Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuyun Ayunah
"Penyakit Tuberkulosis saat ini masih menjadi masalah kesehatan dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya menderita TB Paru. Diperkirakan 95% penderita TB Paru berada di negara berkembang. Indonesia merupakan penyumbang TB Paru terbesar setelah India dan Cina. Kematian akibat TB Paru di Indonesia 25% dari kematian akibat lainnya. Di Kecamatan Cilandak jumlah penderita TB Paru tahun 2007 adalah 224 kasus sebagai penyumbang kasus TB Paru BTA (+) cukup banyak. Resiko terjadinya penularan tuberculosis paru dipengaruhi kedaan rumah yang tidak memenuhi syarat. Pencapaian program tentang Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman (PKLP) dari 27.923 rumah yang ada di wilayah kecamatan Cilandak hanya 500 rumah yang diperiksa atau sekitar 1.79%, hal ini diduga memperbesar timbulnya penularan TB Paru BTA (+).
Tujuan Penelitian ini untuk melihat hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dengan kejadian Tuberkulosis Paru BTA positif di Kecamatan Cilandak Kota Administarsi Jakarta Selatan tahun 2008. Metode penelitian ini menggunakan disain studi kasus kontrol perbandingan 1:1 dengan 50 kasus penderita TB Paru BTA (+) dan 50 kontrol penderita TB Paru BTA (-). Kasus kontrol diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Cilandak. Hasil Analisis bivariate lingkungan fisik dalam rumah yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) adalah ventilasi dalam rumah < 20 % (OR = 9,333, 95% CI = 1.121 - 77.7041. p=0,031). Sedangkan faktor resiko yang lain adalah kebiasaan /perilaku penghuni didalam rumah antara kelompok kasus dan kontrol semuanya membuang dahak sembarangan diperoleh nilai p=0,000 artinya perilaku buruk tersebut merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya penyakit TB Paru
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) di Kecamatan Cilandak Kotif Jakarta Selatan tahun 2008 adalah ventilasi rumah dan perilaku membuang dahak. Oleh karena itu saran peneliti bagi Suku Dinas Kotif Jakarta Selatan, Dinas PU dan Dinas tenaga kerja adanya kerjasama lintas sektoral dan lintas program dalam penataan desain dan kontruksi rumah sehat bila ada penataan ulang perumahan. Bagi Puskesmas Kecamatan Cilandak melakukan upaya penyuluhan mengenai rumah sehat dan kebiasaan yang sehat (PHBS)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Oktora
"Sick Building Syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala non-spesifik yang dialami saat berada dalam suatu gedung yang terkait dengan kualitas udara dalam ruang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kualitas fisik udara dalam ruang (suhu dan kelembaban) dengan kejadian Sick Building Syndrome pada pekerja yang bekerja di dalam gedung. Metode penelitian yang digunakan adalah disain studi cross sectional. Pada penelitian ini, suhu dan kelembaban udara merupakan variabel independen, dan