Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Markus
Abstrak :
Dewasa ini le/cnologi pemisahan dengan menggzma/fan rnernbrcm relah diaplfkasikan dengan Iuas di segala bidang, mulai darf proses-proses di dalam indusfrf sampai dengan proses~pro.s'es pengolahan limbah. Teknologi membran barn/ak dignnakan saat ini karena alasan ekonomis. relmis, dan kelayakan lingkungan. Per/rembangan fndustri yang pesa: menyebabkan dibumh/cannya metode pemisahan rnembran yang Iebih ejisien dan efektzf.

Membran yang paling sering diguna/fan sampai sam ini adalah jenis membran polimer, Akan retapi, membran jenis ini lmrcmg memiliki kesrabifan termal dan kelmatan yang cukup finggi. Oleh #arena fm dicoba digvma/can jenis membran fainnya, yaim membran lrermni/c yang memili/ci kesiabilan terma! dan kimia, Serta ke/rucnan lebi/1 ringgi dibmzding/can polimer.

Pada penelitian ini digunakan membran keramik dengan bahan baku sebagai berfkut: Zeolit Lembang 53%, Ciay 7%, Talc 7%. dan air 33%. Bahan-bahan ini dfcampur hingga homogen sehingga menghasilkan bubur, kemudian dikering/ran dengan oven drying dengan lemperatur oven 130 °C selama 3 jam. Hasilnya berupa lempengan dihancur/can dan dfayak dengan ayakan 325 mesh. Has!! ayakan /cemudian dikompa/csi dengan tekanan yang divm'iasi/can, yaitu 408 kgfbrrf, 46 7 /Cgffmz, dan 525 kg/CIH2. Serelah im, hasil /fompalcsi dfsinrer dengan lemperatur I 100 UC sefama 2 jam. Kemudian diamati pengaruh variasi rekanan /compaksi terhadap porosiras dan /cekerasan membran. serta dilalwkan pengamatan terhadap foto SEM yang dfhasilkan. Dari hasil pengujian diharapkan dapat ditarik anaiisis /femunglrinmz aplikasi dan pengembangan membran kerami/c tersebut.

Hasil penelitian ini memmjnk/can bahwa meningkamya iekanan kompaksi cenderung memmrnkan porosiras kermnik. Pada tekanan kompalcfi 408 kg'tm3 dihasi//can porosnas 32,29%_ pada tekanan lcompaksi 467 kg/cm? dihasilkan parosiras 3./, 96%, serta pada te/canan lcompa/csi 525 kg/Cm; dihasilkan porosiras 31. 63%. Namznr kekerasannya mengalanzi kenaikan dengan berlambah besarnya rekanan /compa/(xi. Pada rekanan /fompaksi 408 kg/2:m3dqvero!eh lcekerasan 21 H WV; [ala pada tekanan lcompa/asf 46 7 /cg/cmg nai/c menjadi 26 H PN dan pada relcanan kompaksi 525 kg/cmz dihasilkan Ice/:erasan rertinggi yaitu 33 H WV Hasif pengamatan visual terhadap foto SEM menunyfuk/ran ba/:wa lceramik yang dihasifkan oleh lelcanan /compaksi 467 kg/cmz dan proses smrer pada II00°C selama 2 jam memperlihar/ran ulmran dan bentuk porf keramik yang tidal: beraturau. Se/am ilu, distribusi por! fcerarmil: terlihat ridak merata arau aca/Q.

