Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yanto Yulianto
Abstrak :
Sebuah proyek pasti melibatkan beberapa pihak (stakeholder) untuk pelaksanaannya, Posisi para stakeholder tidak selalu berdekatan, bahkan sering lokasi proyek berbeda kota atau berbeda negara dengan lokasi para stakeholder. Kondisi seperti ini disebut dengan co-located proyek atau disebut sebagai proyek yang terkendala factor geografis untuk komunikasinya. Komunikasi merupakan salah satu factor penting dalam keberhasilan sebuah proyek. Faktor geografis yang memisahkan para stakeholder tidak boleh menjadi kendala dalam kelancaran komunikasi sebuh proyek. Beragam media komunikasi dapat dimanfaatkan untuk kemudahan dan kelancaran komunikasi, tetapi menjadi masalah yang signifikan apabila dengan lokasi yang berjauhan media komunikasi masih menggunakan media konvensional seperti pengiriman dokumen text atau photo melalui kurir, pengiriman pesan singkat melalui Short Message Service (SMS), atau percakapan melalui telepon. Pemanfaatan media internet untuk diaplikasikan pada komunikasi proyek menjadi hal yang menarik untuk diteliti, salah satu pemanfaatan media komunikasi melalui internet adalah komunikasi melalui email. Berdasarkan beberapa penelitian email masih mempunyai kelamahan untuk efektivitas komunikasi. Tuntutan efektifitas komunikasi proyek semakin hari semakin meningkat, sehingga muncul teknologi baru yang lebih dikenal dengan istilah web 2.0 dengan microblogging nya, sebagai alternative media komunikasi. Dalam penelitian ini dibahas mengenai sejauh mana penggunaan microbloging dapat meningkatkan efektiifitas waktu komunikasi dalam proyek yang terkendala factor geografis. Penelitian dilakukan diawali dengan kajian pustaka untuk mengidentifikasikan factor-faktor apa saja yang diharapkan para stakeholder untuk efektifitas komunikasi dalam sebuah proyek, kemudian penelitian dilanjutkan dengan mengidentifikasi fasilitas-fasilitas apa saja dalam teknologi microblogging yang dapat memenuhi tuntutan kebutuhan komunikasi proyek tersebut. Analisa Statistik diterapkan untuk menghitung seberapa besar pengaruh microblogging terhadap efektifitas waktu komunikasi sebuah proyek. Dan membuktikan bahwa penggunaan microblogging pada komunikasi.
A project consist of multiple parties (stakeholders) for the implementation, the position of the stakeholders are not always contiguous, and often the project site different cities or different countries with the location of the stakeholder's office. This condition is called "colocated project" or projects constrained by geographic factor. Communication is one important factor in the success of a project. Geographic factors that separate the stakeholders should not be an obstacle in the smooth running of the project. Variety of communication media can be used for easy and smooth communication, but significant problem will still occurs when we still using conventional ways for remote communication. Conventional ways such as mail delivery via courier, sending short messages via Short Message Service (SMS), or phone conversations. Use of internet media to be applied to project communication becomes interesting to study, one of the utilization of communication media over the Internet is communication through email. Based on several studies still have weaknesses email for communication effectiveness. Demands of the effectiveness of project communication is increasingly rising, so there is a new technology, better known by the term Web 2.0 with its microblogging, as an alternative medium of communication. This study addressed the extent to which the use of microblogging may increase effectivity of project communication that constrained geographic factors. The study was conducted starting with a literature review to identify any factors that are expected of stakeholders for effective communication in a project, then proceed with research to identify any facilities in the microblogging technology that can meet the demands of the communication needs of the project. Statistical analysis is applied to calculate how much influence of microblogging to the effectiveness of project communication. And prove that the use of microblogging in project communications can be applied to improve the effectiveness of project communication.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T30589
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Marahalim
Abstrak :
Proyek-proyek migas dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap fasilitas produksi sumber energi. Ada fenomena di pelaksanaan proyek migas, yaitu seringnya terjadi keterlambatan waktu penyelesaian dan kelebihan biaya dari yang direncanakan. Komunikasi merupakan hal yang penting diperhatikan dalam mendukung kesuksesan kinerja proyek. Dibuat suatu hipotesa bahwa peran peran PMO dapat meningkatkan efektivitas komunikasi proyek. Kuesioner dilakukan terhadap pimpinan proyek migas Indonesia. SEM-PLS digunakan untuk menganalisa hubungan antara masing-masing variabel. Hasil penelitian memperoleh faktor-faktor dominan dalam komunikasi proyek dan peran PMO. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari peran PMO terhadap komunikasi proyek dalam meningkatkan kinerja proyek migas.
