Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Theresia Margareth
"[ABSTRAK
Berita ditujukan untuk semua kalangan. Oleh karena itu, berita bersifat universal. Meskipun bersifat universal,
para remaja yang berusia sekitar 9 sampai dengan 12 tahun pada umumnya kurang tertarik untuk menonton berita
di televisi. Hal itu disebabkan oleh segi pemakaian bahasa yang terkadang sulit dipahami dan cara penyampaian
yang terlalu cepat dari pembawa berita. Dengan adanya acara berita yang ditujukan khusus untuk para remaja
menjadikan para remaja lebih mudah untuk memahami berita yang disampaikan dan tertarik untuk menonton
berita. Salah satu acara berita khusus untuk para remaja yang berusia sekitar 9 sampai dengan 12 tahun adalah
Jeugdjournaal di Belanda. Dalam Jeugdjournaal terdapat beberapa faktor yang membuat para remaja tertarik
untuk menonton berita. Salah satu faktornya adalah pemakaian bahasa dari pembawa berita. Laras bahasa
pembawa berita Jeugdjournaal akan dianalisis dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori
dasar laras bahasa yang dilihat dari konteks situasi (topik wacana, modus wacana, hubungan peran dalam wacana).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa pemakaian bahasa dari pembawa berita berperan dalam meningkatkan minat
para remaja untuk menonton berita.ABSTRACT News is for everyone. Therefore, news is universal. Although news is universal, teenagers around 9 to 12 years
old are generally less interested in watching news on television. That is because the terms of the language used are
sometimes difficult to be understood and the methods of delivery from the news anchor are too fast. With the news
programs that are intended exclusively to the teenagers, it makes the teenagers more easy to understand the news
delivered and interested to watch the news. One special news programs for teenagers around 9 to 12 years old is
Jeugdjournaal in the Netherlands. In Jeugdjournaal there are several factors that makes teenagers interested to
watch the news. One of them is the use of language from the news anchor. The register of Jeugdjournaal news
anchor will be analyzed in a descriptive qualitative research by the use of the basic theories of the register that is
seen from the context of the situation (field of discourse, mode of discourse, tenor of discourse). The results of this
analysis show that the language use from the news anchor have roles in increasing the interest of teenagers to
watch the news., News is for everyone. Therefore, news is universal. Although news is universal, teenagers around 9 to 12 years
old are generally less interested in watching news on television. That is because the terms of the language used are
sometimes difficult to be understood and the methods of delivery from the news anchor are too fast. With the news
programs that are intended exclusively to the teenagers, it makes the teenagers more easy to understand the news
delivered and interested to watch the news. One special news programs for teenagers around 9 to 12 years old is
Jeugdjournaal in the Netherlands. In Jeugdjournaal there are several factors that makes teenagers interested to
watch the news. One of them is the use of language from the news anchor. The register of Jeugdjournaal news
anchor will be analyzed in a descriptive qualitative research by the use of the basic theories of the register that is
seen from the context of the situation (field of discourse, mode of discourse, tenor of discourse). The results of this
analysis show that the language use from the news anchor have roles in increasing the interest of teenagers to
watch the news.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Harini Pahlawatiningsih
"Laras dan ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan pemakaiannya. Setiap teks, baik lisan maupun tertulis, formal maupun informal, menggunakan laras dan ragam bahasa yang berbeda-beda tergantung pada ciriciri situasi, faktor linguistik, dan lawan bicara atau pembaca yang dituju. Resep merupakan salah satu teks yang menggunakan laras dan ragam bahasa tertentu sesuai dengan pemakaian dan target pembacanya. Namun, penggunaan bahasa dalam resep akan berbeda-beda tergantung pada target pembaca yang dituju.
Penelitian ini menganalis laras dan ragam bahasa yang terdapat dalam buku masak Real Food Real Fast karya Sam Stern dengan menganalisis fitur situasi dan linguistik serta interpretasi dari kedua fitur tersebut berdasarkan tingkatan leksikal, sintaksis, dan wacana dengan mengaplikasikan teori analisis laras bahasa oleh Biber dan Conrad (2009). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan analisis tekstual serta tingkatan formalitas untuk analisis ragam bahasa. Berdasarkan fitur situasi dan fitur linguistik yang dianalisis, hasil penelitian menunjukkan bahwa resep pada umumnya menggunakan bahasa yang khas, dan pada resep dalam buku masak ini, terdapat penggunaan bahasa yang santai dan informal karena memang ditujukan untuk pembaca remaja.

