Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Puspita
Abstrak :
Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan menyatakan bahwa kualitas air Sungai Karang Anyar yaitu parameter COD, Amonia dan TSS tahun 2010- 2013 melebihi baku mutu. Penurunan kualitas air tersebut diduga disebabkan oleh perilaku masyarakat. Fokus penelitian adalah air Sungai Karang Anyar sebagai sumber air bersih harus baik kualitasnya padahal kualitas air sungai Karang Anyar menurun dipengaruhi oleh perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai. Tujuan penelitian adalah memahami perilaku masyarakat kawasan bantaran sungai dalam perlakuan aliran sungai dan menguji penurunan kualitas air sungai; dan menghasilkan strategi-strategi pengelolaan air sungai. Pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan gabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian yaitu perilaku membuang air limbah domestik langsung ke sungai diduga mempengaruhi parameter COD dan Amoniak; perilaku tidak mengolah kotoran ayam diduga mempengaruhi parameter Amoniak; perilaku mengambil tanah dari bukit/gunung diduga tidak mempengaruhi parameter TSS; perilaku menambang pasir di sungai diduga mempengaruhi parameter Amoniak tetapi diduga tidak mempengaruhi parameter TSS. Kesimpulan adalah tidak semua perilaku warga yang bermukim dan berkegiatan di kawasan bantaran sungai mengakibatkan penurunan kualitas air sungai. Strategi pengelolaan air sungai adalah masyarakat perlu meningkatkan kinerja SDM, partisipasi, informasi dan pengetahuan; mengurus perizinan (IMB dan SITU) dan meningkatkan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam pengawasan pembuangan air limbah domestik dan nondomestik.
Environmental status data of Tarakan City stated that water quality of Karang Anyar's river for parameter COD, BOD5, Ammonia and TSS from year 2010- 2013 are above the government regulation for quality standard. Karang Anyar's river water quality decreased because of society behavior. Karang Anyar's river as fresh water resources should be improved their quality. This is the point of this research. The aim of this research is understanding the regional society's behavior, examining water quality and to compose the strategies of river water management. I use the combination between quantitative and qualitative methods for this research. The result is that society's behavior of disposing domestic wastewater directly to the river was suspected as the cause of parameter level of COD and Ammonia; disposing untreated chicken's dirt to the river was suspected increased ammoniac parameter; taking soil from the hills/mountains suspected influenced TSS parameter; behavior of river sand mining suspected affecting Ammonia parameter but not TSS parameter. The conclusion is that not all behavior of regional society along the riverbanks affect to decreasing Karang Anyar's river water quality. River water management's strategies are community had to improve human resources' performance, participation, information, knowledge, managing the government's licenses (IMB and SITU) and increasing the cooperation between community with local government to control the disposal of non-domestic and domestic waste water.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Atmanto
Abstrak :
ABSTRAK Pencemaran lingkungan sungai, lebih disebabkan oleh faktor perilaku manusia (sosial). Bila hal ini tidak dilakukan perbaikan, maka keberlanjutan sungai dan ekosistemnya dikhawatirkan akan mengalami kehancuran dalam waktu tidak terlalu lama, Pemerintah telah berupaya mengatasi kerusakan daerah aliran sungai di antaranya adalah Prokasih. Namun belum ada tanda perbaikan bahkan kualitas lingkungan sungai makin kritis. Apalagi pengelolaan sungai di Indonesia masih menggunakan konsep hidraulik murni, yang menimbulkan masalah baru, kerusakan ekosistem sungai dan bencana. Namun bila Eko-hidraulik diterapkan di Indonesia, sulit berhasil tanpa melibatkan masyarakat. Indonesia mempunyai potensi modal sosial yang cukup kuat dan pemberlakuan otonomi daerah berasaskan demokrasi dan berkeadilan memberikan ruang peran serta masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji baik sccara teoretis maupun praktis dan memberi pemikiran tentang model pendekatan S0550-hidraulik pada masyarakat daerah aliran sungai dalam mengelola kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan di bantaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta dan bantaran Sungai Citarum Kabupalen Bandung Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan: pertama, kelompok masyarakat bantaran Sungai Citarum Bandung Jawa Barat telah melakukan penerapan Sosio-hidraulik lebih tinggi (80%) dalam mengelola