Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Ramajati
"Dalam masa sekarang ini krisis minyak dan polusi gas emisi sudah semakin meningkat akibat penggunaan kendaraan bermotor khususnya mobil. Oleh karena itu industri otomotif mulai memikirkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Salah satu caranya dengan mengontrol aliran pada kendaraan. Pada penelitian kali ini digunakan kontrol aliran aktif berupa aktuator plasma. Penelitian dilakukan untuk mengetahui aplikasi dari kontrol aliran aktif dengan teknologi aktuator plasma. Drag yang ditimbulkan pada kendaraan dikurangi dengan menginduksi aliran disekitar model menggunakan plasma. Model uji yang digunakan adalah Ahmed Body yang menggambarkan bentuk kendaraan bluff body secara umum. Model diuji didalam terowongan angin wind tunnel pada Reynolds Number Re 7.31E 04, 8.05E 04, 1.08E 05, dan 1.34E 05. Digunakan dua model uji Ahmed Body dengan slant angle 30 dan 35 . Penelitian kali ini menggunakan load cell yang dipasang pada model uji untuk mengetahui drag yang terjadi. Dari hasil eksperimen dan simulasi penggunaan aktuator plasma dengan variasi yang telah ditentukan dapat menurunkan gaya drag yang dihasilkan walaupun nilainya bervariasi terhadap Reynolds number. Peletakan aktuator plasma pada nilai Re 7.31E 04 dengan slant angle 30 menghasilkan penurunan gaya drag yang paling optimal sebesar 44.44.

In this era, oil crisis and gas polution is increasing due to the extensive use of vehicle. Because of that the automotive industry is trying to think of a way to reduce these pollutants. One way to make this happen is to control the flow around the body of the vehicle. This study uses plasma actuator as an active flow control. The objective is to know the application of the active flow control with the plasma actuator technology. The plasma, that is induced around the body, is to reduce the drag that appeared. Ahmed Body, which represents bluff body generally, is used as the test model. The model is tested in a wind tunnel with a Reynolds Number Re of 7.31E 04, 8.05E 04, 1.08E 05, and 1.34E 05. Two type of Ahmed Body on slant angle 30 and 35 has been used. In this study drag is measured by a load cell. From experimental and simulation using plasma actuator with predefined variations data show us that with this configuration could reduce drag force although its value vary on Reynolds number. Plasma actuator placement in Re 7.31E 04 on slant angle 30 resulted in the most optimal drag reduction of 44.44."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68895
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Adityapriatama
"Dengan berkembangnya pembangunan perkotaan dan kebutuhan industri, semakin pipa panjang diperlukan. Untuk kebutuhan industri diperlukan suatu sistem system pengendalian yang kuat, adaptif, efisien, dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan yang sangat besar. Pada penelitian ini telah dirancang sebuah sistem kendali berdasarkan kecerdasan buatan dengan logika fuzzy pada kontrol aliran air berdasarkan PLC. Pada penelitian ini sistem logika fuzzy menggunakan 2 input himpunan fuzzy yaitu error dan perubahan kesalahan. Setiap himpunan fuzzy menggunakan 5 fungsi keanggotaan yaitu negatif besar (NB), negatif sedang (NM), nol (ZO), positif sedang (PM), besar positif (PB). Sistem dapat melakukan kontrol debit sesuai kebutuhan. Sistem ini adalah pada komputer yang berfungsi sebagai pusat kendali dan mengambil data dari server OPC tempat data diambil dari PLC menggunakan komunikasi Ethernet yang terhubung langsung ke plant. Sistem kontrol berbasis logika fuzzy dioperasikan pada pabrik prototipe pada skala lab, dan analisis kinerja diverifikasi secara eksperimental. Data dapat langsung diambil dan dilihat menggunakan MATLAB SIMULINK. Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan
kontrol menggunakan logika fuzzy lebih baik dari kontrol konvensional PID. Hasil kontrol menggunakan logika fuzzy mencapai kondisi tunak lebih cepat yaitu 24,24 detik tanpa overshoot dibandingkan dengan menggunakan PID yaitu ID 48,6 detik dengan overshoot 16,2%.
With the development of urban development and industrial needs, more and more long pipes are needed. For industrial needs, a strong, adaptive, efficient, and environmentally friendly control system is needed to meet enormous needs. In this research, a control system based on artificial intelligence has been designed with fuzzy logic on water flow control based on PLC. In this study, the fuzzy logic system uses 2 input fuzzy sets, namely error and error change. Each fuzzy set uses 5 membership functions, namely large negative (NB), medium negative (NM), zero (ZO), medium positive (PM), large positive (PB). The system can perform discharge control as needed. This system is on a computer that functions as a control center and retrieves data from the OPC server where data is retrieved from the PLC using Ethernet communication that is connected directly to the plant. The fuzzy logic based control system is operated in a prototype factory on a lab scale, and the performance analysis is verified experimentally. Data can be directly retrieved and viewed using MATLAB SIMULINK. Based on the experimental results, it can be concluded control using fuzzy logic is better than conventional control PIDs. The results of the control using fuzzy logic reached steady state faster, namely 24.24 seconds without overshoot than using PID, namely ID 48.6 seconds with 16.2% overshoot."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinal Kharis
"NACA inlet merupakan submerged inlet yang banyak digunakan dalam unmanned aerial vehicles (UAV) terutama penerbangan yang membutuhkan kemampuan manuver tinggi dan misi pengintaian karena mempunyai gaya hambat dan radar cross-section yang rendah. Selain itu, penggunaan NACA inlet mampu membuat UAV menjadi lebih ringan secara struktur dan performa aerodinamika. Performa NACA inlet terutama pressure recovery yang rendah menjadi hambatan dalam penggunaan inlet ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan dan parameter geometri dari vortex generator terhadap peningkatan performa NACA inlet serta menentukan konfigurasi optimal vortex generator. Parameter geometri yang divariasikan adalah tinggi, sudut pasang dan jarak antara vortex generator. Simulasi numerik menggunakan ANSYS Fluent dengan model turbulensi k-ω SST dilakukan dengan berbagai konfigurasi vortex generator. Konfigurasi optimal vortex generator didapatkan dengan menggunakan metode Box-Behnken design dan Desirability Function Analysis. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan vortex generator mampu meningkatkan Ram recovery ratio sampai 32,9% dan Mass flow ratio 15,4%. Tinggi vortex generator yang paling efektif digunakan adalah sesuai dengan ketebalan lapisan batas lokal. Konfigurasi vortex generator mempunyai sudut pasang optimal dan dicapai pada sudut 19 derajat. Setelah melewati sudut optimal, performa NACA inlet akan menurun tetapi tidak signifikan. Jarak antara vortex generator sebesar 34 mm akan mampu menghasilkan performa NACA inlet yang optimal.

