Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Suciah Khaerani
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Konstipasi pada anak merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang cukup tinggi di dunia. Konstipasi pada anak memiliki dampak penurunan kualitas hidup pada orang tua dan anak, serta menimbulkan beban ekonomi untuk segi pelayanan kesehatan. Konstipasi fungsional pada anak bersifat multifaktorial. Faktor-faktor risiko konstipasi anak bervariasi pada setiap tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko konstipasi fungsional pada anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2013-2016. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder rekam medis yang terdapat di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM dengan desain penelitian potong lintang. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan prevalensi konstipasi anak di RSCM adalah 6,85 dengan 84 diantaranya merupakan konstipasi fungsional. Melalui analisis bivariat, didapatkan hasil konsumsi ASI eksklusif p=0,088, status gizi p=1,000, riwayat keluarga p=0,332, urutan anak dalam keluarga p=0,076, dan riwayat toilet training p=1,000 tidak berhubungan bermakna dengan kejadian konstipasi fungsional anak. Pada analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik, didapatkan variabel yang paling berhubungan dan signifikan terhadap konstipasi fungsional anak adalah jenis kelamin OR 6,696; IK95 1,224-36,620; p=0,028. Kesimpulan: Jenis kelamin adalah faktor paling berhubungan terhadap konstipasi fungsional anak, hasil ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
ABSTRACT
Background Childhood constipation is one of the health problem with high prevalence worldwide. It affects both patients and parents quality of life. It also causes economic burdens especially for health services. Childhood constipation is multifactorial. Risk factors of childhood functional constipation differs from one place to another. This study aimed to determine factors associated with childhood functional constipation in Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta year of 2013 2016. Methods This cross sectional study used secondary data from medical records in the Pediatrics Department RSCM. Results The results showed that the prevalence of childhood constipation is 6.85 with 84 among those are functional constipation. Through the bivariate analysis, it was found that exclusive breast milk consumption p 0.088, nutritional status p 1.000, family history p 0.332, the order of children in the family p 0.076, and history of toilet training p 1.000 were not significantly related with childhood functional constipation. On multivariate analysis with logistic regression, it was found that gender was associated with childhood functional constipation OR 6.696 IK95 1.224 36.620 p 0.028 . Conclusion It was found that gender was associated with childhood functional constipation. This result differs from other previous studies.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Siti Noviani Indah Sari
Abstrak :
Konstipasi merupakan salah satu keluhan yang sering muncul pada anak dengan kanker. Konstipasi dapat menjadi sumber distress fisik maupun psikis yang mempengaruhi kualitas hidup anak kanker. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran asuhan keperawatan pada anak yang mengalami gangguan eliminasi fekal akibat konstipasi melalui pendekatan model teori Levine serta mengetahui gambaran skrining masalah konstipasi menggunakan Constipation Assessment Scale CAS . Model teori Levine diaplikasikan pada lima kasus kelolaan. Hasil evaluasi akhir perawatan 5 kasus dengan trophicognosis konstipasi menunjukkan masalah dapat diatasi skala CAS sebelum intervensi antara 5-7, setelah intervensi keperawatan skala CAS menjadi antara 0-1 . Metode Evidence Based Nursing Practice menggunakan pendekatan PICO dan PDCA untuk menyelesaikan masalah mulai dari penterjemahan instrumen CAS dalam versi bahasa Indonesia dan back-translate oleh ahli bahasa, pengumpulan data pada 68 anak kanker yang dilakukan dengan satu kali pengukuran, serta melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil skrining CAS didapatkan data, mayoritas anak kanker mengalami konstipasi ringan 60,3 yaitu dengan keluhan mengalami perubahan pola buang air besar, keluhan feses lebih keras dan sukar buang air besar. Kesimpulan penerapan teori Levine dapat membantu mengoptimalkan asuhan keperawatan pada anak kanker dengan masalah konstipasi dan disarankan penggunaan CAS dalam melakukan pengkajian masalah