Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cicih Opitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Ketidaktepatan koding dan kelengkapan resume masih menjadi penyebab terbesar pengembalian berkas klaim dari BPJS. Hal tersebut berpotensi untuk menimbulkan kerugian bagi rumah sakit akibat pembayaran klaim yang tertunda atau tidak sesuai. Pencatatan yang baik dalam rekam medis sangat penting untuk meningkatkan ketepatan pengkodean. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan koding diagnosis dan prosedur terhadap besaran klaim di RSUP Fatmawati. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan observasi rekam medis dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan pada 105 sampel rekam medis masih didapatkan ketidaklengkapan pengisian resume pada variabel pemeriksaan penunjang, ketidaksesuaian pengisian antara rekam medis dan resume medis dan ketidaktepatan koding diagnosis dan prosedur yang menyebabkan rumah sakit mendapatkan klaim lebih rendah dari yang seharusnya diterima dengan selisih klaim sebesar 4 . Pada faktor input masih banyak perilaku dokter yang tidak patuh dan tidak semua dokter mendapatkan pelatihan pengkodean. Pada faktor proses pencatatan rekam medis masih banyak didelegasikan kepada residen yang sering berganti-ganti. Pemeriksaan resume oleh verifikator dan pengkodean oleh koder masih kurang pemahaman tentang diagnosis dalam konsep INA-CBG. Upaya manajemen untuk mengurangi kerugian perlu melakukan pelatihan berkelanjutan, mengaktifkan kembali case manager, pengembangan rekam medis elektronik dengan alert system dan melibatkan peran komite medis untuk audit medis dan melaksanaan report klaim secara rutin.
ABSTRACT
Coding inaccuracy and inadequate physician documentation is still the major problem of BPJS claims. The hospital would suffer financially due to pending or inappropriate claim reimbursement. Complete medical records documentation are essential to improve coding accuracy. This study aims to analyze the completeness and accuracy of diagnosis and medical procedure codes on the number of claims at Fatmawati Hospital. This qualitative study was conducted through medical record review and in depth interview. The review of 105 medical record found incomplete documentation for supporting medical examination variable, inconsistency documentation of medical record and discharge summary, coding inaccuracy of diagnosis and procedures which caused lowering hospital revenue by an average 4 . The in depth interview revealed low physicians compliance on the documentation standard procedure and lack of coding training for physician as the input factors. The process of the documentation practice was still delegated to the resident physicians. The discharge summary review by verifier and coding by the coder was still lack of understanding of the diagnosis in the INA CBG rsquo s concept. Management needs to perform continuous training, reactivating the case manager, developing electronic medical records with alert systems, conducting clinical audit and reporting the claims at regular intervals.
2018
T49593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syukri Suwandha
Abstrak :
Logika Fuzzy telah menjadi suatu disiplin ilmu yang sangat berkembang saat ini, dan beragam perangkat dijital telah memanfaatkan sistem Logika Fuzzy dalam melakukan proses penalaran untuk mengambil kesimpu1an. Penerapan Logika Fuzzy tersebut didukung terutama karena aplikasinya sanggup meniru cara berpikir manusia dan mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi. JPEG2000 adalah suatu standar algoritma kompresi terbaru yang memanfaatkan transformasi wavelet dan pengkodean Embedded Block Coding with Optimized Truncation (EBCOT). JPEG2000 melakukan kuantisasi yang berbeda pada setiap subbend hasil transformasi wavelet dan faktor kuantisasi setiap subband dicantumkan pada format data JPEG2000. Tujuan skripsi ini adalah untuk memanfaatkan sistem Logika Fuzzy untuk menentukan faktor kuantisasi pada setiap ukuran step sub-band dalam algoritma JPEG2000. Skripsi ini juga memberikan informasi mengenai keunggulan dan fleksibilitas standar JPEG2000. Analisis yang dilakukan meliputi analisis penilaian objektif terhadap citra hasil kompresi, dan tingkat optimalisasi citra yang didapat dengan menerapkan sistem Logika Fuzzy. Data yang dibutuhkan untuk analisis didapat dari perangkat simulasi yang dibuat dengan bantuan pemrograman Matlab 6.5.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39986
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan diagnosis prosedur dan koding pada klaim pasien rawat inap JKN di RSU Mayjen H. A. Thalib Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan model triangulasi. Hasil penelitian ditemukan ketidaktepatan koding dari 105 sampel klaim yang menyebabkan kerugian rumah sakit dengan selisih klaim kurang lebih 4 %. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dokter spesialis mengenai aturan koding yang masih rendah, pelatihan koding yang masih kurang bagi dokter spesialis, koder dan verifikator, beban kerja verifikator yang tinggi, rekam medis yang masih manual, ketiadaan SIMRS, alokasi anggaran yang masih rendah untuk meningkatkan kualitas rekam medis dan koding. Manajemen harus menyusun alur klaim, melaksanakan monitoring dan evaluasi klaim, melakukan pelatihan koding rutin, menyediakan SIMRS terintegrasi dengan billing system, rekam medis elektronik, dan menyusun indikator penilaian kinerja untuk remunerasi, menerapkan reward dan punishment bagi yang terlibat dalam klaim.
