Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lia Yulia Iriani
"One of the utilization of Bandung regency local government land assets is for natural disaster management including landslides. It aimed for the affected community as many as 41 families / 104 people. The fixed housing is semi-permanent houses with 5 x 10 m2 in size."
Bandung: Research Institute for Human Settlements , 2020
363 JHS 12:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febrina Adi Lestari
"Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat risiko bencana alam tinggi dengan tanah longsor sebagai ancaman utama. Kecamatan Cibeber menjadi satu wilayah dengan tingkat kerawanan dan frekuensi kejadian tanah longsor yang signifikan di kecamatan ini, yang berdampak langsung terhadap keselamatan jiwa, lingkungan, dan kerugian material. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan mampu mengembangkan kemampuan untuk bertahan pada situasi bencana dengan melakukan bentuk-bentuk adaptasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi persepsi, sikap, dan perilaku masyarakat dalam menghadapi ancaman tanah longsor, dengan fokus pada wilayah-wilayah dengan tingkat kerawanan berbeda di Kecamatan Cibeber, yaitu Desa Kanoman, Cibokor, Girimulya, dan Karangnunggal. Secara umum, penilaian terhadap gejala psikologis seperti halnya persepsi dan sikap merupakan pengukuran yang secara tidak langsung cukup sulit dilakukan karena merupakan komponen abstrak. Penelitian ini menggunakan pengukuran indeks persepsi risiko dan sikap yang diperoleh dari kuesioner, observasi, dokumentasi, serta didukung oleh analisis keruangan dan deskriptif untuk menilai keterkaitan antara persepsi dan sikap terhadap bentuk adaptasi yang dilakukan masyarakat. Data pendukung meliputi karakteristik masyarakat dan karakteristik wilayah juga dihimpun untuk memperkaya analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan sikap masyarakat terhadap risiko tanah longsor cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat kerawanan wilayah. Kedua aspek tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk motivasi individu untuk berperilaku adaptif dalam menghadapi bencana. Hasil tersebut menunjukkan pentingnya integrasi antara karakteristik sosial masyarakat, karakteristik wilayah, dan pendekatan spasial dalam merumuskan perilaku adaptasi bencana yang lebih efektif dan sesuai dengan konteks wilayah.

Cianjur Regency is one of the regions in Indonesia with a high level of natural disaster risk, where landslides pose the most significant threat. Cibeber Sub-district is particularly vulnerable with a high frequency of landslide events that directly impact human safety, the environment, and economic losses. In response, local communities are expected to develop the capacity to cope with such disasters through various forms of adaptation. This study aims to explore the perceptions, attitudes, and adaptive behaviors of communities in the face of landslide hazards, focusing on areas with varying levels of susceptibility in Cibeber Sub-district, namely the villages of Kanoman, Cibokor, Girimulya, and Karangnunggal. In general, assessing psychological aspects such as perception and attitude is challenging due to their abstract nature. This research employs a Risk Perception Index (RPI) and attitude measurement derived from questionnaires, field observations, and documentation, supported by spatial and descriptive analyses to examine the relationship between risk perception, attitude, and adaptive behavior. Supporting data on community characteristics and regional features were also collected to enrich the analysis. The findings indicate that community perception and attitude toward landslide risk tend to increase in line with higher levels of hazard susceptibility. These two aspects significantly influence individual motivation to adopt adaptive behavior in the face of disaster. The results highlight the importance of integrating social characteristics, regional conditions, and spatial approaches in formulating more effective and contextually relevant disaster adaptation strategies."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Febri Nanda
"Longsor merupakan bencana terbesar ketiga yang terjadi di Indonesia, termasuk di Kabupaten Probolinggo. Menganalisis pola keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat yang memicu longsor di Kabupaten Probolinggo merupakan tujuan dari penelitian ini. Data curah hujan harian tahun 1990-2015 digunakan untuk mendapatkan wilayah frekuensi curah hujan lebat (>50mm/hari, >100mm/tiga hari dan >150mm/lima hari) berbasis metode interpolasi poligon thiessen. Wilayah potensi longsor diperoleh dengan menggunakan model SINMAP yang diverifikasi dengan data kejadian longsor tahun 2015-2016.
Analisis spasial deskriptif menggunakan teknik overlay menunjukan bahwa seluas 50,30% (85.358 Ha) wilayah di Kabupaten Probolinggo memiliki potensi longsor terutama di Kecamatan Krucil, tanah Andisol, wilayah lereng 15-40%, dan wilayah curah hujan 1500-2000mm/tahun. Keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat di Kabupaten Probolinggo memiliki pola semakin tinggi potensi longsor dan frekuensi curah hujan lebat suatu wilayah maka tingkat keterpaparan wilayah terhadap bencana longsor akibat hujan lebat akan semakin tinggi.

Landslide is the third largest disaster occurred in Indonesia, including in Probolinggo District. Analyze the place exposure patterns toward landslide disaster due to heavy rainfall which triggering the landslide in Probolinggo District is the purpose of this study. Daily rainfall data in 1990-2015 are used to obtain the frequency of heavy rainfall regions (> 50 mm/day, >100mm/three days and >150mm/five days) using the interpolation method based on Thiessen Polygon. The potential landslide region are obtained by using SINMAP models which is verified by the landslide location data from 2015 to 2016.
Descriptive spatial analysis using the overlay technique showed that 50,30% (85.358 Ha) area in Probolinggo District has the potential of landslide, especially in Sub District Krucil, Andisol Soil region, the slopes of 15-40% region, and the rainfall of 1500-2000mm/year region. The place exposure patterns toward landslide disaster due to heavy rainfall in Probolinggo District is in the region which has the higher potential of landslides and heavy rainfall frequency, the level of place exposure to landslides disaster due to heavy rainfall will be higher.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library