konstipasi. ......Constipation is one of the most common complaints in children with cancer. Constipation can be a source of physical and psychological distress that affects the quality of life of children with cancer. This final paper aims to provide an illustration of nursing care who have a fecal elimination disorder due constipation screening using Constipation Assessment Scale CAS . The final evaluation result of treatment of 5 cases with constipation trophicognosis, indicates the problem can be overcome CAS scale before intervention between 5 7, after nursing intervention CAS scale to be between 0 1 . The Evidence Based Nursing Practice method uses PICO and PDCA approaches to solve problems ranging from translations of CAS instruments in Indonesian version and back translated by linguists. Furthermore data collection on 68 cancer children performed with a single measurement. Continue to test the validity and reliability of CAS. CAS screening results obtained data, the majority of cancer patients have mild constipation 60.3 , with complaints of changes in bowel patterns, more severe stool complaints and difficult bowel movements. Conclusion the application of Levine theory can help optimize nursing care in children with cancer constipation problem and recommended the use of CAS in conducting constipation problem assessments
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A.A. Ayu Rani Puspadewi
Abstrak :
Sirosis hepatis adalah penyakit kronik progresif pada hati yang memiliki karakteristik degenerasi dan kerusakan yang luas pada sel parenkim hati. Salah satu komplikasi pada pasien dengan sirosis hepatis adalah konstipasi. Konstipasi yang berlangsung lama dapat memicu terjadinya ensefalopati hepatikum. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah konstipasi adalah dengan melakukan massage abdomen. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis praktik klinik keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada pasien sirosis hepatis dengan masalah konstipasi dengan melakukan massage abdomen. Intervensi ini dilakukan pada pagi hari sebanyak satu kali per hari selama tiga hari. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa massage abdomen dapat mengatasi masalah konstipasi pada pasien dengan sirosis hepatis. Dari penulisan karya ilmiah ini perawat diharapkan dapat memberikan terapi massage abdomen untuk mengurangi konstipasi yang terjadi pada pasien sirosis hepatis.
Liver cirrhosis is a chronic progressive disease of liver, characterized with degeneration and extensive damage of the liver parenchymal cells. Patients with liver cirrhosis frequently experience chronic constipation, contributing to higher risk of hepatic encephalopathy. One of the nursing interventions that can be done to treat constipation is abdominal massage. This study aimed to analyse the implementation of abdominal massage in liver cirrhosis patients with constipation. Abdominal massage was performed daily in the morning to a patient within three consecutive days. The results showed that abdominal massage effectively relieved constipation in the patient. This study suggested nurses to provide abdominal massage therapy as a part of nursing interventions for liver cirrhosis patients with constipation.;
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Hariyani
Abstrak :
ABSTRAK
Konstipasi merupakan gangguan pada sistem pencernaan lansia yang paling sering terjadi. Faktor risiko terjadinya konstipasi pada lansia antara lain faktor usia, pola diet, aktivitas fisik, lingkungan, masalah fisik dan psikologis. Konstipasi yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Terdapat beberapa penatalaksanaan nonfarmakologi dalam mengatasi masalah konstipasi, salah satunya dengan massase abdomen. Massase abdomen dengan prinsip tensegrity merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas massase abdomen dengan prinsip tensegrity dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia. Modifikasi intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity yang dilakukan 9 kali dalam 3 minggu selama 20 menit, peningkatan asupan cairan, latihan dasar otot pelvis dapat meningkatkan frekuensi defekasi, penurunan usaha mengejan, serta mengurangi nyeri saat defekasi. Terjadi perubahan Constipation Scoring System (CSS) yang signifikan pada lansia setelah diberikan intervensi massase abdomen dengan prinsip tensegrity. Berdasarkan pada hasil intervensi ini, massase abdomen dengan prinsip tensegrity dapat dijadikan sebagai intervensi unggulan dalam mengatasi masalah konstipasi pada lansia.
