Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
Nicholas Gautama Chandra
"Kebutuhan oksigen untuk terapi oksigen meningkat karena terjadinya pandemi yang dimulai pada tahun 2020. Konsentrator oksigen merupakan sebuah opsi untuk melakukan terapi oksigen kepada pasien di rumah, akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang terbaik, keluaran konsentrasi oksigen yang dihasilkan harus berada di atas 90%, maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem monitoring untuk dapat memastikan keluaran konsentrator oksigen di atas 90% dan dapat melakukan perawatan yang dibutuhkan jika menurun. Pada penelitian ini, berhasil dirancang sebuah konsentrator oksigen yang dapat menghasilkan konsentrasi oksigen 93,1% pada 0,5 LPM yang memiliki fitur monitoring jarak jauh dengan berdasarkan ESP32 soft access point. Pembacaan hasil keluaran konsentrator oksigen dibaca dengan menggunakan sensor OCS-3F 3,1 dengan resolusi konsentrasi oksigen 0,1% dan laju alir 0,1 LPM. Sistem monitoring yang berhasil dirancang dapat menampilkan hasil keluaran konsentrasi oksigen dan laju alir dengan menggunakan layar LCD TFT dan juga pada sebuah laman web lokal yang di host dengan menggunakan ESP32 soft access point.
Concentrated oxygen used for oxygen therapy is increasing due to the pandemic that is happening in early 2020. An oxygen concentrator is an excellent alternative to oxygen tanks for household use. An oxygen concentration output must be greater than 90% for medical use to be most effective. To ensure a greater than 90% concentration of oxygen output, a monitoring system is needed to confirm the concentration level of the output oxygen. In this research, an oxygen concentrator with an output of 93.1% oxygen concentration at 0.5 LPM with wireless monitoring based on ESP32 soft access point has been successfully constructed. The oxygen concentrator’s output is measured using an oxygen sensor OCS-3F 3.1 with a resolution of 0.1% oxygen concentration and 0.1 LPM airflow. A monitoring system that displays oxygen concentration and airflow to an LCD TFT screen and a local web page hosted by ESP32 soft access point has also been successfully constructed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Cornelia Christiani Vianney
"Konsentrator oksigen digunakan sebagai salah satu alat bantu terapi oksigen bagi para penderita hipoksemia. Konsentrator oksigen bekerja dengan mengambil udara dari lingkungan untuk mengadsorpsi nitrogen sehingga menghasilkan keluaran berupa udara terkonsentrasi oksigen. Umumnya konsentrator oksigen tersedia di layanan kesehatan dan memiliki ukuran yang besar untuk pemakaian beberapa pasien bersamaan. Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia yang tinggal jauh dari layanan kesehatan mengalami kesulitan dalam penjangkauan konsentrator oksigen. Di sisi lain konsentrator dengan ukuran yang lebih kecil dijual di pasaran dengan harga yang cukup mahal yang juga sulit dijangkau oleh masyarakat Indonesia dengan kondisi ekoonomi menengah ke bawah. Penelitian ini dilakukan dengan metode reverse engineering untuk merancang dan merakit sebuah prototipe konsentrator oksigen yang dapat berfungsi dengan tujuan portabel dan dengan biaya pembuatan yang murah (low-cost). Merujuk pada referensi sumber terbuka OxiKit dan sebuah produk komersial POC-05 Oxygen Concentrator, didapatkan sebuah produk prototipe konsentrator oksigen yang dapat menghasilkan udara terkonsentrasi oksigen sebagai keluaran menuju tangki produk dengan perkiraan parameter kerja berupa tekanan 0.1-0.2 MPa untuk mendapatkan kondisi fixed bed pada media filtrasi zeolite
An oxygen concentrator is used as one of the oxygen therapy aids for hypoxaemic sufferers. Oxygen concentrators work by taking air from the environment to adsorb nitrogen to produce an output in the form of oxygen-concentrated air. Generally, oxygen concentrators are available in health services and are large enough for multiple patients to use simultaneously. This condition causes Indonesians who live far from health services to experience difficulty reaching oxygen concentrators. On the other hand, concentrators with smaller sizes are sold in the market at a fairly high price which is also difficult for Indonesians with middle to lower economic conditions to reach. This research was conducted using the reverse engineering method to design and assemble an oxygen concentrator prototype that can function as portable and with low-cost manufacturing costs. Referring to the open-source reference OxiKit and a commercial product POC-05 Oxygen Concentrator, a prototype oxygen concentrator product was obtained, which can produce oxygen-concentrated air as an output to the product tank with an estimated working parameter of 0.1-0.2 MPa pressure to obtain fixed bed conditions on zeolite filtration media."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anissa Maharani
