Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jackson Kamaruddin
"Peningkatan prevalensi tuberkulosis (TB) telah membawa kekhawatiran karena merupakan salah satu penyakit mematikan yang utama di Indonesia. Berbagai faktor risiko diidentifikasi memiliki beberapa kontribusi terhadap peningkatan prevalensi TB dan kegagalan pengobatan TB, termasuk kontrol infeksi yang kurang baik di fasilitas perawatan kesehatan yang dapat menyebabkan ?Multi-Drug Resistant TB (MDR-TB)?. Selanjutnya, kebanyakan pasien dengan MDR-TB diobati dan dirawat di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menyelidiki kontrol infeksi di fasilitas kesehatan, tempat pasien TB diobati. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional yang mendata fasilitas perawatan kesehatan, termasuk rumah sakit utama dan puskesmas di Jakarta Timur dan Pusat, dan angka kesembuhan TB di fasilitas kesehatan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat dari tujuh rumah sakit utama yang diamati di Jakarta Timur dan Pusat tidak terorganisir dengan baik, dengan rata-rata kontrol infeksi 55,71%. Sedangkan untuk delapan puskesmas yang diamati, rata-rata kontrol infeksi adalah 72.32%, yang menunjukkan bahwa puskesmas memiliki kontrol infeksi yang lebih baik dibandingkan dengan rumah sakit. Angka kesembuhan TB di puskesmas (71,42%) juga lebih tinggi dibandingkan dengan rumah sakit (42,43%).
Studi ini menunjukkan bahwa terdapat tren asosiasi antara kontrol infeksi dengan angka kesembuhan TB. Sebagai tambahan, kebanyakan rumah sakit dan puskesmas yang diobservasi pada studi ini perlu mengorganisasi faktor-faktor lingkungan mereka agar dapat menjamin hasil pengobatan yang lebih baik. Studi-studi lanjut disarankan untuk mempunyai subjek yang lebih banyak sehingga dapat melakukan studi analitik.

The increased prevalence rate of tuberculosis (TB) has brought concerned as it is one of main deadly diseases in Indonesia. Various risk factors are identified to have some contribution to the increased prevalence of TB and failure of TB treatment which can lead to multi-drug resistant TB (MDR-TB), including inappropriate infection controls in health care facilities. Furthermore, most MDR-TB patients are treated and hospitalized in hospitals.
This study aims to observe and investigate the infection controls in which patients with tuberculosis are treated. This is a cross-sectional study by observing health care facilities, including main hospitals and primary healthcare centers in East and Central Jakarta, as well as their TB recovery rates.
Results show that four of the seven hospitals observed in East and Central Jakarta are not organized well enough as they should be, with infection control means of 55.71%. As for the eight primary health centers observed, the mean infection control is 72.32%, showing that primary healthcare centers have better infection controls compared to the hospitals in East and Central Jakarta. Also, they have better TB recovery rates, with mean of 71.42% compared to 42.43% in hospitals.
This study shows that there is a trend of association between the infection controls and TB recovery rates. In addition, most hospitals and primary healthcare centers need to reorganize their environment factors to warrant better treatment outcomes. Further studies are suggested to have more subjects so that the analytical study can be undertaken.
"
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naadiyah Fauziyyah
"ABSTRAK
Pandemi Coronavirus Disease 2019 menjadi catatan kelam bagi dunia termasuk Indonesia. Berbagai protokol kesehatan telah diputuskan oleh pemerintah untuk menanggulangi pandemi ini. Namun hingga saat ini masih banyaknya pelanggaran yang terjadi. Kurangnya pengetahuan seseorang menjadi salah satu penyebab rendahnya penerapan perilaku pencegahan COVID-19. Media audiovisual menjadi rekomendasi media yang dapat digunakan dalam menjalani pendidikan kesehatan mengenai COVID-19. Intervensi asuhan keperawatan keluarga dilakukan selama tiga minggu menggunakan media audiovisual dalam pendidikan kesehatan yang menjadi intervensi unggulan dalam meningkatkan pengetahuan serta perilaku kontrol infeksi COVID-19. Hasil intervensi didapati peningkatan pengetahuan serta perilaku klien dalam melaksanakan kontrol infeksi COVID-19 di kehidupan sehari-hari.