Oil & gas projects are performed to support energy production facilities. There is a fenomena where project execution in oil & gas industry often have experiences in schedule delay and cost overrun compared to the plan. Communication is one of important thing which has impact to the project performance. Hipotesis was developed that PMO role can improve project communication effectiveness. Quesioner was performed distributed to the Oil & Gas Project Managers in Indonesia. SEM-PLS was used to analise relationship among variables. Result obtained dominan factors in project communication and also PMO role. Result also shows that PMO role has a significant influence in project communication to improve the project performance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T52855
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minto Rahayu
Abstrak :
ABSTRAK
Bahasa sebagai alat komunikasi di industri konstruksi yang banyak menggunakan sumber daya manusia, sangat memegang peranan. Tenaga kerja baru dapat bergerak atau bekerja dengan baik apabila telah menerima instruksi dengan jelas.

Dalam manajemen proyek konstruksi terdapat mekanisme informasi yang menggerakkan proses produksi. Proses produksi berlangsung berdasarkan rencana kerja dan syarat-syarat serta gambar kerja (bestek) yang diinterpretasikan oleh proyek manajer dalam bentuk petunjuk operasional. Petunjuk ini disampaikan kepada mandor untuk kemudian berturut-turut disampaikan kepada tukang dan laden. Dua komponen terakhir inilah yang akan mengerjakan hasil interpretasi dalam bentuk hasil produksi berupa bangunan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, bahasa operasional harus mengandung pengertian yang seragam dan dapat dimengerti oleh semua pihak yang terlibat. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional seyogyanya dapat mewadahi kepentingan tersebut. Dengan pengertian yang seragam ini diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat efektif dan memenuhi target.

Melalui penelitian dengan metode survey dan analisis presentase ini, diperoleh secara empiris bahasa yang digunakan, faktor penghambat, dan sarana komunikasi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, baik kepada bawahan, atasan, dan menyilang.

Bahasa yang paling banyak digunakan ialah bahasa Indonesia, dan sangat sedikit menggunakan bahasa daerah dan bahasa Inggris. asing. Hambatan komunikasi yang dominan ialah makna kalimat kurang jelas, daya tangkap penerima kurang, dan kurang tepat memilih sarana atau bentuk komunikasi. Sarana dan bentuk komunikasi yang sering dipakai ialah instruksi lisan untuk bawahan, laporan untuk atasan, dan pendekatan non formal untuk menyilang.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Alfandias Seysna Putra
Abstrak :
Batu bara sebagai sumberdaya energi yang masih banyak digunakan serta proyek penambahan banyak dilakukan terutama di Kalimantan & Sumatera karena Indonesia merupakan negara dengan cadangan batu bara terbesar di dunia. Memiliki tantangan yaitu harga batu bara acuan yang fluktuatif yang mempengaruhi investasi infrastruktur penunjang operasional dan investasi sumberdaya manusia. Pada tahun 2016-2019 terjadi tren peningkatan investasi infrastruktur dimana >50% mengalami Keterlambatan. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena rendahnya pengawasan terhadap proyek infrastruktur karena adanya gap pengetahuan dan kompetensi tentang pengawasan proyek dari pengawas owner dari lintas fungsi yang menyebabkan keterlambatan. Fenomena yang terjadi adalah rendahnya kualitas komunikasi antara pengawas PT. X dengan kontraktor pelaksana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor komunikasi yang mempengaruhi kinerja waktu proyek serta mengembangkan knowledge management system sebagai media peningkatan komunikasi proyek di organisasi PT. X. Model Knowledge Management yang digunakan adalah SECI Model. Hasil dari penelitian ini terdapat lima faktor dominan komunikasi proyek antara lain: (1) Sistem Komunikasi; (2) Pengetahuan & Keterampilan; (3) Bahasa & Budaya; (4) Perencanaan Komunikasi Proyek; dan (5) Organisasi Proyek. Selain itu knowledge management memiliki peran mediasi secara penuh (full mediation) dalam meningkatkan hubungan komunikasi proyek dengan kinerja waktu proyek sehingga dapat dikembangkan 20 aktivitas implementasi yang dapat dilaksanakan pada organisasi owner proyek infrastruktur di pertambangan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi proyek. ......Coal as an energy resource is still widely used and many additional projects are being carried out, especially in Kalimantan & Sumatra because Indonesia is a country with the largest coal reserves in the world. A major challenge is the fluctuating coal reference price, which affects investments in operational infrastructure and human resources. In 2016-2019 there was a trend of increasing infrastructure investment where >50% experienced delays. One of the reasons for the low supervision of infrastructure projects is the lack of knowledge and competency among supervisors across functions, which causes delays. The