kualitas air sungai dibandingkan dengan kelompok masyarakat bantaran Sungai Ciliwung Jakarta (44,7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat kandungan unsur pendekatan Sosio-hidraulik yaitu : pelestarian fungsi sungai, partisipasi stakeholders, ekonomi sumberdaya air, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan budaya air masyarakat lokal yang diterapkan oleh kelompok masyarakat dalam mengelola kualitas air sungai. Kontribusi unsur pendekatan Sosio-hidraulik oleh masyarakat terhadap pengelolaan Iingkungan slmgai di dua lokasi penelitian adalah 38,50%. Kedua, model system dynamics dapat mengkonstruksi diagram sistem Sosio-hidraulik dan subsistem yang lain seperti dukungan pemerintah, dan dukungan swasta (dunia usaha) yang dapat menganalisis perbaikan kualitas air sungai. Simulasi akhir model ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Sosio-Hidraulik (l00%) oleh stakeholders yang didukung oleh pemerintah (l00%) dan dunia usaha yang dilaksanakan secara konsisten Serta dilaksanakan serentak oleh seluruh stakeholders daerah aliran sungai hulu-hilir (terpadu), akan menghasilkan perbaikan kualitas air sungai setelah 18 tahun. Hasil penelitian ini berimplikasi terhadap: 1) penguatan pemberlakuan konsep Sosio-hidraulik dalam pengelolaan kualitas air sungai yang berbasis masyarakat, 2) Pengakuan pemerintah atas kemampuan masyarakat mengelola kualitas air sungai, 3) Sistem pengelolaan sumberdaya berbasis komunitas (Community Based Resources Management- CBRM) harus disempurnakan menjadi ISBRM (Integrated Socio-hydraulics Based Resources Management).
ABSTRACT The caused ofthe polluting that happens on the river was human ?s behaviour (social responsibility. If the reparation has not been done, then the river and its ecosystem continuity will faced the damage in near time. The government has tried to fx the damage ofthe river-basin. But, there are still no signs that it will be better though the river environment quality is getting worse. It was because the managing of the river in Indonesia is still using the pure hydraulics concept which caused the damaged of the river ecosystem and disaster. lf the Eco- Hydraulics has been applied in Indonesia, it will be difficult to be done without the involvement of the Socio-Hydraulics. while Indonesia has many strong potential social capital. The provisions of the autonomy region based on democracy and justice has given rooms to participate by citizen. The aims of this research are to examine and to give ideas about approaching model jbr Socio-Hydraulics in managing the quality of the river water in continuity. This research was done on Ciliwung Watershed DKI Jakarta and Citarum Watershed Bandung West Java. The result ofthe research shown that first, the citizen of Citarum Watershed Bandung West Java were more succeed through the Socio-Hydraulics approach than the citizen of the Ciliwung Watershed Jakarta The Inplementation of Socio-Hydraulics respondence level on Citarum Watershed Bandung West Java groups has higher score (80%) than the Socio-Hydraulics respondence level on Ciliwung Watershed Jakarta (44. 7%). Next is, the result of analyses shown that there are Socio-Hydraulics approach elements such as: the continuity of river water junction, stakeholder 's participants, the economy water source, the involvement of society and the local culture development in reaching the succeed of the river environment quality improvement that has been done by the groups of society who ?s lived in the river basin. The contribution of the Socio-Hydraulics approach elements to the succeeding of the managing river environment in two research location were 38.50% Second the system dynamics model can be constructed the diagram system of Socio-Hydraulics and others subsystem such as the government support, the involvement of the sociegf and the privates support, so that the river water quality improvement can be anabfsed This last simulation model has shown that the application of the Socio- Hydraulics approach (l00%) by the stakeholders with the support #om the government (1 00%) and the privates (industry) that will be done in consistently and it will be done at the some time by all stakeholders of the river area (integrateaD, will produce the improvement of the river water quality ajter l8 years. This research result has imply to the policies of I) The supervision of Socio-Hydraulics concept in river water quality management on society base, 2) The government recognition to the society ability in managing the river water quality, and 3) The community based resources management (CBRM) must be completely to be integrated Socio-hydraulics based resources management (ISBRM).
