Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1322 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Hatta, 1902-1980
Djakarta: Pembangunan Djakarta, 1954
168.I5 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pos, H.J.
Arnhem: Van Loghum Slaterus, 1953
BLD 160 POS f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hapid
Abstrak :
Tesis ini membahas pengaruh dimensi knowledge leadership yang terdiri atas orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process dan action as a role model terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara parsial dan bersamasama. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner. Analisisnya menggunakan analisi regresi linier ganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara bersamasama dimensi knowledge leadership berpengaruh signifikan dan positif terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus OKP. Sedangkan secara parsial dimensi dimensi knowledge leadership yang berpengaruh adalah creating a climate dan action as a role model.
The focus of this study is the impact of the knowledge leadership dimension consisting orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process and action as a role model to knowledge creating of youth social organization commitee partially and integrallity. This research is quanitative with descriptive design. The data were collected by questionnaire instrument. The data were analysized by multiple linier regression. Result of the research summarized that the knowledge leadership dimension influential to knowledge creating of youth social organization commitee integrallity. In Partially, the dimension of knowledge leadership give the impact significanly to knowledge creating are creating a climate and action as a role model.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hapid
Abstrak :
Tesis ini mcmbahas pcngaruh dimensi knowledge Ieadershgn yang terdiri atas orienteering of learning, creating a climate, supporfing learning process dan action as a role model terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pcngurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara parsial dan bersama- sama. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner. Analisisnya menggunakan analisi regresi linier ganda. I-lasil penelitian menyatakan bahwa secara bersama- sama dimensi bzowledge Ieadershqv berpengaruh signifxkan dan positif terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus OKP. Sedangkan secara parsial dimensi dimensi knowledge leadershw yang berpengaruh adalah creating a ciimare dan action as a role model. ......The focus of this study is the impact of the knowledge leadership dimension consisting orienteering of learning, creating a climate, supporting leaming process and action as a role model to knowledge creating of youth social organization commitee partially and integrallity. This research is quanitative with descriptive design. The data were collected by questionnaire instrument. The data were analysized by multiple Iinier regression. Result of the research summarized that the knowledge leadership dimension influential to knowledge creating of youth social organization commitee integrallity. In Partially, the dimension of knowledge leadership give the impact signiticanly to knowledge creating are creating a climate and action as a role model.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34016
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurrafi Arief
Abstrak :
Knowledge graphs grow more prominent year after year. With the development of knowledge graphs, an aspect to take note of is the knowledge wealth of knowledge graphs. Knowledge wealth could be said as the amount of information stored within a knowledge graph. The richness of knowledge wealth in a knowledge graph could heighten the quality of a knowledge graph and vice versa. There have not been many tools to analyze knowledge wealth in knowledge graphs and the ones that exist have limitations in the way they analyze knowledge wealth. We propose a Python framework to analyze knowledge wealth and imbalance for RDF knowledge graphs. The framework can help with doing large scale analysis on knowledge graphs and see how knowledge wealth is distributed within a knowledge graph. To evaluate the framework, this study includes large-scale analysis on several different knowledge graphs. We hope that the result of this framework can help others in analyzing knowledge wealth within various knowledge graphs. ......Dengan perkembangannya knowledge graph, salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah knowledge wealth atau kekayaan