Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kusumajanti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Teori Tema Fantasi dalam kaitannya dengan pemeliharaan hubungan antarpribadi dan kohesivitas kelompok. Penelitian ini mempergunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif interpretif. Penelitian ini menggunakan studi kasus purnawirawan yang tergabung dalam sebuah paguyuban. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pengembangan Tema Fantasi mempertimbangkan faktor hubungan antarpribadi dan pemeliharaan kohesivitas kelompok. Pembentukan tema fantasi dapat dipergunakan untuk memelihara kohesivitas kelompok. Kohesivitas kelompok yang terpelihara memudahkan anggota kelompok membentuk tema fantasi dan mempererat jalinan hubungan antarpribadi. Jalinan hubungan antarpribadi memiliki keterkaitan dalam pembentukan tema fantasi dan pemeliharaan kohesivitas kelompok. Hubungan antarpribadi yang bernilai positif mampu membuat aktivitas komunikasi berjalan dengan efektif sehingga anggota kelompok memberi respon pada cerita atau fantasi yang sedang berkembang dalam kelompok. ......This research aims to develop a theory of fantasy themes in relation to the maintenance of interpersonal relations and group cohesiveness. The study used the constructivist paradigm with qualitative interpretive approach. This study uses a case study of retired who are members of a community. Results of the study explained that the development of fantasy themes to consider the factor of interpersonal relations and the maintenance of group cohesiveness. The establishment of a fantasy theme can be used to maintain group cohesiveness. Group cohesiveness is maintained facilitate members of the group formed a fantasy theme and strengthen the fabric of interpersonal relationships. Interwoven interpersonal relationships have relevance in the establishment and maintenance of a fantasy theme group cohesiveness. Interpersonal relationship that is positive able to make communication activities run effectively so that members of the group to respond to the stories or fantasies emerging in groups.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
D2062
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Savira Anjani
Abstrak :
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh persepsi atlet terhadap kohesivitas timnya terhadap ketangguhan mental pada atlet mahasiswa. Beberapa penelitian sudah meneliti tentang hubungan antara persepsi kohesivitas tim dan ketangguhan mental, namun belum ada penelitian mengenai pengaruh dari salah satu konstruk pada atlet mahasiswa di Indonesia. Partisipan berjumlah 234 (140 laki-laki dan 94 perempuan) atlet mahasiswa yang telah bergabung dalam tim olahraga universitas lebih dari 6 bulan dan memiliki pengalaman bertanding tingkat nasional di Indonesia.

Penelitian ini menggunakan alat ukur Mental Toughness Inventory yang dikembangkan oleh Middleton, Marsh, Martin, Richards, dan Perry, C. (2005) untuk mengukur ketangguhan mental dan Group Environment Questionnaire yang dikembangkan Carron, Widmeyer, dan Brawley (1985), untuk mengukur persepsi kohesivitas tim. Teknik analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan simple regression. Hasil analisis simple regression menunjukan adanya pengaruh yang signifikan dari persepsi atlet terhadap kohesivitas tim terhadap ketangguhan mental.
ABSTRACT
The aim of this study is to investigae the effect of perception of team cohesion towards mental toughness among scholar atheletes. Some researches had studied about the relationship between perception of team cohesion and mental toughness, however there is no research that has studied about the effect between one of the constructs amongst scholar athletes in Indonesia. There were 234 participants (140 male and 94 female) who are scholar athletes, have joined the university?s sport team more than 6 months, and have an experience in national tournaments in Indonesia.

This research used Mental Toughness Inventory, which was developed by Middleton, Marsh, Martin, Richards, and Perry, C. (2005) to measure mental toughness and Group Environment Questionnaire which was developed by Carron, Widmeyer, and Brawley (1985) to measure perception of team cohesion. The analysis technique used in this research were descriptive statistic and simple regression. The result of simple regression anaylsis showed that there is an effect of perception of team cohesion towards mental toughness.
