Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Inayah Budiasti Sutiko
"Tujuan : Untuk mengetahui status besi anak usia sekolah dan faktor yang berhubungan serta hubungan status besi dengan daya konsentrasi belajar.
Tempat : Sekolah Dasar Pekayon 18 dan Jasmin, Kecamatan Cibubur, Jakarta Timur.
Bahan dan cara : Penelitian desain cross sectional, pada 92 orang subyek yang dipilih secara purposive. Data yang dikumpulkan meliputi data umum subyek dan responden/ibu subyek, status gizi, asupan makan, serta pemeriksaan laboratorium darah dan tinja. Setelah status besi ditetapkan berdasarkan kadar hemoglobin dan feritin plasma, subyek dibagi secara acak sederhana (sub sampel) menjadi status besi normal dan defisiensi besi kemudian terhadap ke dua kelompok dilakukan pemeriksaan daya konsentrasi belajar. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel adalah uji Kolmogorov-Smirnov dengan dua variabel dan uji eksak Fisher.
Hasil : Prevalensi anemia ditemukan sebesar 14,1% dan defisiensi besi 14,2%, sebanyak 1,1% di antaranya menderita anemia defisiensi besi. Dari penilaian food frequency amount didapatkan 85,9% subyek mempunyai asupan besi yang tergolong kurang dan 79,3% subyek asupan energinya termasuk kriteria kurang. Data pola makan menunjukkan 50% subyek termasuk dalam kriteria kurang. Penilaian terhadap status gizi mendapatkan 7,5% subyek mempunyai bentuk tubuh pendek dan 2,2% subyek tergolong kurus. Tidak didapatkan hubungan yang bermakna (p > 0,05) antara daya konsentrasi belajar dengan status besi pada subyek penelitian dan ditemukan pula hubungan yang tidak bermakna (p>0,05) antara sebagian besar variabel yang diteliti.
Simpulan: Pada penelitian ini didapatkan prevalensi anemia 14,1% dan defisiensi besi 14,2%, sejumlah 1,1% subyek di antaranya menderita anemia defisiensi besi. Tidak ditemukan hubungan bermakna (p > 0,05) antara status besi dengan daya konsentrasi belajar.

Iron Status of Children of Two Elementary Schools and Its Related Factors in Cibubur District, East Jakarta: Relationship between Iron Status and Capacity of Learning ConcentrationObjective: To know the iron status of school-age children and its related factors and the relationship between iron status and capacity of learning concentration.
Location: Pekayon 18 and Jasmin Elementary Schools, Cibubur District, East Jakarta.
Material and Method: A cross-sectional study has been carried out on 92 subjects? selected using purposive sampling method. Data collected consist of socio-economic status, nutritional status, dietary intake, and laboratory examinations for hemoglobin, plasma ferritin and stool egg count. Iron status was determined by hemoglobin concentration and plasma ferritin level. Subjects were divided into normal and iron deficiency based on these laboratory findings, and capacity of learning concentration was examined on both groups. Statistical analysis was performed by Kosmogorov-Smirnov and Fisher exact test for the relationship between variables.
Results: Anemia was found in 14.1% subjects, and 14.2% of subjects had iron deficiency in which 1.1% of them had iron deficiency anemia. Inadequate iron and energy intake was found in 85.9 and 79.3% of subjects respectively, and 50% of subjects had poor eating pattern. Nutritional status assessment showed that 7.6% of subjects had short stature (stunted) and 2.2% were wasted. There was no significant relationship (p>0.05) between iron status and the capacity of learning concentration and between most variables.
Conclusion: The prevalence of anemia in this study was 14.1%, and iron deficiency was found in 14.2% of subjects, in which 1.1% of them had iron deficiency anemia. There was no significant relationship (p>0.05) between iron status and the capacity of learning concentration.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T8444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Pangestika
"Kondisi kualitas tidur buruk yang dialami remaja menjadi salah satu faktor yang memengaruhi konsentrasi belajar pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar pada remaja di Kota Depok. Studi cross sectional dilakukan di sebelas SMA di Kota Depok. Sampel penelitian berjumlah 429 siswa dengan rentang usia 12 sampai 18 tahun dengan rerata usia 16 tahun. Sampel diambil menggunakan metode probability sampling; cluster random sampling dikombinasikan dengan simple random sampling. Instrumen yang digunakan berupa instrumen stres, insomnia, kualitas tidur dan konsentrasi belajar. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur baik 30,5% (131 orang) dan kualitas tidur buruk 69,5% (298 orang). Siswa dengan konsentrasi belajar baik 17,9% (77 orang), konsentrasi belajar menengah 68,8% (295 orang) dan konsentrasi belajar buruk 13,2% (57 orang). Hasil uji chi square menunjukan ada hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan konsentrasi belajar (p=0,000). Kualitas tidur dapat memengaruhi tingkat konsentrasi belajar baik ataupun buruk pada siswa. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat dan pihak sekolah dapat meningkatkan edukasi terkait tidur dan istirahat agar dapat meningkatkan konsentrasi belajar serta prestasi belajar.

