Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Tua Rohot
"Prakiraan laju erosi permukaan dengan mengg-u-nakan metode USLE (Universal Soil Loss Equation) adalah rrerupakan hasil perkalian dari variabelvariabel erosi yaitu indeks erosivitas hujan, indeks erodibilitas tanah, indeks panjang dan lemiringan lereng, indeks pengelolaan tanaman serta indeks pengelolaan dan konservasi lahan. Penentuan indeks-indeks USLE membutuhkan parameter sebaran spasial morphologi, topgrafi, jenis penutup tanah dan data pengelolaan tanaman serta konservasi tanah dirnana data-data tersebut diolah dari peta-pets tematik tercetak. Pembuatan peta tematik membutuhkan waktu yang relatif lama, apalagi untuk suatu cakupan daerah aliran sungai yang luas.
Karena sulitnya penentuan indeks-indeks metode USLE, maka dicari suatu alterneif yaitu dengan memanfaatkan indeks-indeks morphometry. Indeks morphometry adalah suatu besaran geometris yang menggambarkan karakteristik morphologi dan topografi suatu daerah aliran sungai sedangkan indeks-indeks USLE adalab merupakan besaran morphologi, topografi dan jenis penutup tanah dengan demikian indeks-indeks morphometri berpotensi untuk dapat me.-iggantikan indeks-indeks USLE.
Untuk menentukan indeks morphometry yang potensial untuk menggantikan indeks USLE adalah dengan membuat grafik hubungan dan dinilai sejauh mana hubungannya berdasarkan bentuk grafik yang ter adi, yaitu ; grafik berbentuk garis lures dengan suatu kemiringan dinilai "terlihat jelas sekali", grafik berbentuk garis ekponensial dinilai "terlihat jelas", grafik berbentuk garis hiperbola dinilai "terlihat cukup jelas" dan grafik berbentuk garis tegak lurus terhadap sumbu X atau sumbu Y dinilai "tidak ada hubungan". Dari hasil penilaian tersebut dicari indeks morphometry yang mempunyai hubungan dengan indeks USLE dimana dalam menentukan indeks morphometry tersebut tidak terlalu sulit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35647
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parhusip, Yemima Gaberiella
"Pertumbuhan populasi dan kemajuan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan peningkatan kebutuhan manusia yang dapat berdampak pada kelestarian lingkungan DAS. Sungai Citarum menghadapi sejumlah tantangan, termasuk penurunan kualitas air akibat pencemaran, penipisan kuantitas air terutama di musim kemarau, pendangkalan sungai karena sedimentasi dan degradasi lahan di hulu DAS yang tercermin dalam rasio debit air yang besar. Penerapan langkah-langkah ini harus didahului oleh penilaian risiko erosi yang didistribusikan secara spasial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perubahan laju erosi terhadap perubahan tata guna lahan di Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu dengan pemodelan Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Hasil menunjukkan, perubahan tutupan lahan tahun 2000 sampai 2023, konversi hutan dan pertanian menjadi urban yang dapat dilihat dari terjadi kenaikan sekitar 19.21% berdasarkan hasil interpretasi citra. Dengan menggunakan SWAT, studi ini menunjukkan bahwa faktor CP dengan intepretasi citra selama periode yang berbeda, perubahan rata-rata tingkat kehilangan tanah untuk suatu wilayah dapat direpresentasikan secara berurutan sebesar 64.11 ton/ha/tahun, 68.40 ton/ha/tahun, 62.27 ton/ha/tahun dan kondisi RTRW sebesar 47.96 ton/ha/tahun. Semakin rapat vegetasi penutupan lahan maka semakin efektif dalam melindungi permukaan tanah dan risiko erosi. Dengan tutupan lahan open space dan pavement yang lebih besar pada RTRW maka potensi laju erosi akan semakin besar.