informasi yang terdapat pada suatu knowledge graph. Kayanya knowledge wealth dalam suatu knowledge graph dapat menandakan tingginya kualitas suatu knowledge graph dan sebaliknya. Belum terdapat banyak alat (tool) untuk menganalisis knowledge wealth dalam knowledge graph dan alat yang sudah ada memiliki limitasi dalam menganalisis. Penelitian ini mengusulkan sebuah framework Python untuk menganalisis knowledge wealth dan knowledge imbalance dalam RDF knowledge graph. Framework ini membantu untuk melakukan analisis skala besar pada knowledge graph dan melihat persebaran knowledge wealth pada knowledge graph tersebut. Untuk mengevaluasi framework ini, dilakukan studi kasus berskala besar pada beberapa knowledge graph. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu dalam meneliti knowledge wealth pada knowledge graph.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Srianda Putri
Abstrak :
Seiring dengan pesatnya perkembangan volume data, kebutuhan akan data yang machine-readable tidak bisa dihindari. Akibatnya, penggunaan struktur data knowledge graph semakin populer. Dengan perkembangannya, aspek kualitas dari sebuah knowledge graph perlu diperhatikan, salah satunya adalah knowledge wealth: kekayaan informasi yang terdapat pada suatu knowledge graph. Tingginya knowledge wealth dalam suatu knowledge graph dapat menandakan tingginya kualitas suatu knowledge graph; sebaliknya, tingkat knowledge wealth yang rendah mengindikasikan buruknya kualitas suatu knowledge graph. Namun, belum terdapat cara formal yang mendefinisikan knowledge wealth dan bagaimana mengukurnya serta menganalisisnya. Penelitian ini mengusulkan sebuah framework untuk menganalisis knowledge wealthdan tingkat knowledge imbalance dalam RDF knowledge graph dengan melihat bagaimana knowledge wealth dari sebuah kelas entitas tersebar pada knowledge graph tersebut menggunakan pengukuran statistika dan bantuan visualisasi. Selain itu, framework ini juga membantu untuk mengidentifikasi grup-grup entitas berdasarkan tingkat kekayaan di dalam kelasnya, menemukan bentuk distribusi yang paling mendekati distribusi knowledge wealth, melakukan pengelompokkan kelas-kelas entitas berdasarkan bentuk distribusi knowledge wealth, hingga mendeteksi bias pada sebuah knowledge graph. Untuk mengevaluasi framework ini, dilakukan studi kasus pada beberapa kelas entitas di Wikidata. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu dalam meneliti knowledge wealth pada knowledge graph serta dimanfaatkan untuk mengoptimalkan usaha pengeditan dan pengembangan proyek knowledge graph oleh para kontributornya. ......Along with the rapid development of data volumes, the need for machine-readable data is inevitable. As a result, the use of knowledge graph data structures becomes more popular. With its development, quality aspects of a knowledge graph need to be considered, one of which is knowledge wealth: the amount of information contained in a knowledge graph. A high level of knowledge wealth in a knowledge graph may indicate the high quality of a knowledge graph; conversely, a low level of knowledge wealth can be a sign of poor quality of a knowledge graph. However, there is no formal way to define knowledge wealth and how to measure and analyze it. This study proposes a framework to analyze knowledge wealth and the level of knowledge imbalance in the RDF knowledge graph by seeing how the knowledge wealth of an entity class is spread over the knowledge graph using statistical measures and visualization. In addition, this framework also helps to identify entity groups based on the level of wealth in their class, finds the best theoretical distribution that fits best to knowledge wealth distribution, performs clustering on classes based on the shape of knowledge wealth distribution, and detects bias in a knowledge graph. To evaluate this framework, some use cases were conducted on several classes on Wikidata. It is hoped that the results of this study can assist in researching knowledge wealth in the knowledge graph and be used to optimize the efforts of editing and developing knowledge graph projects by the contributors.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widiastuti
Abstrak :
