Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan H. Purnomo
"Kunyit putih, Curcuma zedoaria Roscoe adalah salah satu spesies
tanaman yang ada di Indonesia. Tanaman ini termasuk salah satu spesies
dalam genus Curcuma dan famili Zingiberaceae. Secara tradisional,
tanaman ini dimanfaatkan untuk pengobatan gangguan pencemaan (sakit
pemt; diare, disentri) dan penyakit kulit (bisul, borok).
Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi senyawa kimia dan
melakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri terhadap hasil ekstrak
rimpang kunyit putih.
Ekstrak diperoleh dari proses maserasi rimpang dengan pelarut
n-heksana dan etil asetat. Analisis senyawa kimia dilakukan dengan FTIR
dan GC-MS. Uji pendahuluan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar pada cakram (disc diffusion assay) dengan mengukur diameter
zona hambatan yang dihasilkan oleh ekstrak ujl.
Senyawa kimia hasll ekstrak n-heksana dari rimpang kunylt putlh
diperklrakan adalah Isoamil asetat dan benzil benzoat , sedangkan ekstrak
etil asetat dari rimpang kunyit putih diperkirakan adalah etil propionat, n-butil
asetat, benzil benzoat, dan 2-hidroksiimino-N-(p-metoksifenil) asetamida.
Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak kasar
n-heksana dan etil asetat memberikan daya hambat terhadap pertumbuhan
bakteri Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus
aureus dan Basillus subtilis"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwinda Widi Restu Putri
"Kunyit putih atau Kaempferia rotunda adalah jenis tanaman rhizoma yang memiliki metabolit sekunder yang bernilai ekonomis tinggi. Senyawa bioaktif yang terdapat didalam kunyit memiliki khasiat yang baik dan dapat digunakan sebagai bahan obat herbal, sehingga perlu dikembangkan suatu metode ekstraksi yang lebih baik untuk mendapatkan senyawa tersebut dengan hasil yang maksimal dan dalam waktu yang efisien.
Pada penelitian ini, dilakukan pemisahan senyawa bioaktif yang terkandung dalam kunyit putih dengan menggunakan metode ekstraksi CO2 fluida superkritis. Metode dilakukan dengan memasukkan sampel ke dalam reaktor, bersama dengan 170 gr es kering dan etanol sebagai modifier.
Hasil menunjukan adanya perbedaan ketika diberi perlakuan variasi waktu ekstraksi, penambahan volume pelarut dan tekanan dan diperoleh hasil ekstraksi superkritis yang optimum pada waktu ekstraksi 30 menit dengan penambahan volume pelarut 20 ml dan tekanan pada 78 atm pada Kromatografi gas. Senyawa yang dihasilkan adalah pentadecana, benzil benzoat dan crotepoxide.

Kaempferia rotunda belongs to the type of tuberous rhizome, and has secondary metabolites with high eocnomic value. These bioactive compounds are potential resources for herbal medicine and will have many benefits to cure some illness.
In this research, the extraction of bioactive compounds was carried out by supercritical fluid extraction using CO2 dry ice as solvent and ethanol as co solvent. Powder sampel was put into a reactor, together with CO2 and ethanol as co solvent. The extraction process was studied, mainly based on the influence of extraction time, co solvent`s volume, and the applied pressure.
The optimum result was obtained at 30 minute extraction time, and 20 mL volume of ethanol co solvents, and under the pressure of 78 atm. The product characterization by Gas Chromatography showed. That the extracted compounds are pentadecana, benzyl benzoate, crotepoxide."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S67077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Widianto
"Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari mekanisme ekstrak kunyit putih Curcuma Zedoaria dan ekstrak ubi jalar ungu Ipomoea Batatas sebagai inhibitor korosi ramah lingkungan untuk API 5L pada lingkungan 3,5 NaCl. Karakterisasi kedua inhibitor dilakukan dengan pengujian FTIR dan menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat pada kedua inhibitor tersebut adalah senyawa flavonoid. Pengujian polarisasi potensiodinamik dan EIS dengan variasi penambahan inhibitor serta campuran antara kedua inhibitor dilakukan untuk mempelajari sifat inhibisi, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa masing ndash; masing kedua inhibitor dapat digunakan sebagai inhibitor ramah lingkungan untuk logam API 5L pada lingkungan 3,5 NaCl sedangkan campuran antara kedua inhibitor tersebut tidak dapat melindungi logam API 5L pada lingkungan 3,5 NaCl.
Dari pengujian polarisasi potensiodinamik menunjukkan bahwa dengan penambahan konsentrasi inhibitor ekstrak kunyit putih maka laju korosi akan semakin menurun dan nilai efisiensi inhibisi semakin naik dengan nilai tertinggi adalah 70,5 , sedangkan dengan penambahan konsentrasi inhibitor ekstrak ubi jalar ungu laju korosi semakin turun dengan nilai efisiensi inhibisi maksimal sebesar 15,09.
Namun hasil pengujian polarisasi potensiodinamik untuk inhibitor ekstrak kunyit putih 400 ppm yang ditambah dengan ekstrak ubi jalr ungu menunjukkan nilai laju korosi yang semakin meningkat. Hasil pengujian EIS menunjukkan bahwa kedua inhibitor ini dapat melindungi logam dengan membentuk sebuah lapisan film yang melapisi permukaan logam. Mekanisme adsorpsi inhibitor menunjukkan sebagai mekanisme adsorpsi secara fisik dan kimia serta sesuai dengan model dari Langmuir.