Dari hasil analisis terhadap peng-ujian porosizas, kekerasan, dan pengamatan fora SEA/L dapal ditarik sam kesimpulan analisis bahwa membran keramik memi/iki kemungkinan unzulc diaplikasi/ran sebagai membrcm pada proses pergvaringan konuensionai Salah sam contoh aplikasinya adanya pada la/zap awal proses pengolahan air arau penyaringan koloran. Dan dengcm adanya perlgeméangmr terhadap membran rersebul, tidak rertulup kemzmgki/ran bahwa membran rersebm dapa: digplikasikan [Jada proses pemisahan gas.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41554
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Pramono
Abstrak :
Saat ini telah dikembangkan suatu metode komposit yang dikenal dengan PMC (Polime memenuhi criteria untuk bahan fuel cell baik dari mechanical properties maupun electrical properties. Karakteristik Carbon Graphite yang keras dan kuat. dan Resin Phenolic yang ringan dan ulet merupakan properties yang memenuhi untuk produk membran komposit yang berupa graphite bipolar plate maka kedua material tersebut sangat tepat jika digabungkan menjadi komposit yang baru yaitu komposit matrik polimer (PMC) melalui proses Powder Metalurgi (P/M) Membran polimer merupakan komponen yang sangat penting dalam PEMFC mengingat peran komponen ini dalam memisahkan reaktan dan menjadi sarana transportasi ion hydrogen (proton)(4) yang dihasilkan oleh reaksi anoda menuju katoda sehingga reaksi katoda yang menghasilkan energi listrik dapat terjadi. Sehingga dibutuhkan bahan membrane yang memenuhi properties yang dibutuhkan untuk Fuel Cell. Graphite bipolar plate sebagai membrane fuel cell dipengaruhi oleh mekanisme proses pembuatanya dan variable dari proses tersebut. Proses pemanasan sintering dan Proses kompaksi merupakan variable mutlak dalam mekanisme proses powder metalurgi. Disamping itu juga fraksi volume dari komposisi bahan yang dipadukan. Penelitian ini menekankan pada pengaruh Sintering dan kompaksi pada karakteristik graphite bipolar plateFuel Cell hasil proses Metalurgi Serbuk. Material yang digunakan adalah serbuk Resin Phenolic sebagai matriksnya dan serbuk grafit sebagai reinforcenya. Dalam penelitian ini untuk metode pembuatan PMC dengan proses Metalurgi Serbuk menggunakan variable proses temperature sintering 100:200dan 300 °C dan penekanan kompaksi 100:200 dan 300 bar serta fraksi volume 50:50% 60:40% dan 70:30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh temperatur sintering dan kompaksi terhadap karakterisasi dari komposit graphite bipolar plate yang meliputi pengujian kekerasan, kuat tekan, densitas, porositas,konduktifitas listrik, mikroskop optik dan SEM/EDS pada PMC Graphite bipolar plate dengan proses Metalurgi Serbuk. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa dengan pemanasan temperatur sintering mendekati Tg (200 ºC) dari Matriks polimer maka akan meningkatkan mechanical properties dari komposit matrik Polimer. Dan pada penekanan maksimum akan meningkatkan electrical properties yang merupakan spesifikasi karakter dari graphite bipolar plate.
Recently it has developed by a new material that was known as PMC (Polymer Matrix Composite) for bipolar plate fuel cell which produced by compaction of two powders i.e. phenolic resin and graphite with carbon black. The process used is powder metallurgy. The characterization of the material including mechanics & physical properties has investigated. Characteristically carbon graphite that hard and strong and Phenolic Resin that light and tenacious was properties that met for the membrane product composite that take the form of graphite bipolar plate then second material this was very exact if being united to composite that just that is composite matrix the polymer (PMC) through the process Powder Metallurgy (P/M). The polymer Membrane was the component that very important in PEMFC and DMFC remembered the role of this component in separating the reactant and becoming transport means of the ion hydrogen (the proton) that was produced by the reaction of the anode towards the cathode so as the reaction of the cathode that produced electricity energy could happen. So as to be needed the material membrane that met properties that was needed for Fuel Cell. Graphite bipolar plate as membrane fuel cell was influenced by the mechanism of the process him and