2016
S64296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satwika Citahariasmi Heniono
Abstrak :
Penelitian ini berusaha melihat hubungan antara persepsi individu mengenai dinamika kelompok yang berupa kohesivitas dengan perilaku bullying individu sebagai bagian dari kelompok tersebut Kohesivitas adalah dinamika kelompok menekankan keakraban, kesetiaan, kebanggaan, dan komitmen masingmasing anggota kelompok terhadap kelompoknya. Bullying merupakan suatu bentuk agresi yang banyak teijadi di lingkungan sekolah. Responden yang berjumlah 312 orang pada penelitian ini berasal dari dua sekolah di Jakarta Barat. Pengukuran terhadap dua variabel menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dimana alat ukur kohesivitas dirancang oleh peneliti berdasarkan pemahaman terhadap konstruk tersebut sementara alat ukur bullying diadaptasi dari alat ukur yang sudah ada. Berdasarkan hasil penghitungan dengan metode Regresi, didapatkan indeks korelasi sebesar 0.166 dengan signifikansi 0.035 (p < 0.05), yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi individu mengenai kohesivitas pada kelompoknya dengan perilaku bullying seseorang. Lebih spesifik lagi diketahui bahwa kohesivitas di antara teman yang berbeda angkatanlah yang lebih berkontribusi terhadap munculnya perilaku bullying responden.
This research is conducted to find out whether the perception of cohesiveness correlates with bullying behavior among high school students in West Jakarta. Cohesiveness is one of the group dynamics that focused on getting along, loyalty, pride, and commitment among its members. Bullying is one form of aggressiveness that happens a lot in high school. The 312 respondents are taken from two high schools in West Jakarta. The measurement is done by a questionnaire which the cohesiveness instrument was designed by researcher based on the understanding to its construct while the bullying instrument was adapted from one available instrument. The result is conducted by Regression method that shows index of correlation 0.166 with significance of 0.035 (p < 0.05). It means that there is a significance correlation between the perceptions of group cohesiveness with bullying behavior among the respondents. More specifically, it is the cohesiveness between different classes that contributes to the bullying behavior.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindyta Septiana
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Milka Dike Widianto
Abstrak :
ABSTRAK
Kasus bunuh diri di Korea Selatan masih menjadi salah satu masalah yang dominan. Akan tetapi di antara bunuh diri yang terjadi, lansia adalah kelompok umur yang melakukan jumlah bunuh diri terbesar di Korea Selatan. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran dari nilai hyo dalam masyarakat Korea Selatan dan mempengaruhi kohesivitas sosial masyarakat. Tujuan penulisan jurnal ini adalah mencari kaitan dari pergeseran nilai hyo dalam institusi keluarga dan bagaimana pergeseran tersebut mempengaruhi tingkat bunuh diri lansia di Korea Selatan dan peran kohesivitias sosial dalam rupa institusi keluarga dan institusi sosial dalam mencegah bunuh diri lansia di Korea Selatan. Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan sumber data melalui studi kepustakaan. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pergeseran nilai hyo terhadap peningkatan bunuh diri lansia di Korea Selatan.
ABSTRACT
The case of suicide in South Korea still remains as one of its most dominant issues. But among the suicides that occurred, the elderly were the age group that had the largest number of suicide cases in South Korea. This is due to the shift of the hyo value in South Korean society and its effect to the social cohesiveness in society. The purpose of writing this journal is to look for a connection between the shift in the hyo value in the family institution and how this shift affects elderly suicide rate in South Korea and the role of social cohesion in the form of families and social institutions in preventing elderly suicide in South Korea. Method used in the writing of this paper is the descriptive qualitative and the method of collecting the data source is through the study of literature. The findings of this study indicate that there is a correlation between the shift in the hyo value against an increase of elderly suicide in South Korea.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Septiani
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan kohesivitas kelompok terhadap intensi turnover pemanen kelapa sawit di PT Kencana Sawit Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner di PT Kencana Sawit Indonesia, Sungai Kunyit, Sangir Balai Janggo, Solok Selatan, Sumatera Barat. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis faktor untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian. Selain itu dilakukan regresi linier untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa terdapat intensi turnover kategori sedang pada pemanen di PT Kencana Sawit Indonesia, dan kepuasan kerja serta kohesivitas kelompok mempengaruhi negatif secara signifikan terhadap intensi turnover pemanen. Aspek penghargaan dari variabel kepusan kerja dan integrasi kelompok sosial dari variabel kohesivitas kelompok memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap intensi turnover pemanen. ......This study aims to determine the effect of job satisfaction and group cohesiveness to turnover intention among palm harvesters at PT Kencana Sawit Indonesia. Other aims of this study is to analyze the affect of job satisfaction and group cohesiveness to turnover intention among palm harvester. Data was collected using questionnaires at PT Kencana Sawit Indonesia, Sungai Kunyit, Sangir Balai Janggo, Solok Selatan, Sumatera Barat. Then data was proccessed and analyzed by using factor analysis to measure the validity and reliability of the indicator and linear regression formula to address the existing problem. The result of this study show that there are medium level turnover intention among harvesters, and there are significant effect of job satisfaction and group cohesiveness to turnover intention. This study also reveal that contingent reward (part of job satisfaction) and group integration-social (part of group cohesiveness) are the most significant factors affecting turnover intention among harvesters.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Suryaningtyas
