Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bonddie Winanda
Abstrak :

ABSTRAK
Dewasa ini penggunaan komposit sebagai pengganti bahan metal semakin berkembang. Tetapi pengetahuan mengenai karakteristik gesekan dan keausan bahan komposit itu sendiri masih dirasakan kurang.

Penelitian yang dilakukan adalah keausan bahan komposit (serat karbon T 300 dan matrik vynil ester ripoxy R-802 EX-1) pada kondisi kering. Pengamatan yang dilakukan adalah pengaruh struktur, arah struktur, volume serat terhadap laju keausan. Selain itu juga dilakukan analisa pengaruh beban terhadap laju keausan, serta mengamati bagairnana mekanisme keausan tersebut berlangsung.

Penelitian dilakukan dua tahap; penelitian pertama menggunakan beban 5,886 N, 8,829 N, 11,76 N, dan 14,7 N dengan variasi volume serat O %, 14,3 %, 28,5 %, dan 42,5 %, sedangkan penelitlan kedua menggunakan beban 4,5 N, 7,35 N, 9,8 N, dan 14,7 N dengan variasi volume serat 19%, 23,3%, 26%, 33%, dan 66%. Struktur yang diamati pada kedua percobaan adalah uni-directional, bi-directional, dan tri-directional dengan arah yang berbeda-beda.

Dalam eksperimen ini, pengujian ketahanan aus menggunakan mesin uji aus abrasif dengan sistem pin on disk yang dilakukan di Laboratorimun Balai Besar. Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung dan untuk mengamati mekanisrne keausan abrasif digunakan foto metalografi dengan mempergunakan fasilitas Laboratorium Metalografi Jurusan Metalurgi Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Dari hasil pengujian yang dilakukan menjelaskan bahwa: Komposit dengan arah serat bi directional 45° dan 0°, 90° memiliki hasil pengujian yang paling baik, sedangkan pada struktur tri directional tidak menunjukkan hasil yang lebih baik dari dua struktur di atas. Modulus elastisitas longitudinal dan modulus elastisitas tranversal tidak mempengaruhi perilaku keausan.
1997
S36774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Nurwansyah
Abstrak :
Pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit untuk sintesis komposit karbon aktif-Ag/TiO2 untuk purifikasi udara pada ruang medis telah diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh komposisi terbaik dari komposit karbon aktif-Ag/TiO2 dalam memurnikan udara ruang medis. Karbon aktif disintesis dari tandan kosong kelapa sawit melalui dua tahapan, karbonisasi dan aktivasi kimia dengan ZnCl2. Kemudian, permukaan karbon aktif diberi perlakuan dengan TEOS untuk memastikan terbentuknya komposit. Komposit Ag/TiO2 disintesis dengan metode photo-assisted deposition PAD. Kinerja Ag/TiO2 diuji untuk mendisinfeksi bakteri E. coli. Sintesis karbon aktif-Ag/TiO2 dilakukan dengan variasi loading karbon aktif sebesar 2, 5 dan 10. Kemampuan karbon aktif-Ag/TiO2 dalam mendegradasi formaldehida juga diuji. Hasil karakterisasi BET menunjukkan karbon aktif yang terbentuk memiliki luas permukaan yang tinggi SBET = 657-752 m2/g. Karakterisasi EDX dari karbon aktif menunjukkan kandungan unsur karbon pada karbon aktif mencapai 90. Katalis 3 Ag/TiO2 memiliki kemampuan terbaik dalam mendisinfeksi bakteri E. coli hingga 0 CFU/ml. Kemampuan degradasi fotokatalisis terbaik dari formaldehida dimiliki oleh komposit dengan perbandingan massa KA : Ag : TiO2 sebesar 1 : 1,4 : 47,6. Formaldehida mampu terdegradasi hingga konsentrasi mencapai standar kualitas udara dalam ruang medis di Indonesia sebesar 0,1 ppm. Efek sinergis dari masing-masing penyusun komposit terhadap kinerja komposit juga didiskusikan. ...... The utilization of waste of palm oil empty bunches for the synthesis of activated carbon composite Ag TiO2 for air purification in medical space has been investigated. The purpose of this study was to obtain the best composition of the activated carbon composite Ag TiO2 in purifying the medical room air. Activated carbon is synthesized from oil palm empty bunches through two stages, carbonization and chemical activation with ZnCl2. Then, the surface of the activated carbon was treated with TEOS to ensure the formation of the composite. Composite Ag TiO2 is synthesized by photo assisted deposition method PAD. Performance of Ag TiO2 was tested to disinfect E. coli bacteria. The synthesis of activated carbon Ag TiO2 was carried out with variations of activated carbon loading of 2, 5 and 10. The ability of activated carbon Ag TiO2 in degrading formaldehyde was also tested