kejadian SBS adalah variabel dependen. Karakteristik responden (umur, jenis kelamin, lama/masa kerja, kebiasaan merokok, riwayat penyakit alergi dingin, dan kondisi psikososial) juga turut diteliti sebagai variabel independen lainnya. Jenis AC dan kepadatan orang dalam ruang diteliti sebagai faktor lain yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa factor karakteristik responden yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian SBS hanya riwayat penyakit alergi dingin. Dari hasil penelitian, ditemukan adanya hubungan yang signifikan kualitas fisik udara dalam ruang (suhu dan kelembaban) dengan kejadian SBS. Hasil uji statistik chi-square, hubungan antara suhu udara dan SBS, diperoleh Pv = 0,011 dan OR = 3,363. Hasil uji statistik chisquare, hubungan antara kelembaban relatif dan SBS, diperoleh nilai Pv = 0,031 dan OR = 2,923."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Seina Rizky Priambodo
"Perkembangan‌ ‌jumlah‌ ‌masyarakat/penduduk‌ ‌yang‌ ‌tidak‌ ‌diikuti‌ ‌dengan‌ ‌perkembangan‌ ‌fasilitas‌ ‌serta‌ ‌utilitas‌ ‌yang‌ ‌memadai‌ ‌tentu‌ ‌akan‌ ‌mengakibatkan‌ ‌defisit‌ ‌dalam‌ ‌pemenuhan‌ ‌kebutuhan‌ ‌masyarakat‌ ‌tersebut.‌ ‌Terdapat‌ ‌isu‌ ‌terkait‌ ‌ terbatasnya‌ ‌penawaran‌ ‌(supply)‌ ‌air‌ ‌yang‌ ‌ada‌ ‌di‌ ‌wilayah‌ ‌DKI‌ ‌Jakarta‌ ‌yang‌ ‌disebabkan‌ ‌oleh‌ ‌bertambahnya‌ ‌jumlah‌ ‌penduduk,‌ ‌terbatasnya‌ ‌supply‌ ‌air‌ ‌baku,‌ ‌tingginya‌ ‌tingkat‌ ‌pencemaran‌ ‌sebagai‌ ‌sumber‌ ‌air‌ ‌permukaan,‌ ‌eksploitasi‌ ‌air‌ ‌secara‌ ‌besar-besaran,‌ ‌dan‌ ‌berkurangnya‌ ‌daerah‌ ‌tangkapan‌ ‌air‌ ‌akibat‌ ‌menurunnya‌ ‌jumlah‌ ‌wilayah‌ ‌serapan.‌ ‌Tujuan‌ ‌ untuk‌ ‌menganalisa‌ ‌bagaimana‌ ‌kualitas‌ ‌air‌ ‌minum‌ ‌yang‌ ‌ada‌ ‌di‌ ‌Jabodetabek‌ ‌berdasarkan‌ ‌data‌ ‌sekunder‌ ‌Susenas‌ ‌(Survei‌ ‌ Sosial‌ ‌Ekonomi‌ ‌Nasional)‌ ‌dan‌ ‌keterkaitannya‌ ‌dengan‌ ‌kondisi‌ ‌sosial,‌ ‌ekonomi,‌ ‌dan‌ ‌demografi‌ ‌rumah‌ ‌tangga‌ ‌dengan‌ ‌ menggunakan‌ ‌metode‌ ‌penelitian‌ ‌kuantitatif‌ ‌analisis‌ ‌menggunakan‌ ‌regresi logistik binary. Hasil menunjukkan pada Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki akses sumber air minum layak 90.62% dan Bodetabek sebesar 80.03%. Namun masih terdapat 9.38% rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta dan 19.97% wilayah Bodetabek rumah tangga yang tidak mendapatkan akses tersebut. Analisis regresi pada Provinsi DKI Jakarta menunjukkan faktor seperti status migrasi, pendidikan kepala rumah tangga, pengeluaran kapita, daerah lokasi rumah tinggal, keluhan terhadap penyakit, dan kepemilikan asuransi berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan air minum layak. Sedangkan pada wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi menunjukkan faktor jumlah ART, status menikah, jenis kelamin KRT, pendidikan terakhir, pengeluaran kapita, status kepemilikan rumah, dan daerah rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap ketersediaan fisik air minum yang layak.