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
D1894
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Abstrak :
ABSTRAK
Beban pencemaran yang harus ditanggung oleh Sungai Mookervart semakin besar, seiring dengan sernakin banyakznya industti dan pemukiman di sekitar slmgai yang membuang limbahnya ke sungai Dari sekian banyak zat-zat pencemar yang terdapat dalam limbah cair yang dibuang ke Sungai Mookervart, senyawa-senyawa Nitrogen seperti NH3-N dan N03-N adalah merupakan senyawa-senyawa yang biasa ditemukan dalam limbah cair tersebut. Senyawa Nitrogen adalah salah satu bahan nutrient yang penting dalam pertumbuhan organisme hidup. Dalam jumlah yang mencukupi, senyawa ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai bahan makanan. Akan tetapi kehadiran senyawa Nitrogen dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan organisme lain yang tidak dikehendaki (misalnya Alga), dapat pula menyebabkan penurunan kelarutan oksi gen (DO) dan penurunan pH dalam badan air. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah senyawa Nitrogen yang masuk ke dalam aliran Sungai Mookervart. Dan suatu model matematik yang mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa Nitrogen di aliran sungai akan menjadi alat yang sangat membantu untuk keperluan ini. Karena pemasalahan tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu model matematik untuk mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa ammonia nitrogen (NH3-N) dan nitrat nitrogen (NO3-N) di aliran Sungai Mookervart.

Pengamatan terhadap kualitas air Sungai Mookervart beserta saluran-saluran outfallnya dilakukan selama 7 hari (10 April - 16 April 1996) dengan titik-titik pengamatannya adalah jembatan PT. Bir Bintang, jembatan Garuda, jembatan PT. Bakrie, jembatan PT. United Can dan jembatan PT. Tembaga Mulia Semanan. Sedangkan saluran-saluran outfall yang diperiksa kualitas airnya adalah saluran Rasico, saluran Warung Gantung, saluran Super Itali, saluran Perumahan Citra dan saluran Semanan Dari semua variabel yang dibutuhkan oleh model matematika hanya harga K (laju penguraian) yang tidak dapat diulcur, baik secara matematis maupun dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Oleh sebab itu maka harga K hams dicari dengan cara coba-coba (trial dan error) sampai didapat harga K yang memberikan simpan dan minimum antara besarnya konsentrasi di lapangan dengan konsennasi hasil perhitungan model. Dengan menggunakan program Microsof Excel yang mempunyai fasilitas solver, dapat dicari harga K ini dengan cepat dan teliti.

Setelah dilakukan pengukuran di lapangan, perhitungan dengan menggunakan model dan analisa terhadap hasil penelitian, dapat diketahui harga K yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan. Untuk senyawa NH3-N harga K rata-rata yang didapat dari penelitian ini adalah 1,29X10 -5/detik, sedangkan mum senyawa N03-N harga K yang didapat adalah 1,1 6X10 -6/detik Dari hasil pengujian terhadap model matematik, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan pada penelitian ini terbukti mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa NH3-N dan N03-N di aliran Sungai Mookervart selama 7 hari pengamatan.
