Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhayati
"World Health Organization merekomendasikan konsumsi sayur dan buah sedikitnya 400 gr atau 5 (lima) porsi sayur dan buah sehari. Menurut hasil analisis data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, rata-rata porsi konsumsi sayur dan buah per hari pada penduduk Indonesia umur 10 tahun ke atas, kurang dari 5 (lima) porsi per hari. Penelitian ini untuk menentukan jumlah dan jenis anjuran konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia menurut kelompok umur dan jenis kelamin serta kecukupan kebutuhan vitamin A, vitamin C, potasium, asam folat and serat untuk tubuh. Penelitian ini menggunakan data konsumsi sayur dan buah dari data Riskesdas tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 (lima) jenis buah yang paling banyak dikonsumsi penduduk Indonesia adalah pisang, jeruk, pepaya, apel dan semangka. Lima (5) jenis sayur yang paling banyak dikonsumsi penduduk Indonesia adalah sayur bayam, sayur kangkung, sayur daun singkong, sayur asam, dan sayur sop. Hasil analisis linier programming diperoleh 5 (lima) alternatif sayur dan buah menurut kelompok umur dan jenis kelamin.

WHO has for years advocating eating 5 portion of fruit and vegetables in daily diet to keep individual healthy. However based on national health survey, only less than 10% of population followed the guidelines. Therefore, this study was conducted to assess what kind of and how much fruit and vegetables the Indonesian population eat, and on the some token, what kind of and how much fruit and vegetables minimal one should eat to satisfy the daily requirement of vitamin A, Vitamin C, Potasium, Folic Acid and Fibre. The study used consumption data from 2010 National Health Survey. Using linier programming, we then could present 5 alternatives of combination of fruits and vegetables for each age groups and sex category. We found that 5 most fruit eaten nationally were banana, orange, papaya, apel, and watermelon. While 5 most vegetables eaten were spinach, kangkung, cassava leaves, tamarind dish, and soup."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1409
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Eka kurnia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26622
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zuraidah Hanifah
"Konsumsi sayur dan buah masyarakat Indonesia masih jauh dari kategori cukup. Remaja ditemukan sebagai kelompok umur dengan persentase tertingi untuk konsumsi sayur dan buah yang kurang. Konsumsi sayur dan buah yang kurang pada saat remaja akan mempengaruhi status kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada kelompok remaja di Jakarta. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional pada bulan April hingga Mei 2018 di SMAN 39 Jakarta. Responden terdiri dari siswa kelas X dan kelas XI. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan FFQ dengan metode angket.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 68,4 responden termasuk ke dalam kategori kurang konsumsi sayur dan buah. Uji chi square yang dilakukan menghasilkan bahwa terdapat hubungan antara pengaruh orangtua OR=2,436; CI=1,293-4,587 dan keterlibatan dalam berbelanja OR=2,045; CI=1,091-3,834 dengan konsumsi sayur dan buah pada responden. Analisis lebih lanjut berupa analisis multivariat dengan uji regresi logistic ganda menunjukkan hasil bahwa pengaruh orangtua menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa.

