Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naufal Jauhar Nazhif
Abstrak :
Artikel ini membahas pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran sebagai sebuah kota baru di dalam kota dari tahun 1985 hingga 1995. Penelitian ini terfokus kepada bagaimana proses pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran, konflik yang terjadi di dalamnya, serta dampak yang dihasilkan dari pembangunan tersebut. Kota Baru Bandar Kemayoran ini memanfaatkan lahan bekas Bandara Kemayoran yang ditutup pada tahun 1985. Berlandaskan RBWK Khusus Kompleks Kemayoran, pembangunan mulai berjalan di tahun 1990. Proyek-proyek penting yang dibahas dalam penelitian ini adalah Pekan Raya Jakarta dan rumah susun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain tahapan heuristik, kritik intern dan ekstern, interpretasi, dan historiografi. Melalui serangkaian tahapan metode tersebut, didapatkanlah hasil penelitiannya. Kota Baru Bandar Kemayoran yang diharapkan akan menjadi kota baru yang asri, nyaman, dan rapih, belumlah terwujud di tahun 1995. Pada tahun tersebut, beberapa proyek sudah terselesaikan, seperti PRJ serta beberapa unit rumah susun dan apartemen. Namun, konflik yang terjadi antara warga Kemayoran dan DP3KK membuat pembangunan Kota Baru Bandar Kemayoran berkali-kali macet. Hingga akhirnya pembangunan ini berjalan lambat di tahun 1995.
This study discusses the development of the Kota Baru Bandar Kemayoran as a new town in town from 1985 to 1995. This research focuses on how the development process of Kota Baru Bandar Kemayoran, conflict that occurred, and the impact that resulted from the development. Kota Baru Bandar Kemayoran utilizes the former Kemayoran Airport land which was closed in 1985. Based on the RBWK Khusus Kompleks Kemayoran, construction began in 1990. The important projects discussed in this study were Jakarta Fair and flats. The method used in this study is the historical method. The stages carried out include the stages of heuristics, internal and external criticism, interpretation, and historiography. Through a series of stages of the method, the results of this research are obtained. Kota Baru Bandar Kemayoran which is expected to became a beautiful, comfortable and neat new city, was not realized in 1995. In that year, several projects have been completed, such as Jakarta Fair, several flats, and apartment units. However, the conflict between the residents of Kemayoran and DP3KK caused the construction of Kota Baru Bandar Kemayoran to repeatedly stalled. Until finally this development went slow in 1995. This research has addressed the development process of Kota Baru Bandar Kemayoran from 1985 to 1995.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sarwindah
Abstrak :
ABSTRAK
Keterbatasan lahan merupakan suatu kendala dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi warga perkotaan. Ditambah dengan arus urbanisasi dan pertambahan penduduk mengakibatkan munculnya daerah permukiman yang kumuh dan tidak memenuhi standar kesehatan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengambil suatu kebijakan membangun rumah susun dengan pendekatan membangun tanpa menggusur sehingga masyarakat memperoleh berbagai keuntungan dalam memenuhi kebutuhan rumahnya.

Perubahan tempat tinggal dari rumah tipe horizontal ke tipe rumah susun merupakan kendala sendiri bagi warga penghuninya. Hal ini disebabkan adanya fasilitas bersama dan kondisi lingkungan sosial baru yang memerlukan adaptasi, dan berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan bersama yang memerlukan partisipasi bagi penghuninya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola adaptasi penghuni rumah susun terhadap adanya perubahan lingkungan fisik dan sosial tempat tinggal mereka. Penelitian bersifat deskriptif kualitatif, yaitu menerangkan berbagai gejala dan fenomena yang berkaitan dengan pola adaptasi terhadap lingkungan di rumah susun Kemayoran.

Teknik pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dengan pedoman wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah i..bu rumahtangga yang tinggal di lokas.i rumah susun paling sedikit 2 tahun dan mempunyai anak berusia 12 tahun ke bawah. Pendekatan partisipatif dilakukan untuk memperoleh gambaran kehidupan warga lebih nyata dan mendalam.

Dari analisis terhadap variabel penelitian diketahul bahwa tingkat pendidikan responder mempunyai pengaruh terhadap partisipasi warga dalam pengelolaan lingkungan bersama. Makin tinggi tingkat pendidikan warga, makin tinggi kesadaran mereka dalam partisipasi pengelolaan lingkungan.

Kondisi bangunan rumah susun menyebabkan hubungan warga secara fisik lebih dekat dibanding rumah horizontal. Namun demikian, pola komunikasi antar warga kurang akomodatif terhadap pemecahan masalah-masalah yang ada. Sikap toleransi yang dikembangkan cenderung .bertujuan untuk sekedar menghindari konflik terbuka, dan belum merupakan suatu penerimaan atau penyelesaian dari sumber permasalahan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penghuni untuk tetap bertahan tinggal di rumah susun adalah berbagai fasilitas dan sarana ekonomi yang memberikan peluang guna meningkatkan penghasilan. Kemampuan warga dalam memanfaatkan sarana ekonomi ditambah kemampuan menyesuaikan antara jumlah anggota keluarga dengan luas ruang hunian, telah dapat mengangkat status sosial ekonominya. Selanjutnya dengan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik penghuni akan mempunyai kesempatan dan kemampuan melakukan penyesuaian diri di tempat tinggalnya. Hal ini membuktikan adanya hubungan timbal balik antara status sosial ekonomi dengan kemampuan warga beradaptasi.