This research combines quantitative and qualitative research with triangulation models. Researchers want to know the accuracy of diagnosis coding and accurate procedures of the claim file of disease cases that successfully passed BPJS KESEHATAN verification by observing the claim file, medical records, and conducting in-depth interviews. The results found inaccurate coding of 105 claims samples that cause hospital losses with a claim difference of approximately 4 %. This is due to the low knowledge of specialist doctors regarding coding rules, lack of coding training for specialists, coders and verifiers, verifiers heavy workload, manual medical records, absence of SIMRS, low budget allocation to increase the quality of medical records and coding. Management must conceive pathway for claim, carry out monitoring and evaluation of claims, conduct routine coding training, provide SIMRS integrated with billing systems, electronic medical records, and conceive indicator of remuneration, implement rewards and punishments for those involved in claims.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wida Guslianti
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas kelengkapan resume medis dan ketepatan koding diagnosis dalam potensi risiko klaim BPJS di Unit Rawat Inap RSUD Cempaka Putih Tahun 2016. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ditemukan ketidaklengkapan pengisian resume medis pada variabel diagnosis sekunder 46%, variabel tanda tangan dokter penanggung jawab layanan 10,5%, variabel pemeriksaan penunjang 1,6 %. Ketidaktepatan koding diagnosis pada diagnosis utama 28,2%, diagnosis sekunder 6,4% dan prosedur 6%. Didapatkan risiko klaim tertunda akibat ketidaklengkapan resume medis sebesar Rp. 159.580.200,-, dan didapatkan selisih klaim akibat ketidaktepatan koding diagnosis sebesar Rp. 7.062.100,- pada bulan November dan Rp. 4.821.400,- di bulan Desember.

Hasil penelitian menyarankan agar dilakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional (SPO), pelatihan koding, pemberlakuan reward dan punishment, audit koding, pembentukan Tim Koding, dan evaluasi secara berkesinambungan oleh manajemen.
ABSTRACT
This research discussed about medical resume completeness and the accuracy of coding diagnoses against potential risks of BPJS claims at Inpatient Units of RSUD Cempaka Putih in 2016. This research used mix method approach with cross sectional design. This research found that there is still incompleteness in filling the medical record for secondary diagnostic variables 46%, the signature of in charge physician variable 10,5%, and supporting examination variable 1,6 %. Inaccuracy of coding diagnoses on primary diagnostic 28,2%, secondary diagnostic 6,4% and procedur 6%. The risk of claims is delayed due to the incompleteness of medical resume amounting to Rp. 159.580.200,- ,and obtained the difference in claims due to inaccuracy of Rp. 7.062.100,- in November and Rp. 4.821.400,- in December.

The results suggested that socialization of standar operational procedur,coding practice, reward dan punishment implementation, coding audit, coding team formulation, and continous evaluation by management.
2017
T47707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Febriadi
Abstrak :
Latar belakang penelitian ini adalah karena masih terjadi pengembalian berkas klaim INACBG’s Rawat Inap di RS Kanker Dharmais dimana penyebab pengembalian tertinggi adalah pada kasus konfirmasi koding dan resume medis. Hal ini berpotensi menimbulkan kerugian bagi RS akibat pembayaran klaim yang tertunda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelengkapan dan ketepatan komponen diagnosis, prosedur, dan koding terhadap besaran tarif klaim INACBG’s rawat inap di RS Kanker Dharmais. Studi kasus ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah resume medis pasien kanker payudara yang mendapatkan layanan operasi selama bulan Januari sampai dengan Juni 2022. Dari data awal yang didapatkan adalah bahwa di RS Kanker Dharmais pada tahun 2021 terlihat dari 12.941 berkas klaim rawat inap yang dikirimkan ke BPJS Kesehatan terdapat pengembalian berkas sebesar 1,38% yaitu 179 berkas. Artinya terdapat penundaan pembayaran klaim rawat inap sebesar Rp.6.927.739.198,- dari total klaim BPJS Kesehatan pada tahun 2021 sebesar Rp.223.542.062.405,- yang diajukan dalam periode tersebut. Kemudian dari data juga didapatkan bahwa pengembalian berkas klaim dikarenakan beberapa sebab seperti konfirmasi koding resume medis, kriteria klaim COVID19, dan konfirmasi pelayanan IGD yang lebih dari 6 jam. Alasan pengembalian berkas klaim paling banyak yaitu konfirmasi resume medis dan koding dengan porsi 90% dan nilai klaim sebesar Rp6.234.965.278,-. Bisa diartikan bahwa kelengkapan resume medis dan ketepatan koding merupakan alasan terbesar dalam penundaan atau bahkan bisa menjadi pengurangan pendapatan RS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 289 berkas tindakan operasi pasien kanker payudara selama Januari sampai Juni 2022. Kemudian diambil 168 sampel dari berkas tersebut untuk diteliti. Dari 168 sampel tersebut menunjukkan ada 20 berkas (11,9%) yang tidak sesuai dengan rincian, 11 sampel (13,4%) memiliki Diagnosis Sekunder yang tidak sesuai dan 10 sampel (6%) dengan Tindakan Operasi yang tidak sesuai. Namun dari hasil verifikasi berkas oleh Koder eksternal didapatkan perbedaan tarif INACBG’s dengan selisih lebih rendah Rp5,480.900,- pada 1 sampel. Dapat disimpulkan manajemen pengelolaan berkas klaim tindakan