Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jamilah
"Tumbuhan dari marga Calophyllum temmasuk dalam famili Clusiaceae (Guttiferae) merupakan tumbuhan hutan tropis dan di Indonesia dikenal dengan nyamplung. Tumbuhan ini banyk mengandung senyawa senyawa bioaktif seperti ksanton, kumarin, flavonoida dan triterpen. Beberapa di-antaranya berpotensi untuk menyembuhkan penyakit, seperti kalanolida A sebagai anti-HIV tipe 1 dan antikanker, ksanton sebagai antibakteri serta sebagai antimalaria. Berdasarkan informasi aktivitas Calophyllum tersebut, penelitian ini melakukan isolasi dan menentukan struktur senyawa kimiaaktinya, selanjutnya terhadap senyawa baru yang didapat dilakukan uji aktivitas secara in vitro dengan menggunakan bakteri dan beberapa set kanker, antara Iain Murine leukemia P388, L1210, HeLa dan Yashida Sarcoma. Uji bioaktivitas meliputi uji awal terhadap ekstrak kasar mengunakan Artemia salina Leach dan uji antibakteri menggunakan bakteri Bacillus subtilis (ATCC 6633), Staphylococcus aureus (ATCC 6538), Escherichia coli (ATCC 25922) dan Pseudomonas aeruginosa (DMS 43286). Ekstrak kasar yang larut dalam n-heksana dan etil asetat dari kulit batang Calophyllum memperlihatkan aktivitas sitotoksik terhadap Artemia saline Leach dan aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286). Senyawa I, jayapurakumarin merupakan senyawa baru hasil isolasi dari kulit batang tumbuhan C. soulattrii Burm.f dari fraksi diklorometana dan diidentifikasi sebagai turunan kumarin. Senyawa ini aktif sebagai antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286). Senyawa I, juga menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel murine leukemia P388 dengan IC;-,0= 0,64 ug/mL, Senyawa ll, azizkumarln merupakan senyawa baru hasil isolasi dari fraksi etil asetat kulit batang tumbuhan C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith dan tidak menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel murine leukemia P388 (lC5Q > 100 ug/mL), tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) dan P. aeruginosa (DMS 43286), tetapi sangat aktif terhadap sel Yashida sarcoma (lC50 = 4,12 pglmL), aktif terhadap murine leukemia L1210 (lC5° = 5,35 pg/mL) dan sel HeLa (IC5¢, = 6,57 pglmL). Satu senyawa turunan kumarin yaitu kalaustralin (Ill) dari tumbuhan C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith dan tiga senyawa terpenoid yang sudah diketahui yaitu kanohllol (IV) dari C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith, asam 3-ep!-betulinat (V) dan friedelin (VI) juga telah diisolasi. dari tumbuhan C. tomentosum Wight.