The development of the number of communities / residents who are not followed by the development of facilities and adequate utilities will certainly result in a deficit in the fulfillment of the needs of the community. There are issues related to the limited supply (supply) of water in the DKI Jakarta area caused by increasing population , The limited supply of raw water, the high level of pollution as a surface source, massive water exploitation, and reduced water catchment areas due to the decline in the amount of absorption area. The purpose of analyzing how the quality of drinking water in Jabodetabek is based on Secondary Susenas data (National Socio-Economic Survey) and its relevance to household social, economic, and demographic conditions using the research method AND quantitative analysis using binary logistic regression. The results showed that in DKI Jakarta Province already had access to drinking water sources worth 90.62% and Bodetabek was 80.03%. But there are still 9.38% of households in DKI Jakarta Province and 19.97% of household bodetabek areas that do not get these access. Regression analysis in DKI Jakarta Province showed factors such as migration status, household head education, capita expenditure, residential location area, complaints against disease, and insurance ownership significantly influence the availability of decent drinking water. Whereas the Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi regions show factor number of ART, married status, KRT gender, last education, capita expenditure, home ownership status, and household regions have a significant effect on the physical availability of decent drinking water."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vicki Lusiagustin
"Aktivitas penambangan pasir di sungai Komering, Sumatera Selatan, telah ada sekitar waktu yang lama dan terus berkembang seiring dengan meningkatnya pembangunan yang terjadi di Kabupaten OKU Timur. Tujuan penelitian ini adalah menilai sebaran lokasi penambangan pasir, dan dampak dari adanya aktivitas penambangan pasir terhadap perubahan lingkungan fisik Sungai Komering yang berupa kualitas fisik air sungai dan perubahan alur sungai. Penelitian ini menggunakan kombinasi aplikasi SIG dengan penginderaan jauh serta pengukuran langsung di lapangan. Citra Landsat 7, Landsat 8 dan Spot 4 digunakan untuk melihat perubahan alur Sungai Komering dan bentukan sedimentasi gosong sungai serta point bar secara spasial dan temporal dalam rentang waktu 2003-2014. Pengukuran langsung dan pengambilan sampel air sungai dilakukan pada 10 titik lokasi penambangan pasir dan digunakan untuk melihat kualitas fisik air Sungai Komering dengan parameter kekeruhan, TSS dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penambangan pasir di Sungai Komering telah menyebabkan degradasi terhadap kualitas fisik air terutama pada parameter kekeruhan dan TSS karena melebihi baku mutu kualitas air kelas II, dan juga perubahan alur sungai serta mempengaruhi luas dari bentukan sedimentasi gosong sungai dan point bar.

The sand mining activities which are located in the Komering river, South Sumatera, have since a long time been exist and keep growing along with the developmental improvements that are occurred in the East OKU Regency. The aim of the study is to assess the distribution of sand mining activities to wards the Komering River's physical environment changes in the form of river water physical quality and river stream changes. This study uses the combinations of SIG application with a remote sensing and a direct measurement in the field. Landsat 7, Landsat 8 and SPOT 4 are used to view the Komering River's stream changes and the hirst river sedimentation forms and point bar spatially and temporally from the years 2003 2014. Direct measurement was collected at 10 locations of sand mining that was used to view the Komering River's water physical quality, particularly on the turbidity and TSS because they exceed the class II standard of water quality, and also they exceed the changes in the river stream, then affecting the spacious from the hirst river sedimentation forms and point bar
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudithia Adelin
"Kegiatan manusia sangat beragam dan mereka membutuhkan media yang dapat terjadi padanya. Sidewalk sebagai fasilitas fisik dan ruang terbuka publik memiliki peran untuk memberikan kualitas yang baik kegiatan rekreasi untuk manusia, setelah mereka puas kegiatan utama mereka lainnya. Kegiatan rekreasi telah menjadi bagian dari gaya hidup yang dilakukan oleh masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Penulisan akademik ini akan mengeksplorasi peran trotoar dalam memenuhi kebutuhan manusia untuk kegiatan waktu luang mereka. Literatur yang akan disajikan adalah berbagai standar fisik dan studi kasus dari trotoar di daerah rekreasi.
Pengamatan studi kasus akan berlangsung di Kemang, Jakarta dan Bukit Bintang, Kuala Lumpur. Trotoar juga akan dipertimbangkan dengan membandingkan pembahasan batas fisik, kualitas fisik, pengamatan umum dan dimensi. Pada akhirnya, kesimpulan diperoleh menyatakan bahwa perlu pertimbangan lebih.

Human activities are very diverse and they require a media that can take a place on it. Sidewalk as physical facility and public open space has a role to provide a good quality of leisure activities for human, after they have satisfied their other primary activities. Leisure activities have become part of the lifestyle done by society, especially for those who live in urban areas. This academic writing will explore the role of sidewalk in fulfilling human needs for their leisure activities. The literature that will be presented is the various physical standards and case studies of sidewalk in leisure area.
Observation of the case studies will be taken place in Kemang, Jakarta and Bukit Bintang, Kuala Lumpur. The sidewalk also will be considered by comparing the deliberation of the physical limits, physical quality, general observation and dimensions In the end, the conclusion obtained stating that it needs further consideration to environmental factors and environments nearby in determining the physical criteria to adequate the setting of the sidewalk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library