Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Hidayat
"Pada tanggal 18 Maret 1982 ketika kampanye Pemilu Golkar akan dimulai, terjadi kerusuhan yang menyebabkan aparat keamanan menahan beberapa aktivis dari PPP. Dengan adanya peristiwa pengacauan ini, terjadilah tuduh menuduh Golkar dan PPP mengenai siapa yang bertanggungjawab atas ke jadian tersebut. Skripsi ini mencoba meneliti fungsi surat kabar sebagai sumber informasi dan wadah pendapat umum. Dengan menganlisa isi berita pada surat kabar Kompas, Pelita, Suara Karya dan Merdeka, dapat diketahui pemberitaan mengenai peristiwa Lapangan Banteng dari ke empat surat kabar tersebut. Bagaimana ke empat surat kabar tersebut memberitakan peristiwa Lapangan Banteng. Bagaimana fungsi surat kabar sebagai wadah pendapat umum, baik yang berasal dari masyarakat maupun dari surat kabar itu sendiri. Hasil yang diperoleh dari analisa data ialah bahwa berita pada minggu pertama adalah yang tertinggi, dan menunjukkan penurunan pada minggu berikutnya. Surat kabar sebagai wadah pendapat umum ada, meskipun hanya kecil. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah bahwa sistim pers tunduk pada sistim politik yang berlaku. Pers lebih banyak menyandarkan beritanya pada sumber resmi,khususnya mengenai masalah yang sensitif yang menyangkut SAPA."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S4231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tessa Susanti
"ABSTRAK
Keberadaan square sebagai salah satu elemen kota tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat kota itu. Kota dibentuk oleh pandangan serta tujuan dalam kehidupan masyarakatnya. Namun tujuan hidup dan budaya yang berbeda antara penjajah dan daerah jajahannya bisa menjadi suatu bibit konflik atau malah memperkaya dalam peberapan bentuk square.
Tulisan ini akan membahas alun-alun yang merupakan salah satu bentuk square di Indonesia. Untuk mengetahui apakah terdapat konflik atau justru penyesuaian terhadap budaya yang berbeda, saya mengambil contoh kasus Lapangan Banteng Jakarta yang dahulu bemama Waterlooplein.
Tulisan ini meninjau bagaimana penerapan konsep tokai pada masa pemerintahan Daendels dan pandangan masyarakat setempat yang turut mempengaruhi perancangan alun-alun itu. Untuk itu saya melakukan perbandingan antara rancangan Lapangan Banteng dengan konsep (alun-alun) lokal.
Melalui studi kasus ini saya menemukan bahwa tradisi budaya masyarakat setempat tidak berpengaruh dalam perencanaan Lapangan Banteng. Meiainkan konsep fisik kota kerajaan di Jawa saja. Tradisi budaya tiap suku bangsa penduduk kota diterapkan di lingkungan permukiman masing-masing saja.

"
2001
S48246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library