Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ega Alvian Sutekat
"Tahanan gelincir pada jalan merupakan salah satu parameter yang sangat penting untuk keselamatan berkendara. Nilai tahanan gelincir ini menentukan kekesatan dari suatu jalan yang dimana jalan dapat menjadi lebih licin saat basah dan dapat membahayakan pengendara saat melakukan perjalanan. Penelitian ini menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) yang sudah dimodifikasi. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap tahanan gelincir aspal buton dengan campuran hangat yang berisar dari 100 ˚C-140 ˚C yang dimodifikasi dengan penambahan aspal minyak pen 60/70, oli bekas, dan Nano Crumb Rubber (NCR). Aspal buton yang digunakan merupakan Lawele Granular Asphalt (LGA) merupakan Rock Asphalt yang diperkirakan berbentuk linear belt yang membentang dari Teluk Sampolawa hingga Teluk Lawele (Darsana, 2005). Pengujian dilakukan pada permukaan yang basah dengan suhu yang digunakan pada penelitian ini adalah 26 ˚C, 30 ˚C, 35 ˚C, 40 ˚C, 45 ˚C, dan 50 ˚C. Pengujian ini dilakukan sebanyak dua kali untuk pengujian skid resistance standard dan pengujian skid resistance immersion. Sehingga kedua hasil tersebut dibandingkan. Nilai skid resistance menurun seiring dengan kenaikan suhu permukaan. Pada pengujian ini didapatkan nilai uji skid resistance immersion lebih besar daripada nilai uji skid resistance standard yang dimana nilai SN tertinggi adalah 54.9 pada suhu 26 ˚C untuk uji skid resistance immersion dan untuk uji skid resistance standard nilai SN tertinggi adalah 42.6 pada suhu 26 ˚C. Hal ini menandakan bahwa benda uji skid resistance immersion lebih kesat dibandingkan dengan nilai skid resistance standard.

Skid resistance on the road is one of the critical parameters that are for driving safety. The value of skid resistance determines the surface roughness of a road, where the road can become more slippery when the road is wet and can endanger the driver when traveling. This research used the modified British Pendulum Tester (BPT) tool. This test was conducted to determine the influence of temperature against the Buton Asphalt with a warm mixture ranging 100 ° C-140 ° C and modified with the addition of pen 60/70 asphalt oil, used oil, and Nano Crumb Rubber (NCR). Buton asphalt used is the Lawele Granular Asphalt (LGA) is a Rock Asphalt which is thought to form a linear belt stretching from Sampolawa Bay to Lawele Bay (Darsana, 2005). Tests conducted on wet surfaces with the temperatures used in the study were 26 °C, 30 °C, 35 °C, 40 °C, 45 °C, and 50 °C. This test was done twice for testing standard skid resistance and immersion skid resistance testing. So the two results are compared. The value of skid resistance decreases as the surface temperature rises. In this test, the value of skid resistance immersion is greater than the standard skid resistance test value, where the highest SN value is 54.9 at 26 °C for immersion skid resistance test and for standard skid resistance test the highest SN value is 42.6 at 26 °C This indicates that the test object of immersion skid resistance is rougher than the standard skid resistance value"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Dwi Rahmat Rajab Sirfefa
"Penggunaan Asbuton LGA dan pemanfaatan limbah beton (RCA) semakin berkembang dan menjadi alternatif yang menarik sebagai pengganti agregat dan aspal konvensional dalam pembangunan jalan yang memiliki kapasitas beban lalu lintas yang rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah beton terhadap parameter marshall dan nilai kuat lentur campuran aspal. Benda uji yang dibuat dibagi menjadi dua yaitu benda uji marshall yang akan diuji marshall dan benda uji paving block yang akan diuji bending. Kedua benda uji tersebut menggunakan spesifikasi campuran CPHMA, dimana benda uji paving block akan menggunakan kadar aspal optimum dari pengujian marshall. Tahapan pengujian dimulai dengan pengujian karakteristik dari material yang digunakan yaitu agregat baru, limbah beton, aspal minyak, asbuton LGA serta oli bekas yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan material yang digunakan. Selanjutnya dilakukan pembuatan benda uji berdasarkan blending agregat dan job mix formula yang dibuat. Kemudian dilakukan pengujian Marshall Standard terhadap benda uji untuk mencari kadar aspal optimum dari campuran, dan dilanjutkan dengan pengujian lentur untuk mengetahui kuat lentur dari campuran. Hasil pengujian yang didapatkan yaitu nilai KAO untuk campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA adalah 7,5% sedangkan untuk campuran dengan tambahan RCA adalah 8%. Serta nilai kuat lentur yang didapatkan dari pengujian kuat lentur menggunakan campuran agregat baru tanpa RCA yaitu 0.313 Mpa sedangkan untuk campuran dengan RCA adalah 0.295 Mpa.

