"Dalam suatu proyek, jasa konsultan adalah salah satu jasa yang sangat dibutuhkan untuk melakukan perencanaan. Karena usaha konsultan adalah suatu bentuk jasa, maka agak sulit untuk untuk mengukur dan menilai kinerjanya terutama dalam masalah kualitasnya, yaitu selama proses produktivitasnya dalam menghasilkan suatu output laporan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor faktor resiko yang mempengaruhi kinerja kualitas output konsultan di lingkungan Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Menpera). Penelitian ini sangat penting dilakukan karena pengaruh kualitas output laporan yang tidak sesuai akan dapat menimbulkan perencanaan yang kurang tepat secara keseluruhan terhadap perencanaan studi kebijakan pengembangan kawasan secara nasional. Metode penelitian yang dipakai adalah dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden di konsultan dan Menpera yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap tingkat pengaruh faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kinerja kualitas output konsultan.
Sedangkan pelaksanaan penelitian dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Statistic Program for Social Science (SPSS) 13 yang bertujuan untuk mencari faktor faktor resiko dominan yang berpengaruh terhadap kinerja kualitas output konsultan, Dari penelitian yang telah dilakukan maka berhasil ditemukan faktor resiko dominan, dimana secara berurut yaitu (1) Membangun sistem informasi pelayanan yang lemah, (2) Staf merasa berada dalam konflik antara konsumen dengan manajemen, dan (3) Tidak konsisten terhadap kebijakan dan prosedur di antara unit-unit/service outlets. Untuk mencari tingkat probabilitas dari faktor-faktor resiko yang ditemukan tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo, yang menghasilkan kombinasi dengan nilai mean terbesar yaitu Dynamic Minimum Dynamic, dimana secara berurut yaitu (1) Membangun sistem informasi pelayanan yang lemah, (2) Staf merasa berada dalam konflik antara konsumen dengan manajemen, dan (3) Tidak konsisten terhadap kebijakan dan prosedur di antara unit-unit/service outlets. Nilai ini diambil berdasarkan model penelitian yang ada, yaitu semakin besar tingkat pengaruh faktor resiko maka akan semakin rendah tingkat kinerja kualitas output konsultan. Kombinasi ini merupakan kombinasi faktor resiko yang paling kritis dan harus paling diwaspadai
"