1996
S34644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yopy Arfan
Abstrak :
Perkembangan urbanisasi dan industrialisasi di DAS Ciliwung akan meningkatkan perubahan tutupan lahan tidak kedap air menjadi tutupan lahan kedap air. Hal ini dapat mengakibatkan berbagai masalah lingkungan salah satunya degradasi kualitas air yang berdampak pada kesehatan manusia dan ekosistem air. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model korelasi-regresi antara tutupan lahan kedap air di DAS Ciliwung dengan status kualitas air sungai Ciliwung. Model korelasi-regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi perubahan status kualitas air sungai Ciliwung akibat perubahan tutupan lahan kedap air. Penilaian status kualitas air dilakukan dengan menggunakan metode STORET, NSF-WQI, dan CCME-WQI di tahun 2005-2016. Lokasi pemantauan kualitas air Sungai Ciliwung yaitu Attaawun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Jembatan Panus, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono, dan Manggarai. Data peta diolah menggunakan Software ArcGIS. Metode analisis menggunakan analisis korelasi pearson dan regresi linear antara persentase tutupan lahan kedap air dan indeks kualitas air. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tutupan lahan kedap air secara signifikan cukup kuat berkorelasi negatif dengan indeks kualitas air, persamaan regresi yang mewakili hubungan antara tutupan lahan kedap air X dan indeks kualitas air STORET, NSF-WQI, CCME-WQI Y adalah persamaan regresi linier masing-masing sebagai berikut STORET : Y=-16.88-0.51 X, NSF-WQI : Y=57.97-0.23 X, dan CCME-WQI : Y=65.88-0.84 X.
Urbanization and industrialization lead to the change of land cover from pervious into impervious. This can impact environmental problems such as water quality degradation that affects human health and water ecosystems. The study aimed to develop a regression correlation model between impervious cover in Ciliwung watershed and water quality indices in Ciliwung river. The correlation regression model can be used to predict changes in the status of Ciliwung river water quality due to impervious cover changes. Methods of assessing the indices of water quality are CCME WQI, NSF WQI, and STORET within the period of 2005 2016. Monitoring locations from the most upstream to downstream are Atta rsquo awun, Katulampa, Kedung Halang, Pondok Rajeg, Panus Bridge, Kelapa Dua, Condet, Kalibata, MT Haryono and Manggarai. Map data is processed using ArcGIS Software. The analysis Method using Pearson Correlation test and linear regression between percentage of impervious cover and water quality indices. The conclusion of this research is significantly a strong inverse relationship between impervious cover and water quality indices in Ciliwung river. The regression equation representing relationship between impervious cover X and water quality indices STORET, NSF WQI, and CCME WQI Y are the linear regression equation as follows STORET Y 16.88 0.51 X, NSF WQI Y 57.97 0.23 X, and CCME WQI Y 65.88 0.84 X.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Haryono
Abstrak :
Sungai Jangkok adalah salah satu yang termasuk tercemar berat di NTB. Nilai BOD telah melebihi standar baku mutu air kelas II dan menurut nilai Family Biotic Index (FBI) sungai dalam kategori tercemar berat bahan organik. Tujuan penelitian adalah mewujudkan pengelolaan DAS Jangkok yang berkelanjutan sesuai dengan fungsi sungai melalui penerapan strategi pengendalian pencemaran. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara terhadap masyarakat, dan stakeholder (pemerintah dan LSM). Data kualitas air diperoleh dari DLHK NTB dan DLH Kota Mataram dan dilakukan pengambilan sampel dengan teknik composite sample. Metode yang digunakan adalah STORET, QUAL2Kw, regresi logistik dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum Sungai Jangkok, Kota Mataram dalam kategori tercemar berat dari tahun 2015-2022 dengan rata-rata skor STORET adalah -79,25 dan beban pencemaran BOD, COD dan TSS yang masuk telah melebihi daya tampung beban pencemaran. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kurang baiknya persepsi masyarakat terhadap status pencemaran (67%) dan kebermanfatan sungai (59%), masih adanya perilaku membuang sampah dan/atau BAB di sungai (23%), kurang baiknya perilaku pencegahan (59%), kurang baiknya sarana pembuangan air limbah (40%) dan sampah (58%) dan masih adanya rumah yang membelakangi sungai (59%). Beberapa penyebabnya adalah belum terjadi sinergi lintas wilayah administrasi antarstakeholder, tidak ada penegakan hukum untuk masyarakat, program kerja bergantung anggaran pemerintah dan tidak ada disinsentif. Kesimpulan penelitian ini, strategi yang sesuai adalah membuat suatu program pengurangan beban pencemaran yang terintegrasi lintas kabupaten/kota, terintegrasi lintas lembaga dengan kewenangan berbeda, terintegrasi dengan masyarakat, dan sesuai dengan kondisi aktual sungai dan sosial ekonomi masyarakat. ......Sungai Jangkok is one of those considered heavily polluted in NTB. The Biochemical Oxygen Demand (BOD) value has exceeded the standard for Class II water quality, and according to the Family Biotic Index (FBI) value, the river falls under the category of heavy organic pollution. The research objective is to realize sustainable management of the Jangkok Watershed in accordance with its river functions by implementing pollution control strategies. Data collection was conducted using questionnaires and interviews with the public and stakeholders (government and NGOs). Water quality data was obtained from DLHK NTB and DLH Mataram City, and sampling was carried out using the composite sample technique. The methods employed were STORET, QUAL2Kw, logistic regression, and SWOT. The research findings indicate that, in general, the Jangkok River in Mataram City falls into the heavily polluted category from 2015 to 2022, with an average STORET score of -79.25. Moreover, the pollution loads of BOD, COD, and TSS entering the river have exceeded the pollution carrying capacity. The condition is influenced by several factors, including the less favorable perception of pollution status (67%) and the usefulness of the river (59%) by the community. Additionally, the persistent behavior of littering and/or defecating in the river (23%), inadequate preventive practices (59%), insufficient wastewater disposal facilities (40%), and improper waste management (58%) are contributing factors. Moreover, the existence of houses backing up to the river (59%) also plays a role in the current condition. Some of the causes are the lack of synergy across administrative regions between stakeholders, the absence of law enforcement for the community, dependency on government budget for work programs, and the lack of incentives. The conclusion of this research suggests that the most effective strategy for taking is to develop a program for reducing pollutant loads that is integrated across districts and cities, integrated across agencies with various levels of authority, integrated with the community, and in accordance with the river's actual conditions and the socioeconomic community.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Daniel Immanuel
Abstrak :

Pertumbuhan penduduk yang terjadi di D.I Yogyakarta meningkatkan jumlah limbah yang dibuang sehingga mempengaruhi kualitas air sungai. Selain itu, pertumbuhan populasi juga berkontribusi pada perubahan penutup lahan di daerah aliran sungai yang kemudian akan berdampak pada kualitas air sungai. Tujuan penelitan ini adalah untuk menganalisis variabilitas spasial dan temporal kualitas air pada Sungai Code di Provinsi D.I Yogyakarta, selain itu mengetahui tren perubahan penutup lahan di Daerah Tangkapan Air (DTA) Sungai Code serta hubungannya dengan perubahan kualitas air sungai, dan mengidentifikasi serta menganalisis parameter kualitas air dominan yang  mempengaruhi variabilitas kualitas air Sungai Code secara keseluruhan. Data yang di analisis adalah data sekunder yang berasal dari Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta yang terbatas pada periode pemantauan 2011-2017. Metodologi yang dilakukan adalah analisis deskriptif untuk menganalisis variasi spasial dan temporal kualitas air secara visual, kemudian melakukan klasifikasi penutup lahan untuk Daerah Tangkapan Air (DTA) Sungai Code dengan software ArcGIS 10.3 serta menganalisis hubungan perubahannya dengan perubahan kualitas air Sungai Code, dan menganalisis variabilitas data kualitas air dengan Cluster analysis (CA) & Principal Component Analysis (PCA) menggunakan software IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukan terdapat parameter yang konsentrasinya mediannya memiliki tren positif untuk variasi spasial dari hulu ke hilir, diantaranya: suhu, TDS, BOD, COD, Nitrat, Nitrit, Seng, Tembaga, Timbal, Bakteri koli tinja, selain itu terdapat juga parameter yang konsentrasi mediannya memiliki tren positif untuk variasi temporal