Selanjutnya persepsi dan kesadaran warga tentang masalah-masalah yang menyebabkan lingkungannya berkesan kumuh akan memotivasi mereka mengadakan berbagai kegiatan dan berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kondisi lingkungan yang lebih baik. Dengan demikian motivasi untuk berpartisipasi akan mempermudah proses penyesuaian penghuni terhadap kondisi fisik dan sosial di lingkungan permukiman yang baru.
ABSTRACT
The limited size is an obstacle to meet the housing demand of the people, especially in urban areas. Additional, urbanization and population, resulted in the establishment of unsanitary housing and its environment. To overcome the problems, the government took the policy of building high-rise apartments. The approach was development without condemnation so that the people will gain various advantages in meeting their housing need.

The change of horizontal housing in vertical type is a constraint the inhabitants. This is brought about by the presence of joint facilities and new social environment which need adaptation and various activities environmental management that need participation of all the respective inhabitants.

This research is aimed to know the apartment inhabitants' adaptation pattern in correlation with the changing housing type including the physical and social environment. The study is qualitative descriptive in nature. It describes the various behavioral phenomena of the inhabitants in the Kemayoran environmental apartment.

The data is collected by doing in depth interview as well as using guided structured interview as re-search instrument. The respondents of this research are housewives who have lived in Kemayoran Apartment minimally two years and over and they have children of not more than 12 years old. Participative approach was carried out to get a picture of the real life style of the inhabitants.

From the results of research variable analysis disclosed that respondents' education have influence towards their participation in managing the apartment environment and common living area. If higher education wider the participation.

The condition of the apartment building caused the inhabitants' inter-relationship, physically; closer to each other than in horizontal housing. Nevertheless, the communication pattern among them tends to be unaccommodative towards solving the existing problem. The developed tolerance attitude was meant to avoid open conflict, not an acceptance or a solution to the source of the problem.

Some economic facilities in the apartment environment provide opportunities to the inhabitants in obtaining additional income as well as increasing their social economic condition. This is one factor that motivated the inhabitants to choose living at Kemayoran Apartment permanently. The inhabitants' ability to make use of the economical opportunity and their ability to adapt between the number of family members and size of their housing space showed their effort towards adaptation. It proved that there is interdependency and reciprocal relationship between the increasing social economy and inhabitants' ability towards adaptation.

Further more the inhabitants awareness concerning the problems which caused their environment look dirty will motivate them to conduct activities and participate to increase better environmental condition. So it proved that motivation to participate will facilitate the adaptation process of inhabitants towards their physical and social environment in their new housing settlement.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dede Indra C.
Abstrak :
Pembangunan rumah susun masih kurang memperhatikan aspek manusia yang menghuninya, sehingga timbul ketidaksesuaian. Untuk itu pembangunan rumah susun perlu didukung oleh penelitian terhadap rumah susun yang telah dibangun dan ditempati, terlebih terhadap penghuni rumah susunnya. Penelitian yang dilakukan menitikberatkan kepada aspek Arsitektur Lingkungan dan Perilaku.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan timbal-balik (korelasi) antara Iingkungan Hsik arsitektur rumah susun dengan perilaku penghuni rumah susun tersebut, dengan fokus penelitian berupa persepsi penghuni, tingkat kepuasan terhadap Iingkungan fisik rumah susun dan tingkat kebetahan untuk terus menetap di rumah susun. Mencari kaitan antara fokus penelitian (persepsi, kepuasan, dan kebetahan) dengan karakteristik penghuni dan karakteristik lingkungan. Di samping itu juga untuk mengevaluasi rancangan rumah susun yang ada dengan memperhatikan aspek kajian arsitektur lingkungan dan perilaku.

Penelitian ini dilaksanakan di rumah susun sederhana tahap I dan tahap IIA yang dibangun oleh Perum Perumnas di Kota Baru Bandar Kemayoran, terdiri dari beberapa tipe unit, yaitu tipe F-18, F-18 Baru, F-21, F-36, F-36 Baru dan tipe F-42, dengan total keseluruhan bangunan 57 blok. Sampel penelitian adalah Kepala Keluarga atau Ibu Rumah Tangga dari unit rumah susun yang terpilih secara acak terstrata (Stratified Random Sampling) sebanyak 136 buah responden.
Abstract
The development of flats so far still has not looked into the aspect of people who reside it. In later stage mismatch occur between physical environment of the flats and its residents. Because of that the development of flats needs to be supported by research of existing inhabited flats, especially towards the flats residents. The conducted research put emphasizes on environmental architecture and behavior aspect.

The aim of this research is to seek correlation between physical architectural environment of flats and the behavior of its residents, where research is focused on perception of residents, level of satisfaction of physical environment of flats and level of contentment to continue staying in flats. To seek for correlation between focus of research (perception, satisfaction and contentment) with characteristics of residents and environment. Moreover, to evaluate the design of existing flats with respects of environmental architecture and behavior.

This research is conducted at low cost flat stage land IIA which is built by Perum Perumnas at Kota Baru Bandar Kemayoran. Comprises of type F-18, New F-18, F-21, F-36, New F-36 and type F-42, with total building of 57 blocks. Sample for research Head of Families or Housewives from flats unit which chosen by methods of Stratitied Random Sampling as many as 136 respondents.

The method for Data Collecting is by using questionnaire, comprehensive interview, walk-through evaluation, tield observation, evaluation of secondary data and interview with related person or bodies.

Data Analysis Technique with frequency distribution table, Cross Tabulation, and Bivariate Correlation ( Moment Pearson Correlation ) and Contingency Coeflicient to probe hypothesis. For Data Analysis SPSS Program Windows-based Operating System version 9.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10865
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Husni
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S8342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library