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah ada pengaruh antara penyimpangan perilaku organisasi dengan interaksi yang dilakukan karyawan, yaitu: interaksi karyawan dengan pimpinannya, interaksi karyawan dengan rekan sekerjanya yang diukur melalui kekompakan dan kohesivitas tim, serta apakah ada pengaruh dari konflik keluarga dengan pekerjaan terhadap timbulnya penyimpangan perilaku organisasi di dua Instansi Pemerintah, yaitu Kepolisian Negara RI (Polri) dan Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) sebagai organisasi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh dari hubungan atasan - bawahan terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Analisis juga menujukkan adanya korelasi negatif antara kohesivitas tim terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Sedangkan konflik keluarga - pekerjaan berkorelasi positif terhadap penyimpangan perilaku organisasi. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa untuk organisasi yang berbeda, penyimpangan perilaku organisasi yang terjadi dapat dipengaruhi oleh hal yang berbeda pula. ......This study is intended to see the influence of factors in employee interactions: interactions with leaders, measured by the leader - member exchange (LMX); interactions between employee, measured by team cohesiveness (TC); and interaction in the family, measured by family - work conflict (FWC) to organizational misbehavior (OMB), in two govemmental organization: Indonesian National Police and National Search and Rescue Agency as they has public Service orientation. The result shows that there is no influence between the leaders - member exchange to organizational misbehavior. Analysis also shows negative correlation between team cohesiveness with organizational misbehavior in National Search and Rescue Agency but shows otherwise in Indonesia National Police. There is also influence from family - work conflict to organizational misbehavior, and the correlation value is positive. Analysis also shows that for different organization, there might be different variables that influence organizational misbehavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26599
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Melati Mediana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang jarak pada komunikasi manusia. Dalam kajian komunikasi antarbudaya, jarak atau ruang sebagai batasan fisik ini dikenal sebagai Proksemik. Studi dilakukan pada warga bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo yang direlokasi ke rumah susun sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat pada tahun 2016. Jarak komunikasi pada masyarakat kolektivistik terlihat manakala ruang vertikal menghilangkan makna ruang horisontal sebelumnya. Jarak fisik yang lebih jauh karena adanya tangga dan lift mengacaukan komunikasi horisontal yang organik dan secara sosial lebih dekat ala ‘kampung lifestyle’. Perubahan jarak komunikasi terjadi pada ruang antarorang, ruang antarunit, ruang antarlantai, dan ruang antar bangunan. Perubahan karakter masyarakat kolektivistik juga terjadi pada ruang-ruang baru yang mengusung konsep hunian individualistik. Namun demikian, terjadi perubahan makna ruang-ruang baru yang diadaptasi warga relokasi setelah tiga tahun menghuni rusunawa. Transisi kegiatan masyarakat budaya Kampung Pulo tersebut dilakukan karena kesadaran warga untuk mempertahankan kohesivitas yang dianggap sebagai warisan berharga kelompok mereka tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang detil tentang perubahan pola-pola komunikasi manusia dari satu ruang ke ruang yang berbeda terkait dengan jarak komunikasi. Penelitian ini menginsafi bahwa konteks budaya sangat memegang peranan dalam memaknai ruang bersama kelompok acuannya dan bukan semata masalah perubahan fisik hunian saja, atau place more than a space. ...... This research discusses distance in human communication. In the study of intercultural communication, distance or space as a physical boundary is known as proxemic. The study was conducted on residents on the banks of the Ciliwung river in Kampung Pulo who were relocated to a rented apartment (Rusunawa) West Jatinegara in 2016. The distance of communication in the collectivistic community is seen when vertical space removes the meaning of the previous horizontal space. Longer physical distances due to stairs and lifts interfere with horizontal organic communication and the closer social 'village lifestyle'. Changes in communication distance occur in the space between people, space between units, space between floors, and space between buildings. Changes in the character of the collectivistic society also occur in new spaces that carry the concept of individualistic housing. However, there has been a change in the meaning of the new spaces adapted by the relocation residents after three years of living in the flat. The transition of the Kampung Pulo cultural community activities was carried out due to the awareness of the residents to maintain cohesiveness which is considered a valuable heritage of their group. This research is expected to provide a detailed description of changes in human communication patterns from one room to a different room related to communication distance. This study realizes that the cultural context plays a very important role in interpreting the common space of the reference group and not merely a matter of physical changes to the occupancy, place more than a space.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library