dari tahun 2011-2017, diantaranya: pH, TDS, Nitrat, Nitrit, Deterjen, Seng, Warna. Terdapat juga parameter-parameter yang perlu diperhatikan karena konsentrasinya sebagian besar sudah melebihi baku mutu kelas 3 dan/atau kelas 4 yang ditetapkan dalam Pergub DIY No. 20 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Air, diantaranya: BOD, Nitrit, Tembaga, Bakteri koli tinja. Hasil korelasi penutup lahan dan kualitas air mendapatkan bahwa penutup lahan vegetasi alami dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan kualitas air Sungai Code, sedangkan penutup lahan agrikultur dan area bangunan cenderung memberikan dampak negatif terhadap perubahan kualitas air Sungai Code. Untuk CA, paramater kualitas air Sungai Code berhasil dikelompokan menjadi 4 cluster, diantaranya: kelompok pencemar nuterien, kelompok pencemar logam, kelompok pencemar materi organik dan kelompok pencemar grey water. Analisis komponen utama (PCA) menghasilkan empat komponen utama (PC1, PC2, PC3, PC4) yang mempunyai variansi secara berturut-turut 22,815%, 17,631%, 16,016%, 12,806% dan menjelaskan total 69,268% variabilitas data kualitas air Sungai Code. PC1 diinterpretasikan sebagai pencemar materi organik Sungai Code. PC2 diinterpretasikan sebagai pencemar nutrien dan kontaminasi tinja pada Sungai Code yang dapat berasal dari limbah dan air limpasan agrikultur. PC3 diinterpretasikan sebagai pencemar logam Sungai Code yang dapat berasal dari air limpasan urban dan limbah domestik. PC4 dapat diinterpretasikan sebagai dampak pencemaran grey water pada Sungai Code.


Population growth that occurred in D.I Yogyakarta increased the amount of waste discharged so that it affected river water quality. In addition, population growth also contributes to changes in land cover in watersheds which will then have an impact on river water quality. The purpose of this research is to analyze the spatial and temporal variability of water quality in the River Code, in addition to knowing trends in land cover changes in the Code watershed and its relationship to changes in river water quality, and analyzing dominant water quality parameters that affect Code River water quality variability as a whole. This research using secondary data from the Provinsi D.I Yogyakarta, which limited to the 2011-2017 monitoring period. The methodology used is descriptive analysis to analyze spatial and temporal variations in water quality, then classify land cover in Code watershed with ArcGIS 10.3 software and analyze the relationship of changes with changes in Code River water quality, analyze variability of water quality data with Cluster analysis (CA) & Principal Component Analysis (PCA) using IBM SPSS software. The results showed there are parameters whose median concentration has a positive trend for spatial variations from upstream to downstream, including: temperature, TDS, BOD, COD, Nitrate, Nitrite, Zinc, Copper, Lead, Fecal Coli Bacteria. There are also concentration parameters the median has a positive trend for temporal variations from 2011-2017, including: pH, TDS, Nitrate, Nitrite, Detergent, Zinc, Color. There are also parameters that need to be considered because most of the concentrations have exceeded the grade 3 and / or grade 4 water quality standards stipulated in Pergub DIY No. 20 Tahun 2008, including: BOD, Nitrite, Copper, fecal coli bacteria. The correlation results between land cover and water quality found that natural vegetation land cover can have a positive impact on changes in Code River water quality, while agricultural and building areas land cover tend to have a negative impact on changes in Code River water quality. For CA, the Code River water quality parameters were grouped into 4 clusters, including: the nutrient polluter group, the metal polluter group, the organic material polluter group and the gray water polluter group. Principal component analysis (PCA) produced four main components (PC1, PC2, PC3, PC4) which had variances respectively 22.815%, 17.631%, 16.016%, 12.806% and explained a total of 69.268% variability of Code River water quality data. PC1 is interpreted as organic matter pollutans in Code River. PC2 is interpreted as nutrients pollutants and fecal contamination in the Code River which may come from agricultural waste and runoff. PC3 is interpreted as a Code River metal pollutant that may come from urban runoff water and domestic waste. PC4 may interpreted as the impact of gray water pollution on the Code River.