Register and style are known as language varieties according to its uses. Every texts, spoken or written, formal or informal, all employ different register and style, based on the situational characteristics, linguistic factors, and addressee. Recipe is also a kind of text that exhibits particular register and style in accordance to its uses as well as addressee. However, the language of recipe might differ because of the targeted readers. This paper analyses the register and style in Sam Stern's Real Food Real Fast cookbook by examining the situational and linguistic features as well as the functional interpretations of both features from lexical, syntax, and discourse level.
This present analysis apply quantitative and textual analysis by examining the recipe samples following Biber and Conrad's (2009) theoretical framework of register analysis and employing the degree of formality for style analysis. From the observed findings, both the situational aspect and linguistic features show the distinctive language that is common in recipe as well as the language style that is mainly used for teenage readers by applying casual and informal language in the recipes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Karnedi
"ABSTRAK
Penelitian di dalam skripsi ini adalah mengenai laras bahasa, yaitu laras bahasa nota diplomatik. Di dalam kajian laras bahasa dibahas kaitan ragam bahasa dengan faktor situasi kebahasaan, dalam hal ini kaitan faktor-faktor situasi kebahasaan nota diplomatik, dengan bentuk-bentuk linguistik tertentu. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor situasi kebahasaan nota diplomatik yang menentukan pemilihan bentuk-bentuk linguistik tertentu, sehingga ragam bahasa yang digunakan di dalam nota diplomatik dapat disebut sebagai ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam bahasa nota diplomatik.
Untuk menganalisis korpus data diterapkan teori laras bahasa, teori perhitungan semantis, teori kekompleksan gaya dan teori konteks situasi.
Pengumpulan data dilakukan melalui metode pengumpulan data lapangan. Korpus data itu berjumlah kira-kira 5.000 kata yang berasal dari 30 buah teks nota diplomatik yang dianggap dapat mewakili nota diplomatik secara keseluruhan. Metode pengumpulan data lapangan dijelaskan (lihat bagian 1.5).
Secara garis besar terdapat dua aspek utama yang menjadi kajian di dalam skripsi ini, yaitu aspek linguistik dan aspek kontekstual kebahasaan, dan kaitan satu dengan yang lain. Aspek linguistik meliputi unsur-unsur leksikal, struktur sintaktis dan kekompleksan gaya yang dianalisis secara deskriptif (descriptive analysis). Aspek kontekstual kebahasaan terdiri atas topik wacana, modus wacana dan hubungan peran dalam wacana yang dianalisis dengan analisis konteks situasi (analysis of context of situation).
Hasil analisis di dalam skripsi ini menunjukkan bahwa unsur-unsur leksikal di dalam nota diplomatik memiliki frekuensi pemunculan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan frekuensi pemunculan unsur leksikal yang sama yang ditemukan oleh peneliti-peneliti yang lain. Struktur sintaktis yang muncul di dalam data yang dianalisis terdiri atas: 16% kalimat sederhana (simple sentences); 2% kalimat majemuk (compound sentences); 64% kalimat kompleks (complex sentences) dan 14% kalimat majemuk_ kompleks atau kompleks-majemuk (compound-complex or complex-compound sentences). Dengan demikian korpus data memiliki gaya kompleks (complex style).
Secara keseluruhan, pemilihan bentuk-bentuk linguistik di atas ditentukan oleh aspek kontekstual kebahasaan nota diplomatik yang meliputi topik wacana, modus wacana dan hubungan peran dalam wacana.
Berdasarkan adanya kaitan ragam bahasa dengan aspek situasi kebahasaan di dalam korpus data, dapat dikatakan bahwa ragam bahasa di dalam nota diplomatik dapat disebut sebagai ragam bahasa tersendiri, yaitu laras bahasa nota diplomatik.

"
1990
S14110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library