Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Constantinus Soeprapto Haes
"ABSTRAK
Puskesmas merupakan latar di mana terjadi interaksi antara pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini diwakili oleh petugas Puskesmas, sedangkan masyarakat adalah pasien Puskesmas dan keluarganva. Dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas terjadi interaksi antara pasien dengan petugas kesehatan, baik sebagai individu maupun kelompok. Kelompok petugas kesehatan dikelompokkan menjadi kelompok penyelenggara dan penyampai penyelenggara kesehatan, sedangkan kelompok pasien dapat dikelompokkan sebagai kelompok penerima pelayanan kesehatan.
Dalam konteks penyampaian suatu program kesehatan dimana terdapat interaksi antara penyampai dengan penerima, keberhasilannya dalam berkomunikasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yang terpenting adalah: (1) faktor manusianya, (2) faktor teknik dan metode pelaksanaannya, dan (3) faktor lingkungan interaksi"
1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Graeff, Judith A.
Yogyakarta: Gajah Mada, 1996
302.2 GRA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai perilaku hidup yang tidak bersih dan tidak sehat masih dapat dijumpai di pesantren-pesantren salafi/ tradisional di perdesaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa budaya hidup sehat di pondok pesantren salafi tidak memenuhi pola hidup sehat. Hal ini dapat dilihat pada indikasi kesehatan yaitu santri dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar kurang sehat karena masih banyak kekurangan
seperti terlalu banyak jumlah santri yang menyebabkan kumuh dan berdesakan dan masih kurangnya ventilasi
dalam kamar yang menyebabkan lembab. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sosialisasi sanitasi diri
dan lingkungan melalui poskestren berkaitan dengan inovasi, waktu, saluran, dan sistem sosial memberikan
pengetahuan dan mengubah perilaku santri untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, membuat ventilasi yang cukup dalam kamar atau tempat tinggal, membudayakan pola perilaku hidup sehat
dengan ditambah olahraga senam, jogging dan lainnya, mengkonsumsi air yang matang, istirahat dengan cukup dan gunakan alas tidur dengan kasur atau karpet. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
di pesantren salafi di perdesaan yang dilakukan secara terus menerus dengan cara mendekatkan akses pelayanan kesehatan berhubungan dengan upaya memberdayakan santri dalam bidang kesehatan diri dan lingkungannya. Kesimpulan penelitian bahwa
poskestren di pesantren salafi yang terletak di kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi merupakan langkah pendekatan edukatif untuk mendampingi (memfasilitasi) santri di pesantren untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses perubahan sikap positif dalam pemecahan masalah-masalah kesehatan (sanitasi diri dan lingkungan) yang dihadapinya."
384 JKKOM 3:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Saptaning Wilujeng
"buku ini membahas tentang komunikasi kesehatan yang memiliki beberapa konteks dalam praktiknya."
Malang: UB Press, 2017
613 CAT k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yayah Fazriyah
"Skripsi ini membahas mengenai bagaimana perilaku pencarian informasi yang dilakukan siswa kelas 12 SMA Negeri 26 Jakarta mengenai perguruan tinggi dan hambatan yang dihadapi ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua informan melakukan pencarian mengenai perguruan tinggi sesuai dengan tahapan yang dikemukakan oleh David Ellis dimulai dengan tahap starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, dan ending. Hambatan yang ditemui informan ketika melakukan pencarian informasi mengenai perguruan tinggi adalah hambatan yang berkaitan dengan jarak, waktu, dan sumber informasi.