Population growth and scientific advances have led to increased human needs that have an impact on the sustainability of DAS environment. Citarum River faces several challenges, decrease in water quality due to pollution, depletion of water quantity especially in dry season, river cooling due to sedimentation and land degradation upstream of watershed which is reflected in water discharge ratio. Implementation of these measures should be preceded by a spatially distributed erosion risk assessment. This study aims to evaluate the rate of erosion on land-use changes in Upper Citarum River Basin by modeling Soil and Water Assessment Tool (SWAT). The results show that land cover changes from 2000 to 2023, conversion of forests and agriculture into urban areas, can be seen from an increase of about 19.21% based on the results of image interpretation. Using SWAT, CP factors with image interpretation different periods, average soil loss rates for a region can be represented sequentially by 64.11, 68.40, 62.27 tons/ha/year and RTRW conditions of 47.96 tons/ha/year. The tighter the vegetation covers the land, the more effective it is in protecting the soil surface and risking erosion. With greater cover of open space and pavement to RTRW, potential for erosion will be greater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Putri
"Erosi mempunyai peran penting sebagai penyebab penurunan produktivitas lahan. Di Indonesia penyebab terjadinya erosi yaitu air, karena letaknya yang berada di iklim topis basah. Karena dampaknya yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, diperlukan suatu prediksi yang dapat dijadikan alternatif untuk mengetahui besar erosi. Sehingga dapat digunakan lebih lanjut sebagai patokan untuk melakukan tindakan konservasi tanah yang tepat. Prediksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah GeoWEPP atau Geospatial Water Erosion Prediction Project.
Hasil penelitian menyimpulkan besar laju erosi dan hasil sedimen DA Ci Mandiri dari prediksi GeoWEPP secara keseluruhan adalah 25.701,12 ton/Ha/tahun dan 17.957,789 ton/Ha. Besar laju erosi dan hasil sedimen suatu DAS berasosiasi dengan bentuk DASnya. Korelasi lemah antara rasio memanjang DAS dengan laju erosi dan korelasi cukup kuat antara rasio memanjang DAS dengan hasil sedimen. Untuk tingkat bahaya erosi DA Ci Mandiri, nilainya semakin besar seiring dengan bentuk DAS yang semakin memanjang.

Erosion has impact to decrease land productivity. In Indonesia, the main reason of erosion occurs is water, which is located on tropic climate. Cause the important to knowing the rate of erosion and sediment yield for agriculture and conservation planning, using prediction of the erosion could solve the problems. The prediction of erosion which use in this research is Geospatial Water Erosion Prediction Project or known as GeoWEPP.
The result of erosion rate and sediment yield using GeoWEPP model for Ci Mandiri Watershed is 25.701,12 ton/Ha/year and 17.957,789 ton/Ha. The correlation between erosion rate and sediment yield is associated with the form of watershed morphometry. Low correlation between erosion rate and watershed elongation ratio, and high correlation between sediment yield and watershed elongation ratio. Danger level of erosion Ci Mandiri watershed has similar pattern with form of watershed morphometry, elongation ratio.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putro Adhi Widyasa
"ABSTRAK
Penggunaan tanah Daerah Aliran DA Ci Leungsi hulu yang terdapat diKabupaten Bogor Jawa Barat selalu mengalami perkembangan dari tahun ketahun disebabkan oleh meningkatnya aktivitas manusia yang berdampak padaterjadinya degradasi lahan seperti erosi. Erosi tanah di Pulau Jawa diperkirakanmenelan kerugian US 400 juta per tahun. Penelitian ini bertujuan untukmengestimasi laju erosi dengan menggunakan persamaan Modify Universal SoilLoss Equation MUSLE yang sudah terintegrasi pada pemodelan Soil and WaterAssessment Tool SWAT . SWAT dapat memberikan hasil simulasi yang berbasispada karakteristik fisik daerah berupa Unit Respon Hidrologi URH yangmempertimbangkan parameter iklim seperti curah hujan, suhu, radiasi matahari,kelembaban dan kecepatan angin. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju erositertinggi pada wilayah hulu sub-DAS 15 Ci Janggel dengan kontribusi erosi 184ton/ha/tahun atau termasuk dalam klasifikasi erosi berat. Sedangkan rata-rata lajuerosi pada daerah penelitian termasuk ke dalam klasifikasi erosi sedang.Tingginya laju erosi terjadi pada karakteristik daerah dengan kemiringan lereng25-45 , jenis tanah clay loam, dan penggunaan tanah pertanian lahan kering.Hubungan karakteristik fisik DAS dan laju erosi ditunjukkan dengan semakinheterogen nilai URH di sub-DAS maka nilai laju erosinya cenderung semakinrendahKata Kunci: DAS, Laju Erosi, Karakteristik fisik DAS ,Pemodelan, SWAT