variable from this process. The process compaction and the heating sintering was variable absolute in the mechanism of the process powder metallurgy. Nearby same the volume faction from the material composition that was combined. This research stressed the Sintering influence and compaction in the characteristics graphite bipolar plate. Fuel Cell results of the process of Dust Metallurgy. Materials that was used was Phenolic Resin dust as his matrix and graphite dust as reinforce him. In this research for the PMC production method with the process of Dust Metallurgy used variable the process temperature sintering 100:200dan 300 and the emphasis compaction 100:200 and 300 bar as well as the volume fraction 50:50% 60:40% and 70:30% This research aimed at observing the influence of the temperature sintering and compaction towards the haracterization from composite graphite bipolar plate that covered the testing of the violence, strong pressed, the density, the porosity, conductivity electricity, the optic microscope and SEM/EDAX to PMC Graphite bipolar plate with the process of Dust Metallurgy. From results of this research was received that with the heating of the temperature sintering approached tg (200 ºC) from the polymer Matrix then will increase mechanical properties from composite matrix the Polymer. And in the maximum emphasis will increase electrical property that was the specification of the character from graphite bipolar plate.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Dewi Yupita Ratna Wangsih
Abstrak :
Pemberian doping La pada CaMnO3 akan membentuk sampel LaxCa1-xMnO3. Sampel ini dibuat dengan metode zat padat dari bahan dasar La2O3, CaCO3 dan MnO2 berdasarkan perhitungan stoikiometri untuk nilai x = 0,1 ; x = 0,5 dan x = 0,9. Preparasi sampel dimulai dengan uji XRD terhadap bahan-bahan dasar, kemudian mencampur semua bahan dasar dengan menggunakan ball mill selama 10 jam. Proses dilanjutkan dengan pemanasan menggunakan furnace dengan suhu 1350o C selama 12 jam, kemudian sampel dikompaksi untuk uji XRD. Sampel diball mill kembali selama 5 jam, kemudian di panaskan pada suhu 11000 C selama 24 jam, sebagian dikompaksi untuk uji XRD dan sebagian lagi tetap dalam bentuk serbuk untuk uji PSA. Hasil karakterisasi sampel dengan XRD direfinement menggunakan program Fullprof. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh imformasi mengenai hal-hal sebagi berikut ; untuk x = 0,1 ; x = 0,5 dan x = 0,9 pada sampel LaxCa1xMnO3. memiliki struktur kristal orthorombic.mmm; space group P n m a ( No. 62 ), dan peningkatan komposisi La tidak menyebabkan perubahan space group dan struktur kristal. Adanya meningkatnya komposisi La menyebabkan penyusutan ukuran butir kristal , penurunan nilai parameter kisi , volume unit sel dan kerapatan unit sel. ......A Gift Doping La on CaMnO3 will form LaxCa1-xMnO3 sampel. The Sampels are made with solid state method from elementary materials of La2O3, CaCO3 and MnO2 based on calculation of stoichiometri for the value of x=0,1 ;x=0,5 ,x=0,9. XRD characterizatim is started for all of raw matrials. All elementary materials is mixed by using ball mill for 10 hours, The process is continued by using furnace with temperature 13500 C for 12 hours. The sample are compacted for the charactsization XRD. The sampel is milled again for 5 hours, then reheated again temperature 11000 C for 24 hours. A past of samples is compacted for the characterization of XRD and the remaining sample is still in form of powder for the characterization of PSA. The XRD Result is refined by using Fullprof program. Based on the analysis we observe the following ; The crystal structure of LaxCa1xMnO3 x = 0,1 ; x = 0,5 and x = 0,9 is orthorombic with space group P n m a ( No. 62 ), the in creasing of doping is not changed the crystal structure and space group of the samples, but lowering crystal size, lattice parameter, volume and dencity of unit cell.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Lesmana
Abstrak :
