Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farrah Intansari
Abstrak :
Pembangunan bendungan di badan sungai akan menyebabkan fluktuasi debit aliran sungai yang dapat mengubah masuknya nutrien ke muara dan akan memengaruhi konsentrasi klorofil-a. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan setelah berfungsinya Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang terhadap kondisi klorofil-a di perairan sekitar Muara Cimanuk. Citra Landsat 8 multi temporal sebelum dan sesudah berfungsinya Waduk Jatigede digunakan untuk mengidentifikasi besaran konsentrasi klorofil-a dengan algoritma yang dikembangkan oleh Wibowo et.al 1993 . Daerah studi penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu wilayah barat Muara Cimanuk, wilayah timur Muara Cimanuk, dan wilayah perairan antara dua Muara Cimanuk. Penelitian ini menggunakan Trend Surface Analysis untuk menjelaskan pola persebaran klorofil-a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pola persebaran klorofil-a yang berbeda sebelum dan setelah berfungsinya Waduk Jatigede. Faktor debit aliran sungai memengaruhi luasan sebaran konsentrasi klorofil-a 0.5 - 1 mg/m3 yang cenderung berkurang di perairan yang dekat dengan daratan. ......The damming of river would impact river flow discharges fluctuations which could change nutrients entry into estuatries then affects chlorophyll a Chl a concentration. The purpose of this study is to investigate the effect of Jatigede Dam in Sumedang District rsquo s establishment to the Chl a concentration in the water areas around mouth of Cimanuk River. In this study, we used multi temporal Landsat 8 before and after the functioning of the Jatigede Dam to identify Chl a concentration using algorithm by Wibowo et.al 1993 . This research area was divided into 3 sections, western Cimanuk Estuary region, eastern Cimanuk Estuary region, and the waters between the two estuary. This study used Trend Surface Analysis to explain the distribution of Chl a. The results indicate that there is a different pattern of Chl a before and after the functioning of the Jatigede Dam. The river flow discharge affects the distribution area of Chl a 0.5 1 mg m3 which tend to decrease in the water nearby to land.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius adi prabowo
Abstrak :
Lokasi penelitia terletak di perbukitan Kulonprogo, provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi satuan bentuk lahan di dome Kulonprogo sebagai hasil proses geomorfologi yang terekam pada citra Landsat 8 dan citra STRM. penelitian ini dilakukan dengan analisis dan pembagian kelas bentuk lahan pada citra Landsat 8 dabn pembagian kelas kelerengan pada itra STRM. DAri dua citra tersebut didukung oleh data sekunder berupa pembagian kelas kemiringan lereng dan genesa daerah penelitian. Pengamatan yang dilakukan di lapangan dapat mengidentifikasi litologi daerah penelitian disusun oleh endapan lempung-pasir, batulempung, batupasir tufan, lava andesit, dan breksi andesit. Intrepetasi dari citra SRTM menggambarkan sudut lereng di dome Kulonprogo adalah 0-2%, 3-7%, 8-13%, 14-20%, 21-55%, 56-140%, >140%. Intrepretasi citra landsat 8 menunjukkan bentuk lahan asal proses fluvial (dataran banjir, danau), bentuk lahan asal denudasional (lereng dan perbukitan, perbukitan dan pegunungan), Bentuk lahan asal vulkanik (perbukitan volkanik terdenudasi).
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STTA, 2017
551 JIA 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Kumala Dewi
Abstrak :
ABSTRAK
Kandungan bahan organik tanah dipengaruhi oleh keberagaman penggunaan tanah dan kemiringan lereng yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan bahan organik tanah dengan menggunakan citra Landsat 8 dan analisis statistik regresi linier yang dikaitkan dengan kemiringan lereng, jenis batuan, jenis tanah, dan penggunaan tanah sebagai faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik tanah. Penelitian ini menggunakan algoritma NDSI untuk melihat kandungan bahan organik tanah dari citra Landsat 8 dan sebagai acuan untuk penentuan pengambilan sampel tanah. Analisis spasial dan deskriptif akan dilakukan dengan membuat klasifikasi kandungan bahan organik tanah, melakukan metode multi criteria analysis MCA dan penarikan garis penampang melintang cross-section . Kecamatan Bayah merupakan daerah yang memiliki struktur penyusun tanah yang sebagian besar adalah limestone batuan kapur yang mempengaruhi kandungan bahan organik tanah. Secara keseluruhan kandungan bahan organik di tanah Bayah relatif rendah. Distribusi bahan organik tanah dengan klasifikasi rendah dan sangat rendah hampir di seluruh wilayah Bayah dan didominasi oleh tata guna lahan kelapa sawit yang terletak di lereng 15-25 , merupakan formasi breksi, berbagai konglomerat material, batulempung pada jenis batuannya, dan terletak di jenis tanah Latosol.