Plant species in genus of Calophyllum, family of Ciusiaceae (Guttiferae), are tropical forest trees. ln Indonesia commonly known as "nyamplung". Caiophyllum species contain various bioactive compounds such as xanthone, coumarin, flavonoid and triterpenoid. Some of them are potential for several diseases treatment for example calanolide A for anti-HIV type 1 and anticancer, xanthone for antibacterial and for other activities (antimalarial). Based on available Calophyllum information, this research was conducted for isolation and structure eiucidation of the bioactive compounds. The in vitro bioassay activity test was carried out for antibacterial and cltotoxicity. Citotoxlcity of new compounds conducted in vitro using various murine cell, for example leukemia P388, L1210 and human cancer cells for Hela and Yashida Sarcoma. Preliminary bioassay test for crude extracts was performed using Artemia salina Leach. Antibacterial activity was conducted using Bacillus subtilis (ATCC 6633), Staphylococcus aureus '(ATCC 6538), Escherichia coli (ATCC 25922) and Pseudomonas aeruginosa (DMS 43286). n-Hexane and ethyl acetate soluble extracts from Calophyllum stem bark showed toxic activities to Artemia saline Leach and antibacterial activity to B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) and P. aeruginosa (DMS 43286). Compound I, trivial name Jayapuracoumarin was a new compound isolated from dichloromethane fraction of stem bark of C. soulaitrii Bi,um.f. this compound was identified as a coumarin derivate, showing antibacterial activity against four tested bacterial and also showed cytotoxic activity (lC50 = 0.64 ug/mL) against murine leukemia P388 cell.. Compound ll trivial name, azizcoumarin is a new compound isolated from stem bark of C. incrasaptum M.R.l-ienderson & Wyatt-Smith, Compound lt has no citotoxic activity on murine leukemia P388 (lC50 > 100 ug/mL) and no antibacterial activity on B. subtilis (ATCC 6633), S. aureus (ATCC 6538), E. coli (ATCC 25922) and P. aeruginosa (DMS 43286) respectively. Compound ll showed activity to Yashida sarcoma cell (lC50 = 4.12 uglmL), to murine leukemia L1210 cell (lC5¢, = 5.35 pglmL), and to HeLa cell lines (|C50 = 6.57 pg/mL). A known coumarin, calaustralin (III) from C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith and three known terpenoids namely canophyllol from C. incrasaptum M.R.Henderson & Wyatt-Smith, 3-epi-betulinic acid (V) andf fnedelin (VI) were also isolated from C. tomentosum Vlhght."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unversitas Indonesia, 2008
T34511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita
"Kulit batang Ketapang dari tanaman Terminalia catappa L. secara tradisional sering digunakan sebagai obat disentri, bisul bernanah, sariawan dan secara eksternal digunakan untuk beberapa penyakit kulit. Namun data ilmiah mengenai kegunaannya belum banyak diketahui. Telah dilakukan pemeriksaan daya antimikroba ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dari kulit batang Ketapang terhadap Microsporum gypseuml Candida albicansi Shigella dysenteriae 1, Staphylococcus aureus ATCC 259231 Pseudomonas aeruginosa ATCC 278531 Escherichia coli ATCC 259221 dan Salmonella typhosa ATCC 14028 menggunakan metode difusi untuk menentukan zona hambatan terhadap pertumbuhan organisme uji dan metode dilusi untuk menentukan Kadar Hambat Minimal. Ekstrak n-heksana kulit batang Ketapang tidak mempunyai daya antimikroba terhadap organisme uji, sedangkan ekstrak metanol mempunyai daya antimikroba terhadap Microsporum gypseum, Shigella dysenteriae 1, Staphylococcus aureus ATCC 259231 Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhosa ATCC 14028. Dari penapisan fitokimia diketahui bahwa ekstrak n-heksana mengandung steroid/triterpenoid dan lemak, sedangkan ekstrak metanol mengandung senyawa fenol, tanin, saponin dan gula."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S70324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Supriani
"ABSTRAK
