Found 2 Document(s) match with the query
Misniwar
"
ABSTRAKPerang perbatasan Cina-India berlangsung dua bulan, yaitu Oktober dan November 1962. Perang tersebut disebabkan oleh sikap reaktif kedua belah pihak atas aktifitas militer masing-masing negara di perbatasan kedua negara.Perang perbatasan Cina-India bukan saja ditimbulkan oleh hal-hal yang sederhana seperti yang telah digambarkan pada paragaraf sebelumnya. Untuk itu penulis dalam skripsi ini menguraikan lebih jauh faktor-faktor apa saja penyebab perang tersebut.Ada empat faktor yang penulis kemukakan penyebab konflik yang berakhir menjadi perang yang melibatkan kedua negara. Faktor tesebut adalah historis, geografis, Kepentingan Nasional (keamanan), dan situasi dunia internasional pada saat itu. Keempat hal itulah yang penulis kemukakan sebagai penyebab tidak langsung konflik perbatasan kedua negara.
"
1996
S13040
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Yoga Rahmansyah Pratama
"Sebagai sebuah negara dengan bentuk kepulauan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai cukup banyak kawasan yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga, baik perbatasan daratan, lautan, maupun udara. Wilayah perbatasan adalah kawasan yang strategis dan penting untuk negara. Pada wilayah perbatasan banyak hajat hidup penduduk yang harus mendapatkan perhatian dalam aspek sosial, ekonomi, politik, lingkungan, budaya, hingga keamanan dan pertahanan nasional. Perhatian yang besar terhadap kawasan perbatasan harus dilakukan, mengingat penataan, pembangunan, dan pengembangan di kawasan-kawasan tersebut adalah hal yang mendasar dan primer untuk pembangunan nasional kedepannya. Sejak berdaulatnya Indonesia sebagai sebuah negara, terdapat banyak permasalahan yang pernah terjadi. Contoh permasalahan yang kerap timbul adalah sengketa perbatasan dengan negara tetangga dan kesejahteraan penduduk di wilayah perbatasan yang dapat menjadi penyebab bergesernya rasa nasionalisme penduduk di wilayah perbatasan. Kondisi kawasan Indonesia di perbatasan dengan negara Malaysia cukup tertinggal. Hal ini membuat kondisi Indonesia menjadi memprihatinkan dan diperlukan pengelolaan yang lebih baik agar tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan yang dapat menyebabkan tergerusnya kedaulatan nasional. Tesis ini berupaya menjelaskan tentang strategi mengatasi potensi konflik perbatasan Indonesia - Malaysia di Pulau Sebatik dalam perspektif intelijen. Metode deskriptif analitis menggunakan model Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan pada penelitian ini. Hasil observasi dan wawancara secara mendalam, ditemukan beberapa potensi konflik di Pulau Sebatik. Masih terdapat Outstanding Boundary Problem (OBP), belum adanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dan kesejahteraan masyarakat yang masih luput dari perhatian sehingga dapat memudarkan rasa nasionalisme merupakan beberapa potensi konflik yang dapat terjadi. Berlandaskan hasil analisis dengan menggunakan metode AHP dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prioritas yang harus diperhatikan adalah menggunakan strategi diplomatik untuk menyelesaikan OBP.
As an archipelagic country, the Unitary State of the Republic of Indonesia (NKRI) has a quite number of territories directly adjacent to neighboring countries, whether land, sea, or air. The state border area is a strategic and important area for the country. In border areas, many people's livelihoods need attention in social, economic, political, environmental, cultural, and national security and defense aspects. The border area must receive great attention, considering that the arrangement, development, and development of these areas are important and fundamental for future national development. Since Indonesia's sovereignty as a country, there have been many problems. Examples of problems that often arise are border disputes with neighboring countries and the welfare of people in border areas which have caused a shift in the sense of nationalism in border areas. The condition of Indonesia's territory bordering Malaysia is classified as underdeveloped. This makes Indonesia's condition of concern and better management is needed so as not to cause prolonged conflicts that can lead to the erosion of state sovereignty. This thesis seeks to explain strategies to overcome potential border conflicts between Indonesia and Malaysia on Sebatik Island from an intelligence perspective. This study used a descriptive-analytic method using the Analytic Hierarchy Process (AHP) model. From the results of observations and in-depth interviews, several potential conflicts were found on Sebatik Island. The existence of Outstanding Boundary Problems (OBP), the absence of a State Border Post (PLBN), and the welfare of the people that are still being neglected so that the sense of nationalism is fading are some potential conflicts that can occur. Based on the results of the analysis carried out in this study using the AHP method, it can be concluded that the priority that must be addressed is completing OBP using a diplomatic strategy."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library