This article discusses about information seeking behavior by 12th grade students of SMA Negeri 26 Jakarta regarding universities and obstacles that discuss compilation of informations about universities. The research method that being used is a qualitative method by observing and interviewing the informants. The results of the research shows that all informants conducted research on college in the same way with what was stated by David Ellis started with starting, chaining, browsing, differentiating, mentoring, extracting, verifying, and ending. The obstacles that informants face when seeking information about college generally related to distance, time, and information sources."
2019
T53585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marniati
Depok: Rajawali Press, 2021
613 MAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Matthews, Candace
New Jersey:: Prentice Hall Regents, 1990
501.4 MAT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Lanang Agung Kharisma Wibhisono
"Persepsi risiko adalah konstruk penting yang biasanya digunakan untuk memahami perilaku kesehatan individu. Penilaian subjektif individu tentang adanya kemungkinan negatif dapat mempengaruhi keinginannya untuk melakukan sebuah perilaku. Berbagai penelitian terdahulu telah mengindentifikasi faktor sosiopsikologis yang dapat mempengaruhi intensi perilaku dalam konteks yang beragam. Hal ini menjadi penting bagi komunikasi risiko dan kesehatan dalam mempersiapkan publik yang berisiko. Namun, belum banyak yang mendiskusikan bagaimana variabel anteseden tersebut dapat berpengaruh terhadap persepsi risiko dan intensi perilaku pada konteks pandemi. Melalui tinjauan literatur, penelitian ini mengidentifikasi sejumlah konstruk dan menyusun model konseptual yang dapat menunjukkan pengaruh variabel anteseden terhadap persepsi risiko dan intensi penggunaan masker. Data empiris diperoleh melalui survei pada masyarakat Kota Denpasar berusia 17-30 tahun (n=212). Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode partial least squares-structural equation modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko memiliki pengaruh signifikan pada intensi penggunaan masker. Selain itu, diskusi interpersonal, kepercayaan pada media, kepercayaan pada pemerintah, dan kemampuan pencarian informasi juga dapat berpengaruh pada persepsi risiko. Paparan media dan paparan internet justru tidak memiliki pengaruh signifikan pada persepsi risiko. Kepercayaan efikasi memiliki pengaruh signifikan paling besar pada intensi penggunaan masker. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko dapat dipengaruhi oleh kepercayaan individu pada institusi, diskusi interpersonal, juga kemampuan pencarian informasi. Sedangkan, intensi penggunaan masker dapat dipengaruhi oleh kepercayaan efikasi dan persepsi risiko. Penelitian ini juga memiliki implikasi pada komunikasi risiko dan kesehatan. 

Perceived risk is an important construct that is commonly used to understand individual’s health behavior. Individual’s subjective assessment about the probability of negative consequences could potentially influence the willingness to perform certain behavior. Previous literatures have identified socio-psychological factors that influence behavioral intention in various contexts. This is important for health and risk communication to prepare the public at risk. However, how these antecedent variables could influence perceived risk and behavioral intention in a pandemic is rarely discussed. Through literature review, this research identified several constructs and drew a conceptual model that could illustrate their influence on perceived risk and intention to wear mask. Empirical data were obtained through survey on Denpasar citizens aged 17-30 years old (n=212). Data were analyzed using partial least square-structural equation modeling (PLS-SEM). Result suggests that perceived risk has a significant influence on intention to wear mask. In addition, interpersonal discussion, trust to media, trust to government, and information seeking ability have significant influence on perceived risk. However, media and internet exposure do not show significant influence on risk perception. Efficacy beliefs is shown to have the strongest significant influence on intention to wear mask. This research has demonstrated that risk perception could be influenced by interpersonal discussion, trust to institutions, and information seeking ability. Meanwhile, efficacy beliefs and risk perception could influence intention to wear mask. This research also suggests several implications on health and risk communication. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Gloria Josephine
"Kesenjangan antara kebutuhan kornea dan pasokan kornea di Indonesia terjadi akibat minimnya jumlah pendonor kornea. Penelitian dengan perspektif komunikasi ini ditujukan untuk menggali aspek-aspek yang mempengaruhi intensi dan perilaku seseorang untuk mendaftar sebagai calon pendonor kornea berdasarkan Teori Perilaku Terencana. Melalui teknik quota sampling, 378 mahasiswa FISIP UI berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi kuesioner daring. Hasil analisis PLS-SEM menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan berkomunikasi dengan keluarga secara positif mempengaruhi intensi, dan intensi secara positif mempengaruhi perilaku mendaftar sebagai calon donor. Lebih lanjut, pengetahuan mahasiswa tentang donor dan transplantasi kornea sangat rendah dan perceived behavioral control tidak signifikan dalam mempengaruhi intensi. Temuan ini dapat dijadikan pertimbangan saat menciptakan dan mengevaluasi kampanye terkait donor kornea.

The gap between corneal demand and corneal supply in Indonesia occurs due to the low number of corneal donors. This communication research seeks to explore the aspects that influence a person's intention and behavior to register as a potential corneal donor based on the Theory of Planned Behavior. Through the quota sampling technique, 378 FISIP UI students participated in the research by filling out an online questionnaire. The results of the PLS-SEM analysis show that attitudes, subjective norms, and communicating with families positively influence intentions, and intentions positively influence behavior to register as potential donors. Furthermore, students' knowledge regarding corneal donor and transplantation is very low and that perceived behavioral control is not significant in influencing intention. These findings can be taken into account when creating and evaluating campaigns related to corneal donation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library