under UV radiation. The BET characterization results show that the activated carbon formed has a high surface area SBET 657 752 m2 g. Characterization of EDX from activated carbon showed carbon content in activated carbon reach 90. The 3 Ag TiO2 catalyst has the best ability to disinfect E. coli bacteria up to 0 CFU ml for 2 hours. The best photocatalytic degradation capability of formaldehyde is owned by 2 activated carbon 3 Ag TiO2 or mass ratio of AC Ag TiO2 is 1 1.4 47.6. Formaldehyde is able to be degraded until concentration reaches the indoor air quality standard in Indonesia at 0.1 ppm. The synergetic effect of each component in the composite will also be dicussed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Zazali
Abstrak :
ABSTRAK
Komposit karbon adalah material komposit yang matriks dan penguatnya adalah karbon. Material ini biasanya digunakan pada berbagai aplikasi tertentu yang membutuhkan sifat mekanis yang baik dan mampu stabil pada suhu tinggi. Komposit karbon ini dibuat dengan material penyusun coal tar pitch, batubara(BB) dan arang batok kelapa(ABK). Dalam pembuatan komposit karbon ini akan divariasikan jumlah dari bahan penguat BB:ABK yaitu 60:40, 70:30, 80:20. Proses pembuatan spesimen uji dilakukan dengan metode kompaksi serbuk panas dengan tekanan 78 Mpa, temperatur 1000C, waktu tahan 30 menit dan kemudian dikarbonisasi. Pengujian densitas dan porositas dilakukan untuk mengetahui kepadatan spesimen uji yang dihasilkan sedangkan pengujian kekerasan dan keausan bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis spesimen uji. Nilai densitas tertinggi dan persentase porositas terendah didapat pada saat komposisi BB:ABK 80:20 yaitu 1.53 gr/cm3 dan 32.14 %. Nilai kekerasan tertinggi dan laju keausan terendah terdapat pada saat komposisi BB:ABK 60:40 yaitu 38.54 BHN dan 0.05838 mm3/Nm.
ABSTRACT
Carbon composite is kind of composite that using carbon as the matrix and reinforcement. This material is commonly used for applications which requires excellent mechanical properties and dimensional stability at high temperatures. Carbon composite consisting of coal tar pitch, coal, and coconut shell charcoal. Ratio between coal:coconut shell charcoal as reinforcement in the process of making this composite carbon is 60:40, 70:30, and 80:20. Composite carbon are prepared by hot compaction method at pressure of 78 MPa, temperature of 1000C for half hour and then perform carbonization. Porosity and density testing performed to determine the density of sample. Hardness and wear testing also performed to determine mechanical properties of specimens. Maximum density obtain was 1.53 gr/cm3 (ratio 80:20). Lower density value was 32.14 %(ratio 80:20). Maximum hardness was 38.54 BHN (ratio 60:40) which also have lowest wear rate value (0.05838 mm3/Nm).
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S833
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianto
Abstrak :
ABSTRAK
Pada penelitian ini komposit karbon dibuat dengan menggunakan coal tar pitch sebagai prekursor matriks dan serbuk arang batok kelapa (ABK) serta batubara (BB) berukuran 250 mesh sebagai partikel penguat. Jumlah coal tar pitch yang digunakan adalah 30% dari massa total komposit. Untuk mengetahui pengaruh perbandingan massa BB:ABK terhadap densitas, porositas, kekerasan dan keausan, sampel komposit karbon dibuat dengan tiga perbandingan massa BB:ABK yaitu 60:40, 70:30, dan 80:20. Pencetakan dilakukan dengan mesin press hidrolik menggunakan beban 11 U.S. ton pada temperature 100 oC dengan waktu tahan 30 menit. Bakalan hasil kompaksi selanjutnya dikarbonisasi dalam sebuah dapur vakum sederhana pada temperatur 500 oC dengan waktu tahan 15 menit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat-sifat komposit karbon seperti densitas, porositas, kekerasan dan keausan terutama dipengaruhi oleh karakteristik partikel penguat yang digunakan. Densitas meningkat dengan peningkatan kandungan batubara, sedangkan porositas mengalami penurunan. Densitas tertinggi diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABK 80:20, yaitu 1,55 gr/cm3. Porositas terendah diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABK 80:20, yaitu 31,33%. Kekerasan tertinggi tertinggi dan laju keausan terendah diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABk 60:40, secara berurutan yaitu 56.44 BHN dan 0.06 mm3/Nm.