operasi kanker payudara di RSKD sudah cukup baik dibuktikan dengan hasil kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan perbedaan minimal dari koding tindakan operasi. Hal ini terjadi berkat sudah berjalannya sistem rekam medis elektronik. ......The background to this research is because there are still returns of INACBG's Inpatient claim files at Dharmais Cancer Hospital where the highest cause of returns is cases of coding confirmation and medical resumes. This has the potential to cause losses for hospitals due to delayed claim payments. The aim of this research is to analyze the completeness and accuracy of diagnosis, procedure and coding components on the amount of INACBG's inpatient claim rates at Dharmais Cancer Hospital. This case study uses a qualitative approach with in-depth interviews and review of medical resumes of breast cancer patients who received surgical services from January to June 2022. From the initial data obtained, in 2021, Dharmais Cancer Hospital saw 12,941 inpatient claim files submitted. sent to BPJS Health there was a file return of 1.38%, namely 179 files. This means that there is a delay in payment of inpatient claims amounting to IDR 6,927,739,198,- of the total BPJS Health claims in 2021 amounting to IDR 223,542,062,405,- submitted in that period. Then, from the data, it was also found that the return of claim files was due to several reasons, such as confirmation of medical resume coding, COVID19 claim criteria, and confirmation of emergency services taking more than 6 hours. The most common reason for returning claim files is confirmation of medical resumes and coding with a portion of 90% and a claim value of IDR 6,234,965,278.-. It could be interpreted that the completeness of medical resumes and the accuracy of coding are the biggest reasons for delays or even a reduction in hospital income. The research results showed that there were 289 files of breast cancer patient operations from January to June 2022. Then 168 samples were taken from these files for research. Of the 168 samples, 20 files (11.9%) showed that the details did not match, 11 samples (13.4%) had inappropriate secondary diagnoses and 10 samples (6%) had inappropriate surgical procedures. However, from the results of file verification by an external coder, it was found that the difference in INACBG's rates was a lower difference of IDR 5,480,900 in 1 sample. It can be concluded that the management of claim files for breast cancer surgery at RSKD is quite good, as evidenced by the completeness of filling in medical record files and minimal differences from the coding of surgical procedures. This happened thanks to the implementation of the electronic medical record system.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Nadya Kusumawati
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang kinerja dokter verifikator internal didalam menurunkan angka klaim pending di RSUD Koja pada tahun 2018 dengan melakukan telaah berkas klaim dan observasi pada data klaim dari tahun 2017 hingga tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi evaluasi intervensi dengan menganalisa data kuantitatif dan kualitatif. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan data kesalahan koding pada klaim pending rawat inap Pra Intervensi dan Pasca Intervensi dokter verifikator internal baik secara jumlah klaim maupun nominal klaim. Kemudian melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan koding hingga menyebabkan klaim pending. Hasil penelitian ini adalah bahwa terbukti dokter verifikator internal dapat menurunkan angka klaim pending rawat inap karena kesalahan koding dan didapatkan penyebab terjadinya kesalahan koding yaitu ketidaklengkapan resume medis, kurang telitinya koder, kurangnya pengetahuan koder, ketidakseragaman informasi terkait koding dan overload berkas klaim yang tidak diiringi dengan kesesuaian jumlah koder. Hasil penelitian menyarankan penerapan Electronic Medical Record, mendaftarkan koder untuk mengikuti pelatihan terkait klaim, mengadakan Team Building, membuat Whatsapp grup untuk saling berbagi informasi dan perhitungan ulang tenaga koder sesuai kebutuhan. ......This thesis discusses the performance of internal verification doctors in reducing the number of pending claims at Koja Regional Hospital in 2018 by reviewing claim files and observing claims data from 2017 to 2019. This study uses an intervention evaluation study design by analyzing quantitative and qualitative data. The method used is to compare the coding error data on pre-Intervention and Post-Intervention pending inpatient claims by internal physician verifiers both in number of claims and nominal claims. Then conduct in-depth interviews to find out the cause of coding errors that cause pending claims. The results of this study are proven that internal verification doctors can reduce the number of inpatient pending claims due to coding errors and found the causes of coding errors are incomplete medical resumes, lack of coder scrutiny, lack of coder knowledge, unequal information related to coding and overload of claim files that are not accompanied by an incomplete claim compatibility of the number of coders. The results of the study suggest the application of an Electronic Medical Record, register the coders to attend training related to claims, hold a Team Building, create a Whatsapp group to share information and recalculate the coders as needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library