ABSTRACT
Land use of upper watersheds Cileungsi located in Bogor, West Java has alwaysprogressing from year to year due to increased human activities that have animpact on land degradation such as erosion. Soil erosion in Java estimated loss ofUS 400 million per year. This study aim to estimate of erosion rate by using theModify Universal Soil Loss Equation MUSLE is already integrated in themodeling Soil and Water Assessment Tool SWAT . SWAT can providesimulation results based on the physical characteristics of the HydrologicalResponse Unit HRU is considering climate parameters such as rainfall,temperature, solar radiation, humidity and wind speed. The results showed that thehighest rate of erosion on the upstream sub basin 15 Ci Janggel to contribute toerosion 184 tonnes ha year or included in the classification of heavy erosion.While the average rate of erosion in areas including research into the classificationof medium erosion. The high rate of erosion occurs on the characteristics of thearea with 25 45 of slope, clay loam soils, land use and agricultural drylands.Relationships and physical characteristics of the watershed erosion is shown bythe heterogeneous HRU value in the sub watershed erosion rate tends to be lKeowkeywords Erosion rate, Modelling, Physical characteristics of the watershed, SWAT, Watershed"
2017
S68988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Ramadhan
"Penggunaan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. Di sekitar Sub DA Ci Catih Hulu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mulaiberkembang berbagai macam industri mulai dari yang relatif besar hingga industri dalamskala yang relatif kecil. Perkembangan lahan terbangun khususnya permukiman dan industri secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Fokus penelitian ini adalah melakukan pemodelan hidrologi dengan model SWAT Soil Water Assesment Tools dan prediksi penggunaan lahan denganmetode CA-Markov Cellular Automata-Markov Chain untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan laju besaran erosi dan kemudian memprediksi perubahan laju besaran erosi tahun 2032 berdasarkan prediksi perubahan penggunaan lahan Sub DA Ci Catih Hulu pada tahun tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat keberagaman unit respon hidrologi URH memengaruhi laju besaran erosi tiap Sub-DAS. Hasil uji akurasi dan kalibrasi model adalah memuaskan dengan nilai NS dan R2untuk validasi model SWAT masing-masing sebesar 0,69 dan 0,71, dan nilai kappa untuk validasi model CA-Markov sebesar 0,89. Perubahan penggunaan lahan terutama penggunaan lahan hutan FRST dan sawah irigasi RICE diprediksi pada tahun 2032 mengalami penurunan luas di setiap Sub-DAS yang diikuti dengan peningkatan luas lahan terbangun permukiman dan industri dan pertanian campuran AGRL. Perubahan penggunaan lahan tersebut diprediksi akan memberikan kontribusi terhadap rata-rata kenaikan laju erosi disebesar 15 dari besar laju erosi tahun 2017.

Landuse has a vital role that affects the movement of water on hidrological cycle. Around Upper Ci Catih Catchment Area in the past 10 years, many of various industries ranging from smal scale industries to large scale industries have increased. Increasing built up area, especially settlements and industries can increase runoff that have an impact on land degradation such as erosion. This study focuses on the hydrological modelling made by SWAT Soil Water Assesment Tools and land use change prediction using CA Markov Cellular Automata Markov Chain to find the effects of land use changes on the erosion rate changes, and predict the erosion rate changes in 2032 based on land use changes prediction in Upper Ci Catih Catchment Area in that year.