"Oksigen menjadi suatu hal yang krusial dan sangat dicari akibat dari melandanya pandemi COVID-19. Dengan angka terinfeksi semakin tinggi maka semakin sulit bagi masyarakat untuk mendapatkan tabung oksigen. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan konsentrator oksigen. Dengan menyerap udara dari lingkungan sekitar, alat kesehatan ini akan menyaring kandungan-kandungan dari udara tersebut sehingga menghasilkan oksigen dengan kemurnian yang mencapai 95%. Penyaringan dilakukan oleh sebuah material yang bernama zeolite LiX dan proses yang bernama Pressure Swing Adsorption (PSA). Zeolite sendiri menjadi material pilihan uatama akibat kemampuannya dalam membedakan gas berdasarkan luas permukaannya. Proses Pressure Swing Adsorption (PSA) umumnya terdiri dari dua kolom untuk bergantian melakukan proses adsorpsi dan desorpsi agar terproduksi oksigen murni secara kontinu. Untuk memastikan bahwa proses PSA akan berjalan dengan baik, penelitian ini akan berfokus untuk melakukan simulasi sebelum diterapkan secara eksperimental. Simulasi akan dilakukan dengan menggunakan finite element method dengan menggunakan software COMSOL Multiphysics dengan mensimulasikan fluida dinamis pada media berpori. Hasil yang didapatkan dari simulasi PSA adalah laju aliran tertinggi sebesar 12,422 cm/s untuk panjang sieve bed 12 cm dan semakin panjang sieve bed semakin turun juga kecepatan gas, pada sieve bed berukuran 30 cm didapatkan flowrate sebesar 4,97 cm/s. Untuk konsentrasi oksigen terserap pada seluruh bed adalah konstan yaitu 9,37 mol/m3 dan nitrogen berada di kisaran 35,526 - 35,823 mol/m3. Kemurnian oksigen mengalami peningkatan hingga mencapai peak pada ukuran sieve bed 3 cm yaitu 90,227% dan kemudian mengalami penurunan yang sangat besar setiap panjang sieve bed diperbesar. Hal yang sama terjadi pada oxygen recovery dengan nilai tertinggi adalah pada sieve bed berukuran 6 cm yaitu 74,468%. Hasil dari simulasi ini dilakukan dengan upaya untuk mencari parameter yang sesuai untuk melawan masalah yang dialami konsentrator oksigen selama ini yaitu terjadinya penurunan kemurnian ketika laju aliran ditingkatkan.
Oxygen has become crucial as a result of the COVID-19 pandemic. With the high numbers of the infected, it’s difficult for people to get oxygen cylinders. An alternative to overcome this problem is to use an oxygen concentrator. By absorbing air from the environment, this medical device will filter the contents of the air to produce oxygen with a purity that reaches 95%. Filtration is carried out by a material called zeolite LiX and a process called Pressure Swing Adsorption (PSA). Zeolite is chosen due to its ability to distinguish gases based on their surface area. The PSA process generally consists of two columns to alternately carry out the adsorption and desorption processes in order to produce pure oxygen continuously. To ensure the PSA process will run well, this research focuses on conducting simulations before being applied experimentally. Simulations will be carried out using the finite element method using COMSOL Multiphysics by simulating dynamic fluids on porous media. The results obtained from the PSA simulation are the highest flowrate of 12.422 cm/s from a 12 cm long sieve bed and the longer the sieve bed is, the lower the flowrate. The concentration of oxygen adsorbed throughout the bed was constant at 9.37 mol/m3 and the adsorbed nitrogen was in the range of 35.526 – 35.823 mol/m3. The oxygen purity alongside oxygen recovery will grow until its peak then will decrease as the sieve bed size increase. The peak of the oxygen purity is at 90.227% from the 3 cm sieve bed and for the oxygen recovery is 74.468% at 6 cm. The result are carried out in an effort to find the right parameter to counter the problem experienced by the oxygen concentrator so far, namely the decrease in purity when the flow rate is increased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Laurens Hendrika Oktaviani Ronadame
"Situasi pandemi COVID-19 yang semakin buruk menyebabkan Indonesia mengalami tekanan yang signifikan terhadap pelayanan kesehatan. Indonesia menghadapi tantangan salah satunya dengan menyediakan pasokan oksigen bagi pasien yang menderita COVID-19. Konsentrator oksigen adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam perawatan pasien penderita COVID-19. Konsentrator oksigen menyediakan oksigen dengan mengambil udara sekitar yang di dalamnya terdapat berbagai kandungan zat. Berbagai kandungan zat ini akan dipisahkan sehingga menghasilkan tingkat kemurnian oksigen lebih dari 95 persen. Proses pemisahan kandungan zat ini disebut Pressure Swing Adsorption (PSA). Pada penelitian ini, pemisahan oksigen dengan proses PSA menggunakan zeolit Li-LSX sebagai adsorben. Simulasi numerik PSA dilakukan dengan metode Partial Differential Equation (PDE). Luaran yang diharapkan mampu menunjukkan pengaruh antara parameter pada feed, waste, dan produk, serta bed terhadap hasil komposisi produk. Hasilnya didapatkan kemurnian oksigen 93 persen untuk validasi dengan percobaan yang pernah ada sebelumnya. Percobaan yang dilakukan pada variasi tinggi bed dan waktu cycle organizer juga mempengaruhi kemurnian oksigen yang optimal pada tinggi bed 150 cm dan waktu cycle organizer 70 detik pada langkah pertama dan ketiga