Consumption of vegetables and fruits of Indonesian society is still far from sufficient category. Adolescents are found as the age group with the highest percentage for less vegetable and fruit consumption. Consumption of less vegetables and fruits during adolescence will affect health status in the future. This study aims to determine the dominant factors associated with consumption of vegetables and fruits in groups of adolescents in Jakarta. This study used cross sectional design in April to May 2018 at SMAN 39 Jakarta. Respondents consisted of students of class X and class XI. Data collection using self administered questionnaire and.
The results of this study indicate that there are 68.4 of respondents included into the category of less consumption of vegetables and fruits. The chi square test performed resulted in a relationship between parental influence OR 2,436 CI 1,293 4,587 and shopping involvement OR 2,045 CI 1,091 3,834 with consumption of vegetables and fruits in the respondents. Further analysis in the form of multivariate analysis with multiple logistic regression test showed that the influence of parents became the dominant factor related to the consumption of vegetables and fruit in the students.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardy Destu Montius Lokononto
"Intervensi bertujuan meningkatkan konsumsi buah pada karyawan dengan cara memanfaatkan dukungan sosial dari rekan kerja. Intervensi dilakukan selama lima hari di lingkungan kantor dengan jumlah partisipan sebanyak 25 karyawan. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok, 13 di kelompok eksperimen (KE) dan 12 di kelompok kontrol (KK). Setiap hari partisipan diminta mengambil satu kotak buah yang disediakan secara gratis. KE mendapat perlakuan dukungan sosial berupa terlibat dalam mempersiapkan kotak buah dan mendapat foto berisi kalimat penyemangat, sedangkan KK tidak mendapat perlakuan tambahan. Hasil Mann-Whitney U Test menunjukkan partisipan KE mengambil kotak buah lebih sering dibanding KK (Z= -4,01, p< 0,05). Berbeda dalam hal konsumsi buah, tidak ditemukan adanya perbedaan berat sisa buah antara partisipan KE dan KK (Z= -0,164; p> 0,05). Dukungan sosial dari rekan kerja dapat menjadi alternatif untuk mempromosikan perilaku sehat di lingkungan kantor.

The “Eating Fruit Everyday” intervention program aimed to increase fruit consumption among workers to promote a healthy diet. The intervention implemented for five days in a workplace located in DKI Jakarta. Intervention was followed by 25 participants, 13 social support group (SC) and 12 non-social support (NSC). SC and NSC participants assigned to take one free fruit box every day. SC participants provide social support by preparing fruit boxes for other participants and photos containing encouraging sentences sent to each participant. Behavior change measured based on the number of fruit boxes taken and weight of fruit remaining. Result showed that SC took fruit more often than NSC (Z= -4.01, p< 0.05). Different result for fruit consumption, there was no difference in weight of fruit remaining between the SC and NSC (Z= -0.164, p> 0.05). Social support from natural sources is a potential factor for promoting healthy behavior in a workplace environment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fahmi Khayati
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 11 Jakarta tahun 2018. Penelitian dilakukan pada remaja sebab remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan serta berperan dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional melalui pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,5% responden memiliki konsumsi buah dan sayur yang baik yaitu ≥ 400 gram per hari. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara faktor individu (pengetahuan dan preferensi) dan perilaku (frekuensi sarapan dan makan siang) dengan konsumsi buah dan sayur.

This study discuss about factors related to fruit and vegetable consupmtion among students at SMA N 11 Jakarta. The study was conducted on adolescents because  adequate intake of fruit and vegetable is important for their growth and  development, it also has a role in reducing  the risk of cardiovascular diseases. This study used cross sectional design with self administered questionnaire as a mean to collect the data. Among the students at SMA N 11 Jakarta, 27,5% met the minimin recommendation of fruit and vegetable consumption; 400 gram per day. The data collected was analysed using statisccal method and revealed a significant relationship between individual factors (knowledge and preferences) and behavioural factors (breakfast and lunch frequency) with fruit and vegetable consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonsa Reni Oktavia
"Konsumsi sayur-buah masih rendah pada mahasiswa baik di rural maupun urban. Konsumsi buah dan sayur adalah hal yang penting untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa di daerah rural dan urban. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jumlah sampel 196 mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, chi-square, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi konsumsi sayuran yang kurang pada mahasiswa lebih tinggi di daerah urban. Berbeda dengan frekuensi konsumsi buah yang kurang pada mahasiswa di daerah rural lebih tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi sayuran di daerah rural dengan tingkat pendidikan ayah p=0,031 dan persepsi citra tubuh p=0,041 sedangkan di daerah urban yang berhubungan signifikan yaitu pengetahuan p=0,047 dan persepsi citra tubuh p=0,049. Konsumsi buah di daerah rural berhubungan signifikan dengan persepsi citra tubuh p=0,016, sedangkan di daerah urban yaitu uang bulanan p=0,006. Faktor dominan dalam konsumsi sayuran di daerah rural yaitu pendidikan ayah, sedangkan di daerah urban yaitu pengetahuan adapun faktor dominan dalam konsumsi buah di daerah urban yaitu uang bulanan. Untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur perlu peningkatan pengetahuan dan alokasi uang saku agar tercukupi sesuai anjuran.Kata kunci:Faktor individu, konsumsi buah, konsumsi sayur, mahasiswa, rural dan urban

