Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nandy Setiadi Djaya Putra
"Makalah ini menampilkan analisa matematik pada bentuk semi tak hingga yang dibangkitkan temperatur osilasi dengan mengunakan modifikasi hukum Fourier tentang konduksi kalor atau lebih dikenal dengan persamaan konduksi kalor hyperbolik sebagai dasar perhitungan untuk menentukan termal difusivitas, waktu termal relaksasi dan termal konduktivitas secara simultan. Pada persamaan konduksi kalor hyperbolik atau juga bisa disebut persamaan tidak mengikuti Fourier mengasumsikan bahwa kecepatan rambat kalor di dalam medium adalah terbatas Solusi eksak dalam makalah ini dapat dijadikan dasar untuk merekayasa alat ukut baru yang dapat mengukur ketiga parameter tersebut.

The presented paper is mathematical analysis on the semi-infinite body by applying hyperbolic heat conduction equation as a basic calculation to determine thermal diffusivity, thermal relaxation time and thermal conductivity. Hyperbolic heat conduction equation is called also as non Fourier equation, where in this equation is assumed that the heat propagation velocity is finite. Exact solution in this paper can be considered as a basic design for new experimental apparatus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Poulikakos, Dimos
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice-Hall, 1994
621.402 2 POU c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tarwoto
Jakarta: Sagung Seto, 2013
611.8 TAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Guntur Wijayanto
1988
S26931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandya Priyambada
"Mobil yang di parkir di tempat terbuka di bawah sinar matahari akan mengalami peningkatan temperatur di dalam kabin hingga 52,4 °C. Hal ini disebabkan konduksi terhadap badan mobil, konveksi di dalam kabin mobil dan radiasi dari sinar matahari terhadap kaca mobil serta pantulan radiasi oleh interior di dalam mobil. Untuk mengatasi peningkatan temperatur di dalam kabin maka dirancang sebuah pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik. Pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik tersebut memiliki dua sisi yaitu sisi panas dan sisi dingin dengan sumber listrik dari accu. Dengan demikian diharapkan pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik dapat mengurangi temperatur panas di didalam kabin mobil. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan pendingin kabin mobil berbasis termoelektrik ini dapat menurunkan temperature hingga 48°C.

Cars are parked in the open directly from the sun will increase the temperature inside the car cabin up to 52.40C. This is due to car bodies conduction, convection inside the car cabin and radiation from the sun on the windshield and the reflection of radiation by the interior in the car cabin. The cabin cooler based on thermoelectric has two surfaces, the hot side and the cold side which the power source come from the batteries. It is expected the cabin cooler based on thermoelectric can reduce the temperature inside the car cabin. The result showed that the use of the cabin cooler based on thermoelectric can lower the temperature in car cabin to 480°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanafi
"Electrocardiogram ( EKG ) adalah alat pengukur sinyal jantung yang digunakan untuk mendiagnosa fungsi jantung. Pada rumah-sakit atau unit pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, pos kesehatan yang letaknya jauh dari kota besar, jumlah alat tersebut belum terlalu banyak karena harganya masih relatif mahal. Selain harga peralatan mahal, ada kendala lain yang dihadapi tenaga kesehatan di unit-unit pelayanan yang letaknya jauh terpencil dalam hal konsultasi dengan konsulen atau dokter ahli di rumah sakit pusat yaitu masalah waktu dan biaya.
Untuk membantu mengatasi masalah tersebut, penulis merancang prototype alat EKG yang diberi nama EKG Telemedika. Alat ini direncanakan berfungsi untuk mengukur sinyal jantung, kemudian dapat mengirirnkan sinyal tersebut ke tempat lain dengan menggunakan komputer, modem dan jaringan telepon PSTN.
Perancangan yang dilakukan terdiri dari perancangan sistem, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras berupa pembuatan kard EKG yang terdiri dari bagian pengendali menggunakan sistem minimum mikroprosessor 8031, proteksi dan penyangga, lead selektor, penguat differensial, filter, rangkaian isolasi dan konverter analog ke digital.
Hasil pengujian yang dilakukan pada slat tersebut menunjukan bahwa EKG telemedika dapat mengukur sinyal jantung dari phantom EKG ( alas simulasi pembangkit sinyal jantung ), meskipun sinyalnya masih dipengaruhi oleh noise dan pengiriman sinyal jantung melalui jaringan telepon dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T16748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mahmudah
"ABSTRAK
Tulisan ini membahas sebuah metode untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial dimana persamaannya mengandung parameter Є. Metode ini menggunakan deret pangkat dari Є sebagai deret perturbasi. Kemudian persamaannya dikelompokkan menurut Єn , dengan menyamakan koefisien dari Єn = 0 maka pemecahannya didapatkan dengan cara rekursi yaitu : Pertama didapat solusi Uo dimana Uo adalah solusi persamaan yang direduksi setelah Uo didapat maka U1 akan didapat sehingga U = U1Є + 0 . (Є2). Hasil dari metode ini dapat dibandingkan dengan hasil eksata."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denitto Putranda Bamasesha
"ABSTRAK
Perpindahan panas adalah suatu fenomena penghasilan energi panas, perubahan energi panas, dan pertukaran energi panas. Ilmu ini juga mempelajari tentang cara menghasilkan energi panas di suatu kondisi tertentu. Fenomena perpindahan panas menjadi fenomena yang sering terjadi dalam industri proses. Pada material, perpindahan panas ditentukan oleh sifat kondiktivitas sebuah material. Perpindahan panas yang terjadi dapat disebut sebagai konduksi. Konduksi merupakan perpindahan panas yang memerlukan sebuah medium perantara tanpa disertai dengan perpindahan medium perantara tersebut. Konduksi dapat terjadi pada material atau medium yang beragam. Material atau medium dapat berfasa padat, cair, dan juga gas. Untuk mengetahui bagaimana sebuah material menghantarkan panas, perlu dilakukan pengukuran konduktivitas termal. Pengukuran konduktivitas termal dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat ukur tertentu seperti thermometer dan juga thermokopel, karena pada dasarnya sistem pengukuran alat-alat ini adalah dengan menggunakan prinsip konduktivitas termal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan temperature data logger yang dihubungkan dengan cooling box peltier. Material yang digunakan dalam pengukuran adalah Aluminium sebagai material padat dan juga aquadest sebagai material cair. Penurunan temperatur selama 30 detik akan menjadi acuan dan nilainya kemudian akan diolah untuk menentukan nilai Kl.