ABSTRACT
Constipation was one of the most frequently diagnosed gastrointestinal disorders on older people. The Risk of constipation in elderly were age factor, diet pattern, physical activity, environment, physical and psychology problems. Constipation were not immediately addressed can cause various complications. There were several non-pharmacological management in overcome constipation, one with abdominal massage. Nursing intervention with abdominal massage tensegrity principle can be done to overcome constipation. The purpose of this intervention to knowed the effectiveness of abdominal mass with the principle of tensegrity in overcoming the problem of constipation in the elderly. Modification of abdominal mass intervention by tensegrity principle performed 9 times in 3 weeks for 20 minutes, increased fluid intake, pelvic floor exercises can increase the frequency of defecation, decreased effort, and reduce pain during defecation. There was a significant change in Constipation Scoring System (CSS) in the elderly after given abdominal masage tensegrity principle. Based on the results, abdominal massase with tensegrity principle can be used as a superior intervention in overcoming the problem of constipation in the elderly.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Hidayah Illahi
Abstrak :
Stroke menyebabkan hambatan mobilitas fisik sehingga aktivitas yang terbatas mampu menyebabkan masalah konstipasi. Konstipasi pada klien stroke beresiko tinggi meningkatkan tekanan intra kranial karena akan terjadi valsava maneuver. Massase abdomen dengan teknik Swedish dapat mencegah terjadinya konstipasi pada klien stroke. Tujuan studi kasus ini adalah mengevaluasi penerapan massase abdomen dengan teknik Swedish untuk pencegahan konstipasi pada klien dengan stroke iskemik. Metode yang digunakan adalah massase abdomen menggunakan teknik Swedish dengan minyak zaitun dan menerapkan gerakan petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion di mana masing-masing gerakan dilakukan 10 kali, dan di akhiri dengan minum air putih hangat. Massase abdomen dilakukan selama 15-20 menit, dua kali dalam sehari pagi dan sore, 1 jam sebelum sarapan dan makan malam selama 7 hari. Frekuensi pola defekasi klien dievaluasi dengan menggunakan checklist terjadwal setiap hari. Hasil study kasus ini menunjukkan adanya peningkatan pola defekasi menjadi teratur. Massase abdomen pada klien stroke iskemik aman dilakukan baik di fase akut-subakut dan mampu meningkatkan frekuensi defekasi lebih teratur. Perawat dapat menerapkan massase abdomen ini pada klien secara mandiri dan mengajarkannya pada keluarga klien stroke. 
Stroke impacts on client limited physical mobility induced on constipation problems. Constipation is high-risk factor of stroke client increasing intra-cranial pressure due to valsalva maneuvers. To prevent constipation, abdominal massase with Swedish technique is essential to prevent constipation. The aim of this case study is to evaluate the application of abdominal massase with Swedish technique to prevent constipation in client with ischemic stroke. The method used was massase of the abdominal area with olive oil and using the Swedish technique by performing movements of petrissage, effleurage, kneeding, friction, percussion that each movement was performed 10 times and ends with drinking warm water. Abdominal massase was carried out for 15-20 minutes, twice a day in the morning and evening, one hour before breakfast and dinner during 7 days. The frequency of client defecation patterns was evaluated by a daily schedule checklist. The result of the case study shows an increase in the defecation pattern of stroke client become regularly. The abdominal massase is safe for ischemic stroke client both in the acute and subacute phase, and increase the frequency of defecation more regular. Nurses are able to apply the abdominal massage for stroke clients independently and their family.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia
Abstrak :
Pelayanan informasi obat mencakup kegiatan pembuatan dan penyebaran leaflet dengan tujuan memberikan informasi dan mengedukasi pasien atau tenaga kesehatan mengenai penyakit dan obatnya. Leaflet sebagai media informasi obat dapat meningkatkan efisiensi petugas farmasi dalam menyediakan informasi kepada pasien, maka dilakukan pembuatan leaflet dengan topik konstipasi untuk menunjang pelayanan informasi obat konstipasi di Apotek Kimia Farma 352 Margonda. Metode pembuatan leaflet dilakukan dengan mengumpulkan materi, membuat dan mencetak pamflet konstipasi. Leaflet konstipasi berisi informasi singkat terkait pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, pencegahan, terapi farmakologis dan non-farmakologis konstipasi. Leaflet juga diberi desain yang menarik untuk meningkatkan minat pembaca sehingga dapat membantu petugas apotek untuk memberikan manfaat pelayanan farmasi klinis dalam meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, penyembuhan penyakit, dan menyediakan informasi obat kepada pasien mengenai konstipasi. ...... Drug information services include the activities of making and distributing leaflets with the aim of providing information and educating patients or health workers about diseases and their medicines. Leaflets as a medium for drug information can increase the efficiency of pharmacy staff in providing information to patients, so leaflets were made on the topic of constipation to support constipation drug information services at Kimia Farma 352 Margonda Pharmacy. The method for making leaflets is done by collecting materials, making and printing constipation pamphlets. The constipation leaflet contains brief information regarding the definition, symptoms, causes, complications, prevention, pharmacological and non-pharmacological therapy of constipation. The leaflet is also given an attractive design to increase reader interest so that it can help pharmacy staff to provide the benefits of clinical pharmacy services in improving health, preventing disease, curing disease, and providing drug information to patients regarding constipation.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kristamuliana
