Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Tumbuhan Tanjung (Mimusops elengi Linn.) adalah tumbuhan tegak, tingginya mencapai 15 m. Buahnya berbentuk memanjang dengan panjang 2-3 cm, berwarna orange, sedangkan daunnya berbentuk panjang bulat telur atau bulat memanjang dengan panjang 9-16 cm. Tumbuhan ini banyak terdapat di kawasan India bagian selatan, Burma, Malaysia, Philipina dan Indonesia. Tumbuhan jenis ini banyak ditanam orang dihalaman dan tepi-tepi jalan sebagai tanaman perindang. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terkandung dalam buah tanjung, yang kemudian senyawa ini diharapkan mempunyai sifat aktivitas anti bakteri. Isolasi dilakukan dengan Cara maserasi terhadap serbuk daging buah tanjung dalam petroleum eter dan metanol. Kemudian komponen-komponen dipisahkan dengan kolom kromatrografi. Untuk mengetahui sifat aktivitas anti bakteri dari komponen yang berhasil diisolasi, maka dilakukan uji aktivitas anti bakteri dengan metode tabur langsung dengan menggunakan kertas cakram ("paper disc"). Penentuan struktur molekul dari komponen hasil isolasi menggunakan spektrofotometer infra merah (IR), spektrometer resonansi magnetik inti (1H-NMR) serta spektrometer massa (MS). Senyawa kimia yang berhasil diisolasi dan identifikasi diduga adalah senyawa asam dehidro ursolat dengan rumus molekul C30H46Q3 yang didapat dari fraksi metanol dan ternyata komponen tersebut tidak mempunyai sifat aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli, B. subtillis, S. aureus dan Klebsiella.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Biwasputra
Abstrak :
ABSTRAK
Buruk nya perkembangan bisnis telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat dari indikator IDI ICT Development Index Indonesia tahun 2013 hanya di peringkat 106. Untuk itu, para stakeholder telekomunikasi Indonesia wajib dalam mengembangkan akses mobile broadband. Fakta ini, bersama-sama dengan ketidakpastian dari jumlah pelanggan uncertain subscribers yang dapat dicapai dalam pasar di mana pengguna memiliki keterbatasan dalam hal keterjangkauan mobile broadband, menjadikan risiko investasi meningkat. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah investasi yang dibutuhkan adalah infrastructure sharing. Salah satu infrastructur sharingyang dapat dilakukan yaitu di komponen aktif dengan Dedicated Sharing sering disebut MORAN . Tetapi, dalam prakteknya juga tidak berjalan dengan baik karena belum terwujudnya pemodelan yang tepat antara pihak-pihak terkait. Untuk itu, diperlukan kajian yang lebih komprehensif dalam mengembangkan model mobile broadband di Indonesia diikuti oleh kajian tekno-ekonomi. Dari hasil penelitian ini, di dapatkan skenario terbaik yang dapat digunakan dalam penyelenggaraan infrastruktur mobile broadband yaitu menggunakan skenario joint venture baik di daerah dense urban, urban, dan sub-urban, dengan peluang NPV>0 sebesar 96.21 lebih besar di banding kan dengan opsi skenario sewa dengan peluang 94.24 . Dan nilai peluang IRR > MARR 6.75 sebesar 96.26 lebih baik dibandingkan opsi skenario sewa dengan nilai peluang IRR > MARR 6.75 sebesar 94.34 .
ABSTRACT
Poor development of Indonesia rsquo s Telecommunication business can be seen from IDI indicator ICT Development Index in 2013 that we can only reached rank 106. Therefore, it is necessary for the telecommunication stakeholder in Indonesia to develop mobile broadband access. In fact, uncertain subscribers and mobile broadband range limitation also increased the investment risk. One way to reduce the investment expense is the infrastructure sharing. One of the infrastructures sharing which can be done is in active component with Dedicated Sharing MORAN . However, it cannot be done easily in practical due to imperfect model from related parties. Accordingly, more comprehensive assessment in developing mobile broadband model along with techno economy research is required in Indonesia. The results of this study showed the best scenario which can be used in conducting mobile broadband infrastructure that is using Joint Venture scenario in dense urban, urban, and sub urban with chance of NPV 0 is 96.21 greater rather than using Rent scenario with chance of 94.24 . Besides that, the chance of IRR MARR 6.75 is 96.26 greater rather than using Rent scenario with chance of 94.34 .
2016
T46986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library