Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ratu Ulfiati
"Jaminan mutu hasil pengujian laboratorium yang dapat menentukan kompetensi laboratorium, antara lain dari hasil uji banding antar laboratorium atau uji profesiensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data hasil uji dalam rangka penjaminan mutu laboratorium. Penelitian ini mengambil kasus penyelenggaraan uji profesiensi pelumas yaitu Asia Pacific Laboratory Accreditation Cooperation Proficiency Testing Programme yang diselenggarakan oleh Komite Akreditasi Nasional bekerjasama dengan PPPTMGB LEMIGAS pada tahun 2014 dengan parameter uji meliputi Viskositas Kinematik pada 40oC dan 100oC, Viskositas pada Suhu Rendah (Metode CCS), Angka Basa Total, serta Sifat Penguapan (Metode Noack). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa data hasil uji yang tidak memuaskan untuk parameter viskositas 40°C dan 100°C masing-masing adalah 19,51% dan 10.26%, TBN 8,00%, CCS 5,56% dan untuk Sifat Penguapan (Metode Noack) seluruhnya memuaskan. Sedangkan %RSD paling rendah adalah viskositas kinematik pada 40°C sebesar 0,5516 dan %RSD paling tinggi yaitu sifat penguapan metode noack sebesar 7,048. Data hasil uji dengan nilai %RSD kecil mempunyai tingkat presisi dan akurasi yang lebih baik, sehingga kumpulan data tersebut sangat sensitif terhadap perbedaan nilai dan mudah masuk dalam kategori outlier. Faktor-faktor yang mempengaruhi presisi dan akurasi data adalah pemilihan metode uji, kompetensi personil, kalibrasi atau verifikasi alat uji serta penggunaan bahan kimia yang tepat. Presisi dan akurasi data hasil uji menentukan tingkat kompetensi laboratorium, hal ini dapat dicapai apabila sistem manajemen mutu telah diimplementasikan secara efektif dan konsisten."
Jakarta: Bidang Afiliasi dan Informasi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS", 2017
665 LPMGB 51 (1) 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Pramita Iriana
"Pembelajaran praktik di laboratorium sangat penting bagi peserta didik sebagai sarana pengembangan kompetensi sebelum masuk ke wahana praktik. Selain kompetensi, pembelajaran praktik di laboratorium juga dapat meningkatkan self-efficacy peserta didik agar dapat mempertahankan kompetensinya sebagai perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Pembelajaran Praktik di Laboratorium yang Efektif (MP2LE) dan menguji efektivitasnya terhadap kompetensi dan self-efficacy peserta didik vokasi keperawatan. MP2LE dibuat berdasarkan model kinerja keterampilan praktik (BjA¸rk & Kirkevold, 2000) dan teori belajar sosial kognitif (Bandura, 1986). Pada penelitian kualitatif, lima tema teridentifikasi, yaitu peran pembimbing, persiapan sebelum praktik, pengelolaan laboratorium yang komprehensif, sarana dan prasarana yang memadai, serta kinerja keterampilan praktik peserta didik. Model MP2LE kemudian dikembangkan berdasarkan hasil integrasi tema yang didapatkan pada penelitian kualitatif, studi literatur, dan konsultasi pakar. Tahap uji coba model menggunakan desain kuasi eksperimen pre-test dan post-test terhadap 89 responden dalam kelompok intervensi dan 84 responden dalam kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna dalam hal tingkat pengetahuan, sikap, keterampilan, dan self-efficacy antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dalam waktu dua minggu intervensi. Kesimpulan hasil penelitian yaitu MP2LE efektif dalam meningkatkan kompetensi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) serta self-efficacy peserta didik.

Laboratory skills learning is really important for nursing student as a way to develop their competency before entering clinical settings. Laboratory skills learning can also improve the students self-efficacy in order to retain their competency as a nurse. This research aims to develop the Laboratory Practical Skills Learning Model (MP2LE) and identify its effectiveness in vocational nursing students competency and self-efficacy. MP2LE is designed by integrating the Practical Skill Performance Model (Bja¸rk & Kirkevold, 2000) and the Social Cognitive Learning Theory (Bandura, 1986). Five themes derived from the qualitative study are the roles of the instructor, preparations before the laboratory skills learning, comprehensive laboratory management, sufficient laboratory facilities, and practical skill performance. MP2LE was then developed based on the qualitative study results, literature reviews, and expert panel. The model testing was held by using quasi-experimental design of pre-test and post-test within an experimental group of 89 participants and a control group of 84 participants. The study showed a significant difference between the two groups during two weeks of intervention in knowledge, attitude, skill, and self-efficacy. This research concludes that MP2LE is effective in improving students competency and self-efficacy."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library