ABSTRACT
Carbon composites were prepared with coal tar pitch as matrix precursor and two granular carbons namely coal waste powder (BB) and coconut shell charcoal powder (ABK) size 250 mesh as reinforcements. The amount of coal tar pitch used was 30 wt. % based on the total mass of the composites. Composites were prepared with three mass ratio BB:ABK , 60:40, 70:30, and 80:20, in order to obtained the influence of mass ratio of BB:ABK to the properties of the carbon composites such as density, porosity, hardness, and wear. The moulding of the mixture was performed in a uniaxial press using 11 U.S ton load at 100 oC for 30 minutes. The green compacts obtained from moulding process were carbonized at 500 o C in a vacuum furnace for 15 minutes. Testing results showed that the properties of the carbon composites mainly governed by the characteristics of the granular carbons that used as reinforcement. Density of the carbon composites increase with the increasing of coal powder content, while the porosity decrease. The highest density was obtained for composites with a mass ratio of 80:20, with density value 1,55 gr/cm3. The lowest porosity was also obtained for composites with a mass ratio of 80:20, with porosity value 31,33 %. The highest hardness value and the lowest wear rate were obtained from composites with a mass ratio 60:40, with hardness and wear rate value 56,44 BHN and 0,06 mm3/Nm, respectively.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Wica Wibisono
Abstrak :
Kondisi lingkungan dapat memberikan efek yang sangat besar dalam bentuk kegagalan komposit karbon/epoksi. Kondisi lingkungan menjadi perhatian dalam dunia penerbangan karena dapat mempengaruhi kekuatan mekanik dan sifat termal dari material yang dijadikan bahan penyusun struktur pesawat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan, khususnya kemampuan penyerapan kadar air, kekuatan mekanik, sifat termal, dan jenis kerusakan dari komposit karbon/epoksi unidirectional. Komposit ini dibuat dengan metode dry hand lay-up. Untuk mengetahui hal tersebut, komposit karbon diberikan kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu keadaan tanpa perendaman, direndam dalam air panas, dan air laut dalam waktu tertentu. Dari hasil pengamatan penyerapan kadar air dari, didapatkan kandungan kadar air maksimum yang terserap ke dalam komposit karbon/epoksi dalam lingkungan air panas 0,89 selama 1100 jam dan air laut 0,57 selama 1200 jam perendaman. Uji mekanik short-beam shear menunjukkan persentase penurunan nilai kekuatan antarlamina dari hasil uji mekanik pada keadaan air panas dan air laut berturut-turut sebesar 9,66 dan 0,92 dibandingkan dengan bahan tanpa perendaman. Suhu transisi gelas relatif sama dari tiap kondisi lingkungan. Hasil pengamatan mikroskop optik dan Scanning Electron Microscope tidak memperlihatkan perbedaan yang berarti dari ketiga komposit. Jadi material komposit karbon/epoksi unidirectional tidak mengalami perubahan berarti pada sifat termal dan kerusakan permukaan akibat pengaruh air panas dan air laut. ...... Environmental conditions can result a profound effect in a forms of carbon epoxy composite failures. Environmental conditions are one of the main considerations in the aerospace industry as they can affect the mechanical strength and thermal properties of the materials that be used as aircraft structures. This study was aimed to determine the effect of environmental conditions, especially the moisture absorption, mechanical strength, thermal properties, and types of damage of unidirectional carbon epoxy composites. The composites were fabricated by a dry hand lay up process. The composites were conditioned in different environment which were normal condition or without immersion, soaked in both hot water, and seawater within a certain time. The maximum moisture content that was absorbed in the composites was 0.89 for 1100 hours in hot water and was 0.57 in seawater for 1200 hours of immersion. Furthermore, short beam shear test results showed that the interlaminate strength values reduced 9.66 and 0.92 in hot water and sea water conditions respectively compared to composites in normal condition. The glass transition temperature of hot water and sea water conditioned materials were relatively similar compared to materials in normal condition. According to optical microscope and Scanning Electron Microscope observations, there was no visible difference on the surface of three materials. Thus, the thermal property and the appearance of the unidirectional carbon epoxy composites did not change in hot water and sea water.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library