This study shows that variations of Hydrologic Response Unit HRU conditions affects the erosion rate in every sub watershed. The result of accuracy and calibration test satisfied, which NS and R2 mark for SWAT validation is 0,69and 0,71, and kappa coefficient value for CA Markov model validation by 89. The changes of land use especially forest FRST and irrigated rice fields. RICE is predicted in 2032 will decrease in every Sub basin. That matter will affect the increase of average erosion rate by 15 of the erosion rate in 2017 on Upper Ci Catih Catchment Area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzira Fadhilah
"DA Ci Lutung akan mempengaruhi langsung dinamika DA Ci Manuk sebagai salah satu anak sungai nya. Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran sungai di Provinsi Jawa Barat, yang dikategorikan sebagai potensi kritis karena erosi dan kerusakan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan kondisi hidrologi dan tingkat erosi berdasarkan skenario penggunaan lahan untuk setiap sub-DAS. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel: 1 jenis tanah; 3 topografi; 4 penggunaan lahan; dan 5 iklim suhu, curah hujan, radiasi matahari, kecepatan angin, dan kelembaban relatif. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Unit Respon Hidrologi URH dari masing-masing sub-DAS dan analisis statistik. Variabel karakteristik fisik diproses dengan metode overlay untuk analisis HRU.
Analisis statistik menunjukkan nilai ??2 dan NSE adalah 0,48 dan 0,32. Berdasarkan hasil kalibrasi dan validasi, nilai ??2dan NSE adalah 0,72 dan 0,46. Ini menunjukkan model yang memuaskan dan dapat diterima. Nilai limpasan di setiap sub-DAS cenderung menunjukkan kategori sedang antara 50-80 dalam kategori Koefisien Rezim Aliran KRA dan hal ini berbanding lurus dengan laju erosi. Setiap sub-DAS yang menunjukkan nilai limpasan tinggi, cenderung menghasilkan laju erosi tinggi juga dan sebaliknya. Perbandingan laju erosi aktual dan skenario di DA Ci Lutung menunjukkan penurunan laju erosi dari 175,0 ton / ha / tahun menjadi 115,1 ton / ha / tahun dalam kategori sedang.

Ci Lutung watershed will be affected directly by the dynamics of Ci Manuk watershed as one of its sub basins. Ci Manuk is one of the watershed areas in West Java Province, that is categorized as a critical potential due to erosion and vegetation damage. This study aims to simulate hydrological conditions and erosion rates based on land use scenarios for each sub basin. This research uses several variables 1 soil type 3 topography 4 land use and 5 climate temperature, rainfall, solar radiation, wind speed, and relative humidity. Analysis conducted in this research is Hydrological Response Units HRUs analysis of each sub basin and statistical analysis. The physical characteristic variable is processed by the overlay method for HRUs analysis.
Statistical analysis showed values of 2and NSE are 0.48 and 0.32. Based on calibration and validation results, 2 and NSE are 0.72 and 0.46. This shows a satisfactory and acceptable model. The runoff value at each sub basin tends to show medium category between 50 80 in the KRA category and this is directly proportional to the rate of erosion. Each sub catchment shows a high runoff value, resulting in high erosion rates as well and the reverse. Comparison of actual erosion rates and scenarios in DA Ci Lutung showed a decrease in the rate of erosion from 175.0 ton ha year to 115.1 ton ha year the medium category.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Ratna Puspita Sari
"Sedimentasi merupakan masalah yang cukup besar bagi Waduk Wonogiri, hal ini dapat dilihat dari volume kapasitas tampungan yang selalu menurun. Menurut hasil studi yang dilakukan JICA pada tahun 2007, kurang lebih 114,000,000 m3 atau menyisakan 87% dari zona tampungan efektif untuk digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JICA tersebut, produksi sedimen tahunan rata-rata ke dalam Waduk Wonogiri adalah 3,178,510 m3 dengan sumber erosi yang dominan adalah erosi tanah dari permukaan lahan. Jika sedimentasi pada Waduk Wonogiri ini terus dibiarkan maka akan mengganggu usia waduk dan fungsi bendungan. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Wonogiri akan mempengaruhi besaran dari laju erosi DAS. Prediksi perubahan tutupan lahan DAS Waduk Wonogiri didapatkan berdasarkan hasil analisis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Prediksi laju erosi perlu dilakukan dengan kondisi tutupan lahan eksisting dan RTRW dari DAS Waduk Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat evaluasi pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap laju erosi pada Waduk Wonogiri menggunakan Soil and Water Assessment Tool (SWAT) yang dapat membantu dalam memprediksi laju erosi. SWAT menggunakan metode Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) sebagai dasar perhitungan laju erosi. Parameter yang dibutuhkan dalam menganalisis laju erosi menggunakan extension ArcSWAT yang berbasis SIG untuk mendapatkan Hydrological Response Unit yang berisi mengenai informasi karakteristik DAS, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Hasil analisis laju erosi pada DAS Waduk Wonogiri dengan proyeksi menurut RTRW didapatkan nilai sebesar 294.68 ton/ha/tahun dengan dominasi HRU berupa kawasan pemukiman. Sedangkan analisis laju erosi pada kondisi tutupan lahan tahun 2019, menghasilkan besaran laju erosi 424.90 ton/ha/tahun dan HRU didominasi oleh lahan pertanian. Perubahan tutupan lahan dari dominasi kawasan pertanian menjadi dominasi kawasan pemukiman memiliki pengaruh terhadap besar laju erosi, yang dapat dilihat dari penurunan sekitar 30.65% berdasarkan hasil simulasi. Sehingga disimpulkan bahwa semakin besar tutupan lahan kedap air maka laju erosi akan semakin kecil, akan tetapi perubahan dari hutan menjadi lahan pertanian akan menyebabkan laju erosi DAS meningkat jika tidak disertai dengan upaya konservasi lahan pertanian.