ABSTRACT
Bayah is an area that is well known to have the composition of the soil of mostly limestone which may influence the organic matter content. The organic matter content of the soil also influenced by the land use and slope gradient. This study aims to determine the distribution of organic matter content by using Landsat 8 and linear regression of statistical analysis which is associated with slope, rock type, type of soil, and land use as the factors that are influencing it. This study uses the normalized difference soil index NDSI algorithm to see the soil organic matter content and also using Landsat 8 OLI as a reference for the determination of soil sampling. Spatial analysis and descriptive analysis will be done by creating classifications of soil organic matter content, using the methods of multi criteria analysis MCA . Overall the organic matter content in Bayah soil is comparatively low. The distribution of the soil organic matter with the classification of low and very low there was almost total throughout in Bayah and dominated by land use oil palm planatations that were located on slope of 15 25 , has breccias, various material conglomerates, claystone as its geology, and located in Latosol type of soil.
2017
S67250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Birohmatin Amalisana
Abstrak :
Wilayah Indonesia memiliki jajaran pegunungan berapi yang berpotensi besar menghasilkan sumber energi panas bumi. Salah satu wilayah yang memiliki sumber energi panas bumi yaitu terletak di Gunung Api Lawu. Energi panas bumi di Gunung Lawu hingga saat ini belum dilakukan eksplorasi dan ekploitasi secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persebaran wilayah potensi panas bumi di Gunung Lawu serta mengkaji hubungan antara wilayah potensi panas bumi dengan kondisi kelurusan dan satuan litologinya. Metode yang dipakai adalah metode deteksi suhu tanah dengan saluran termal serta hillshading. Eksplorasi wilayah potensi panas bumi pada tahap awal dapat ditentukan menggunakan teknologi penginderaan jauh dengan Citra Landsat 8 untuk mendeteksi panas radiasi yang ditimbulkan oleh energi panas bumi. Penelitian ini menghasilkan wilayah sebaran panas bumi di Gunung Lawu yang dominan terletak di sisi lereng sebelah selatan dan barat. Persebaran wilayah potensi panas bumi tersebut berasosiasi dengan keberadaan kelurusan yang rapat serta satuan litologi berupa lava aliran dan piroklastik ...... Indonesia has the ring of fire that potentially produce geothermal energy. Mount Lawu is one of the biggest geothermal resources area in Java. At this research, geothermal potential areas is carried out using remote sensing technology based on Landsat 8 to detect the heat radiation of geothermal resources. This research aims to know the distribution of geothermal potential area and also study about the correlation between geothermal potential area with lineament and lithology unit. The method was used in this researh is detection heat anomalies using thermal infrared band and hillshading methods to interpret lineament. The heat anomalies distribution had been overlayed with lineament density and lithology unit to understand the spatial correlation. The result showed that distribution of geothermal potential areas at Mount Lawu spread at south west side of the slope. The distribution of geothermal potential area is associated with the existence of lineament density and lithology units such as lava flow and pyroclastic.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Buditama
Abstrak :
Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang berfungsi sebagai penghasil oksigen dan bahan organik, serta memiliki peran sebagai produsen utama dalam rantai makanan di suatu ekosistem perairan. Klorofil-a merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada fitoplankton sehingga konsentrasi klorofil-a dapat digunakan sebagai representasi kelimpahan fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola sebaran klorofil-a secara temporal dan spasial di perairan laut Cirebon, Jawa Barat. Selanjutnya dalam penelitian ini juga membahas hubungan antara konsentrasi klorofil-a dengan kondisi oseanografis yaitu salinitas, Suhu Permukaan Laut SPL, Total Suspended Solid TSS, dan arus laut. Konsentrasi klorofil-a, salinitas, SPL, dan TSS diidentifikasi menggunakan data penginderaan jauh yaitu citra Landsat 8 OLI multitemporal berdasarkan bulan basah dan bulan kering pada tahun 2014-2015 yang sudah divalidasi. Arus laut diidentifikasi menggunakan data Ocean Surface Current Analysis Realtime OSCAR. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan statistik dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara temporal konsentrasi klorofil-a cenderung lebih tinggi pada bulan basah dibandingkan pada bulan kering, sedangkan secara spasial konsentrasi klorofil-a lebih tinggi pada wilayah dekat garis pantai dibandingkan ke arah laut lepas. Persebaran klorofil-a memiliki hubungan kuat dengan salinitas dan TSS pada kedua musim, sedangkan SPL berhubungan kuat hanya pada bulan basah, serta arus laut tidak secara langsung mempengaruhi klorofil-a. Salinitas dan SPL yang tinggi menyebabkan konsentrasi klorofil-a semakin rendah, sedangkan TSS yang tinggi akan menyebabkan konsentrasi klorofil-a semakin tinggi. ......Phytoplankton is a microscopic plant which has a function to produce oxygen and organic materials. It also used as primary producer in marine food chain. It has chlorophyll which is used as one of substances to make a food. The chlorophyll a is the most common type of chlorophyll which phytoplankton has. Therefore, chlorophyll a concentration can be used to represent the abudance of phytoplankton. The purpose of this research is to identifying the temporal and spatial distribution of chlorophyll a concentration in the sea waters area around Cirebon Region, West Java. Furthermore, this research discusses about the correlation between chlorophyll a with salinity, Sea Surface Temperature SST, Total Suspended Solid TSS, and sea current. This research analyzed the distribution temporally during years of 2014 2015 based on wet and dry month which determined by rainfall of the study area. Clorophyll a concentration, Salinity, SST, and TSS obtained from the Landsat 8 OLI data using the algorithm that can be used to estimate chlorophyll a concentration which has been validated. Sea current is obtained from Ocean Surface Current Analysis Realtime OSCAR data. This research used descriptive and statistics analysis with spatial approach. The results of the research show that temporally, chlorophyll a concentration have a tendency to be higher in wet months compared to dry months, while chlorophyll a is higher on areas near the coastline compared to open sea areas. The distribution of chlorophyll a concentration has high relationship with salinity and TSS distribution on both season, while SST just affected on wet month, and sea current is not affecting chlorophyll a directly. The higher value of Salinity and SST will make lower chlorophyll a, while the higher TSS value will make higher chlorophyll a.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Arya Adiputra
Abstrak :
Rumput laut merupakan komoditas perairan yang memiliki beragam manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu jenis rumput laut yang banyak dimanfaatkan karena bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai ekonomis tinggi adalah jenis Euchema Cottoni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wilayah potensi yang dapat digunakan sebagai kawasan budidaya rumput laut di perairan pantai utara Cirebon, Jawa Barat. Penentuan wilayah potensi ini dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa parameter oseanografi berupa salinitas, suhu permukaan laut, muatan padatan tersuspensi, klorofil-a, arus permukaan laut, dan kedalaman perairan. Nilai salinitas, suhu permukaan laut, klorofil-a, dan muatan padatan tersuspensi diperoleh berdasarkan pengolahan data satelit penginderaan jauh Landsat 8 OLI. Data arus permukaan laut diperoleh berdasarkan pengolahan data OSCAR. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis keruangan dan deskriptif. Penentuan wilayah potensi budidaya rumput laut dilakukan berdasarkan hasil kesesuaian budidaya rumput laut pada musim barat dan musim timur dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan di sekitar perairan laut Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum wilayah penelitian sesuai sebagai lokasi budidaya rumput laut. Hasil kesesuaian antara musim barat dan musim timur menunjukkan luas wilayah kesesuaian yang tidak jauh berbeda. Dari luas wilayah perairan sebesar 79,23 km2, potensi budidaya rumput laut di wilayah perairan pesisir Cirebon memiliki persentase luasan sebesar 9,86 pada musim barat dan 13,85 pada musim timur, serta berada pada wilayah perairan Kecamatan Lemahwungkuk, Kecamatan Mundu, sebagian Kecamatan Kejaksan, dan sebagian Kecamatan Astanajapura. ...... Seaweed is known as a water resource that contains various benefits for human life. One species of seaweed that is widely used because of its benefits in health and economy is the Euchema Cottoni. The goal of this research is to identify potential sea areas that can be used as a site to cultivate seaweed. Determining potential areas is done by considering several oceanographic parameters such as salinity, sea surface temperature, total suspended solids, clorophyll a, sea surface currents, and bathymetry. All the mentioned oceanographic parameters will be acquired by remote sensing data processing of Landsat 8 