Tanaman nyamplung (Calophyllum, inophyllum Linn) merupakan tumbuhan tingkat tinggi yang tersebar diselunih daerah tropis, khususnya di sepanjang pantai. Dalam pengobatan tradisional, tanaman ml berkhasiat untuk mengobatl keputihan, pembersih darah pada wanita bersalin, sakit mata, reumatik, pereda kejang, dan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan struktur molekul senyawa kimia yang terdapat dalam kulit batang tanaman nyamplung dari fraksi netral. Senyawaan kimia dari kulit batang tanaman nyamplung dlisolasi dengan cara melakukan maserasi kulit batang kering dalam pelarut petroleum eter. Kemudian ekstrak petroleum eter diberi pelarut etil asetat, yang selanjutnya dicuci berturut-turut dengan larutan Nabikarbonat 5% dan larutan NaOH 57.. Komponen-komponen kimia dari fraksi etil asetat dipisahkan menggunakan kromatogr-afi kolom dengan silika gel sebagal fasa diam dan fasa geraknya campuran pelarut n-heksana dan etil asetat yang kepolarannya dinaikkan secara bertahap. Sedangkan pengujian hasil pemisahan dengan kromatografl lapisan tiphs. Pemurnian komponen dilakukan dengan cara reknistaljsasj. Komponen kimia yang telah murni ditentukan struktur molekulnya menggunakan spektrofotometer infra merah (IR), spektrometer resonansi magnetik Intl proton dan Intl karbon ( 1H-NMR dan 13C-NMR), serta spektrometer massa (MS). Senyawa kimia yang berhasil dhlsolasi dan diidentifikasi adalah senyawa friedelhn dengan rumus molekul C30HSO0."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Paramitasari
"Tumbuhan Caesalpinia sappan L. atau yang dikenal dengan nama secang merupakan famili Leguminoceae yang bermanfaat sebagai obat tradisional atau jamu. Di pulau Jawa, tumbuhan secang banyak tumbuh di daerah Yogyakarta. Bagian hati kayu dan kulit batangnya merupakan komponen untuk membuat jamu yang dapat mengobati berbagai penyakit, seperti batuk berdarah (TBC), 'diare, disentri, sipilis, penghenti pendarahan, disamping sebagai zat pewarna. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan informasi senyawa kimia yang terkandung dalam kulit batang secang. Lsolasi senyawa kimia dari kulit batang secang dilakukan dengan cara perendaman dalam pelarut metanol. Ekstrak metanol yang telah dipekatkan, selanjutnya ditambahkan larutan NaHC03 5%, kemudian diekstraksi dengan etil asetat. Fraksi etil asetat ya g diperoleh dinamakan fraksi etil asetat I yang selanjutnya ditambahkan larutan NaOH 5% sehingga diperoleh fraksi etil asetat II (netral). Untuk memisahkan omponeh kimia dalam fraksi etil asetat II dilakukan kromatografi kolom menggunakan fasa diam silika gel dan fasa gerak campuran kloroform dan metanol yang dinaikkan kepolarannya secara bertahap. Diperoleh fraksi 7 yang relatif lebih murni, yang kemudian diidentifikasi komponen kimia di dalamnya dengan menggunakan spektrofotometer infra merah (IR), spektrometer resonansi magnetik inti proton C H-NMR) dan kromatografi gas-spektrometer massa (GC-MS). Berdasarkan hasil identifikasi serta dengan membandingkan data dengan pustaka yang ada, diketahui bahwa fraksi 7 mengandung tiga senyawa dominan, yaitu asam linoleat, asam heksadekanoat dan metil linoleat."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufik Ekaprasada
"It has been investigated the plant of Cinnamomum burmannii Nees ex Blume from the West Sumatera as sources of antioxidant and antibacterial compounds. Extraction with n-hexane and ethanol showed the activities of antioxidant as radical scavenger and as the antibacteria againt Escherichia coli. Fractional from the crude extract on silica gel column with the n-hexaneethyl acetate solven gradient system for the n-hexane crude extract and the ethyl acetate-methanol solven gradient system for the ethanol crude extract yield three fractions. They are examined with radical scavenger method. The n-hexane crude extract and its fraction showed weak of antioxidant capacity but the ethanol crude extract and the two its fractions showed very powerful of antioxidant capacity with IC50 9.0 ppm, 7,8 ppm and 11.2 ppm respectively. A Fraction from the n-hexane crude extract (fraction A) and two fractions from the ethanol crude extract ( fraction B and fraction C) were analyzed UV, IR and GC-MS. Fraction A consist of trans cinnamaldehyde (54, 41 %), cinnamate acid (20,49 %), benzaldehyde (7,95 %) dan α-phenylacetaldehyde (4,30 %). Fraction B consist of trans–cinnamaldehyde (68,65 %), methyl cinnamate (9,20 %), methyl hexadecanoic (8,49 %) and methyl-9-Octadecenoic (6,99 %). Fraction C consist of ethyl tetradecanoic (43,56 %), ethyl laurate (39,48 %), ethyl hexadecanoic (12,16 %), dioctyl hexenedioic (2,98 %) and diisooctyl 1,2 benzenedicarboxylic (1,83 %). Keywords: Antioxidant , Antibacteria activities, Cinnamomum burmannii
Nees ex Blume, Escherichia coli, Radical Scavenger ."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
T39912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pudjiastuti
"Penelitian tentang aktivitas antibakteri dan antijamur dari infus kulit batang trengguli (Cassia fistula Linn.) terhadap bakteri Sta.phylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris dan jamur Candida al bicans, Trichophyton men tagrophytes, Trichophyton rubrum dan Microsporum canis telah dilakukan di Laboratorlum Mikrobiologi, Jurusan Farmasi, FMIPA-UI, Depok.