ABSTRACT
Coronavirus Disease 2019 pandemic is a dark record for the world including Indonesia. Various health protocols have been decided by the government to tackle this pandemic. But until now there are still many violations that occur. Lack of knowledge of a person is one of the causes of the low application of COVID-19 prevention behavior. Audiovisual media is a media recommendation that can be used in undergoing health education regarding COVID-19. Family health care nursing interventions carried out for three weeks using audiovisual media in health education which became the leading intervention in increasing knowledge and behavior of COVID-19 infection control. The results of the intervention found an increase in client knowledge and behavior in carrying out control of COVID-19 infection in daily life.

"
Lengkap +
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elfira Rusiana
"Coronavirus disease 2019 atau COVID-19 merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, termasuk pada kelompok usia dewasa. Meskipun tingkat kematian akibat virus ini tergolong rendah tetapi virus ini sangat mudah menyebar atau menular. Tingkat penyebaran yang cepat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya yaitu kurangnya kesadaran akan penerapan protokol pencegahan COVID-19. Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan terutama pencegahan COVID-19 yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan. Intervensi pendidikan kesehatan dilakukan secara daring menggunakan media visual dan audiovisual. Tujuan dilakukannya intervensi ini yaitu untuk mengatasi perilaku kesehatan cenderung berisiko. Hasil intervensi yang dilakukan menunjukkan adanya peningkatan dalam pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap pencegahan penularan infeksi COVID-19. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan secara daring menggunakan media visual dan audiovisual efektif diimplementasikan untuk mengatasi perilaku kesehatan cenderung berisiko.


Coronavirus disease 2019 or COVID-19 is a disease that can affect anyone regardless of age, including in the adult age group. Although the mortality rate of this virus is relatively low, the morbidity rate is high. The rapid spread of this virus can be caused by several things, one of them is the lack of awareness of the application of the COVID-19 prevention protocol. Interventions that can be carried out to increase health awareness, especially to prevent COVID-19, are by providing health education. Health education interventions is performed online using visual and audiovisual media. The purpose of this intervention is to overcome risk-prone health behaviors. The results of the interventions showed an increase in knowledge, attitudes, and behaviors towards the prevention of transmission of COVID-19 infection. This shows that health education using visual and audiovisual media is effectively implemented to address risk-prone health behaviors."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pudji Handayani
"Pendahuluan: Human Papillomavirus (HPV) tipe 16 dan 18 dapat terdeteksi pada saliva individu sehat dan dapat menimbulkan risiko transmisi bagi dokter gigi. Metode penelitian: Metode potong lintang menggunakan 27 butir pertanyaan kuesioner pengetahuan HPV dan kontrol infeksi serta deteksi PCR terhadap HPV 16 dan 18 pada saliva. Hasil penelitian: Dari total 152 kuesioner (98%) didapatkan median skor pengetahuan HPV 7 (3-10) dan kuesioner kontrol infeksi 38 (25-48). Tidak terdeteksi HPV 16 dan 18 dari 73 subjek. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan HPV dan kontrol infeksi “cukup” dan tidak terdapat korelasi antar variabel.

Introduction: HPV type 16 and 18 which can be detected in saliva of healthy individual, could poses a transmission risk to dentist. Research method: A cross-sectional study of 27-items questionaires on HPV knowledge and infection control as well as PCR detection of HPV type 16 and 18. Results: The median score of HPV knowledge was 7 (3-10) and the infection control was 38 (25-48) of the 152 eligible questionnaire (response rate 98%). No HPV type 16 and 18 were detected in 73 eligible subjects for PCR detection. Conclusion: The level of the dentists’s knowledge on HPV and control infection were “sufficient” and no correlation between variables."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library