OLI. Variations in sea surface current values are obtained according to OSCAR data processing. Analysis in this research uses spatial anlaysis and descriptive analysis. The identification of potential seaweed cultivation areas are done according to the results of seaweed feasibility during west and east seasons by considering environmental conditions around Cirebon seawaters. Results of this research show that generally, the study area is feasible as seaweed cultivation areas. The results of west and east season feasibility show that feasible areas and the whole measured areas do not display much differences. Based on water area of 79.23 km2, potential of seaweed cultivation in coastal areas of Cirebon has a percentage of 9,86 in the wet season, and 13,85 in the east season, and is located in water bodies of Lemahwungkuk District, Mundu District, part of Kejaksan District, and part of Astanajapura District.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rista Nur Aini
Abstrak :

Kekeringan merupakan keadaan dimana kurangnya pasok air yang cukup lama. Bencana alam kekeringan juga ditimbulkan akibat dari keragaman curah hujan dibeberapa wilayah, dan faktor alam lain.  Kekeringan merupakan bencana yang sering melanda di beberapa wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Serang sehingga dapat mengancam wilayah pertanian khususnya sawah. Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana Pola sebaran kekeringan dan luasan kekeringan lahan pertanian Kabupaten Serang beserta dengan hubungan kondisi fisik. Penelitian ini menggunakan data citra Landsat 8 OLI periode lima tahun pada bulan kering yang menggunakan aplikasi penginderaan jauh dengan analisis algoritma Normalized Difference Drought Index (NDDI). Normalized Difference Drought Index (NDDI) yang mana merupakan hasil rasio antara Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Water Index (NDWI) yang menggabungkan nilai indeks kehijauan vegetasi dan kelembaban lahan. Pola sebaran kekeringan kekeringan lahan pertanian lebih dominan menyebar di Kecamatan Bandung, Binuang, Carenang, Cikande, Cikeusal, Jawilan, Kopo, Pamarayan dan Tunjung Teja dengan luas wilayah kekeringan lebih dari 500 ha. Hubungan kondisi fisik yang amat berpengaruh terhadap kekeringan lahan pertanian Kabupaten Serang ialah curah hujan dengan rata-rata curah hujan 145-148 mm per bulan selama lima tahun,  diikuti dengan ketinggian wilayah yang landai, pada jenis tanah sedimen dan dengan jarak buffer sungai rerata lebih dari 1000 meter.


Drought is a condition where there is a lack of sufficient supply of water. Natural drought disasters are also caused by a variety of rainfall in several regions, and other natural factors. Drought is a disaster that often strikes in several regions of Indonesia, including Serang Regency, so that it can threaten agricultural areas, especially rice fields. The problem of this research is how the pattern of distribution and extent of drought in agricultural land of Serang Regency along with the relationship of physical conditions. This study uses five-year period Landsat 8 OLI image data in the dry month using remote sensing applications by analyzing the Normalized Difference Drought Index (NDDI) algorithm. Normalized Difference Drought Index (NDDI) which is the result of the ratio between the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and the Normalized Difference Water Index (NDWI) that combines the vegetation density index value and soil moisture. The pattern of distribution of drought in agricultural lands is more prevalent in Bandung, Binuang, Carenang, Cikande, Cikeusal, Jawilan, Kopo, Pamarayan and Tunjung Teja Subdistricts with a drought area of more than 500 hectares. The relationship of physical conditions that greatly affect the dryness of Serang Regency's agricultural land is rainfall with an average rainfall of 145-148 mm per month for five years, followed by a sloping area height, on sedimentary soil types and with an average river buffer distance of more than 1000 meters.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Dwi Octavia
Abstrak :