Abstrak :
[ABSTRAK
Konstipasi merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan dan sistem eliminasi yang sering dialami oleh lansia. Hal ini terjadi sebagai akibat dari penurunan fungsi sistem pencernaan dan eliminasi karena proses penuaan. Sekitar 74 -45 % lansia yang tinggal di PSTW dan sekitar 50% lansia yang tinggal di komunitas mengalami konstipasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh uplanasi terhadap konstipasi pada lansia di PSTW di DKI Jakarta.Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimentpre ? posttest with control group.Jumlah sampel sebanyak 70 lansia, 32 lansia untuk intervensi dan 38 lansia untuk non-intervesi.Sampel dipilih melalui metode random sampling.Instrumen penelitian yang digunakan adalah Constipation Skoring System. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh uplanasi terhadap konstipasi pada lansia (p = 0,000). Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan frekuensi defekasi, lama proses defekasi dan kenyamanan saat defekasi setelah dilakukan tindakan uplanasi. Frekuensi defekasi meningkat secara signifikan (p = 0,000), lama proses defekasi menurun secara signifikan (p = 0,001) dan kenyamanan saat defekasi meningkat secara signifikan (p = 0,000). Urut perut dan latihan eliminasi layak dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menangani masalah konstipasi pada lansia.Tindakan ini dapat dijadikan sebagai intervensi alternatif untuk menangani masalah konstipasi pada lansia di PSTW seluruh Indonesia.
ABSTRACT
Constipation is one of problems in digestive system and elimination system in elderly. Constipation occurs because of ageing process. There are 74 ? 75% elderlies in nursing home and 50% in community suffering constipation. The aims of this study was to identify the effect of uplanasi in elderly who live in Nursing homes in DKI Jakarta. The desain of this study was quasi experimentpre ? post test with control group. Total samples were 70 elderlies, 32 erderlies for intervension group and 38 elderlies for control group. Samples were selected by random sampling. The instruments used inwere Constipation Scoring System (CSS). The results showed that uplanasi had significant influence to handle constipation in elderly (p = 0,000). This study showed that there were differences of defecation?s frequency, defecation?s time and defecation?s comfort following uplanasi. The uplanasi incrased frequency of defecation (p = 0,000), decreasing time of defecation (p = 0,001) and increasing comfort during defecation (p = 0,000). Uplanasi could be one of nursing intervenstions to handle constipation in elderly who live in Nursing Homes in Indonesia, Constipation is one of problems in digestive system and elimination system in elderly. Constipation occurs because of ageing process. There are 74 – 75% elderlies in nursing home and 50% in community suffering constipation. The aims of this study was to identify the effect of uplanasi in elderly who live in Nursing homes in DKI Jakarta. The desain of this study was quasi experimentpre – post test with control group. Total samples were 70 elderlies, 32 erderlies for intervension group and 38 elderlies for control group. Samples were selected by random sampling. The instruments used inwere Constipation Scoring System (CSS). The results showed that uplanasi had significant influence to handle constipation in elderly (p = 0,000). This study showed that there were differences of defecation’s frequency, defecation’s time and defecation’s comfort following uplanasi. The uplanasi incrased frequency of defecation (p = 0,000), decreasing time of defecation (p = 0,001) and increasing comfort during defecation (p = 0,000). Uplanasi could be one of nursing intervenstions to handle constipation in elderly who live in Nursing Homes in Indonesia]
2015
T44656
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Konstipasi pada lansia terjadi akibat penuaan pada sistem pencernaan, kurang asupan cairan dan serat, kurang aktivitas fisik, serta konsumsi obat-obatan. Konstipasi adalah penurunan frekuensi normal defekasi disertai pengeluaran feses yang sulit dan tidak tuntas selama < 3 bulan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi yaitu massase abdomen selama ± 15 menit, pemberian posisi defekasi dengan kaki ditopang kursi setinggi 8 inchi, dan pemberian cairan 30-35 cc/kg/hari, selama > 10 hari. Evaluasi menggunakan Constipation Scoring System (CSS) dan auskultasi bising usus. Hasil yang didapatkan yaitu meningkatnya frekuensi defekasi, berkurangnya keparahan konstipasi dengan menurunnya nilai CSS yaitu 16 menjadi 6 pada klien kelolaan, 16 menjadi 9 pada klien resume 1, dan 16 menjadi 7 pada klien resume 2. Bising usus tidak menunjukkan perbaikan yang signifikan, namun pada evaluasi akhir bising usus dua dari tiga lansia sudah mencapai nilai normal (5-15 x/menit).