Metalurgi serbuk men1pakan tekttologi pengerjaan logam yang banyak digunakan dalam proses pembuatan material berpori seperii filter. Kelebihan metalurgi serbuk dibandingkan teknologi pembuatan filter lain adalah kemampuannya membuat material dengan kualitas yang tinggi dan kemampuannya membuat produk dengan parositas terkendali. Dibandingkan dengan filter yang terbuat dari gelas, keramik dan metarial selulosa, filter yang dibuat dengan metalurgi serbuk memiliki beberapa keunggulan yaifu kekuatan yang tinggi, tahan panas dan korosi serta tahan tekanan yang tinggi. Dalam penelitian ini digunakan filter hasil proses metalurgi serbuk. Filter yang digunakan merupakan hasil pencampuran antara serbuk besi dan serbuk kayu dengm1 komposisi 94% Fe dan 5% serbuk kayu, yang kemudian dikompaksi pada tekanan 30 dan 50 lsi (467,92 dan 771,7 MN/m2) serta temperatur sinter 1000, 11OO dan 1200'C. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan, parositas terbuka, distribusi pori (fraksi volume pori total) serta pengamatan bentuk pori untuk mengetahui karakterislik pori dari filter tersebut. Hasil pengujian memmjukkan bahwa kekerasan filter akan meningkat dengan semakin tingginya teknik kompaksi dan temperatur sinter. Peningkatan tekanan kompaksi dan temperatur sinter aktor menunmkan porositas terbuka dari filter sedangkan fraksi volume pori total cendenmg mengalami penurunan dengan peningkatan tekanan kompaksi. Peningkatan temperatur sinter cenderung menurunkan fraksi volume pori total filter hasil kompaksi 30 tsi sedangkan pada hasil kompaksi 50 isi fraksi volume pori total cendenmg mengalami peningkatan. Pori yang dihasilkan cenderung berbentuk tidak teratur (irregullar).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Adeline
Abstrak :
ABSTRACT
Pada studi ini telah dilakukan analisis hubungan antara pola kompaksi batuan dengan porositas batuan pada Lapangan X khususnya formasi berumur Miosen Akhir Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Analisis tersebut berfokus pada 3 marker yaitu marker MF6, MF7, dan MF8 yang setara dengan umur geologi Miosen Akhir. Hubungan antara kompaksi dan porositas batuan dihasilkan dari korelasi data crossplot antara nilai porositas dan kedalaman dengan Burial History Chart dari setiap marker penelitian. Selain untuk mengetahui keterkaitan antara kompaksi dan porositas batuan, hasil lain yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu metode mitigasi bencana, penurunan muka tanah, maupun evaluasi mitigasi dan strategi pemboran.
ABSTRACT
This study has analysed the relations between sandstone compaction and sandstone porosity in X Field which focused on Late Miocene Formation of Kutai Basin, East Kalimantan. This analysis is specific to 3 Late Miocene regional markers, they are MF8, MF7 and MF6. The relations between compaction and porosity are obtained from the correlation of both porosity vs depth crossplot and Burial History Charts from each regionan marker. Not only knowing the relationship between those 2 aspects, this research can be used as one of the methods for disaster mitigation, subsidence analysis, as well as evaluation for drilling mitigation and strategy.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiky Guruh Augusty
Abstrak :
Penelitian dilakukan pada Formasi Cimapag di pantai Tanjung Layar, Kabupaten Lebak, Banten. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi struktur pada daerah pantai Tanjung Layar, Kabupaten Lebak, Banten. analisis yang dilakukan merupakan analisis yang berfokus pada objek struktur geologi yang berada pada permukaan daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah pemetaan lapangan dan juga analisis dengan metode fry yang diharapkan dapat menjawab kondisi tektonik pada daerah penelitian. Pada daerah penelitian disimpulkan terdapat pola perlipatan dengan ditemukannya deformasi dalam bentuk kompaksi akibat dari regangan murni. Deformasi kompaksi telah mengurangi volume dari singkapan Formasi Cimapag sebesar 56.8 %. ......The research was conducted in the Cimapag Formation on the coast of Tanjung Layar, Lebak Regency, Banten. This research aims to determine the geological conditions of the structure in the coastal area of Tanjung Layar, Lebak Regency, Banten. The analysis carried out is an analysis that focuses on the geological structure objects that are on the surface of the research area. The method used is field mapping and analysis with themethod fry which is expected to answer the tectonic conditions in the research area. In the research area, it was concluded that there was a folding pattern with the discovery of deformation in the form of compacting due to pure strain. The compacting deformation has reduced the volume of the outcrop of the Cimapag Formation by 56.8%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boegi Nugraha
