Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2009
TA1495
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Ismaly
"ABSTRAK
Unsur gradien pada kaki persimpangan bersinyal lampu Ialu lintas berpengaruh terhadap besamya arus kendaraan yang melewati gans henti kaki persimpangan, sehingga harus dinyatakan sebagai faktor koreksi dalam penentuan arus jenuh sebelum diaplikasikan dalam perhitungan penetapan wal-(tu nyala sinyal Iampu.
Faktor koreksi gradien pad kaki persimpangan akan ditentukan secara empiris menggunakan data dari penelitian Iapangan dangan mengamati secara Iangsung dilapangan jumiah dan jenis kendaraan yang melewati garis henti seat lampu nyala hijau (dan kuning), yang akan dibandingkan dengan faktor koreksi Qradien yang sudah ada (|HCM_ 1993).
Dari hasil observasi dan pengolahan data arus jenuh (smp/jam) dicari hubungannya dengan pengaruh gradien (1 %) kaki persimpangan menggunakan metode regresi llnier.
Faktor koreksi gradien diperoleh dengan membandingkan arus jenuh yang dipengaruhi gradien dan arus jenuh dasar pada kondisi datar atau gradien 0%.
Hasil analisis menunjukkan perbedaan faktor koreksi gradien dari pengamatan Iapangan dan faktor koreksi gradien IHCN1 dalam prosentase yang kecil (<5%) sehingga faktor koreksi IHCM dapat digunakan untuk mengkoreksi arus jenuh persimpangan bersinyal Iampu Ialu |intas.

"
1995
S35531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bisma Barron Patrianesha
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1098
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu Mulia Puji Karina
"Mahasiswa merupakan kelompok masyarakat yang rentan untuk mengalami penurunan kualitas tidur yang disebabkan oleh banyaknya tuntutan akademik sehingga mengharuskan mahasiswa untuk mengerjakan tugas hingga larut malam, pengerjaan tugas hingga larut malam yang dibarengi oleh penggunaan pencahayaan lampu cukup lama dapat mempengaruhi irama sirkadian seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan dari penggunaan lampu terhadap kualitas tidur pada mahasiswa di Depok. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan potong lintang. Sampel pada penelitian ini adalah 244 mahasiswa yang tersebar dalam 14 fakultas dengan pendekatan convenience sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur dan kuesioner data primer penggunaan lampu yang diuji statistik dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian melalui Uji Korelasi Chi Square menghasilkan adanyanya hubungan penggunaan lampu dengan kualitas tidur pada Mahasiswa (p=0.002;α=0.05). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan mahasiswa untuk meningkatkan kesadaran terkait pemenuhan kebutuhan tidurnya serta untuk staf akademik ataupun pengajar di Pendidikan tinggi untuk melakukan evaluasi rutin untuk mengatur jadwal kegiatan pembelajaran di kelas dan mekanisme penugasan akademik untuk mahasiswa. 

Students are a group of people who are vulnerable to experiencing a decrease in sleep quality caused by many academic demands that require students to work on assignments late at night, working on assignments late at night accompanied by the use of long enough lighting can affect a person's circadian rhythm. This study aims to examine the relationship between the use of lights and sleep quality among students at a university in Depok. The design of this study uses a cross-sectional approach. The sample in this study were 244 students spread across 14 faculties using a convenience sampling approach. This study used the Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) instrument to measure sleep quality and a questionnaire for primary data on lamp use which was statistically tested using the chi square test. The research findings from the Chi-Square Correlation Test indicate a significant relationship between lamp usage and sleep quality among students (p=0.002; α=0.05). Based on the research results, researchers recommend students to increase awareness regarding meeting their sleep needs and for academic or teaching staff in higher education to carry out routine evaluations to arrange schedules for learning activities in class and academic assignment mechanisms for students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Widyo Prakoso
"Pencahayaan merupakan salah satu aspek penting dalam perancangan bangunan. Dengan pencahayaan yang optimal, maka aktivitas yang dilakukan pada ruangan/tempat tersebut akan menjadi nyaman. Pencahayaan pada suatu ruangan dapat berasal dari pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami berasal dari sinar matahari, sedangkan pencahayaan buatan berasal dari lampu ruangan. Seiring pekembangan zaman, jenis lampu yang tersedia di masyarakat terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari yang hemat daya hingga lampu dengan tingkat penerangan yang tinggi. Berbagai jenis lampu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan standar yang berlaku. Di Indonesia, sistem pencahayaan telah diatur dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03-6197-2000 mengenai Konservasi energi pada sistem pencahayaan. Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan diukur dengan menggunakan satuan lux dan alat ukur Luxmeter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencahyaan ruang pada rumah, apakah sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI, dan apakah dengan pencahayaan yang telah disesuiakan tersebut dapat mempengaruhi konsumsi daya lampu pada rumah tersebut. Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat iluminasi cahaya ruang pada rumah tersebut digunakan alat Luxmeter. Luxmeter tersebut digunakan pada berbagai titk uji dimana penghuni rumah tersebut beraktivitas. Hasil dari pengukuran dengan Luxmeter tersebut didapat bahwa ruangan kamar mandi 2 dan dapur tidak sesuai dengan standar yaitu dengan 191.2 lux dan 153.4 lux. Setelah penggantian lampu, pencahayaan pada ruangan tersebut telah sesuai dengan standar yaitu 247.7 lux dan 252.4 lux. Dari penggantian lampu tersebut, penggunaan listrik untuk lampu bertambah dari Rp. 109.869,93 menjadi Rp. 169.030,66 per bulan, serta biaya penggantian lampu sebesar Rp. 126.580,00.