Consumption of fruit vegetables is still low in college students both in rural and urban. Consumption of fruits and vegetables is an important thing to prevent the emergence of degenerative diseases. The purpose of this research is to know the factors related to the consumption of fruits and vegetables to college students in rural and urban areas. This research use cross sectional research design. Implemented at Universitas Negeri Yogyakarta with a sample of 196. The analysis used is univariate, chi square, and multiple logistic regression analysis. The results showed the frequency of less vegetable consumption in college students was higher in urban areas. In contrast to the frequency of less fruit consumption in college students in higher rural areas. There was a significant correlation between consumption of vegetables in rural area with education level of father p 0,031 and perception of body image p 0,041 while in urban area significant relation was knowledge p 0,047 and perception of body image p 0,049. Fruit consumption in rural areas was significantly related to perception of body image p 0,016, while in urban area that is monthly money p 0,006. The dominant factor in the consumption of vegetables in rural areas is the education of the father, while in the urban areas of knowledge as for the dominant factor in the consumption of fruit in the urban area is monthly money. To increase the consumption of fruits and vegetables need to increase knowledge and allocation of allowance to be fulfilled as recommended."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pipin Nurul Fitriana
"Rendahnya konsumsi sayur dan buah mengakibatkan kebutuhan tubuh tidak terpenuhi dan merupakan salah satu penyebab meningkatnya masalah status gizi pada orang dewasa muda. Meningkatkan keterampilan dalam pengaturan diri (self-regulation) yang diterapkan mengontrol perilaku makan lebih penting daripada pengetahuan tentang nutrisi dalam mengubah perilaku diet pada dewasa muda. Faktor motivasi dan kemauan batin mengontrol perilaku sangat dipengaruhi oleh self-efficacy. Oleh karena itu, self-efficacy salah merupakan faktor penting dalam mengontrol konsumsi sayur dan buah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dalam konsumsi sayur dan buah dengan status gizi pada dewasa muda. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional kepada 108 mahasiswa Universitas Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, simple random sampling, dan proporsional random sampling. Data dianalisis menggunakan proporsi dan tendensi sentral. Hasil penelitian menunjukkan nilai p sama dengan 0,001 dan OR = 12,6. Self-efficacy yang meningkat akan berdampak pada perbaikan konsumsi sayur dan buah. Peningkatan konsumsi sayur dan buah bisa bikin status nutrisi normal pada dewasa muda. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan bekal untuk mahasiswa keperawatan dalam memberikan layanan kesehatan dan penelitian Selanjutnya dapat dikombinasikan dengan variabel sosial lingkungan sehingga intervensi dapat berhasil Konsumsi sayur dan buah sendiri lebih efektif dan efisien untuk orang dewasa muda.

