Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Taufiqurrahman
"Kurs riil yang lemah (undervalued) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi merupakan jargon yang banyak didengar selama orde baru, dan dalam dunia internasional juga ditunjukkan oleh perkembangan China saat ini. Namun dalam teori pertumbuhan neoklasik yang diawali oleh Solow dan dilanjutkan berbagai peneliti lain, ternyata kurs riil tidak dimasukkan dalam faktor pertumbuhan. Dan ternyata berbagai penelitian menunjukkan pendapat yang berbeda-beda tentang pengaruh kurs yang melemah terhadap pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh ketidaksesuaian kurs terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa 1980 - 2010. Dalam rentang waktu tersebut Indonesia mengalami dua fase ekonomi dengan berbagai perbedaan di dalamnya yang dipisahkan oleh structural break berupa krisis ekonomi 1998.
Hasil penelitian ini menunjukkan ternyata pada rentang 1980 - 1998 ketidaksesuaian kurs mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan bernilai negatif, yang berarti semakin rupiah undervalued maka pertumbuhan PDB semakin rendah. Sedangkan pada periode setelah 1998, yaitu 2000 - 2010 ketidaksesuaian kurs tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

The weak real exchange rate to support economic growth is a slogan that was widely heard during the New Order era, and in the international world, it is also shown by China's current development. However, in neoclassical growth theory, which was initiated by Solow and continued by various other researchers, the real exchange rate is not included as a growth factor. And various studies have shown different opinions about the effect of a weakened exchange rate on economic growth.
This study attempts to look at how the misalignment  between the exchange rate and economic growth in Indonesia during the period of 1980-2010. During this period, Indonesia experienced two economic phases with various differences that were separated by a structural break in the form of the 1998 economic crisis.
The results of this study indicate that in the period of 1980-1998, the misalignment  between the exchange rate and economic growth has a negative impact, which means that the more undervalued currency, the lower GDP growth. Meanwhile, in the period after 1998, namely 2000-2010, the misalignment  between the exchange rate and economic growth did not affect economic growth.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istama Tatang Siddharta
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino A. Effendi
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyana Miranti
"Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisa dampak interkoneksi, tarif akuntansi dan kurs valuta asing terhadap akuntansi pendapatan jasa telepon internasional. Penelitian meliputi penelitian lapangan. Selain itu, penelitian juga mencakup telaah kepustakaan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan kompleksnya akuntansi pendapatan jasa telepon internasional sehubungan dengan masalah interkoneksi. Interkoneksi mencakup interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon internasional dan juga interkoneksi antara penyelenggara jasa telepon domestik dan penyelenggara jasa telepon internasional. Penurunan tarif akuntansi menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Perubahan kurs valuta asing menyebabkan kenaikan pendapatan telepon internasional. Penurunan tarif pungut dan tarif telekomunikasi lintas batas menyebabkan penurunan pendapatan telepon internasional. Berdasarkan penelitian, penulis menyimpulkan bahwa akuntansi pendapatan jasa telepon internasional merupakan akuntansi pendapatan khusus sesuai dengan PSAK No. 35 tentang Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi. Penulis juga menyimpulkan bahwa pertumbuhan riil pendapatan mendekati pertumbuhan trafik telepon internasional. Penulis menyarankan pemakaian istilah interkoneksi diperluas tidak hanya antara penyelenggara jasa telekomunikasi domestik dengan internasional tetapi juga mencakup hubungan antara penyelenggara jasa telekomunikasi internasional. Penulis juga menyarankan agar konsep pembagian pendapatan sesuai dengan PSAK No. 35 butir 12 (a) dipertimbangkan dalam pola kerjasama antara penyelenggara jasa telekomunikasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S9228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Martha Elisabeth
"ABSTRAK
Tesis ini menjabarkan mengenai bagaimana China dengan mata uangnya yaitu yuan berkembang dari masa ke masa dan dapat mempengaruhi perekonomian terutama perdangan seluruh dunia terutama Amerika sebagai hegemon dalam world production. Terjadi Dalam penelitian ini, peneliti ingin menjabarkan mengenai bagaimana terjadi diversifikasi dalam Global Fortune 500 yang menjabarkan mengenai perusahaan-perusahaan yang merupakan perusahaan besar dengan sales tertinggi pada tahun 2005-2015. Bagaimana China berhasil meningkatkan perdagangannya ketika banyak negara mengalami defisit perdagangan terhadap China terutama Amerika. Cara yang digunakan oleh China adalah dengan devaluasi yuan yang mengakibatkan defisit perdangan Amerika semakin besar tiap tahunnya, dan bagaimana Amerika juga mengalami defisit perdagangan dengan negara-negara yang melakukan kerjasama perdagangan dengan Amerika serta bagaimana hal-hal itu mempengaruhi hegemoni Amerika dalam world production.

ABSTRACT
The purpose of the thesis is to elaborate on how China and its currency evolve from time to time and may influence the economy, especially trade throughout the world and United States as world hegemon in production. In this study, researchers wanted to elaborate about how the diversification is applied on the Global Fortune 500 and elucidating companies which are large companies with the highest sales in the year 2005-2015. This study examines how China managed to increase its trade when many countries are experiencing trade deficit against China, especially United States. To achieve that, what China has executed is to devaluate its currency, resulting trade deficit of United States which has been growing every year, and how United State is running a trade deficit with countries that has trade cooperation with the United States and how those factors affect the American hegemony in world production;"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usman Wibisono
"Kurs valuta asing (valas) berlangsung hampir tiap jam, sehingga mengakibatkan nilai aktiva dan kewajiban valas maupun mata uang domestic bank atau perusahaan juga berfluktuasi. Fluktuasi kurs tersebut merupakan salah satu risiko valas yang sangat mempengaruhi nilai bank atau perusahaan secara keseluruhan.
