Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Chandra Aprianto
"Tesis ini menjelaskan sejarah (history explanation) bagaimana dinamika masyarakat perkebunan sepanjang periode 1930an-1960an di wilayah Jember. Jember merupakan salah satu kota tujuan dari penetrasi kapitalisme perkebunan pada era kolonial. Selama rentang waktu tersebut masyarakat perkebunan melintasi dalam tiga zaman kekuasaan, yang didalamnya diwarnai perebutan klaim kuasa atas lahan perkebunan. Perkembangan masyarakat dan hadirnya perkebunan partikelir telah mendorong lahirnya masyarakat baru yakni masyarakat perkebunan. Tesis ini memanfaatkan sumber tulisan dan lisan untuk melihat dinamika sosial masyarakat perkebunan sepanjang periode 1930an- 1960an. Sejarah masyarakat perkebunan menjadi fokus uraian tesis ini.
......This thesis describes the history (history explanation) how the dynamics of plantation society throughout the 1930s-1960s period in the Jember area. Jember is one of the destinations of the capitalism penetration the colonial plantation era. During the period the plantation society across the three of order which colored the seizure of land claim power over the estate. Convergence between the society and private plantation estates have raised a new society that is plantation society. This thesis mainly using the written and oral sources to find out the social dynamics of plantation society throughout the period 1930s-1960s.History of the plantation society became the focus of this thesis description."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T 28645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khaizelna Misra
"Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah potensial penghasil teh, yang produksi tertingginya dihasilkan oleh perkebunan milik negara. Terdapat dua perkebunan milik negara dibawah naungan PTPN VIII di Kabupaten Bogor, yakni Perkebunan Cianten dan Perkebunan Gunung Mas. Perkebunan Gunung Mas selain menjadi area perkebunan teh juga menjadi kawasan agrowisata, berbeda dengan Perkebunan Cianten yang hanya menjadi area perkebunan. Mayoritas penduduk kampung di Perkebunan Cianten menggantungkan hidup dari perkebunan, salah satunya menjadi buruh pemetik teh. Buruh pemetik teh rentan akan kemiskinan karena pendapatan yang relatif rendah, sehingga mengharuskannya untuk melakukan strategi penghidupan untuk dapat bertahan hidup dan meningkatkan taraf kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepemilikan aset penghidupan dan pola penghidupan rumah tangga buruh pemetik teh di Perkebunan Cianten Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data secara purposive sampling untuk pemilihan sampel buruh pemetik teh. Teknik pengumpulan datanya adalah wawancara dengan kuesioner terhadap 24 buruh pemetik teh yang bekerja di Perkebunan Cianten. Analisis dilakukan secara deksriptif kuantitatif dan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan aset penghidupan rumah tangga buruh pemetik teh di Perkebunan Cianten berbeda tergantung karakteristik penggunaan lahan. Wilayah dengan karakteristik penggunaan lahan homogen memiliki aset penghidupan lebih rendah daripada wilayah dengan karakteristik penggunaan lahan heterogen. Pola penghidupan buruh pemetik teh di Perkebunan Cianten terdiri dari dua strategi, yaitu strategi survival dan strategi konsolidasi. Buruh pemetik teh pada karakteristik penggunaan lahan homogen lebih dominan menerapkan strategi survival. Buruh pemetik teh pada karakteristik penggunaan lahan heterogen didominasi oleh strategi konsolidasi dengan melakukan aktivitas bercocok tanam dan berternak.
......Bogor Regency is one of the potential tea-producing areas, the highest production of which is produced by state-owned plantations. There are two state-owned plantations under the auspices of PTPN VIII in Bogor Regency, namely the Cianten Plantation and the Gunung Mas Plantation. Apart from being a tea plantation area, Gunung Mas Plantation is also an agro-tourism area, in contrast to the Cianten Plantation which is only a plantation area. Most of the villagers in the Cianten Plantation depend on the plantation for a living, one of whom is a tea-picking laborer. Tea picking workers are vulnerable to poverty due to their relatively low income, which requires them to carry out livelihood strategies to survive and improve their standard of living. This study aims to determine the level of ownership of livelihood assets and the pattern of livelihood of tea picking labor households in the Cianten Plantation, Bogor Regency. The method used in this study is a quantitative method by collecting data by purposive sampling for the selection of samples of tea picking workers. The data collection technique was interviews with questionnaires to 24 tea pickers working at the Cianten Plantation. The analysis was carried out in a quantitative and spatial descriptive manner. The results showed that the ownership of the livelihood assets of tea picking labor households in the Cianten Plantation differed depending on the characteristics of land use. Areas with homogeneous land use characteristics have lower livelihood assets than areas with heterogeneous land use characteristics. The livelihood pattern of tea picking workers in the Cianten Plantation consists of two strategies, namely the survival strategy and the consolidation strategy. Tea picking workers on the characteristics of homogeneous land use are more dominant in implementing survival strategies. Tea picking workers on heterogeneous land use characteristics are dominated by a consolidation strategy by carrying out farming and animal husbandry activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Maulidya
"Komoditas kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan utama di Kabupaten Penajam Paser Utara. Berdasarkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi selama tahun 2009–2020, menunjukkan bahwa perkebunan kelapa sawit selalu mengalami peningkatan luas lahan. Besarnya pertumbuhan areal perkebunan kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan tersebut terjadi karena kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan unggulan yang berperan penting bagi perekonomian di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan terutama lahan perkebunan kelapa sawit, dan memprediksi lahan perkebunan kelapa sawit pada tahun 2031, serta mengidentifikasi wilayah kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit. Model Cellular Automata-Markov Chain digunakan untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang terjadi dan prediksi penggunaan lahan pada tahun 2031. Metode overlay digunakan untuk mengetahui wilayah kesesuaian lahan perkebunan kelapa sawit, dengan memasukkan variabel karakteristik lahan dan faktor pembatas ke dalam model kesesuaian lahan. Penggunaan lahan dari tahun 2009, 2014, dan 2020 selalu didominasi oleh lahan hutan belukar, kebun campuran, dan perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2031 lahan perkebunan kelapa sawit diprediksi mengalami peningkatan luas lahan yang tersebar secara mengelompok pada wilayah penelitian. Hasil kesesuaian lahan menunjukkan bahwa lahan yang sangat sesuai untuk perkebunan kelapa sawit berada pada wilayah dengan topografi yang relatif landai, memiliki curah hujan yang optimal, serta kadar C-organik tanah yang tergolong sedang sampai tinggi.
......Oil palm is the main plantation crop in North Penajam Paser Regency. Based on changes in land use that occurred during 2009-2020, it shows that oil palm plantations always experience an increase in land area. The significant growth of oil palm plantation areas in recent years has led to land conversion. This land conversion occurs because oil palm is a leading plantation crop that plays a vital role in the Indonesian economy. This study aims to analyze land-use changes, especially oil palm plantations, and predict oil palm plantation land in 2031 and identify areas of suitability for oil palm plantations. The Cellular Automata-Markov Chain model is used to see land-use changes that occur and predict land use in 2031. The overlay method determines land suitability for oil palm plantations by entering land characteristics and limiting factors into the land suitability model. Land use from 2009, 2014, and 2020 has always been dominated by forests, mixed gardens, and oil palm plantations. In 2031, oil palm plantations are predicted to experience an increase in land area spread in groups in the research area. Land suitability results show that land suitable for oil palm plantations is in an area with a relatively sloping topography, has optimal rainfall, and has moderate to high soil C-organic content.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library