The low consumption of vegetables and fruits has resulted in not meeting the needs of the body and being one of the causes of an increase in nutritional status problems in young adults. Improving self-regulatory skills to control eating behavior is more important than knowledge about nutrition in changing dietary behavior in young adults. Motivation and will factors in controlling behavior are strongly influenced by self-efficacy. Therefore, self-efficacy is an important factor in controlling the consumption of vegetables and fruits. The study aimed to determine the relationship between self-efficacy in the consumption of vegetables and fruit with nutritional status in young adults. The study design used cross sectional approach to 108 University of Indonesia students. Sampling uses purposive sampling, simple random sampling, and proportional random sampling. Data were analyzed using proportions and central tendencies. The results showed a p value of 0.001 and OR = 12.6. Increasing self-efficacy will have an impact on increasing consumption of vegetables and fruit. Increased consumption of vegetables and fruit can make normal nutritional status in young adults. This research can be used as a source of information and provisions for nursing students in providing health services and further research can be combined with socio-environement variables so that self-efficacy interventions in vegetable and fruit consumption are more effective and efficient applied to young adults. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Hanifa
"Rendahnya konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur di Indonesia masih tinggi, terutama pada kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 81 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2020 dengan melibatkan 143 responden yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner daring secara mandiri oleh responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menemukan sebanyak 67,1% responden kurang mengonsumsi buah dan sayur (< 400 gram/hari). Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,031), preferensi (p = 0,002), pengaruh orang tua (p = 0,0001), ketersediaan buah dan sayur di rumah (p = 0,0001), dan keterpaparan terhadap media massa (p = 0,021) dengan konsumsi buah dan sayur. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur merupakan ketersediaan buah dan sayur di rumah (OR = 5,8). Peneliti menyarankan agar pihak sekolah dan dinas kesehatan dapat bekerjasama untuk memberikan edukasi gizi kepada siswa dan orang tua mengenai pentingnya ketersediaan buah dan sayur di rumah. Orang tua disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi buah dan sayur bersama anak, menyediakan beragam buah dan sayur di rumah serta buah dan sayur yang disukai anak, memudahkan akses konsumsi dengan menyajikan buah potong, membawakan bekal buah dan sayur, dan mengolah buah dan sayur sesuai jenis yang disukai anak.

Low consumption of fruits and vegetables may increase the risk of non-communicable diseases. However, the percentage of inadequate consumption of fruits and vegetables in Indonesia is still high, especially among adolescents.The aim of this study was to determine factors associated with fruit and vegetable consumption among high school students in SMA Negeri 81 Jakarta. This study used a cross sectional study design and was conducted in March until April 2020 involving 143 respondents selected by using simple random sampling. Data was collected by self-administered online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate analysis, Chi-Square test, and multiple logistic regression tests. The results of this study found 67,1% of respondents consume less fruit and vegetables (<400 grams per day). Bivariate results showed a significant relationship between gender (p = 0,031), preference (p = 0,002), parental influence (p = 0,0001), fruits and vegetables availability at home (p = 0,0001), and mass media exposure (p = 0,021) with consumption of fruit and vegetables. Multivariate analysis showed that the availability of fruit and vegetables at home was a dominant factor associated with fruit and vegetable consumption (OR = 5,8). Researchers suggest that school and health services should collaborate to provide nutrition education to students and parents about the importance of the availability of fruits and vegetables at home. Parents are suggested to get used to eating fruits and vegetables with children, provide a variety of fruits and vegetables as well as fruits and vegetables that children like, facilitate access to consumption by serving cut fruit, provides fruit and vegetable as school meals, and process fruits and vegetables according to the type preferred by children."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Rahmadia Annur
"Konsumsi buah dan sayur pada remaja di berbagai negara masih belum memenuhi rekomendasi yang diberikan oleh WHO atau rekomendasi dari negaranya sendiri. Kurang mengonsumsi buah dan sayur merupakan salah satu dari 3 faktor risiko untuk penyakit tidak menular utama seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes mellitus, stroke, dan penyakit paru obstruktif akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada remaja awal di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan desain studi crosssectional yang dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2014 di SMP Negeri 19 Jakarta dengan 136 siswa kelas 7 dan 8. Teknik pemilihan sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik sampel acak sederhana atau simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan form FFQ yang diisi sendiri oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 52,2% responden jarang mengonsumsi buah dan sayur. Dari hasil bivariat menggunakan uji chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi (OR=2,3; CI=1,1-4,6) dan preferensi (OR=2,3; CI=1,2-4,6) dengan konsumsi buah dan sayur.

