Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Arrizal Samelino Gandasaputra
"Paradigma pengelolaan sumber daya manusia dewasa ini telah ada pada era Human Capital Management atau Manajemen Modal Manusia yang melahirkan praktek pengelolaan sumber daya manusia mutakhir yang dikenal dengan istilah Talent Management atau Manajemen Talenta dimana eksistensi dan kontribusinya telah terbukti mampu memberikan keberhasilan dan keunggulan pada perusahaan atau organisasi yang menerapkannya. Sehubungan dengan hal tersebut, Polri memiliki kepentingan untuk membangun sebuah sistem pengelolaan sumber daya manusia yang dapat menghasilkan orang-orang pilihan bertalenta dalam rangka mempersiapkan kader pimpinan Polri masa depan dengan mulai menerapkan strategi Manajemen Talenta, yang diawali dengan penyelenggaraan kegiatan Talent Pool Polri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme Talent Pool Polri T.A 2017/18 dalam rangka mencapai kinerja unggul, dan dampaknya terhadap para peserta program Talent Pool itu sendiri. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan telaah dokumen. Hasil temuan penelitian menyimpulkan bahwa dengan ketiadaan regulasi yang mengatur, mekanisme Talent Pool Polri belum terlaksana secara optimal dalam hal menentukan kriteria talenta dan pelaksanaan Assessment terhadap peserta program. Kegiatan Talent Pool Polri T.A 2017/18 juga belum memberikan dampak bagi para peserta program mengenai penempatan tugas dan program pengembangan yang seharusnya didapatkan. Mekanisme Talent Pool Polri seharusnya meliputi aktifitas-aktifitas mulai dari: a) merumuskan dan menentukan kriteria talenta; b) melaksanakan Asessment talenta dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan, yaitu metodologi seleksi talenta, melaksanakan Asessment dan pengumpulan data, dan membuat peta talenta. Mekanisme talent pool Polri itu sendiri dapat dilakukan dengan lebih mudah prosesnya dengan adanya dukungan teknologi informasi, yang memungkinkan untuk dilakukannya otomatisasi pada penerapaan manajemen talenta melalui penggunaan software aplikasi.
......The Paradigm of human resource management today exists in the era of Human Capital Management which gave birth to the latest human resource management practices known as Talent Management where its existence and contribution has been proven able to provide success and excellence to companies or organizations that implement it. In this regard, Indonesian National Police (INP) as a large and complex organization has an interest in building a human resource management system that can produce talented choice people in order to preparing future INP leadership cadres by starting to implementing Talent Management strategies which began with the holding of INP talent pool activity. This study aims to analyze the mechanism of the INP talent pool in order to support superior performance, and its impact on the talent pool program participants themselves. The researcher used a qualitative approach with data collection techniques such as observation, interviews, and document review. The researcher findings concluded that the absence of regulating regulations, the INP talent pool mechanism had not been implemented optimally in terms of determining talent criteria and implementing assessment of program participants. INP’s 2017/18 fiscal year talent pool activities also have not affected program participants regarding post assignments and development programs that should be obtained. The INP talent pool mechanism shoulde include activities ranging from: a) formulating talent criteria; b carry out talent assessments using 3 (three) approaches, namely the talent selection methodology, carry out assessment and data collection, and create talent maps. The INP talent pool mechanism itself can be done more easily with the support of information technology, which allows automation to apply talent management through the use of application software."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T55496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Refika Aditama, 2020
302.35 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Banjarnahor, R. Evayanthy
"Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia selanjutnya disebut Perum Jamkrindo merupakan satu-satunya Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang penjaminan kredit. Perum Jamkrindo telah berdiri sejak tahun 1970, namun sampai dengan saat ini Perum Jamkrindo belum memiliki pengukuran kinerja perusahaan yang mengintegrasikan perspektif keuangan dengan perspektif non keuangan. Sebagai perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan penjamin terdepan yang mendukung perkembangan perekonomian nasional, sudah seharusnya Perum Jamkrindo memiliki suatu pengukuran kinerja yang tidak hanya fokus pada perspektif keuangan yang tercermin dalam aspek penilaian KPKU BUMN sebagaimana telah diwajibkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
Tujuan dari penelititan ini adalah untuk memberikan usulan dalam menyusun dan merancang pengukuran kinerja pada Perum Jamkrindo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu melalui wawancara semi berstruktur dengan BUMN yang telah menerapkan KPI berbasis KPKU dan juga melakukan observasi atas pengukuran kinerja yang berlaku pada Perum Jamkrindo. Dalam menyusun pengukuran kinerja dilakukan dengan teknik cascading secara bertahap dimulai dari penyusunan peta strategi perusahaan kemudian penurunan KPI Korporat sampai dengan KPI Unit Kerja.