Sedimentation is a significant problem for the Wonogiri Reservoir, which can be seen from the volume of the storage capacity continuously decreasing. According to a study by JICA in 2007, the total capacity only has 87% of the effective storage zone for use. Based on the research conducted by JICA, the average annual sediment production in the Wonogiri Reservoir is 3,178,510 m3, with the dominant source of erosion being soil erosion from the land surface. If sedimentation in the Wonogiri Reservoir is allowed to continue, it will disrupt the reservoir's storage and the dam's function. In addition, changes in land cover in the Wonogiri watershed will affect the magnitude of the erosion rate. This research uses the Regional Spatial Plan (RTRW) to predict land cover change in the Wonogiri Reservoir. Therefore, the erosion rate simulation will use the existing land cover condition and the RTRW of the Wonogiri Reservoir watershed. This study aims to evaluate the effect of land use change on the erosion rate in the Wonogiri Reservoir using the Soil and Water Assessment Tool (SWAT), which can assist in predicting erosion rates. SWAT uses the Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) method to calculate the erosion rate. Parameters are needed to analyze erosion rates using the GIS-based ArcSWAT extension to obtain a Hydrological Response Unit that contains information on watershed characteristics, soil types, and land use. The analysis of the erosion rate in the Wonogiri Reservoir watershed projected using the RTRW obtained a value of 294.68 tons/ha/year with the dominance of HRU in the form of residential areas. Meanwhile, the analysis of the erosion rate in 2019 land cover conditions resulted in 424.90 tons/ha/year, and agricultural land dominates the HRU. Therefore, changes in land cover from agricultural to residential areas decrease the erosion rate by 30.65% based on the simulation results. So it can be concluded that the greater the impervious land cover, the lower the erosion rate, but the change from forest to agricultural land will cause the watershed erosion rate to increase if there are no efforts to conserve agricultural land."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"Di daerah tropik basah seperti Indonesia, erosi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menurunkan produktivitas lahan. Mengetahui besarnya erosi baik potensial maupun aktual sangat penting untuk merencanakan pembangunan pertanian dan kegiatan konservasi. Mengukur erosi pada skala yang luas dengan keadaan yang beragam, selain sangat sulit juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karena itu prediksi erosi adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui bahaya erosi.
Metode prediksi erosi yang digunakan adalah metode Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Besaran erosi dan hasil sedimen hasil simulasi GeoWEPP adalah sebesar 18543,7 ton/tahun atau 41,3 ton/ha/tahun untuk erosi dan untuk laju hasil sedimen adalah sebesar 124,7 ton/ha/tahun.