Tujuan dari penel i tian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri dan antijamur infuslkulit batang Cassia fistula Linn. terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Candida al bicans, Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum dan Microsporum canis dengan menentukan zona hambatan pertumbuban dengan metode cakram dan kadar hambat minimal dengan metode dilusi.
Hasil penelitian menunjuk~an bahwa infus kulit batang Cassia fistula Linn. memberikan zona hambatan pertumbuhan dan kadar hambat minimal terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa dan Proteus, vulgaris; memberikan kadar hambat minimal terhadap Trichophyton rubrum dan Microsporum canis; akan tetapi tidak memberikan efek terhadap Candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rusman P.
"Clerodendron. serratum,Linn. merupakan tumbuhan: Asia-Tropik
yang di. Indonesia dikenal sebagai tumbuhan yang banyak diguna
kan dalam obat-obat tradi5ional untuk bermacam-macam penyakit.
Data mengenal kandungan kimia tumbuhan ml bei.uni banyak diketahul,
.
• • Penelitlan mi dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa
kimia pada bagian. daun dan ku.lit batang teratama terhadap
keungkinan. adanya senyawa alkaloid,glikosida,flavonoida dan-.
sterol. .
Cara peineriksaan yang dilakukan ter diri dari pemeniksaan
pendahuluan,pemeriksaan lanjutan dan pemeriksaan dengan Kroinatografi
Lapisan Tipis dengan. mengtinakan pelarut serta pereaksi
yang spesifik untuk iasing-rnaslng golongan.Penyarian bahan
dilakukan dengan menggunakan. alat pendingin balik dan alat-
Soxhlet.
Dari hasil pemeniksaan ternyata daun dan kulit batang turnbuhan
ml rnengandung senyawa golongan alkaloid, flávonoida dan-.
sterol.

Cierodendron serratum,Linn is a Tropical-Asian,knowni in-
Indonesia as traditional drug againts various diseases.
Information of the chemical content of the plant is still limited.
.
The research. had been carried out. to know about; the chemical
compound in the leaves and cortex of the plant,especiai
ly the compound of alkaloid,glicoside,flavonoid and sterol.
The methods of examination consist of preliminary exainination.,
con.tinued examination and Thin Layer Chromatographicexamination
with specific solvents and reagents for each..com.
/ pound. . . . ...
The extraction of leaves and cortex materials by using
the reflux and Soxhlet apparatus. . . . .
The result. of the examination was the leaves and cortex
of the plant contains alkaloid,flavonoid and sterol.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windu Prayoga
"Kunyit dan mimba merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat dan dengan mudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Kombinasi ekstrak rimpang kunyit dan kulit batang mimba yang diberikan kepada tikus dengan dosis 50 mg / kg bb kunyit dan 250 mg / kg bb mimba terbukti memberikan efek gastroprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan suspensi yang baik dari kombinasi ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica Val) dan kulit batang mimba(Azadirachta indica A. Juss) dengan menggunakan bahan pensuspensi. Bahan pensuspensi yang digunakan adalah natrium alginat dengan variasi konsentrasi yaitu 1%, 3%, dan 5%. Evaluasi yang dilakukan meliputi volume sedimentasi, viskositas, redispersi, ukuran partikel, uji stabilitas fisik, pH, dan penetapan kadar. Suspensi dengan konsentrasi natrium alginat 1% memiliki stabilitas yang paling baik.