The use of Asbuton LGA and the utilization of Recycled Concrete Aggregates (RCA) is growing and is an attractive alternative as a substitute for conventional aggregate and asphalt in the construction of roads that have a low traffic load capacity. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of recycled concrete aggregates on Marshall parameters and the value of the flexural strength of the asphalt mixture. The test object made is divided into two, namely the Marshall test object which will be tested by Marshall and the paving block test object which will be tested for bending. The two specimens used the CPHMA mixture specifications, where the paving block specimens will use the optimum bitumen content from the Marshall test. The testing phase begins with testing the characteristics of the material used, namely new aggregate, waste concrete, oil asphalt, LGA asbuton and used oil which aims to determine the feasibility of the material used. Then, the test object is made based on the aggregate blending and job mix formula made. Then the Marshall Standard test was carried out on the specimens to find the optimum asphalt content of the mixture, and continued with flexure testing to determine the flexural strength of the mixture. The test results obtained were that the KAO value for the new aggregate mixture without using RCA was 7.5% while for the mixture with additional RCA it was 8%. As well as the flexural strength value obtained from the flexural strength test using a new aggregate mixture without RCA, which is 0.313 Mpa, while for a mixture with RCA, it is 0.295 Mpa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naldo Jabari Mulya
"Saat ini Asbuton telah banyak digunakan sebagai alternatif pengganti aspal konvensional pada pembangunan jalan raya. Pertimbangannya adalah keberadaan serta harga aspal minyak selalu cenderung meningkat seiring fluktuasi harga minyak bumu dunia yang meningkat. Pemelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui persentase kadar aspal dan agregat yang terkandung dalam Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA), mengetahui kadar penggunaan limbah beton pada campuran beraspal terhadap nilai parameter Marshall dengan mempertimbangkan kandungan mortarnya.dan mengetahui rancangan susunan agregat baru dan agregat limbah beton untuk mendapatkan Asbuton paving block berpori. Penelitian kali ini diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan ekstraksi LGA. Untuk mendapatkan kadar aspal serta agregat yang terkandung dalam LGA dapat dilakukan dengan ekstraksi butiran LGA menggunakan metode Reflux dan Centrifuge. Bitumen dan agregat yang sudah ter-ekstrak kemudian diuji karakteristik agregat dan aspalnya. Aspal yang ter-ekstrak dari butiran LGA memiliki nilai penetrasi yang rendah, sehingga perlu penambahan oli bekas untuk menaikan nilai penetrasi. Setelah semua bahan sudah diuji kemudian dilanjutkan dengan pembuatan benda uji untuk mencari nilai kadar aspal optimum sebanyak 30 total, 15 untuk benda uji aspal dengan agregat baru dan 15 untuk benda uji aspal yang ditambahkan agregat limbah beton. Kemudian sampel akan diuji Marshall Standard berguna untuk mendapatkan nilai KAO. Setelah nilai KAO didapatkan dilanjutkan pembuatan benda uji pavingblock dengan ukuran 25x25x6,5 cm sebanyak 6 buah, 3 untuk campuran tanpa RCA dan 3 buah untuk benda uji menggunakan RCA. Setelah sampel pavingblock dibuat, dilakukan proses core drill sebanyak dua lubang setiap satu pavingblock yang akan diuji nilai volumteriknya dengan uji Marshall Standard dan Immersion. Kemudian dilihat apakah ada pengaruh terhadap nilai volumetric pada pavingblock dan compact standard. Hasil yang didapatkan dari pengujian adalah Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA) memiliki kanduangan bitumen sebanyak 26% dan kandungan agregat sebanyak 73%, komposisi yang digunakan untuk campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA yang didapat dari blending agregat yaitu 52% agregat kasar, 40% agregat halus, dan 8% agregat LGA, sedangkan untuk campuran dengan tambahan RCA memiliki komposisi 23% RCA, 29% agregat kasar, 20% agregat halus, dan 8% agregat LGA, kadar aspal optimum yang di dapat dari campuran agregat baru tanpa menggunakan RCA dan campuran dengan tambahan RCA adalah 7%, dan berdasarkan hasil volumetrik dan pengujian marshall menunjukkan bahwa campuran dengan menggunakan agregat baru masih lebih baik dari campuran dengan menggunaan RCA sebagai subtitusi agregat baru.

Currently, Asbuton has been widely used as an alternative to conventional asphalt in highway construction. The consideration is that the existence and price of petroleum asphalt always tends to increase along with increasing fluctuations in world petroleum prices. This research aims to determine the percentage of asphalt and aggregate content contained in Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA), determine the level of use of concrete waste in the asphalt mixture against the Marshall parameter value by considering the mortar content, and determine the design of the new aggregate composition and waste concrete aggregate for get porous Asbuton paving blocks. This research began with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and LGA extraction. To obtain the asphalt and aggregate content contained in LGA, extraction of LGA granules can be done using the Reflux and Centrifuge methods. The extracted bitumen and aggregate are then tested for the characteristics of the aggregate and asphalt. Asphalt extracted from LGA granules has a low penetration value, so it is necessary to add used oil to increase the penetration value. After all the materials have been tested then proceed with making test objects to find the optimum asphalt content value of 30 in total, 15 for asphalt test objects with new aggregate and 15 for asphalt test objects with added concrete waste aggregate. Then the sample will be tested using the Marshall Standard to get the KAO value. After the KAO value was obtained, 6 pieces of pavingblock test specimens measuring 25x25x6.5 cm were continued, 3 for the mixture without RCA and 3 for non-RCA test objects and 3 for test objects using RCA. After the paving block samples are made, a core drill process is carried out with two holes for each paving block which will be tested for their volumetric value using the Marshall Standard and Immersion tests. Then see whether there is an influence on the volumetric value of standard paving blocks and compacts. The results obtained from the test were that Asbuton Lawele Granular Asphalt (LGA) had a bitumen content of 26% and an aggregate content of 73%. The composition used for the new aggregate mixture without using RCA was obtained from blending the aggregate, namely 52% coarse aggregate, 40% aggregate fine, and 8% LGA aggregate. Meanwhile, the mixture with the addition of RCA has a composition of 23% RCA, 29% coarse aggregate, 20% fine aggregate, and 8% LGA aggregate. The optimum asphalt content obtained from the new aggregate mixture without using RCA and the mixture with the addition of RCA is 7%. Based on the volumetric results and Marshall testing, it shows that the mixture using new aggregate is still better than the mixture using RCA as a substitute for new aggregate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library