Hasil korelasi statistik dengan metode pearson product momen didapatkan bahwa rasio memanjang DAS tidak memiliki hubungan signifikan terhadap besaran erosi dan hasil sedimennya, sedangkan untuk rasio membulat DAS terdapat hubungan signifikan dengan besaran laju erosi dan hasil sedimen dengan perbandingan terbalik yaitu semakin besar rasio membulat semakin kecil besaran laju erosi dan hasil sedimennya. Berdasarkan titik elevasi yang diamati, Tingkat bahaya erosi di DA Ci Lember berdasarkan model GeoWEPP didapatkan pola yang mirip dengan wilayah ketinggian terutama pada perhitungan Sub-DAS ordo 1.

In the tropical region such as Indonesia, erosion is the one of the dominant factors for decreasing of land productivity. Knowing the rate of factual and actual erosion is important for development planning of agriculture and conservation activity. Measuring the rate of erosion in a wide scale with variety condition is very difficult matters and need more time. Therefore, prediction of the erosion rate activity could solve this problems.
Predicting of the erosion rate methods which use in this research is Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Output from GeoWEPP method in Ci Lember Watershed for erosion rate is 18543,7 ton/year or 41,3 ton/ha/year and sediment yield is 124,7 ton/ha/year.
The results of statistical correlation with Pearson Product Moment method shows that the ratio of elongated watershed has no significant relationship to amount of erosion and the sediment yield, while the ratio of rounded of watershed have significant relationship with sediment yield rate and erosion rate with reversed ratio. Based on the observed elevation point, the danger level of erosion have a similar pattern to the altitude region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Karlina
"Perubahan penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menghasilkan dorongan masyarakat untuk membuka lahan pertanian di daerah hulu. Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Bandung dapat mengganggu stabilitas tanah untuk menyerap air, sehingga memicu erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan dan laju erosi pada tahun 2036 di Citarum Hulu DA di Kabupaten Bandung. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2036 menggunakan metode Seluler Automata Markov Chain, dan memprediksi tingkat erosi berdasarkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000, 2015, 2018 dan 2036 menggunakan metode perhitungan USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang tanah dan kemiringan lereng dan penggunaan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan penggunaan lahan di Sub DA Ci Tarum Hulu dari tahun 2000-2036, di mana pada tahun 2036 hutan dan sawah mengalami penurunan besar diikuti oleh peningkatan area permukiman dan pertanian lahan kering. Hasil tes akurasi pada CA Markov ditunjukkan oleh nilai Kappa 0,8079 atau 80%. Prediksi model laju erosi pada tahun 2036 menunjukkan bahwa laju erosi di DA Ci Tarum Hulu Kabupaten Bandung didominasi oleh erosi ringan dan erosi yang sangat berat. Erosi sangat rendah dengan kehilangan tanah <15 ton/ha/tahun di daerah tersebut, sementara erosi sangat berat dengan jumlah kehilangan tanah> 480 ton/ha/tahun di Sub DA Ci Kapundung dan Ci Widey dengan penggunaan lahan dalam bentuk pertanian lahan kering. terletak di daerah dengan kemiringan curam, yaitu 25% -> 40%.

Changes in land use around watersheds (DAS) resulted in community encouragement to open up agricultural land in upstream areas. Deforestation that occurs in Bandung Regency can disturb the stability of the soil to absorb water, thus triggering erosion. This study aims to analyze and predict changes in land use and erosion rates in 2036 in the Upper Citarum DA in Bandung Regency. Land use prediction in 2036 uses the Cellular Automov Markov Chain method, and predicts erosion rates based on land use changes in 2000, 2015, 2018 and 2036 using the USLE (Universal Soil Loss Equation) calculation method with rain erosivity, soil erodibility, soil length variables and slope and land use and management. The results showed that there were changes in land use in the Sub DA Ci Tarum Hulu from 2000-2036, where in 2036 the forests and rice fields experienced a large decline followed by an increase in settlements and dryland farming areas. Accuracy test results on CA Markov indicated by a Kappa value of 0.8079 or 80%. The prediction of the erosion rate model in 2036 shows that the erosion rate in DA Ci Tarum Hulu Bandung Regency is dominated by mild erosion and very heavy erosion. Erosion is very low with soil loss <15 tons/ha/year in the area, while erosion is very heavy with total soil loss> 480 tons/ha/year in Sub DA Ci Kapundung and Ci Widey with land use in the form of dry land agriculture. located in an area with a steep slope, which is 25% -> 40%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library