phenomenon that occurs is the low quality of communication between supervisors of PT. X with the implementing contractor. The purpose of this study is to identify communication factors that affect project time performance and develop a knowledge management system as a medium for improving project communication in the PT. X. The Knowledge Management Model used is the SECI Model. The results of this research are five dominant factors of project communication, among others: (1) Communication System; (2) Knowledge & Skills; (3) Language & Culture; (4) Project Communication Planning; and (5) Project Organization. In addition, knowledge management has a full mediation role in improving project communication relations with project time performance so that 20 implementation activities can be developed that can be carried out in the organization of infrastructure project owners in mining to increase the effectiveness of project communication.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eridani Sindoro Soekarno
Abstrak :
Sebaik-baiknya proyek direncanakan, pada prakteknya dalam penyelenggaraan suatu proyek masalah dan konflik tidak dapat dihindari. Dengan begitu banyaknya pihak dengan latar belakang dan kepentingan berbeda yang terlibat, ilmu pengelolaan komunikasi dan konflik sangat dibutuhkan demi keberhasilan kolaborasi para pihak untuk mencapai tujuan proyek tersebut. Dalam penelitian ini penulis berhipotesa bahwa faktor komunikasi dan konflik sangat mempengaruhi keberhasilan kolaborasi tim proyek tersebut. Dengan metode kuesioner dengan melibatkan 127 responden yang terbagi dari proyek bangunan gedung dan infrastruktur, penulis menghimpun data yang selanjutnya di analisa menggunakan SPSS dan SEM PLS 3.0. Dari analisa data tersebut dihasilkan temuan bahwa (1) indikator mencari kesepakatan (variabel konflik) dan (2) indikator perencanaan komunikasi (variabel komunikasi) terbukti berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keberhasilan kolaborasi, dan perlu dilakukan pengelolaan yang baik demi meningkatkan keberhasilan kolaborasi pada tim rancang bangun. Hasil penelitian ini ditujukan untuk membantu proyek lain dalam mengembangkan pengelolaan komunikasi dan konflik demi keberhasilan pada kolaborasi tim proyek mereka. ......Even the project is well planned, problems & conflict are inevitable during the process. With so many parties in different backgrounds and interests are involved, knowledge about communication and conflict management is needed for support the success of stakeholder collaboration to achieve projects goals. In this study the authors hypothesize that communication and conflict factors are significantly affect the success of the project team collaboration.With questionaire method involving 127 respondents who are divided from buildings and infrastructures projects, data collected and analyzed using SPSS and SEMPLS 3.0. From the data analyzed, it is found that (1) agremeent finding indicator (variable conflict) and (2) Communication planning (variable communication) proven to be directly and significant affecting the succes of collaboration, and need to be managed in order to improve the succes rate of design and build collaboration team. The result of this research are aimed to assist other projects in developing communication and conflict management for success on their project team collaboration.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Mardiana
Abstrak :
Dalam keterlibatan kompleks proyek konstruksi, kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk berinteraksi karena apabila terdapat kesalahan, akan menyebabkan penyimpangan biaya, waktu, mutu. Pemahaman manajer proyek dalam manajemen komunikasi menjadi penting karena kekuatan manajer proyek dalam menyampaikan informasi kepada tim sangat berpengaruh. Tujuan penelitian ini adalah mencari faktor-faktor komunikasi dari pemahaman manajer proyek, aplikasinya, dan pengaruhnya terhadap mutu. Analisis yang dilakukan adalah mendata beberapa proyek di Jakarta dari PT. X dengan analisis statistic validitas dan reabilitas, non-parametrik, deskriptif, serta korelasi dan regresi. Dengan hasil ini dapat diketahui faktor-faktor komunikasi yang buruk yang mengakibatkan penurunan kinerja mutu dari implementasi manajer proyek.
In the complexity of construction project, ability of communicating is needed to decreases bad effects in cost, time, and quality. Comprehension of a project manager in project communication management being important because the power of project manager in informing is strongly influencing. The analysis for this research is taking data on projects in Jakarta from PT. X. Processing data is done by statistic analysis which is validity and realibility, non parametric, descriptive, correlation and regression analysis. With this product, will be found the communication factors that decreasing the quality performance from management communication project knowledge implementation of a project manager.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50550
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library