ABSTRACT
Heat transfer is a phenomenon of heat energy production, changes in heat energy, and heat energy exchange. This science also learns about how to produce heat energy under certain conditions. The phenomenon of heat transfer becomes a phenomenon that often occurs in the process industry. In materials, heat transfer is determined by the conductivity of a material. The heat transfer that occurs can be referred to as conduction. Conduction is a heat transfer that requires an intermediate medium without the transfer of the intermediate medium. Conduction can occur in a variety of materials or media. Material or medium can be solid, liquid, and also gas. To find out how a material conducts heat, it is necessary to measure thermal conductivity. Measurement of thermal conductivity can be done by using certain measuring devices such as thermometers and thermocouples, because basically the measurement system for these devices is to use the principle of thermal conductivity. Measurements were made using a temperature data logger connected to a peltier cooling box. The material used in the measurement is Aluminum as a solid material and also Aquadest as a liquid material. A temperature drop of 30 seconds will be the reference and the value will then be processed to determine the value of Kl."
Depok: Fakultas Teknik. Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggriawan Rayzadmiko
"Telah berhasil dibangun pengendali temperatur probe dingin pada sistem karakterisasi material termoelektrik menggunakan kendali PID dengan metode tuning IMC dan telah diuji pada tiga temperatur, yaitu 10°C, 15°C, dan 20°C. Pada temperatur 10°C berhasil stabil dengan gangguan laju konduksi 8,8 W, temperatur 15°C berhasil stabil dengan gangguan laju konduksi 18 W, dan temperatur 20°C berhasil stabil dengan gangguan laju konduksi 19 W. Pengujian tersebut membutuhkan temperatur dingin konstan dan temperatur panas sebagai pemberi gangguan. Untuk membuat temperatur dingin digunakan sel peltier dengan daya 30 W, sementara untuk membuat gangguan panas digunakan empat elemen pemanas konfigurasi paralel dengan daya total 95 W. Selain itu, penelitian ini dilakukan dalam vakum dengan tekanan 2162 uHg. Menggunakan mikrokontroler untuk memproses pengendalian temperatur probe dingin dan untuk mengirim output pengendalian menuju sel peltier juga membaca temperatur pada probe dingin. Output pengendalian berupa sinyal PWM yang dapat divariasikan duty cycle-nya.

A cold probe temperature controller on thermoelectric material characterization system has been successfully built using PID control with the IMC tuning method and has been tested at three temperatures: 10°C, 15°C, and 20°C. At a temperature of 10°C successfully stabilized with a conduction rate disturbance of 8,8 W, at a temperature of 15°C successfully stabilized with a conduction rate disturbance of 18 W, and at a temperature of 20°C successfully stabilized with a conduction rate disturbance of 19 W. The test requires a constant cold temperature and hot temperature as a disturbance. To create cold temperatures, a peltier cell with a power of 30 W is used, while to create a heat disturbance, four heating elements are used in parallel configuration with a total power of 95 W. In addition, this research was carried out in a vacuum with a pressure of 2162 uHg. Using a microcontroller to process the temperature control of the cold probe and to send the control output to the peltier cell also reads the temperature on the cold probe. The control output is in the form of a PWM signal whose duty cycle can be varied."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyatma Evan Danendra
"Perpindahan panas merupakan suatu proses atau fenomena untuk menghasilkan energi panas, dan proses perturakan energi panas. Fenomena perpindahan panas ini sering kali terjadi pada industri – industri proses manufaktur. Perpindahan panas biasa terjadi secara konduksi. Konduksi adalah perpindahan panas yang membutuhkan medium atau perantara dan tanpa disertai dengan perpindahan perantara yang ada. Konduksi biasa terjadi pada beragam jenis material atau perantara, bisa berfasa padat, cair, maupun gas. Perpindahan panas bisa diketahui dengan pengukuran konduktivitas termal. Pengukuran ini biasa dilakukan dengan alat ukur tertentu seperti thermometer dan termokopel. Dalam penelitian kali ini, pengukuran dilakukan menggunakan temperature data logger dan dihubungkan dengan cooling box peltier. Material yang digunakan adalah besi untuk fasa padat dan untuk fasa cair digunakan aquades dengan variasi yang berbeda-beda. Penurunan temperatur selama 30 detik akan menjadi acuan dan setelah didapatkan nilainya, kemudian akan diolah untuk mendapatkan nilai kl serta kesalahan relatif nya.

Heat transfer is a process or phenomenon of heat energy production, and heat energy exchange processes. Heat transfer phenomena often occur in the manufacturing process industry. Heat transfer usually occurs by conduction. Conduction is a heat transfer that requires medium without transfer the intermediate medium. Conduction can occurs in a variety of materials and media, can be liqud, solid, even gas. Heat transfers can be determined by measuring thermal conductivity, in this research measurements were done by using a temperature data logger connected to a peltier cooling box. The material used in the measurement is iron for solid phase and aquadest as a liquid phase. A temperature drop of 30 seconds will be the reference and after the value is obtained, it will be processed to obtain the value of kl and relative error.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library