Muara adalah sistem yang sangat unik, di mana pencampuran antara sungai dan air laut menghasilkan gradien curam komponen abiotik yang berbeda yang mencakup salinitas, suhu, anorganik, dan nutrisi organik (Santos et al., 2014). Wilayah estuari memiliki peran penting namun juga memiliki kerentanan yang bisa mengancam kehidupan yang ada di wilayah estuari, sehingga perlu adanya pengetahuan batas estuari supaya pelestarian dapat tetap terjaga, dan dapat meningkatkan pengelolaan dan pengembangan wilayah estuari. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis batas Estuari Ci Mandiri dan Estuari Ci Sadane berdasarkan salinitas permukaan perairan, dan menganalisis hubungan salinitas permukaan perairan estuari dengan curah hujan, arus permukaan laut dan pasang surut air laut di Estuari Ci Mandiri dan Estuari Ci Sadane. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah salinitas, curah hujan, arus permukaan laut, dan pasang surut. Metode penelitian menggunakan Algoritma Ci Mandiri dengan mengolah Citra Landsat 8 OLI tahun 2018 dan 2019. Hasil dari penelitian ini adalah batas Estuari Ci Mandiri dan Estuari Ci Sadane berdasarkan salinitas permukaan perairan yang diamati berdasarkan musim hujan maupun musim kemarau terbagi menjadi 3 kelas batas estuari yaitu Mexo-oligohaline (0,5-5‰), Mexo-mesohaline (5-18‰), dan Mexo-polyhaline (18-30‰). Nilai salinitas Estuari Ci Mandiri mendapat pengaruh yang sangat kuat oleh musim selanjutnya pasang surut dan yang terakhir adalah arus, hal ini dikarenakan Estuari Ci Mandiri merupakan perairan dalam. Sementara pada Estuari Ci Sadane, nilai salinitas mendapat pengaruh yang kuat oleh musim selanjutnya arus dan yang terakhir pasang surut, serta pengaruh air tawar dari daratan hal ini dikarenakan Estuari Ci Sadane merupakan perairan dangkal. ...... Estuary is an exclusive system, where mixing between rivers and seawater produces steep gradients of different abiotic components that include salinity, temperature, inorganic, and organic nutrients (Santos et al., 2014). Estuary areas have an important role but also have vulnerabilities that can threaten life in the estuary region, so it is necessary to have knowledge of estuarine boundaries so that conservation can be maintained, and can improve the management and development of estuarine areas. This study aims to analyze the boundaries of the Ci Mandiri Estuary and the Ci Sadane Estuary based on surface water salinity, and analyze the relationship of estuarine surface water salinity with rainfall, sea surface currents and tides in the Ci Mandiri Estuary and Ci Sadane Estuary. The variables used in this study are salinity, rainfall, sea surface currents, and tides. The research method use the Ci Mandiri Algorithm by processing OLI Landsat 8 Imagery in 2018 and 2019. The results of this study are the Ci Mandiri Estuary and Ci Sadane Estuary boundaries based on the water surface salinity observed based on the rainy season and the dry season divided into 3 estuary boundary classes specifically Mexo-oligohaline (0.5-5 ‰), Mexo-mesohaline (5-18 ‰), and Mexo-polyhaline (18-30 ‰). Ci Mandiri's salinity value is strongly affected by season, then by tides and last by the currents, it is because the Ci Mandiri Estuary has a deep waters. Meanwhile in the Ci Sadane Estuary, the salinity value is strongly affected by season, then by the currents and tides, and also affected by freshwater from land, it is because the Ci Sadane Estuary has a shallow water.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ammaliah
Abstrak :

DKI Jakarta merupakan kota metropolitan dengan aktivitas manusia yang tinggi. Tingginya aktivitas manusia akan memicu terjadinya perubahan penggunaan lahan sehingga berpengaruh terhadap proses dispersi pencemar udara. Aktivitas manusia yang tinggi juga diiringi dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor sebagai sumber pencemar udara. Parameter pencemar udara terdiri dari lima (5) unsur, salah satunya yaitu Particulate Matter-10 (PM10). PM10 merupakan partikel yang berdampak besar terhadap kesehatan manusia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi spasial Particulate Matter-10 (PM10) di DKI Jakarta tahun 2019 serta melihat hubungannya dengan kondisi meteorologis (suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin), penggunaan lahan, dan kemacetan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model algoritma PM10 dengan memanfaatkan Citra Landsat 8 OLI. Variabel yang digunakan yaitu atmospheric reflectance pada visible band, konsentrasi PM10, suhu udara, kelembaban udara, kecepatan angin, penggunaan lahan, dan kemacetan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PM10 tertinggi di DKI Jakarta pada tahun 2019, yakni dengan konsentrasi lebih dari 150 μg/m^3, secara spasial terdistribusi mengikuti pola penggunaan lahan gedung/bangunan, industri/pergudangan, dan penggunaan lain yang jalannya mengalami kemacetan. Konsentrasi PM10 dengan suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin tidak menunjukkan adanya hubungan. Hubungan antara konsentrasi PM10 dengan penggunaan lahan dan kemacetan menunjukkan bahwa konsentrasi PM10 memiliki hubungan positif dengan penggunaan lahan gedung/bangunan, industri/pergudangan, serta permukiman dan tempat kegiatan yang kondisi jalannya macet, sebaliknya konsentrasi PM10 memiliki hubungan yang negatif dengan penggunaan lahan semak belukar, vegetasi, hutan bakau/mangrove, dan badan air yang kondisi jalannya tidak macet.