Fruit and vegetable consumption among adolescents in many countries still less than the recommendations made by the WHO or the recommendation of his own country. Less eating fruits and vegetables is one of the 3 risk factors for the major noncommunicable diseases, such as cardiovascular disease, cancer, diabetes mellitus, stroke, and acute obstructive pulmonary disease. This study aims to determine the factors associated with fruit and vegetable consumption in early adolescence in South Jakarta. This study used a cross-sectional design which was conducted between February and May 2014 in SMP Negeri 19 Jakarta with 136 student respondents grade 7 and 8. This study used simple random sampling technique for taking the samples. Data were collected through the questionnaire and FFQ forms which were filled by the respondents. The results showed that 52,2% of respondents rarely eat fruits and vegetables. From analyses data by chi-square test, there were significant association between nutrition knowledge (OR=2,3; CI=1,1-4,6) and preference (OR=2,3; CI=1,2-4,6) with fruit and vegetable consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Yuliatmoko
"ABSTRAK
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dan konsumsi buah sayur
dengan hipertensi dan estimasi besar risiko obesitas dan kurang konsumsi buah
sayur terhadap kejadian hipertensi di Posbindu PTM Puskesmas Tanah Sereal dan
Puskesmas Pasir Mulya Kota Bogor Tahun 2016 setelah dikontrol dengan variabel
umur, jenis kelamin, merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik dan tempat
tinggal. Penelitian ini merupakan pengolahan dan analisis lanjut data sekunder
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di
Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Pasir Mulya tahun 2016 (Bulan Januari
s/d Desember Tahun 2016) dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi
penelitian ini adalah penduduk yang menjadi sasaran deteksi dini PTM kegiatan
Posbindu PTM di Puskesmas Tanah Sereal dan Puskesmas Pasir Mulya tahun
2016, dengan sampel yang diperoleh sebanyak 927 responden. Analisis data
bivariat dengan uji chi square dan multivariat dengan cox regresi. Hasil studi
menunjukkan hubungan antara status gizi dengan hipertensi berinteraksi dengan
tempat tinggal dan dikontrol variabel tempat tinggal dan konsumsi buah sayur,
dengan nilai PR interaksi 2,7, artinya responden yang obesitas dan tinggal di
perumahan berisiko 2,7 kali mengalami hipertensi. Hasil lainnya menunjukan
hubungan antara konsumsi buah sayur dengan hipertensi setelah dikontrol variabel
umur dan status gizi dengan nilai PR 1,4, artinya responden yang kurang
konsumsi buah sayur berisiko 1,4 kali untuk mengalami hipertensi setelah
dikontrol umur dan status gizi.

ABSTRACT
Hypertension or high blood pressure is a condition in which systolic blood
pressure ≥140 mmHg and / or diastolic pressure ≥90 mmHg. This study aims to
determine the relationship of nutritional status and consumption of fruit
vegetables with hypertension and estimate the risk of obesity and less
consumption of fruit vegetables to the incidence of hypertension in Posbindu
PTM Puskesmas Tanah Sereal and Puskesmas Pasir Mulya Bogor City 2016 after
controlled by variables age, sex, smoking, alcohol consumption, physical activity
and residence. This research is the processing and further analysis of secondary
data of Posbindu PTM at Puskesmas Tanah Sereal and Pasir Mulya in 2016
(January-December 2016) with Cross Sectional approach. The population of this
research is the population that became the target of early detection of PTM
Posbindu PTM activities in Puskesmas Tanah Sereal and Puskesmas Pasir Mulya
in 2016, with samples obtained as many as 927 respondents. Analysis of bivariate
data with chi square and multivariate test with cox regression. The result of the
study shows the correlation between nutritional status with hypertension
interaction with residence and controlled variable of residence and consumption
of vegetable fruit, with interaction value of 2,7, mean that the respondent who is
obese and stay in housing at risk 2,7 times have hypertension. Other results
showed the relationship between consumption of fruits with hypertension after
controlled variable age and nutritional status with PR value 1.4, meaning that
respondents who consumed less vegetable fruit risk 1.4 times to experience
hypertension after controlled age and nutritional status"
2017
T48429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>