Untuk mengatasi risiko valas atau setidak-tidaknya mengurangi risiko valas disebut sebagai hedging valuta asing (foreign exchange hedging). Untuk melakukan hedging diperlukan langkah-langkah hedging yang strategis untuk memperoleh teknik hedging yang tepat pakai. Strategi hedging perlu ditunjang teknik-teknik hedging yang telah ada dalam pasar valas untuk menciptakan teknik hedging yang inovatif dan tepat guna.
Langkah-langkah dalam melakukan hedging valas harus memiliki patokan yang akan menjadi panduan bagi hedger (orang/tim yang melakukan hedging) atau pengambil keputusan dalam bank atau perusahaan. Langkahlangkah manajerial apakab yang ada dalam strategi hedging?"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Kemenady
"Dengan perkembangan pasar uang yang pesat, banyak pihak
yang berusaha mengambil keuntungan sesaat dari selisih kurs suatu mata uang yang sedang bergejolak relatif terhadap mata uang yang lain. Pengamatan terhadap kurs mata uang di pasar uang dapat dilakukan setiap detik melalui media telekomunikasi, misalnya Reuter, Telerate.
Gejolak kurs mata uang terutama disebabkan oleh bebera
pa faktor, yaitu persepsi pedagang valas dan adanya berita perubahan ekonomi, politik, bahkan perang. Faktor-faktor ini akan membuat kurs suatu mata uang bergejolak untuk jangka waktu yang pendek atau bahkan untuk jangka waktu yang panjang, bila diikuti oleh perubahan fundamental ekonomi.
Berdasarkan pengamatan langaung yang dilakukan di
beberapa pusat perdagangan valas di Jakarta, studi ini mengadakan analiasa data nilai tukar valas selama tahun 1990 untuk empat mata uang yang dipasarkan di pasar uang dunia, yaitu: CRF (Swiss France), GBP (Pound Sterling), DM (Mark German), dan Yen, semuanya relatif terhadap USD (US Dollar). Pengamatan didasarkan atas harga tukar valas saat pasar dibuka (opening Market) setiap hari. Dari analisa data dilakukan secara kualitatif atas dasar pengamatan bulanan dengan meninjau aspek umum, teknis, dan fundamental yang menentukan kurs valas. Pendekatan moving average dilakukan dalam beberapa tingkat.
Dari analisa diketahui bahwa pada saat moving average
tingkat 3 dan 7 bertemu maka akan diikuti oleh pembalikan arah dan nilai kurs valas. Pembelian atau penujalan suatu valuta asing dilakukan berdasarkan jenis mata uang yang dimiliki pada saat teradi pembalikan arah, sehingga dapat diperoleh keuntungan. Tingkat 3 dan 7 dipilih karena kurva moving average tingkat 3 biasanya berperilaku serupa denga kurva nilai tukar valas yang sebenarnya. Sedangkan kurva moving average tingkat 7 merupakan bentuk penghalusan kurva nilai tukar valas yang lebih cenderung mendahului arah kurva ke garis horisontal. Kedua kombinasi moving average? tingkat 3 dan 7 merupakan kombinasi yang baik untuk melihat kecenderungan kurva nilai tukar dalam kurun waktu satu minggu.
Selanjutnya, andaikan kedua kurva moving average
tingkat 3 dan 7 sejajar dengan kurva nilai tukar sebenarnya pada umumnya arah gerakan nilai tukar akan terus searah sampai suatu saat bila kedua kurva moving average saling mendekat dan berpotongan maka akan terjadi pembalikan arah. Jikalau kedua kurva moving average saling berpotongan satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat, saat-saat tersebut kurang menguntungkan untuk mengadakan transaksi, baik untuk membeli ataupun menjual. Keadaan pasar yang stabil dengan kurva moving average yang tidak terlalu berfluktuasi dalam waktu beberapa hari, merupakan keadaan yang baik untuk memasuki pasar. Tindakan membeli atau menjual tergantung jenis mata uang yang dimiliki atau mata uang yang hendak dibeli.
Hasil temuan di atas tentu masih perlu dilengkapi lagi
dengan pengujian lebih lanjut dalam praktek sehingga model ekspektasi dan temuan ini dapat lebih akurat untuk menentukan ekspektasi kurs suatu mata uang.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1991
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuncoro Jati
"Pasar modal (capital market) menjadi bagian yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara, karena jika kondisi pasar modal suatu negara baik, dalam arti perkembangan harga saham relatif naik, maka dapat dikatakan bahwa perekonomian Negara tersebut juga baik, Pada masa krisis moneter hebat-hebatnya yaitu periode Januari 1998 sampai dengan Desember 2000, bursa saham mengalami tekanan yang sangat hebat, hal tersebut terlihat dari penurunan harga-harga saham yang luar biasa drastis. Hal tersebut tentunya sangat merugikan investor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebetulnya hubungan antara variabel-variabel ekonomi makro terhadap Imbal Hasil yang akan diterima oleh investor dalam hal ini diwakili oleh Imbal Hasil 1HSG dan Imbal Hasil LQ45. karena kedua indeks' tersebut mampu mewakili kinerja perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia khususnya yang listing di bursa saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel-variabel makro tersebut tidaklah bersifat individu, namun secara bersama. Model untuk menduga hubungan antara Imbal Hasil IHSG dengan variabel ekonomi makro, sebaiknya menggunakan lag (Sakhowi, 1999; Suripno, 2002), sedangkan Imbal Hasil LQ45 menggunakan model tanpa lag."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>