DKI Jakarta is a metropolitan city with high human activity. The high level of human activity will trigger changes in land use that affect the process of air pollutant dispersion. High human activity also accompanied by an increasing number of motor vehicles as sources of air pollutants. The air pollutant parameter consists of five (5) elements, one of which is the Particulate Matter-10 (PM10). PM10 is a particle that has a significant impact on human health. The study aims to determine the spatial distribution of PM10 in DKI Jakarta in 2019 and to see its relationship with meteorological conditions (air temperature, humidity, wind speed), land use, and congestion. The method used in this study is the PM10 algorithm model using Landsat 8 OLI Imagery. The variables used are atmospheric reflectance in the visible band, PM10 concentration, air temperature, air humidity, wind speed, land use, and congestion. The results showed that the highest PM10 in DKI Jakarta in 2019, namely with a concentration more than 150 μg/m³, spatially distributed following the land use pattern of buildings, industry/warehousing, and other uses with congested roads. PM10 concentration with air temperature, air humidity and wind speed did not show any relationship. The relationship between PM10 concentration with land use and congestion shows that the concentration of PM10 has a positive relationship with the use those are land for buildings, industry/warehousing, as well as settlements and places of activity. The concentration of PM10 has a positive relation with road conditions indicated as congested and the other hand, the concentration of PM10 has a negative relationship with shrub, park, mangrove forests, and water bodies with the not congested road.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Ananda Prasetyo
Abstrak :
Kecamatan Tambun Selatan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dan kepadatan tertinggi di Kabupaten Bekasi (BPS 2021). Salah satu faktor penyebab pertumbuhan penduduk adalah tingginya tingkat urbanisasi (Prayojana et al., 2020). Intensitas laju urbanisasi ini dapat dilihat dari seberapa banyak tutupan lahan terbangun yang berdiri di kawasan tersebut (Chen et al., 2021). Kemudian, dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2011–2031 di Kecamatan Tambun Selatan direncanakan sebagai Kawasan Pengembangan I (WP I) yang diarahkan pada fungsi pokok pengembangan industri, perdagangan, jasa, perumahan, pemukiman, pariwisata dan kegiatan industri penunjang. Salah satu permasalahan yang akan terjadi adalah dapat meningkatkan suhu permukaan daratan pada daerah perubahan tutupan lahan, akibat pergeseran tutupan lahan dari belum terbangun menjadi terbangun. Suhu permukaan daratan perkotaan dapat dideteksi menggunakan penginderaan jauh. Analisis deteksi dilakukan pada citra Landsat-8 yang menggambarkan bentuk permukaan bumi. Perubahan ini memiliki hubungan dengan perubahan tutupan lahan yaitu kehijauan vegetasi dan kerapatan bangunan di Kecamatan Tambun Selatan, dengan uji korelasi linier untuk mendapatkan hasil bahwa kehijauan vegetasi berbanding terbalik dengan nilai permukaan tanah. suhu dan kepadatan bangunan berbanding lurus dengan suhu permukaan daratan, ......South Tambun District is the sub-district with the largest population and the highest density in Bekasi Regency (BPS 2021). One of the factors causing population growth is the high rate of urbanization (Prayojana et al., 2020). The intensity of this urbanization rate can be seen from how much built-up land cover stands in the area (Chen et al., 2021). Then, in the Bekasi Regency Regional Regulation Number 12 of 2011 concerning the Bekasi Regency Spatial Plan for 2011–2031 in South Tambun District it is planned as Development Area I (WP I) which is directed to the main functions of developing industry, trade, services, housing, settlements , tourism and supporting industrial activities. One of the problems that will occur is that it can increase the surface temperature of the soil in areas of land cover change, due to a shift in land cover from undeveloped to built up. Urban ground surface temperature can be detected using remote sensing. Detection analysis was performed on Landsat-8 imagery which depicts the shape of the earth's surface. This change has a relationship with changes in land cover, namely the greenness of the vegetation and the density of buildings in Tambun Selatan District, with a linear correlation test to get the result that the Greenness of the Vegetation is inversely proportional to the value of the land surface. temperature and building density are directly proportional to ground surface temperature,
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>