Lighting is an important aspect of designing a building. With an optimal lighting, activity in that room will feel comfortable. Natural lighting comes from sunlight, while artificial lighting comes from room lights. Along with the times, the types of lamps in society consist of various types, ranging from lamps with high saving power to lamp with a high level of illumination. Various types of lamps are of course adjusted to each needs and applicable standards. In Indonesia, the lighting system has been regulated in the Indonesian National Standard SNI 03-6197-2000 concerning to energy conservation in lighting systems. The lighting level of a room is measured using the lux unit and the Luxmeter measuring instrument. The purpose of this study is to determine the level of room lighting in the house, whether it is in accordance with the standards set by SNI, and whether the adjusted lighting can affect the power consumption of the house lights. In this study, to measure the level of room light illumination in the house, a Luxmeter was used. The luxmeter is used at various test points where the occupants of the house do their activities. The results of the measurements with the Luxmeter showed that the bathroom 2 and kitchen were not in accordance with the standard, namely 191.2 lux and 153.4 lux. After replacing the lamp, the lighting in the room was in accordance with the standard, namely 247.7 lux and 252.4 lux. From the replacement of these lamps, the use of electricity for lamps increased from Rp. 109,869.93 to Rp. 169,030.66 per month, and the cost of replacing the lamp is Rp. 126,580.00."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Auliaurrahman
"Skripsi ini membahas tentang karakteristik pencahayaan dari LED dan CFL untuk nilai lux yang sama. Selain itu perbandingan energi yang digunakan pada kedua lampu juga dapat dilihat. Percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung lux. Setelah dihitung, jika nilai lux kedua lampu sama kemudian dilakukan percobaan selanjutnya. Dari hasil percobaan pertama, ketika nilai lux antara dua jenis lampu tersebut bernilai sama selanjutnya dilakukan analisis penyebaran cahaya kedua lampu. Percobaan kedua dilakukan dengan menggunakan alat ukur HIOKI Power Quality Analyzer. Dari kedua hasil pengukuran tersebut dibuat sebuah desain perhitungan jumlah titik lampu pencahayaan pada ruangan. Jumlah titik untuk LED sebanyak 14 titik dan untuk CFL 18 titik. Total daya yang dibutuhkan LED sebesar 112 Watt sedangkan CFL 252 Watt.

This focus of study is about LED and CFL lighting characteristics in equal lux value. In addition comparation of the energy consumption from both type of lamps can be quantify. The first experiment is lux measuring. The next experiments can be executed if both types of lamps values are equals. The result from lux measuring has a same grade, and then we can analyse for the light distribution. The second experiment be able to execute using a HIOKI Power Quality Analyzer. From both of the experiment results,design of the lighting pointnumber on the room be able to create. The number of needed for LED are 14 points and for CFL are 18 points. The total powers required for LED are112 Watt and CFL are 252 Watt. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S70317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ramadhan
"Telah dibuat sebuah rancang bangun penguji kelayakan lampu pijar berbasis mikrokontroller. Alat ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan kemudahan dan efisiensi dalam melakukan pengujian lampu pijar. Alat ini merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk malakukan pengujian terhadap suatu barang uji untuk dapat diketahui apakah barang uji tersebut layak atau tidak layak untuk digunakan. Dalam kasus ini barang uji yang digunakan adalah Lampu Pijar. Dimana lampu pijar dikatakan layak jika kawat filament yang berada didalamnya masih dalam keadaan terhubung. Dalam sistem ini digunakan alat uji yang berupa sebuah rangkaian dengan komponen analog. Alat uji tersebut akan menghasilkan output berupa digital, sehingga dapat langsung diterima oleh mikrokontroler yang selanjutnya akan memberi perintah pada actuator untuk dapat dipisahkan sesuai kelayakan. Selain itu digunakan sebuah LCD untuk display akhir.