Pusat Pengolahan Data dan Informasi (Pusdatin) merupakan unit yang memiliki tugas mengelola SI/TI di BKPM. Permasalahan yang terjadi di Pusdatin adalah pengetahuan dan kemampuan melekat pada masing-masing individu dan tidak terdokumentasi dengan baik. Hal ini menyebabkan sulitnya pengetahuan tersebut diketahui atau diakses oleh pegawai lain, sehingga dapat berdampak pada terganggunya layanan di Pusdatin. Untuk itu Pusdatin membutuhkan suatu sistem berbasis teknologi informasi yang dapat mengelola pengetahuan, sehingga harapannya, para pegawai dapat menangkap, menyaring, dan menerima pengetahuan yang ada, serta menciptakan pengetahuan baru untuk mendorong kontribusi maksimum dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi, serta target Pusdatin. Pengelolaan pengetahuan atau yang dikenal dengan knowledge management (KM) adalah proses menangkap atau menggunakan keahlian kolektif dari sebuah institusi pada semua bagian bisnis ? di kertas, dokumen, database (disebut explicit knowledge), atau dalam pikiran manusia (disebut tacit knowledge). Penerapan KM sangat membutuhkan persiapan yang matang agar tidak mengalami kendala atau kegagalan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesiapan organiasasi dalam implementasi KM (KM readiness), sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapan dalam implementasi KM. Model KM readiness disusun berdasarkan literatur dan penelitian sebelumnya yang relevan. Penelitian dilakukan melalui sensus terhadap seluruh pegawai Pusdatin dengan menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul, data dianalisis menggunakan analisis faktor konfirmatori untuk memastikan model KM readiness yang telah disusun benar serta untuk mendapatkan variabel yang valid dan reliabel. Kemudian analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran tingkat kesiapan organisasi dalam implementasi KM. Analisis faktor konfirmatori menghasilkan faktor-faktor yang digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan KM di Pusdatin, yaitu faktor budaya organisasi, struktur organisasi, individu, dan teknologi informasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kesiapan KM di Pusdatin berada pada kategori tinggi. Artinya, organisasi telah memiliki kemampuan yang memadai, dan karenanya telah matang kesiapannya untuk implementasi KM. ...... Data and Information Center (Pusdatin) is the unit which has responsible to manage IS/IT in Indonesia Coordinating Board (BKPM). The problem is the knowledge and capabilities inherent in each individual and not well documented. It makes difficult to be known or accessed by other employees. This condition could lead distraction and inefficiency on the service level in Pusdatin. For that reason, Pusdatin requires an information technology-based system that can manage knowledge, so at the end, employees can capture, filter, and accept existing knowledge, as well as creating new knowledge to encourage the maximum contribution in performing basic tasks, functions and target of Pusdatin. Knowledge Management (KM) is the process to capturing and making use of a firm?s collective expertise anywhere in the business? on paper, in documents, in database (called explicit knowledge), or in people?s head (called tacit knowledge). Implementation of KM requires careful preparation to avoid having problems or failures. Therefore, this study aims to measure the degree of readiness of an Organization in the implementation of KM (KM readiness), so that it can give recommendations to improve readiness in implementing KM. Model KM readiness compiled based on literature and previous relevant studies. The study was conducted through a census of all employees Pusdatin using questionnaires. After the data is collected, the data were analyzed using confirmatory factor analysis to ensure readiness KM models that have been prepared are correctly and to get the variables are valid and reliable. Then, descriptive analysis is used to get an idea of the level of readiness of the organization in the implementation of KM. Confirmatory factor analysis results the factors used to measure KM readiness level in Pusdatin. The analysis showed that the degree of readiness of Knowledge Management in Pusdatin at the high category. This means that the organization has had sufficient capability, and therefore has matured readiness to implement KM.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Primadhika Marnada
Abstrak :
