kinerjanya dianggap penting dalam fasilitas produksi tenaga panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu rancangan awal alat untuk estimasi kerja aktual, daya yang disalurkan, efisiensi total-to-total suatu tahapan turbin, dan efisiensi isentropik suatu turbin uap. Dalam studi ini, analisis garis rata-rata dari turbin uap multitahap digunakan dengan berfokus terutama pada parameter termodinamika dan kinematik dari masing-masing tahapan turbin. Turbin uap yang diteliti terdiri dari 6 tahap tipe reaksi penuh, dengan pemodelan dilakukan dengan bantuan Engineering Equation Solver (EES) sebagai perangkat lunak yang digunakan, di mana uap dianggap sebagai fluida kerja nyata untuk simulasi proses termodinamika. di turbin uap dengan asumsi yang dinyatakan. Dengan menggunakan parameter desain dan koefisien kerugian pada setiap tahap turbin, parameter aerodinamis utama yang diperkirakan adalah kerja, daya, efisiensi total-to-total, dan efisiensi isentropik turbin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tahapan berada pada kisaran 0,89 – 0,92, dengan efisiensi tahapan maksimum dicapai pada nilai rasio kecepatan mendekati 0,5. Efisiensi tahap rata-rata turbin diperkirakan sebesar 0,829, dan kerja aktual turbin secara keseluruhan, kerja isentropik, dan daya yang disalurkan masing-masing adalah 176,296 kJ/kg, 212,633 kJ/kg dan 1,344 MW. Untuk memperhitungkan ketidakefisienan proses ekspansi melalui tahapan turbin, faktor reheat digunakan untuk memperkirakan efisiensi isentropik turbin, yang hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi ini berada pada 0,853 nilai yang sedikit lebih tinggi sebesar 6,63% dari turbin efisiensi desain.

With climate changes and global warming causing severe damages to the environment, a rapid and managed transition from fossil fuels to renewable energy is on a rise. Geothermal Energy (GE) as a renewable energy resource, has proved its relevancy in the energy sector with steam turbines considered as the prime movers in GPP and their performance considered paramount in geothermal power production facilities. This study aims to make a preliminary design tool for the estimation of actual work, power delivered, total-to-total efficiency of a turbine stage, and isentropic efficiency of a steam turbine. In this study, a mean line analysis of the multistage steam turbine is utilized by focusing mainly on the thermodynamic and kinematic parameters of each of the turbine stages. The steam turbine under study is of 6 stages fully reaction type, with the modelling done with the help of Engineering Equation Solver (EES) as a software tool used, in which steam is considered as the real working fluid for the simulation of the thermodynamic processes in the steam turbine under stated assumptions. Using design parameters and loss coefficients at every turbine stage, the main aerodynamic parameters estimated were delivered work, power, total-to-total efficiency, and the turbine isentropic efficiency. The results of the study suggest that the stage efficiencies lie in the range 0.89 – 0.92, with the maximum stage efficiency achieved at value of speed ratio λ close to 0.5. The mean stage efficiency of the turbine is estimated at 0.829 and the overall turbine actual work, isentropic work, and power delivered being 176.296 kJ/kg, 212.633 kJ/kg and 1.344 MW respectively. To account for the inefficiency of the expansion process through the turbine stages, a reheat factor was used to estimate the isentropic efficiency of the turbine, for which the results showed that this efficiency is at 0.853 a value slightly higher by 6.63% than the turbine design efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizza Fachri Nugraha
"Seiring berkembangnya teknologi kebutuhan akan energi juga akan semakin meningkat karena dibutuhkannya sumber energi yang dikonversi menjadi bentuk energi lainnya. Peningkatan kebutuhan energi ini semakin dominan pada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Khususnya pada bidang transportasi dan pembangkit listrik bertenaga batubara dimana dibutuhkannya energi tak terbarukan seperti bahan bakar fosil. Penggunaan yang semakin tinggi ini dapat menyebabkan bahan bakar fosil habis, karena bahan bakar fosil sendiri membutuhkan proses dan waktu yang sangat lama untuk dapat diperbaharui. Dalam mengatasi masalah ini diperlukannya bahan bakar alternatif. Indonesia merupakan penyedia 50% kebutuhan minyak sawit dunia. Minyak sawit dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Selaku dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 12 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Alternatif. Pada penggunaanya Biodiesel sebagai bahan bakar alternatif memiliki kelebihan seperti pengurangan emisi, titik nyala lebih tinggi, pelumasan lebih baik dan toksisitas yang lebih rendah. walaupun memiliki kelebihan, Biodiesel juga memiliki kekurangan seperti penyumbatan filter, kerak pada nozzle dan ruang bakar. Untuk meminimalisir dan mencegah kekurangan ini diperlukan penelitian lebih lanjut. ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pencampuran bahan bakar terhadap karakteristik fisika kimia yang mempengaruhi kinerja dari filter dan injector. Campuran bahan bakar yang akan diteliti menggunakan bahan dasar minyak solar dengan angka setana 48 dan minyak nabati DPME distillated palm oil methyl ester dengan variasi campuran B10 hingga B90 dengan kelipatan 10. Karakteristik yang diamati berupa Densitas, Viskositas Kinematik, Cleanliness, Total kontaminan, FBT (filter blocking tendency) dan CFPP (cold filter plugging point). Hasilnya Nilai Densitas, Viskositas Kinematik, Total kontaminan, dan CFPP (cold filter plugging point) akan semakin meningkat, sedangkan FBT filter blocking tendency) dan Cleanliness semakin menurun dengan tingkat pencampuran bahan bakar. Pengujian tekanan injector dilakukan guna memverifikasi literatur pada kondisi aktual. Hasilnya tekanan yang terukur dialat pengujian injector semakin naik seiring dengan tingkat campuran bahan bakar.