ABSTRAK
Constipation in the elderly occured due to aging of the digestive system, lack of fluid and fiber intake, physical activity, and consumption of drugs. Constipation is a decrease in the normal frequency of defecation with evacuation of feces that are difficult and not complete for < 3 months. Nursing interventions can be done to overcome constipation are abdominal Abdominal massage for ± 15 minutes, giving the position of defecation which foot is sustained by chair, and liquids 30-35 cc/kg/day for > 10 days. Evaluation using Constipation Scoring System (CSS) and auscultation of bowel sounds. The results obtained are the increasing frequency of defecation, constipation severity reduced with the declining value of CSS is that 16 to 6 on a client in under management, 16 to 9 on the client resume 1, and 16 to 7 on the client resume 2. Bowel sounds do not show significant improvements, but in the final evaluation, two of three elderly have reached the normal values ​​(5-15 x/min);;;
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Dheatami
Abstrak :
ABSTRAK
Fraktur dengan degloving merupakan terputusnya kontinuitas tulang disebabkan oleh stressor lebih besar, yang disertai terlepasnya jaringan kulit. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menganalisis implementasi asuhan keperawatan pada klien closed fracture of right intercondylar humerus dengan degloving on dorsum. Implementasi yang diberikan adalah perawatan area degloving dengan prinsip TIME dan peningkatan mobilisasi untuk mengatasi konstipasi. Hasil intervensi menunjukan bahwa jaringan nekrotik pada area degloving berkurang dan klien siap dilakukan cangkok kulit. Klien menunjukan pengaruh pada implementasi peningkatan mobilisasi secara rutin, yaitu mampu melakukan BAB secara lampias dan abdomen terasa lebih nyaman. Selain perawatan area degloving dan peningkatan mobilisasi, intervensi kolaborasi perlu dilakukan, yaitu peningkatan diit tinggi protein, tinggi serat dan intake cairan. Perawat perlu melakukan edukasi perioperatif kepada setiap klien yang akan menjalani pembedahan dan melakukan pengkajian masalah kesehatan yang mungkin muncul setelah operasi.
ABSTRACT
Fractures with degloving represent discontinuities of bone continuity caused by larger stressors, accompanied by the release of skin tissue. This final scientific work aims to analyze the implementation of nursing care on a closed fracture of right intercondylar humerus client with degloving on dorsum. Implementation is the maintenance of degloving areas with TIME principle and increased mobilization to overcome constipation. The result of the intervention shows that the necrotic tissue in the degloving area is reduced and the client is ready for a skin grafting. Client shows the effect on the implementation of the mobilization increase on a regular basis, that is able to do defect stool and abdomen feels more comfortable. In addition to the treatment of degloving areas and increased mobilization, collaborative interventions need to be undertaken, namely increased high protein diets, high fiber and fluid intake. The nurse needs to do perioperative education to every client who will undergo surgery and conduct a health assessment that may appear after the surgery.
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ade Putra
Abstrak :
Konstipasi merupakan gangguan pada sistem gastrointestinal lansia yang paling sering terjadi. Faktor risiko terjadinya konstipasi pada lansia antara lain faktor usia, diet dan asupan cairan, aktivitas fisik, psikologis, serta konsumsi obat-obatan. Konstipasi yang tidak ditangani segera dapat menyebabkan beberapa komplikasi dan mempengaruhi proses penyembuhan. Terdapat beberapa penatalaksanaan nonfarmakologi dalam mengatasi masalah konstipasi salah satunya dengan abdominal massage. Abdominal massage dengan teknik effleurage merupakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi konstipasi. Tujuan dari intervensi ini untuk mengetahui efektivitas abdominal massage dengan teknik effleurage dalam mengatasi masalah konstipasi pada pasien lansia yang mengalami imobilisasi fisik dan konsumsi obat terapi suportif COVID-19. Intervensi dilakukan sebanyak 2 kali dalam 2 hari berturut-turut dengan durasi ± 15 menit. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukan peningkatan bising usus sebesar 2.67 kali pada intervensi pertama dan 3.33 kali pada intervensi kedua. Berdasarkan hasil tersebut abdominal massage teknik effleurage dapat menjadi pilihan dalam mengatasi konstipasi pada lansia khususnya yang sedang dalam perawatan ketat. Saran penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti seluruh indikator keberhasilan intervensi dalam mengatasi konstipasi pada lansia.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>