Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Claudia Kirana Anjani
"Penelitian Facebook & Bain Company menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 mengeskalasi kondisi digitalisasi lima kali lebih cepat dalam pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga pembelian makanan online popular untuk dipilih (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). Meningkatnya layanan pesan antar online menjadi penyebab meningkatnya permasalahan terkait emisi karbon di lingkungan, melalui gas buang yang dihasilkan oleh proses transportasi makanan dan proses penggunaan kemasan makanan hingga menjadi sampah kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan timbulan sampah kemasan, menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari layanan pesan antar online menggunakan faktor emisi yang telah ditetapkan dari penelitian terdahulu, dan memberikan rekomendasi pengelolaan sampah kemasan yang ideal bagi Kota Tangerang Selatan, sebagai objek studi. Melalui penelitian 535 pesanan dan 28 narasumber, diperoleh rata-rata timbulan per pesanan adalah sebesar 126,22 gram/pesanan dan rata-rata timbulan sampah untuk satu rumah tangga adalah sebesar 11,54 gram/rumah tangga/hari. Total jejak karbon yang dihasilkan dari proses transportasi adalah sebesar 2.492.603,529 g CO2-eq atau 155.468,265 g CO2-eq/rumah tangga/tahun, sementara jejak karbon dari sampah kemasan sebesar −124.611,456 g CO2-eq atau −7.772,246 g CO2-eq/rumah tangga/tahun. Proses recycling sampah kemasan sangat mengurangi jumlah jejak karbon yang ada dari layanan pesan antar online.

Research by Facebook & Bain Company claims that the Covid-19 Pandemic has escalated digitalization five times faster to fulfill the needs of life and online food delivery become so popular (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). The increase of online food delivery causes a significant impact on the environment, related to carbon emission from the food transportation process and solid waste generation from the production of food packaging. This study aims to determine the composition and generation of packaging waste, calculate the carbon footprint generated from online food delivery services using the emission factor from previous research, and provide an ideal recommendation of solid waste management for South Tangerang City as a study object area. Through 535 orders and 28 sources, the average generation per order was 126.22 grams/order and the average waste generation for one household was 11.54 grams/household/day. The total carbon footprint generated from the transportation process is 2,492,603,529 g CO2-eq or 155,468,265 g CO2-eq/household/year, while the carbon footprint from packaging waste is -124,611,456 g CO2-eq or -7,772, 246 g CO2-eq/household/year. The recycling process of packaging waste greatly reduces the carbon footprint of online food delivery services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Ranie Chandra
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan elektronik atau e-satisfaction dan niat pelanggan untuk terus menggunakan kembali atau continued intention to reuse pengguna aplikasi layanan online food delivery menggunakan konsep The
Extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau UTAUT2 dan fitur mobile commerce. Penelitian ini melaksanakan survei kepada 474 responden dari generasi milenial yang lahir pada tahun 1980 hingga 2000 dan berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Metode penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan Google Form dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software pengolahan data LISREL 8.51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam e-satisfaction, variabel yang terbukti signifikan mempengaruhi terdiri dari facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, dan online tracking, sementara variabel performance expectancy dan effort expectancy terbukti tidak signifikan. Dalam continued intention to reuse, variabel social influence, habit, dan e- satisfaction terbukti signifikan mempengaruhi, sementara variabel performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, dan online tracking terbukti tidak signifikan mempengaruhi. Lalu, e- satisfaction juga terbukti memiliki pengaruh terhadap habit.

This study investigated online food delivery application user's e- satisfaction and continued intention to reuse using variables from The Extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology or UTAUT2 framework and mobile commerce features. This study surveyed 474 respondents from the millennial generation born in 1980 until 2000, domicile in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). The data was collected through an online questionnaire, using the Structural Equation Modelling (SEM) method with LISREL 8.51 software. The results showed that the variables which significantly influenced e-satisfaction are facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, and online tracking, meanwhile performance expectancy and effort expectancy were proven insignificant. In continued intention to reuse, the variables that significantly influenced it were social influence, habit, and e-satisfaction, while performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, and online tracking were proven insignificant. Also, it was proven that e- satisfaction significantly influenced habit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library