This study was conducted to study the mechanism of white turmeric extract Curcuma Zedoaria and purple sweet potato extract Ipomoea Batatas as a green corrosion inhibitor for API 5L in a 3.5 NaCl environment. The characterization of both inhibitors was done by FTIR testing and showed that the compounds present in both inhibitors were flavonoids. Potentiodynamic polarization and EIS polarization with variation of inhibitor addition and mixture of both inhibitors were performed to study the inhibitory properties, from this study it can be seen that each of the two inhibitors can be used as a green corrosion inhibitor for API 5L metal in a 3.5 NaCl environment whereas the mixture between the two inhibitors can not protect the 5L API in the 3.5 NaCl environment.
From potentiodynamic polarization testing showed that with the addition of white turmeric extract inhibitor concentration, the corrosion rate will decrease and the value of inhibition efficiency increases with the highest value is 70,5 , whereas with the addition of purple sweet potato extract inhibitor concentration decreasing with efficiency value maximum inhibition of 15.09.
However, potentiodinamic polarization test results for a 400 ppm white turmeric extract inhibitor added with purple java extract showed an increasing rate of corrosion rate. The results of the EIS test show that these two inhibitors can protect the metal by forming a film coating that coats the metal surface. The mechanism of adsorption inhibitor shows as a physical and chemical adsorption mechanism and is in accordance with the model of Langmuir.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Moulydia
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat obat luka bakar yang dilakukan dengan proses ozonasi dari campuran minyak nabati dan ditambah dengan ekstrak bahan herbal. Ozonasi pada minyak nabati terbukti dapat membunuh bakteri dan aman bagi tubuh. Minyak nabati terozonasi dihasilkan dari reaktor ozon pada proses batch/tumpak dengan melakukan variasi campuran dari ekstraksi terhadap Oleozon dan minyak nabati. Kemudian hasil dari ozonasi tersebut ditambahkan ekstrak bahan herbal yaitu daun singkong dan kunyit putih untuk menambah efektivitas dalam membunuh bakteri. Daun singkong mempunyai zat anti inflamasi, yaitu Vitamin C. Sedangkan kunyit putih mempunyai zat curcuma zedoaria, dimana dari kedua zat tersebut dapat menghambat dan membunuh bakteri. Kualitas minyak terozonasi Oleozon secara analitik diuji dengan metode bilangan iodin, bilangan asam, bilangan peroksida, dan FTIR. Ozonasi meningkatkan peroksida dan nilai asam untuk kedua minyak, kenaikannya lebih tinggi untuk campuran minyak kelapa dan minyak kedelai. Hasil pencampuran tersebut kemudian diuji pada bakteri untuk mengetahui keefektifannya dalam membunuh bakteri. Kondisi ozonasi terbaik adalah pada kenaikan bilangan asam 386,5, bilangan peroksida sekitar 102,91 meq/kg minyak, dan penurunan angka iodium hingga 21 . Hasilnya menunjukkan bahwa pada kondisi ini, minyak terozonasi memiliki efek antiseptik terhadap Staphylococcus aureus yaitu sebesar 11,8 mm pada campuran minyak kelapa dan kedelai dengan pelarut heksana. Hasil akhir penelitian ini diharapkan bisa menjadi inovasi baru dalam penyembuhan luka kulit akibat luka bakar sebagai antiinflamasi yang efektif, aman, dan ramah lingkungan.

This research aims to create a burn treatment performed with ozonation process from a mixture of vegetable oil and added extracts of herbal ingredients. Ozonation on vegetable oils proven to kill bacteria and safe for the body. Ozonated vegetable oil produced from the ozone reactor batch process by doing a variety of extraction mixture to Oleozon and vegetable oils. Then the results of ozonation is added extracts of herbal ingredients that cassava leaves and white turmeric to increase effectiveness in killing bacteria. Cassava leaves have anti inflammatory agent, namely Vitamin C. While white turmeric Curcuma zedoaria have substance, which of the two compounds can inhibit and kill bacteria. The quality of ozonated oil Oleozon analytically were tested by the method of iodine number, acid number, peroxide number, and FTIR. Ozonation increased the peroxide and acid values for both oils, the increase being higher for mixture of coconut oil and soybean oil. The results of such mixing is then tested in bacteria to determine their effectiveness in killing the bacteria. The best ozonation condition is in an increase of 386,5 acid value, peroxide value about 102,91 meq kg oil, and decrease in iodine number up to 21 . The result showed that under these conditions, ozonized oil has an antiseptic effect against Staphylococcus aureus is 11,8 mm at mixed ozonated vegetable oil with hexane. The final results of this study are expected to be a new innovation in the healing of skin wounds caused by burns as an anti inflammatory that is effective, safe, and environmentally friendly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library