The condition of poor sleep quality experience by adolescents is one of the factors that influence the concentration of learning in adolescents. This study aims to determine the relationship between sleep quality and concentration of learning in adolescents in Depok. The cross sectional study was conducted in eleven high schools in Depok City. The research sample consisted of 429 students with an age range of 12 to 18 years with an average age of 16 years. Samples were taken using probability sampling method; cluster random sampling combined with simple random sampling. The instruments used were instruments of stress, insomnia, sleep quality and learning concentration. The results showed good sleep quality of 30.5% (131 people) and poor sleep quality 69.5% (298 people). Students with good learning concentration 17.9% (77 people), secondary learning concentration 68.8% (295 people) and poor learning concentration 13.2% (57 people). Chi square test results showed a significant relationship between sleep quality and concentration of learning (p = 0,000). Sleep quality can affect the level of concentration of learning good or bad for students. This study recommends that nurses and schools can improve education related to sleep and rest in order to improve learning concentration and learning achievement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Parahita Handini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi belajar dengan beberapa faktor dan menemukan faktor paling dominan pada siswa SMAN 1 Jember. Pada penelitian ini, konsentrasi belajar adalah variabel dependen, sedangkan kebiasaan sarapan, asupan gizi (energi, karbohidrat, protein, lemak, zat besi, seng, vitamin B12, vitamin C), kualitas tidur, dan aktivitas fisik adalah variabel independen. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2021 kepada 200 siswa-siswi kelas X dan XI SMAN 1 Jember yang dipilih menggunakan metode quota sampling. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner secara daring (online). Data yang diperoleh dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa 52,5% responden memiliki konsentrasi belajar tinggi. Hasil juga menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan, asupan energi, asupan karbohidrat, dan kualitas tidur berhubungan dengan konsentrasi belajar pada remaja. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa asupan karbohidrat merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan konsentrasi belajar pada remaja. Peneliti menyarankan sekolah untuk menghimbau siswa melakukan sarapan sebelum sekolah, memberi edukasi kepada siswanya mengenai gizi seimbang terutama zat mikro, mengadakan program suplementasi zat mikro serta program sarapan bersama. Peneliti juga menyarankan pemerintah untuk membuat program kolaboratif dengan sekolah, puskesmas, dan komunitas mahasiswa gizi terkait edukasi gizi seimbang terutama zat mikro pada remaja sekolah menengah atas.

This study aims to determine the relationship between learning concentration and several factors and to find the most dominant factor in the students of SMAN 1 Jember. In this study, learning concentration was the dependent variable, while breakfast habits, nutrient intake (energy, carbohydrates, protein, fat, iron, zinc, vitamin B12, vitamin C), sleep quality, and physical activity were independent variables. This research is a quantitative study with cross-sectional design. This study conducted in June 2021 at SMAN 1 Jember with a total of 200 respondents who were selected using the quota sampling method. Data were collected through filling out online questionnaires. The data obtained were analyzed using univariate, bivariate analysis using chi-square, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results show that 52.5% of the respondents had a high learning concentration. The results also show that breakfast habits, energy intake, carbohydrates intake, and sleep quality are related to learning concentration among adolescents. The results of multivariate analysis showed that carbohydrate intake was the dominant factor associated with learning concentration in adolescents. Researchers suggest schools to encourage students to have breakfast before school, provide education to students about balanced nutrition, especially micronutrients, conduct micronutrient supplementation programs and make a breakfast programs. Researchers also suggest the government to create collaborative programs with schools, health centers, and nutrition student communities related to balanced nutrition education, especially for high school teenagers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library