Have been made testing light bulb based on microcontroller. This device made in order to give an easy and efficiency in test light bulb. Advisability test is an equipment used for testing of the test items to be known whether the test items is advisability or not advisability to use. In this case the test items ware used as light bulb. Whare light bulb is advisability if the wires of filament are still in a state connected. This system used device test as one device with analog component. Device test that will result output as digital as, so gets directly be accepted by mikrokontroler is succeeding will give instruction on actuator to get disjointed appropriate advisability. Besides is utilized one LCD to final display."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA1094
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Sistem Pengaturan Lampu Lalu Lintas Terdistribusi adalah sebuah sistem lampu lalu lintas yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akan kinerja pengaturan lampu lalu lintas yang cerdas dengan pengambilan data secara real-time. Sistem ini dapat melakukan penjadwalan dan pengaturan jaringan banyakpersimpangan secarareal-time yang tidak bisa dilakukan oleh sistem pengaturan lampu lalu lintas konvensional. Penerapan klasifikasi di dalam sistem ini digunakan untuk meningkatkan akurasi dari pengenalan mobil. Proses klasifikasi diimplementasikan menggunakan tiga algoritma Jaringan Syaraf Tiruan, yakni Backpropagation, FLVQ, dan FLVQ-PSO. Berdasarkan hasil ujicoba, dapat ditunjukkan bahwa algoritma Backpropagationmemiliki performa akurasi yang lebih baik dibandingkan dua algoritma JST yang lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2011
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Frederick Marshall Allo Linggi
"Penerangan merupakan salah satu pengkonsumsi energi listrik terbesar yang berkisar 20 %-25 % dari total konsumsi energi listrik yang terpakai sehingga diperlukan pemilihan penggunaan lampu yang hemat energi. Lampu LED adalah inovasi teknologi penerangan yang lebih hemat energi dibandingkan Lampu Hemat Energi (LHE). Maka dari itu dilakukan penelitian dengan menggunakan lampu LED 10 Watt dan LHE 14 Watt bermerek sama. Pengujian yang dilakukan adalah Pengujian Penuaan 100 jam untuk menganalisis kebenaran spesifikasi lampu dan Pemeliharaan Fluks Cahaya 480 jam untuk membandingkan laju perubahan spesifikasi yang terjadi dari lampu terhadap waktu pada tiga tegangan kerja yaitu 198 V, 220 V, dan 231 V berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 06/2011 , SNI IEC 60969 : 2009 ,dan SNI 04-0227-2003. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa tegangan operasi terbaik dari kedua lampu adalah tegangan 220 V. Setelah pengujian penuaan dan pemeliharaan fluks cahaya pada tegangan 220 V didapatkan lampu LED dengan spesifikasi 10 Watt 800 lumen 80 lumen/watt, diperoleh hasil 9,7 Watt, 851,17 lumen, 87,75 lumen/watt dan LHE spesifikasi 14 Watt, 810 lumen, 58 lumen/watt, diperoleh hasil 12,5 Watt, 727,5 lumen, 58,2 lumen/watt.

Lighting is one of the biggest electrical usage, taking 20% 25% of the total consumption, so that the selection of an efficient, low power lamp is a necessity. LED lamp is a lighting technology innovation which has a better efficiency compared to that of a Compact Flourescent Lamp (CFL). From this fact, a research is done by using a 10 watt LED and a 14 watt CFL from the same brand. The measurements done are a 100 hour ageing test to analyze the validation of the lamp's spesification and a 480 hour lumen maintenance to compare the rate of the spesification change of the lamp on three operating voltage: 198 V, 220 V, and 231 V based on the Regulation of Minister of Energy and Mineral Resources Number 06/2011, SNI IEC 60969 : 2009, and SNI 04-0227-2003. From the measurement done, the best operating voltage for both lamps is 220 V. From the ageing and lumen maintenance test, the 10 Watt and 800 lumens with 80 lumen/watt LED lamp results in 9,7 watt and 851,17 lumen, with 87,75 lumen/watt and the 14 watt and 810 lumen with 58 lumen/watt CFL lamp results in 12,5 watt, 727,5 lumen, with 58,2 lumen/watt."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>