The NACA inlet is a submerged inlet widely used in unmanned aerial vehicles (UAVs), especially in flights requiring high maneuverability and reconnaissance missions, due to its low drag and radar cross-section. Additionally, the use of the NACA inlet can make UAVs structurally lighter and improve aerodynamic performance. However, the low pressure recovery of the NACA inlet poses a challenge to its usage. This study aims to determine the effects of using vortex generators and their geometric parameters on improving the performance of the NACA inlet and to identify the optimal configuration of vortex generators. The geometric parameters to be varied include height, installation angle, and the distance between vortex generators. Numerical simulations using ANSYS Fluent with the k-ω SST turbulence model were conducted with various vortex generators configurations.The optimal configuration of the vortex generators was determined using the Box-Behnken design and Desirability Function Analysis. The results of the study indicate that the use of vortex generators can increase the Ram recovery ratio by up to 32,9% and the Mass flow ratio by 15,4%. The most effective height of the vortex generators corresponds to the local boundary layer thickness. The configuration of the vortex generator has an optimal installation angle, achieved at 19 degrees. Beyond this optimal angle, the performance of the NACA inlet will decrease, but not significantly. A distance of 34 mm between the vortex generators will yield optimal performance for the NACA inlet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Salendu Erwin
"Pompa jarum suntik dianggap sebagai salah satu peralatan medis kritis yang memberikan obat dan cairan dengan dosis terkontrol kepada pasien. Namun, di banyak negara berkembang, pompa jarum suntik konvensional seringkali diimpor  dari luar negeri dengan biaya tinggi. Karena itu  fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas seringkali  kesulitan untuk mendapatkan dan memelihara perangkat ini, alternatif yang kurang tepat kadang  digunakan sehingga  menempatkan risiko signifikan  bagi pasien yang sensitif. Untuk mengatasi masalah ini, prototipe pompa jarum suntik yang terjangkau dikembangkan dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D. Perangkat ini dirancang dungeon komponen yang dicetak 3D dan komponen yang tersedia secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada komponen impor yang mahal. Akurasi volumetrik alat dievaluasi dengan jarum suntik plastik 10 mL menggunakan pendekatan gravimetri. Perangkat diatur untuk mengeluarkan volume air (0,3 - 5 mL) pada variasi laju aliran (1 - 20 mL / menit) dan menghasilkan kesalahan sistematis di bawah 6%.

Syringe pumps are considered a critical piece of medical equipment that delivers controlled doses of drugs and fluids to patients. However, in many developing countries, conventional syringe pumps are often imported from abroad at a high cost. As health facilities with limited resources often struggle to procure and maintain these devices, less appropriate alternatives are sometimes used, putting sensitive patients at significant risk. To address this issue, a prototype of an affordable syringe pump was developed using 3D printing technology. The device was designed with 3D printed parts and locally available components, thereby reducing dependence on expensive imported parts. The volumetric accuracy of the device was evaluated with a 10 mL plastic syringe using a gravimetric approach. The device was set to dispense varying volumes of water (0.3 - 5 mL) and resulted in a systematic error below 6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library