Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irwan Burhan
"ABSTRAK
Pengendalian motor induksi lebih sulit dibandingkan motor arms searah pen4gnat terpisah, karena komponen arus dan f nks/rya dihasilkan oleh somber yang soma. Akibatnya pengendalian torsi dan fluky secara terpisah tidak dapat dilakukan secara langsung. Metode kontrol vektor finks dapat memisahkan keterkaitan torsi dan fluks pada motor induksi tiga fasa, sehingga memungkinkan pengendalian torsi dan fluks secara terpisah.
Skripsi ini membahas tentang pengendalian motor induksi tiga fasa menggrurakan kontrol vektor fluks tidak leingsung dengan penginderaan kecepatan dan orientasi fluks rotor. Di skripsi ini dibahas rnengenai teori kerangka acuan untuk menyederhanakan persamaan matematis, pennodelan motor induksi tiga fasa menggunakan kerangka acuan stasioner, kontrol vektor finks menggunakan kerangka =ran fluks rotor, komponen-komponen dari sistem kontrol vektor finks beserla pemodelan nya. Untuk menampilkan u juk kerja pengendalian dengan menggunakan kontrol vektor fluks tidak langsung, maka dilakukan simulasi dengan menggunakan program MA 1L.4$ dan SIMULINK.

"
2000
S39639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyu Guntara
"Kualitas perpindahan gigi sangatlah penting untuk meningkatkan usia pakai sistem transmisi tersebut dengan cara mengurangi wear-and-tear pada komponen- komponen transmisi. Lebih lanjut, kemudahan pengoperasian yang dicapai dengan pengotomatisan tahapan perpindahan roda gigi sangat penting pada situasi yang sulit, sebagai contoh adalah perpindahan roda gigi kendaraan alat berat pada jalanan menanjak. Pada sistem transmisi manual, perpindahan roda gigi dilakukan dengan cara melepaskan kopling, menyambungkan roda gigi netral, perpindahan ke roda gigi yang baru, dan menyambungkan kopling kembali. Dengan menggunakan kontrol mesin terintegrasi, yang pada kendaraan listrik umumnya berupa motor induksi, sistem transmisi manual dapat diotomatiskan dan meniadakan kopling serta synchronizer, dinamakan sistem clutchless Automated Manual Transmission (AMT). Dengan mengestimasi nilai torsi pada sistem transmisi lalu mengendalikannya ke nol, fungsi kopling untuk memutuskan aliran daya dapat digantikan. Objektif tersebut dapat dicapai dengan kontrol vektor. Lebih lanjut, sistem transmisi manual yang diotomatiskan memiliki efisiensi yang lebih tinggi serta harga yang relatif lebih murah dibandingkan sistem transmisi otomatis lainnya.

The quality of gearshift is very important to increase the lifetime of transmission system by reducing wear-and-tear on the transmission components. Furthermore, the ease of operation achieved by automating the gear shifting stages is very important in difficult situations, for example the gear shifting of heavy equipment vehicles on uphill roads. In a manual transmission system, gearshift is performed by disengaging the clutch, connecting to a neutral gear, shifting to a new gear, and reconnecting the clutch. By using an integrated engine control, which in an electric vehicle is generally an induction motor, a manual transmission system can be automated and negate the clutch and synchronizer, named clutchless automated manual transmission system. By estimating the torque value in the transmission system and then controlling it to zero, the function of the clutch to disconnect the power flow can be replaced. This objective can be achieved using vector control. Furthermore, automated manual transmission systems have higher efficiency and relatively lower prices compared to other automatic transmission systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library