Abstrak :
Campuran Zeolit, Clay, dan Talc yang telah mezgalami proses pembentukan dengan metode serbuk, diteliti porositas, densitas, dan kekerasannya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi tekanan kompaksi yang diberikan untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, terhadap porositas, densitas, dan kekerasan bakalan tersebut. Campuran dengan komposisi material penyusun yang sama dibedakan menjadi tiga. Pada campuran pertama diberikan rekanan kompaksi sebesar 460 kg/cm2 untuk yang kedua kompaksi yang dilakukan dengan rekanan sebesar 575 kg/cm2 sedangkan pada campuran yang ketiga penekanannya sebesar 690 kg/cm2. Setelah dilakukan sintering dengan waktu dan temperarur yang sama, dilakukan pengujian untuk mendaparkan nilai porasitas, densitas, dan kekerasan hasil sintering. Hasil penelitian memunjukkan bahwa campuran-campuran yang dikompaksi dengan rekanan kompaksi 460; 575, dan 690 kg/cm2, berturut-turu2 memiliki porositas 56,6 %, 53,8 %, dan 48%. Untuk nilai densitas berturut-turut adalah 1,61 gr/cm2, 1,63 gr/cm3, dan 1,65 gr/cms. Sedangkan nilai kekerasannya 30, 34, dan 36 VHN Peningkaran rekanan kampaksi yang diberikan akan memperkecil persentase porositas, meningkatkan densitas, serta meningkatkan kekerasan. Hal ini terlihat pada canwuran yang dikompaksi dengan tekanan 690 kg/cm2, memiliki persentase porositas yang terkecil densitas yang terbesar, dan nilai kekerasan yang tertinggi. Peningkaran tekanan kompaksi akan memberikan peningkatkan kepadatan bakalan hasil kompaksi, sehingga akan menurunkan persentase porasitas. Penurunan persentase porositas akan menurunkan konsentrasi retak tegang pada bakalan, sehingga akan didapatkan nilai kekerasan yang semakin meningkat.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Penggunaan gutaperca yang dipanaskan menghasilkan adaptasi yang baik dan material obturasi yang homogen. Teknik kompaksi lateral panas menggabungkan kon gutaperca utama dan aksesoris menjadi satu massa homogen yang solid. Teknik carrier-based gutta-percha memiliki seal dan adaptasi yang baik. Teknik downpack-backfill mengkombinasikan teknik kompaksi vertikal dan injeksi termoplastis. Tujuan: Membandingkan adaptasi tepi sepertiga apikal apeks antara teknik kompaksi lateral panas, carrier-based gutta-percha, dan downpack-backfill. Metode: Preparasi saluran akar pada 90 gigi saluran akar tunggal dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kompaksi lateral panas (KLP), carrier-based gutta-percha (T), dan downpack-backfill (DB). Adaptasi tepi sepertiga apikal apeks ditentukan dengan melihat penetrasi pewarna di antara material obturasi dan dinding dentin pada sampel yang dipotong melintang. Hasil: Adaptasi tepi sepertiga apikal apeks DB paling baik, diikuti T dan KLP (p>0,05). Kesimpulan: Adaptasi tepi sepertiga apikal apeks teknik downpack-backfill paling baik, namun tidak berbeda bermakna.
ABSTRACT
Background: The use of heated gutta-percha can provide good adaptation and homogeneity of obturation material. Warm lateral compaction technique combines primary and accessory gutta-percha cones into one solid homogeneous mass. Carrier-based gutta-percha technique has a good adaptation and sealing ability. Downpack-backfill technique combines warm vertical compaction and thermoplastic injection techniques. Aim: Compare the apical third marginal adaptation of warm lateral compaction, carrier-based gutta-percha, and downpack-backfill techniques. Methods: Ninety single rooted teeth were prepared and assigned to three groups: warm lateral compaction (KLP), carrier-based gutta-percha (T), and downpack-backfill (DB). Apical third marginal adaptation was evaluated by observing the dye penetration between the obturation material and the root canal walls on cross sectioned samples. Results: DB showed the best apical third marginal adaptation, followed by T and KLP (p>0,05). Conclusion: Downpack-backfill technique has the best apical third marginal adaptation, but no significant difference was observed between the three techniques.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library