Bagi IBM-JTI aset terbesar dan terpenting adalah sumber daya manusia, khususnya para knowledge worker yang ada di dalamnya. Knowledge worker tidak hanya dilihat sebagai sumber daya bagi perusahaan, namun mewakili citra merek, menentukan kinerja perusahaan, dan memengaruhi klien untuk sukses dalam bisnis mereka. Dewasa ini, adanya wabah virus corona (COVID-19) telah membawa krisis global yang mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk kondisi dan lingkungan kerja. Banyak negara, termasuk Indonesia, telah menetapkan kebijakan social distancing untuk mengurangi penyebaran virus. Oleh karena itu banyak knowledge worker baik dari sektor publik maupun swasta, beralih ke kerja jarak jauh dari rumah, tidak terkecuali IBM-JTI. Oleh karena itu banyak organisasi terpaksa mulai menggunakan teknologi digital baru untuk mendukung komunikasi dan kerjasama. Akibatnya, para knowledge worker diharapkan cepat beradaptasi. Perubahan mendadak ini berpotensi meningkatkan ketidaknyamanan yang dapat berdampak pada produktivitas dari para knowledge worker. Dari proses Systematic Literature Review (SLR) didapatkan lima belas faktor yang dapat memengaruhi produktivitas dari knowledge worker. Faktor-faktor ini kemudian dianalisis menggunakan kerangka kerja People, Process, Technology (PPT). Hasil dari kerangka kerja PPT menjadi dasar dalam proses menyebarkan kuesioner untuk kemudian dilakukan analisis lanjutan menggunakan model Partial Least Structural Equation Modeling (PL-SEM). Dari hasil kuesioner diperoleh 103 responden untuk kemudian dilakukan pengolahan data dan didapatkan enam faktor yang hipotesisnya dapat diterima sebagai faktor yang memengaruhi produktivitas dari knowledge worker yaitu: Motivasi, Kejelasan Visi/Tujuan, Budaya/Kepercayaan Organisasi, Proses Belajar dan Mengajar yang Berkelanjutan, Dukungan Supervisor atau Atasan, dan Kesejahteraan/Penghargaan/Kompensasi. Implikasi yang didapatkan dari penelitian ini dapat menjadi lesson learned untuk kemudian dibangun rekomendasinya. Beberapa rekomendasi tersebut diantaranya adalah dengan melakukan pendekatan yang lebih spesifik terhadap masing-masing rentang usia dan jenis kelamin untuk meningkatkan motivasi mereka, menambah pelatihan atau diskusi yang berkaitan dengan visi misi dan integritas terhadap perusahaan, memaksimalkan media komunikasi untuk saling berkomunikasi dan menyelarasakan tujuan semasa pandemi, membuat layanan konseling dan kesehatan yang secara aktif dan periodik melakukan monitor terhadap kesehatan pada knowledge worker, menyiapkan modul pembelajaran dalam bentuk offline dan memberikan pelatihan yang membangun kesadaran knowledge worker tentang distorsi waktu mereka. ......For IBM-JTI, the most valuable and critical asset is its human capital, particularly its knowledge workers. Not only are knowledge workers viewed as a resource for the organization, but they also represent the brand image, drive the organization's performance, and influence clients to succeed in their business. Today, the corona virus outbreak COVID-19 has triggered a global crisis that has altered numerous facets of life, including working conditions and environments. Numerous countries, including Indonesia, have implemented social distancing policies in an attempt to contain the virus' spread. As a result, many knowledge workers in both the public and private sectors, including IBM-JTI, have shifted to working remotely from home. As a result, many organizations are being compelled to adopt new digital technologies to facilitate communication and collaboration. As a result, knowledge workers must be adaptable. This abrupt change has the potential to increase discomfort, which can have a negative effect on knowledge workers' productivity. We discovered fifteen factors that can affect the productivity of knowledge workers through the Systematic Literature Review (SLR) process. These variables are then analyzed using the framework of people, process, and technology (PPT). The PPT framework's results served as the foundation for the process of distributing questionnaires for subsequent analysis using the Partial Least Structural Equation Modeling (PL-SEM) model. From the results of the questionnaire obtained 103 respondents for later processing the data and obtained six factors whose hypothesis can be accepted as factors that could affect the productivity of workers' knowledge, namely: Motivation, Clarity of Vision/Goals, Organizational Culture/Beliefs, Continuous Learning and Teaching, Perceived Supervisory Support, and Well-being/Rewards/Compensation. The implications obtained from this research can be used as lessons learned and then build recommendations. Some of these recommendations include taking a more specific approach to each age range and gender to increase their motivation, adding training or discussions related to the vision, mission and integrity of the company, maximizing communication media to communicate with each other and aligning goals during the pandemic, create counseling and health services that actively and periodically monitor the health of knowledge workers, prepare learning modules in offline form and provide training that builds awareness of knowledge workers about the distortion of their time.

Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daeli, Sokhiaro
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk (1) memetakan ilmu pengetahuan bidang ekonomi berdasarkan laporan penelitian dosen Universitas Jambi, dengan co-words dan co-classification, (2) mengetahui dan menjelaskan peta ilmu pengetahuan dari laporan penelitian dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi berdasarkan co-classification dan co-words, dan (3) mengelompokan dokumen berdasarkan descriptor/kata kunci. Dalam penelitian ini Simple matching digunakan untuk mengukur similarity antar dokumen dan koefisien Jaccad digunakan untuk pemetaan dan pengelompokan dengan menggunakan metode complete linkage (furthes neighbor). Pemetaan dilakukan berdasarkan co-word dan co-classification. Dari 406 judul laporan penelitian dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi yang diterbitkan tahun 1991 - 2000, ditarik sampel sebanyak 197 dokumen. Berdasarkan analisis co-words diperoleh 671 kata kunci atau dengan rata-rates. 3,39 kata kunci perlaporan penelitian. Kemudian dilakukan pengelompokan pada tahun 1991-1995, 1996-1998 dan 1999-2000 masing-masing 6 (enam) kelompok. Sedangkan berdasarkan co-classification dengan kriteria yang sama, dilakukan pengelompokan terhadap laporan penelitian dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi tahun 1991-1995, 1996-1998 dan 1999-2000 masing-masing terbagi 5 (lima) kelompok. Berdasarkan analisis co-words, hasil pengelompokan laporan penelitian dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi tahun 1991-1995 terdiri dari: Koperasi, Demografi, Tenaga Kerja, Keuangan, Ekonomi-Keadaan, dan Perdagangan. Pada tahun 1996-1998 terdiri dari: Koperasi, Tenaga Kerja, Industri, Ekonomi-Keadaan, Keuangan, dan Pendapatan. Kemudian tahun 1999-2000 terdiri dari: Ekonomi-Keadaan, Wanita Pekerja, Perdagangan, Tenaga Kerja, Pendapatan, dan Investasi. Berdasarkan analisis co-classification, hasil pengelompokan laporan penelitian dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi tahun 1991-1995 terdiri dari: Keuangan, industri, Tenaga Kerja, Koperasi, Ekonomi-Keadaan. Pada tahun 1996-1998 terdiri dari: Industri, Tenaga Kerja (Pekerja Wanita), Koperasi, Investasi dan Ekonomi-Keadaan. Kemudian tahun 1999-2000 terdiri dari: Investasi, Produksi, keuangan dan perkembangan ekonomi. Visualization of Knowledge for Report of the Research Lecture of Economic Faculty of the Jambi University, 1991-2000Goal of this research is (1) To visualization of knowledge of economics be bases on report of research lecture of the Jambi University, with co-words and co-classification, (2) To know and explained map of knowledge for report research lecture of Economic Faculty of the Jambi University be based on co-classification and co-words, and (3) to cluster document be based on descriptor/co-words. For this research simple matching is measuring to similarity for documents and Jaccad coefficients is measuring to mapping and to clustering by method complete linkage (furthers neighbor). To mapping this document by co-words analysis and co-classification analysis. For the 406 report of the lecture of the Jambi University for 1991-2000 have 197 documents for sample. Be based co-words analysis has 671 co-words or average 3,39 words for report. And than divisible 6 clusters all of periods: 1991-1995, 1996-1998 and 1999-2000 and for co-classification analysis and the same criteria, at 1991-1996, 1996-1998, and 1999-2000 has all 5 clusters. Be based on co-words analysis, result of clustering reports of research lecture of Economic Faculty of the Jambi University at 1991-1999 consists of: corporation, demography, labor's, financial, economic, and trade. At the 1996-1998 consists: corporation, labors, industry, economics, financial, and income. And at the 1999-2000'' consists: economics, laborer of women, trade, and labor?s, income, and invests. Be based on co-classification analysis, clustering of the report of research of lecture economy faculty of the Jambi University at 1991-1995, consists of: corporation, labor's, economy, industry and financial. At the 1996-1998 consists of: corporation, labors, small industry, economy, and income. And so on at 1999-2000t consists of: economy, labor's, invests, industry and taxation. By co-words analysis, reports of research of Lecture of Economy Faculty of the Jambi University have 6 clusters, and co-classification analysis only 5 clusters. So, co-classification analysis more simple than co-words analysis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslinda Nurul Tamala
Abstrak :
Dehidrasi adalah keseimbangan negatif pada cairan tubuh yang dapat menurunkan produktivitas pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pengetahuan mempengaruhi terjadinya risiko dehidrasi. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Sampel sebanyak 100 responden diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menyatakan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tetang pola minum yang sehat dengan risiko terjadinya dehidrasi pada pekerja (p=0,000; a=0,05). Peneliti menyarankan edukasi kesehatan terkait pola minum yang sehat sebagai behavioral intervention untuk mengubah perilaku berisiko dehidrasi pada pekerja.
Dehydration is a negative balance in the body fluids that can reduce worker productivity The purpose of this study to determine whether knowledge affects the risk of dehydration This study used descriptive cross sectional correlation Sample of 100 respondents was taken using purposive sampling technique The results show that there was significant relationship between knowledge about healthy drinking pattern with risks of dehydration on workers p 0 000 a 0 05 Researcher suggest health education related to health drinking patterns as a behavioral intervention to change the risk behavior related dehydration on workers.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S55654
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>