Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gati Dwi Yuliana
"ABSTRAK
Tesis ini membahas persepsi dewasa muda tentang seks dan seksualitas dalam dua bentuk, yaitu secara langsung dan termediasi teknologi komunikasi serta mediasi teknologi komunikasi pesan seks dan seksualitas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-eksploratif. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi dewasa muda tentang seks dan seksualitas sama antara perempuan dan laki-laki, lajang dan menikah, yaitu dalam bentuk konkrit sekaligus abstrak. Selanjutnya, persepsi dewasa muda tentang seks dan seksualitas dalam komunikasi termediasi teknologi berbeda-beda antara laki-laki lajang dan menikah. Kemudian, mediasi teknologi komunikasi pesan sexting memperlihatkan cara dan alasan yang berbeda-beda dewasa muda menggunakan text based chat dalam aktivitas sexting.

ABSTRACT
This research discussed about young adult perception of sex and sexuality in direct and mediated communication. This research is explorative descriptive qualitative. Thinking about sexting in young adult give us information that young adult have different sex and sexuality perception depend on sex, and status of marriage in both direct and mediated communication. In direct communication they have same perception about sex as real and abstract concept. In mediated communication, they are different perception about sexuality between who got marriage and not. Then, the way and reason on doing sexting bring BBM into as communication technology which mediated sexting."
2013
T35063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Devina
"Salah satu dampak dari pandemi COVID-19 adalah peralihan kegiatan olahraga secara tatap muka ke komunikasi termediasi komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek komunikasi yang menunjang kehadiran sosial berdasarkan penilaian penggiat olahraga dalam kegiatan olahraga daring pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai empat penggiat olahraga dan analisis konten terhadap publikasi akun Instagram milik pusat kebugaran di Jakarta. Peneliti menemukan bahwa kehadiran sosial dalam kegiatan olahraga daring bergantung pada sinkronitas komunikasi termediasi komputer dan peran instruktur dalam memberikan umpan balik. Meskipun para informan memiliki kesan positif terhadap kehadiran sosial dalam kegiatan olahraga daring, mereka tidak merasa puas dengan kondisi tersebut. Hal ini terlihat dari pilihan mereka untuk tetap berolahraga secara tatap muka pada masa pandemi COVID-19.

The COVID-19 pandemic has changed people’s workout practices from in person method into computer-mediated communication. This research describes communication aspects to understand social presence of workout activities in a computer-mediated environment through the lense of Indonesian sports enthusiasts during COVID-19 pandemic. This research is a descriptive study employing qualitative approach of case study, and data are collected through in-depth interviews and digital documentation of Instagram contents which are published by five workout studios in Jakarta. Findings show that social presence depends on the synchronicity of communication and the role of other people who are involved in mediated workouts. Although workout experience through computer-mediated communication has positive responses, participants are not fully satisfied with this condition as they prefer face-to-face of offline environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masashi Sayama
"This article discusses the interaction between Virtual YouTubers (VTubers) and their audience, including the motivations for communication between VTubers and their fans. Using the example of two Indonesian VTubers, Hana Macchia from NIJISANJI ID and Moona Hoshinova from Hololive Indonesia, this study is based on the theory of computer-mediated communication. More specifically, the concept of hyper-personal communication in the formation of online identities of VTubers as a result of interaction and feedback exchange between VTubers as message senders and fans as message recipients on the YouTube platform. Data were collected through observation and then analyzed using multimodality analysis. Three points of findings include: 1) VTuber intentionally modify their communication to create an ideal impression; 2) Although information is conveyed to VTuber fans that has been modified to protect the character identity of the VTuber, fans try to understand and imagine more than the information they receive; 3) VTuber is a conception formed with fans where through two-way interaction, they create meaning and online identity for VTuber. The existence of VTubers has only recently spread in Indonesia. Therefore, further research is needed to see the potential spread of its popularity in the Indonesian market.