The worsening situation of the COVID-19 pandemic has caused Indonesia to experience significant pressure on health services. Indonesia faces challenges, one of which is providing oxygen supplies for patients suffering from COVID-19. Oxygen concentrator is one of the tools that can be used in the treatment of patients with COVID-19. Oxygen concentrator provides oxygen by taking in the surrounding air which contains various substances. The various contents of these substances will be separated to produce an oxygen purity level of more than 95 percent. The process of separating these substances is called Pressure Swing Adsorption (PSA). In this research, the separation of oxygen by the PSA process used zeolite Li-LSX as an adsorbent. Numerical simulation of PSA was carried out using the Partial Differential Equation (PDE) method. The expected output is able to show the influence of the parameters on feed, waste, and product, and bed on the results of product composition. The results obtained 93 percent oxygen purity for validation with previous experiments. Experiment carried out on variations in bed height and cycle organizer time also affected the optimal oxygen purity at 150 cm bed height and 70 seconds cycle organizer time in the first and third steps."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Fauzan Al Farisi
"Kebutuhan penggunaan konsentrator oksigen sebagai salah satu perangkat medis dalam terapi oksigen semakin meningkat di kala pandemi yang sedang dihadapi Indonesia. Penggunaan konsentrator oksigen yang memerlukan pengaturan laju aliran oksigen secara manual dianggap kurang praktis terutama bagi pasien berusia lanjut. Pada penelitian ini berhasil dirancang sebuah sistem automasi menggunakan metode algoritma closed-loop dan semi-closed-loop untuk mengontrol laju aliran oksigen yang dapat menyesuaikan kebutuhan pasien berdasarkan data saturasi oksigen darah dari pulse oximeter berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) yang dipakai pada salah satu ujung jari pasien. Laju aliran oksigen yang dituju dapat dicapai dalam waktu 27±6,75 detik pada algoritma closed-loop dan 14±5,16 detik pada algoritma semi-closed-loop dengan persentase kesalahan pembacaan laju aliran oksigen yang terdeteksi oleh sensor OCS-3F sebesar 1,31%. Prototipe pulse oximeter berhasil dirancang menggunakan sensor MAX30102 dengan persentase kesalahan pembacaan saturasi oksigen pasien sebesar 0,36% dan denyut nadi pasien sebesar 2,18%. Prototipe konsentrator oksigen yang berhasil dirancang memiliki spesifikasi laju aliran oksigen keluaran hingga 5 liter per menit (LPM) dan dapat menghasilkan konsentrasi oksigen luaran 91±0,58% saat 1 LPM, 84±2,31% saat 2 LPM, 76±4,93% saat 3 LPM, 69±6,08% saat 4 LPM, dan 61±6,08% saat 5 LPM. Telah berhasil dirancang juga sistem pemantauan menggunakan layar dan web lokal yang menampilkan informasi konsentrasi oksigen yang dihasilkan, laju aliran oksigen yang dialirkan, data saturasi oksigen darah, dan denyut nadi pasien.
The need for the use of oxygen concentrators as a medical device in oxygen therapy is increasing during the pandemic that Indonesia is currently facing. The use of oxygen concentrators that require manual oxygen flow rate regulation is considered impractical, especially for elderly patients. In this study, an automation system was successfully designed using a closed-loop and semi-closed-loop algorithm to control the oxygen flow rate that can adjust the patient's needs based on blood oxygen saturation data from a Bluetooth Low Energy (BLE)-based pulse oximeter used on one of the patient's fingertips. The target oxygen flow rate can be achieved in 27±6.75 seconds on the closed-loop algorithm and 14±5.16 seconds on the semi-closed-loop algorithm with the percentage error of oxygen flow rate reading detected by the OCS-3F sensor of 1.31%. The pulse oximeter prototype was successfully designed using the MAX30102 sensor with an error percentage of 0.36% of the patient's oxygen saturation reading and 2.18% of the patient's heart rate reading. The oxygen concentrator prototype that has been successfully designed has an output oxygen flow rate specification of up to 5 liters per minute (LPM) and can produce an output oxygen concentration of 91±0.58% at 1 LPM, 84±2.31% at 2 LPM, 76±4, 93% at 3 LPM, 69±6.08% at 4 LPM, and 61±6.08% at 5 LPM. A monitoring system has also been successfully designed using a LCD display screen and local web that displays information on the resulting oxygen concentration, the flow rate of oxygen delivered, data on blood oxygen saturation, and the patient's heart rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library