Depok: Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Pranadi
Abstrak :
DAS Cileungsi Hulu adalah salah satu daerah aliran sungai yang terletak di Provinsi Jawa Barat dengan kondisi perkembangan wilayah yang sangat dinamis. DAS Cileungsi Hulu memiliki karakteristik fisik geologi dan topografi yang beragam dan terjadi perubahan penggunaan tanah yang signifikan. Pengaruh karakteristik fisik DAS dan hubungannya dengan perubahan penggunaan tanah dapat diketahui melalui penggunaan pemodelan hidrologi yang tepat. Penelitian ini menggunakan model SWAT yang dapat memberikan fokus pada simulasi jangka panjang berbasis karakteristik wilayah untuk mengetahui kondisi kualitas air sungai dan prediksi perubahannya sehubungan dengan perubahan penggunaan tanah dengan menggunakan parameter nitrat (NO3). Prediksi dilakukan berdasarkan proyeksi perubahan penggunaan tanah secara temporal tahun 1989-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara perubahan kualitas air dengan perubahan penggunaan tanah. Hasil uji kalibrasi dan akurasi model dengan perhitungan Root Mean Square Error (RMSE) dan Normalized Objective Function (NOF) berada pada rentang 0-1 yang artinya model dikatakan baik dan dapat digunakan. Skenario model yang digunakan untuk prediksi adalah peningkatan luas penggunaan tanah permukiman dan industri serta penurunan luas penggunaan tanah pertanian lahan kering, menghasilkan peningkatan konsentrasi nitrat pada air sungai setiap tahunnya. ......Cileungsi Hulu Watershed is one of the watershed are located in the province of West Java with the conditions of a very dynamic urban development. Cileungsi Hulu watershed has a physical characteristics of varied geological and topographical with land use changes significantly. The influence of the physical characteristics of the watershed and its relationship with land use changes can be detected through the use of proper hydrologic modeling. This study uses SWAT model that can provide a focus on long-term simulations based on the characteristics of the area to determine the condition of the river water quality and forecast changes in connection with land use changes using the parameters nitrate(NO3). Predictions made based on the projected land use changes temporally years 1989-2014. The results showed that there is a relationship between changes in water quality with land use changes. The results of calibration and accuracy of the calculation model with RMSE and NOF is in the range of 0-1 which means the model is quite good and can be used. Scenario model used for the prediction is increase residential and industrial land use as well as a decrease agricultural land area, resulting in increased concentrations of nitrate in river water annual
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriansyah
Abstrak :
Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu DAS di Provinsi Jawa Barat. Daerah Aliran Ci Leungsi merupakan salah satu sungai yang masuk dalam program kali bersih BPLHD Jawa Barat dikarenakan kondisi sungai yang sudah tercemar. Penggunaan tanah yang beragam di Daerah Aliran Sungai menyebabkan terganggunya keseimbangan kimia air sungai sehingga menyebabkan pencemaran kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan tanah di Daerah Aliran Sungai mempengaruhi kualitas air Ci Leungsi. Analisis secara kuantitatif-deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan peneltian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tanah permukiman mempengaruhi konsentrasi kimia berupa nitrat, amonia, deterjen serta minyak dan lemak. Pertanian tanah basah dan tanah kering mempengaruhi konsentrasi nitrat dan amonia. Hasil perhitungan metode Storage and Retrieval (STORET) didapatkan bahwa dari bagian hulu sampai tengah daerah aliran sungai termasuk kategori cemar sedang, sementara di bagian hilir termasuk cemar berat. ...... Ci Leungsi watershed is one of the watershed are located in the Province of West Java. Ci Leungsi watershed is one of the rivers that enter the clean river program by BPLHD of West Java due to the condition of the river that has been polluted. Diverse land use in the watershed causes disruption of the chemical balance of the water of the river, causing pollution of water quality. This study aims to determine whether the use of the land along the watershed affects water quality of Ci Leungsi. Quantitative-descriptive analysis will be used to answer the purpose of the present study. The results showed that the use of land in the form of settlements affected the concentration of chemicals in the form of nitrate, ammonia, detergent and oil and grease, while agricultural land wet and dry soil affects the concentration of nitrate and ammonia. The results of STORET method of calculation showed that from the upstream to the middle of the watershed in the category of pollutants being while at the downstream entrance heavy polluted.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library