The turmeric and neem have many benefits and easily cultivated in Indonesia. Combination of extract of turmeric rhizome and bark of neem which administered to rats at dose of 50 mg / kg body weight of turmeric and 250 mg / kg body weight of neem shown gastroprotective effect. The aim of this research is to determine good stability of suspension preparation of turmeric rhizome (Curcuma domestica Val.) and neem bark (Azadirachta ndica A. Juss) extracts combination using suspending agent. The suspending agent used were sodium alginate with various concentration of 1%, 3% and 5%. The evaluation was conducted on sedimentation volume, viscosity, redispertion, particle size, physical stability test, pH and assay. Suspension with concentration of sodium alginate 1% has the best stability."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S33145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lisawati Tanzil
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40208
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Astri Paramaramya
"Angka kejadian positif malaria di Indonesia pada tahun 2013 adalah 343.527 jiwa. Diperlukan pengobatan efektif untuk penyakit malaria, salah satu caranya dengan mencari obat alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kulit batang Flamboyan dalam memberikan efek antiplasmodium dan untuk melihat dosis mana yang memberikan peningkatan Plasmodium yang paling rendah (9,8 mg, 11,2 mg, atau 12,6 mg per 20 g mencit). Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan subjek penelitian mencit Swiss webster yang diinfeksi Plasmodium berghei. Sampel terdiri atas 25 mencit yang dibagi dalam 5 kelompok. Perlakuan diberikan setiap hari dan dipantau parasitemia pada mencit selama 5 hari. Parasit dilihat di bawah mikroskop menggunakan sediaan apus darah tipis dengan pewarnaan Giemsa. Data diolah dengan program IBM SPSS Statistics 22.
Hasil analisis pertumbuhan parasit setelah percobaan hari ke-4 didapatkan (p= 0,010), (p=0,108), (p=0,050), (p=0,180) untuk kontrol positif, dosis kecil, dosis sedang dan dosis besar secara berurutan bila dibandingkan dengan kontrol negatif. Hasil pertumbuhan parasit hari ke-5 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna (p=0,058) antar masing-masing kelompok. Persentase penghambatan densitas parasit pada hari ke-4 menunjukkan hasil <50% untuk ketiga dosis. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemberian dosis 9,8 mg, 11,2 mg dan 12,6 mg per 20 g mencit tidak memiliki efek antiplasmodium.

The incidence of malaria in Indonesia in 2013 was 343 527 people. Thus, it is very important to have an effevtive medicine against malaria. One of the effort is to find an alternative medicine. This study aimed to evaluate the effectivity of antiplasmodium of Flamboyant's stem bark and which dosage of that has the least increase in density of parasite (9.8 mg, 11.2 mg, 12.6 mg per 20 g mice). This was an experimental study on Swiss webster mice infected by Plasmodium berghei. Here was used 25 mice, divided into 5 group. The extracts were given once daily for 5 days and the density of parasites in peripheral blood were evaluated everyday with a thin blood smear colored with Giemsa staining. The data gained then analyzed using IBM SPSS Statistics 22 to see the increase in parasite density.
The results on 4th day treatment for the positive control, small dose, medium dose, and high dose, all compared to negative control are as follow (p= 0.010), (p=0.108), (p=0.050), (p=0.180). On the 5th day analysis, the increase in density of parasite of all group also not significantly difference (p=0.058). The percentage inhibition of parasite's density on 4th day treatment are <50% for those three dosages. From this, can be concluded that all the three dosages have no antiplasmodium effect.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>