......Perusahaan Umum (Perum) Jaminan Kredit Indonesia, hereinafter referred to as Perum Jamkrindo, is the only State-Owned Enterprise that is engaged in credit guarantee. Perum Jamkrindo has been established since 1970, but until now Perum Jamkrindo has not had a measurement performance that integrates a financial perspective with a non-financial perspective. As a company that has a vision to become the leader of guarantee company that supports the development of the national economy, it is supposed that Perum Jamkrindo has a performance measurement that does not only focus on the financial perspective as reflected in aspects of the evaluation of Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) as mandatory by the Ministry of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia.
The purpose of this research is to provide suggestions and input in compiling and designing performance measurements for Perum Jamkrindo. The method used in this study is a qualitative method that is through semi-structured interviews with BUMNs that have implemented the KPKU-based KPI and also make observations on the performance measures that apply to Perum Jamkrindo. In compiling performance measurements carried out by cascading techniques gradually starting from the preparation of the companys strategy map and then decreasing Corporates KPI to Divisions KPI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Suryaning Oktalianto
"ABSTRAK
Pengukuran kinerja penting bagi organisasi karena dapat diketahui keselarasan antara pencapaian organisasi dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja yang berkala akan memastikan bahwa TI dapat berjalan sesuai dengan ekspektasi top management dan membantu organisasi bertahan serta sukses dalam persaingan bisnis di masa kini dan yang akan datang. pengukuran kinerja antara lain harus verifiable yaitu menyediakan informasi yang menjadi patokan pencapaian, kemudian sebisa mungkin pengukuran kinerja ini mendekati tujuan dari maksud pengukuran serta harus komprehensif yaitu memenuhi semua aspek penting dalam pengukuran kinerja.
PT PGN yang diwakili SBU I merasa pencapaian Divisi TI belum sesuai dengan ekspektasi stakeholder yang mungkin disebabkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan belum efektif untuk mengukur kinerja Divisi TI secara komprehensif. IKU saat ini menggunakan pendekatan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence dan penggunaannya disyaratkan oleh Kementerian BUMN. Terdapat pendekatan lain untuk menyusun IKU yaitu berdasarkan kerangka Balanced Scorecard yang memiliki keunggulan pengukuran yang seimbang antara aspek finansial dan operasional.
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan in-depth interview terhadap pihak terkait untuk mempelajari lebih dalam tentang IKU saat ini dan mengetahui ekspektasi dari pihak-pihak tersebut dalam proses penyusunan IKU berdasarkan kerangka IT BSC dan COBIT 5 yang digunakan sebagai panduan untuk menyusun sasaran strategis berdasarkan visi Divisi TI. Penelitian ini diakhiri dengan analisis perbandingan IKU berdasarkan ketujuh kriteria KPKU dan IKU berdasarkan keempat perspektif IT BSC. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa IKU saat ini belum mampu mengukur kinerja TI secara komprehensif karena belum mengikutsertakan aspek pengukuran kontribusi perusahaan dan orientasi pengguna. Sebagai solusi dalam hal ini, pengukuran kedua aspek tersebut tercakup dalam IKU berdasarkan IT BSC. Kedua perspektif tersebut menjadi IKU saat ini yang menjadi perrmasalahan terkait domain pengukuran kinerja dalam tata kelola TI.

ABSTRACT
Performance measurement is important for organizations because it can be seen between the achievement of organizational alignment with the business strategy that has been set. Periodic performance measurement will ensure that IT can be run in accordance with the expectations of the top management and to help organizations survive and succeed in a competitive business in the present and future. performance measurement, among others, must be verifiable that provide information that is to be the benchmark of achievement, then as much as possible the performance measurement approach and objectives of intent must be comprehensive measurement that meets all the important aspects of performance measurement.
PT PGN which represented by SBU I felt the achievement of IT Division has not been in accordance with the expectations of stakeholders that may be due to the Key Performance Indicators (KPI) that have not been effectively used to measure the performance of IT department in a comprehensive manner. KPI is currently using the Assessment Criteria for Performance Excellence approach adopted from the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence and its use is required by the Ministry of SOEs. There is another approach to prepare KPI is based on the Balanced Scorecard framework which has the advantage of measuring the balance between the financial and operational aspects.
This study was included in the qualitative research, researchers conducted in-depth interviews with relevant parties to learn more about the current KPI and knowing the expectations of the parties are in the process of preparation of KPI based IT BSC framework and COBIT 5 is used as a guide for preparing strategic goals based on the vision of the IT Division. This study concludes with a comparative analysis based on the seven criteria KPKU KPI and KPI based on the four perspectives of BSC IT. This study resulted in the conclusion that the KPI has not been able to comprehensively measure the performance of IT because it has not included the measurement aspects of corporate contributions and user orientation. As a solution in this case, the measurement of these two aspects are included in the KPI based IT BSC. With the addition of this KPI is a solution for problems related to IT governance domains.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library