As technology develops, energy demand will also increase due to the need for energy sources that are converted into other forms of energy. This increase in energy demand is increasingly dominant in developing countries such as Indonesia. Especially in the field of transportation and electric power generation where renewable energy is needed such as fossil fuels. This higher level can cause fossil fuels to run out, because fossil fuels themselves require a very long process and time to be used. In overcoming this problem, alternative fuels are needed. Indonesia is a provider of 50% of the world's palm oil needs. Palm oil can be used as an alternative energy source to replace fossil fuels. In accordance with the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 12 of 2015 concerning the Provision, Utilization and Trading of Biofuels as Alternative Fuels. In its use, biodiesel as an alternative fuel has advantages such as reduced emissions, higher flash point, better lubrication and lower toxicity. Although it has advantages, Biodiesel also has disadvantages such as filters, scale on the nozzle and combustion chamber. To minimize and prevent deficiencies necessary for further research. The purpose of this study was to determine the effect of the level of fuel mixing on the chemical characteristics that affect the performance of the filter and injector. The fuel mixture that will be studied uses diesel oil as the base material with a cetane number of 48 and vegetable oil DPME distillated palm oil methyl ester with a mixture variation of B10 to B90 with multiples of 10. The observed are Density, Kinematic Viscosity, Cleanliness, Total contaminants, FBT (tendency). filter blocking) and CFPP (cold filter blockage point). As a result, the values ​​of Density, Kinematic Viscosity, Total contaminants, and CFPP (cold filter plugging point) will increase, while FBT (filter blocking tendency) and Cleanliness will decrease with the level of fuel mixing. Injector pressure testing is carried out to verify the literature on actual conditions. The result is that the test results in the injector test equipment are increasing along with the level of the fuel mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Rahmawati
"Permasalahan sungai seringkali terjadi pada kelokan sungai. Hal ini berkaitan dengan medan vektor kecepatan yang terjadi di kelokan sungai. Namun, vector kecepatan pada kelokan sungai perlu ditinjau sebagai aliran dua atau tiga dimensi dan hal tersebut membutuhkan suatu metode penyelesaian khusus misalnya dengan menggunakan pemodelan numerik. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mencari medan vektor kecepatan pada aliran dua atau tiga dimensi adalah Program Resource Modelling Associates (RMA) yang berbasis metode elemen hingga yang merupakan salah satu cara penyelesaian dalam pemodelan numerik. Skripsi ini mengkaji mengenai mekanisme program Resource Modelling Associates (RMA) dalam menghasilkan medan vektor kecepatan untuk aliran dua dimensi pada kelokan sungai dengan kedalaman rata-rata dan melakukan perubahan data-data masukan seperti koefisien manning (n), geometri sudut kelokan sungai, posisi lintang sungai (efek gaya Coriolis), dan nilai kinematik eddy viscousity. Verifikasi hasil simulasi model ini didasarkan pada kesesuaiannya dengan teori. Hasil simulasi menunjukan kecepatan sisi dalam kelokan sungai lebih besar daripada sisi luar kelokan sungai karena pengaruh aliran sekunder pada simulasi kedalaman rata-rata diabaikan. Selain itu, untuk perubahan koefisen manning (n) dari 0,02 menjadi 0,024, kecepatan sungai dengan n = 0,02 lebih besar daripada dengan n = 0,024 . Untuk perubahan geometri sudut kelokan sungai dari 60˚ menjadi 30˚, medan vector kecepatan semakin merata dan laminar untuk sudut kelokan sungai yang lebih kecil. Untuk perubahan posisi lintang sungai antara 0˚, 90˚, -90˚ dan nilai kinematik eddy viscousity dari 0,2 m2/s menjadi 0,5 m2/s, perbedaan medan vector kecepatan tidak dapat diamati karena pada simulasi kedalaman rata-rata pengaruh aliran sekunder diabaikan. Hal ini bersesuaian dengan teori.

Most problems of rivers occur on curvilinear river bend. This related to the velocity vector field that occurs on curvilinear river bend. However, the velocity vector on curvilinear river bend need to be reviewed as a two-or threedimensional flow and it requires a specific solving method for example by numerical modelling. One of the tools that can be used to find the velocity vector field in two or three dimensional flow is Resource Modelling Associates (RMA)?s program which based on finite element method which is one way of solving the numerical modelling. This undergraduate thesis examines the mechanisms of Resource Modelling Associates (RMA)?s program simulation to get velocity vector field for a twodimensional flow depth averaged on curvilinear river bend and make changes to manning coefficient (n), curvilinear river bend angle geometry, latitude position of the rivers (the effect of Coriolis force), and kinematic eddy viscousity value. The results verification of model simulation is based on conformity with the theory. The results of simulation show that velocity on inside curvilinear river bend is greater than the outer side of the curvilinear river bend because the influence of secondary flow in simulation of depth averaged is ignored. In addition, for the change of manning coefficient, the velocity value of river which has n value = 0,02 is greater than n = 0,024. For the change of curvilinear river bend angle geometry from 60˚ to 30˚, the velocity vector field is smoother and laminar for smaller curvilinear river bend angle. For the change of latitude position of the rivers between 0˚, 90˚, -90˚ and kinematic eddy viscousity value from 0,2 m2/s to 0,5 m2/s, the differences of velocity vector field can?t be observed because in simulation of depth averaged, the influence of secondary flow is ignored. This is conformable with the theory."
2011
S151
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library