Artikel ini membahas bagaimana interaksi antara Virtual YouTuber (VTubers) dan audiens, termasuk apa saja motivasi terjadinya komunikasi antara VTubers dan penggemarnya. Menggunakan contoh dua VTuber Indonesia, Hana Macchia dari NIJISANJI ID dan Moona Hoshinova dari Hololive Indonesia, studi ini didasari pemikiran teori komunikasi termediasi komputer. Lebih khususnya lagi, konsep komunikasi hyper-personal dalam pembentukan identitas online para VTuber sebagai hasil interaksi dan pertukaran feedback antara VTuber sebagai pengirim pesan dan penggemar sebagai penerima pesan pada platform YouTube. Data dikumpulkan lewat observasi kemudian dianalisis menggunakan analisis multimodalitas. Tiga poin temuan antara lain: 1) VTuber secara sengaja memodifikasi komunikasi mereka untuk menciptakan kesan ideal; 2) Meskipun informasi yang disampaikan kepada penggemar VTuber itu diedit untuk menjaga kerahasiaan dan identitas karakter VTuber, penggemar mencoba memahami dan membayangkan lebih dari informasi yang diberikan.; 3) VTuber merupakan suatu konsepsi yang dibentuk bersama penggemar dimana melalui interaksi dua arah, mereka menciptakan makna dan identitas online VTuber. Keberadaan VTubers baru beberapa tahun terakhir menyebar di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat potensi penyebaran popularitasnya di pasar Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Girly Kurniati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pengelolaan hubungan yang dilakukan oleh para pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh. Untuk mengetahui proses perkembangan dan pengelolaan hubungan, peneliti menggunakan Teori Penetrasi Sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor serta tahapan hubungan antarpribadi yang dikemukakan oleh Devito. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma post positivis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan perkembangan hubungan antarpribadi tidak bersifat linear karena dimungkinkan terjadinya lompatan maupun kemunduran dalam tahapan hubungan. Pergerakan antartahap sangat dipengaruhi oleh keterbukaan diri individu terhadap pasangannya dan juga kemampuan mereka dalam mengelola konflik. Meski teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hubungan romantis jarak jauh, namun para narasumber juga menyadari bahwa efektivitas komunikasi yang dilakukan secara tatap muka (face to face) belum dapat digantikan secara utuh oleh komunikasi termediasi (mediated communication).

This research aims to understand the relationship development and management of romantic couples who undergo a long-distance relationship. The implementation of Social Penetration Theory by Altman and Taylor and also Devito’s interpersonal relationships stages is to understand the process of the development and management of romantic relationships. This is a qualitative research with post-positivist paradigm.
The results indicated that stages of interpersonal relationships are not a linear process due to the possible occurrence of leap as well as setbacks among stages. Movement between stages was strongly influenced by the willingness of individual to disclosure himself towards his partner and also their ability to manage conflicts. Although technology has a huge impact for the continuity of romantic long-distance relationships, yet the informants realize that the effectiveness of face-to-face communications cannot be replaced completely by mediated communication.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roswita Oktavianti
"Penelitian ini fokus pada jaringan komunikasi termediasi teknologi yang dimanfaatkan jurnalis untuk mengumpulkan berita. Jaringan komunikasi termediasi teknologi berupa mailing list menjadi medium berbagi untuk mengatasi keterbatasan aktor manusia di tengah semakin banyaknya aktor, agensi dan aktan berupa ketidakpastian dalam jaringan. Ini berdasarkan konstruksi aktor yang mengetahui biografi jaringan, maupun aktor yang tidak mengalami jaringan awal. Proses di mana aktor bergabung dalam jaringan dipandang sebagai tindakan translasi. Dalam Teori Jaringan Aktor, translasi sebagai sebuah proses assembling meliputi problematisasi, interessement, enrollment, mobilisasi, dan inskripsi. Translasi juga melibatkan banyak aktor, agensi dan aktan sehingga lebih banyak melibatkan proses berbagi. Keberhasilan translasi ditandai dengan upaya mempertahankan jaringan berbagi aktor lewat pembentukan jaringan baru melalui translasi. Penelitian kualitatif ini ingin mengetahui cara jurnalis mengkonstruksi jaringan, serta alasan melakukan assembling dan mempertahankan hubungan.

This study focuses on technology-mediated communication network used by journalists to gather news (newsgathering). Technology-mediated communication network in the form of a mailing list is a sharing medium to overcome the limitations of the human actors in the middle of the increasing number of actors, agencies and actant in form of uncertainty in the network. It is based on the actors? construction who knows the biography of the network, as well as the actors who did not experience the initial network. The process by which an actor joins the network is seen as a translation. In the Actor-Network Theory, translation phase as a process of assembling human actors and non-human actors includes problematization, interessement, enrollment, mobilization, and inscriptions. Translation also involves more actors on it, whether human actors, non-human actors, agency, and actant. In other words, more sharing is done. The success of translation is characterized by the efforts to maintain actor-sharing network through translation of new networks. This qualitative research is also to find out how journalists construct a network, as well as the reasons for assembling and maintaining relationships."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library